Di sekolah Naumi dan Dela sedang asik duduk di kantin sambil menyantap makanan yang mereka pesan.
"Del, kenapa kemaren lo pulang duluan,terus bawa motor gue lagi"sungut Naumi yang kesal pada Dela,karena ia di tinggal pulang duluan oleh Dela,dan terpaksa ia harus ikut naik motor bersama Vino.
"He...he.. sorry Naumi, kemaren gara-gara kesal sama Vino,gue jadi lupa sama lo,tapi itu bagus kan..!lo jadi punya kesempatan di bonceng sama cowok lo"sahut Dela sambil tersenyum.
"Kesempatan-kesempatan kepala lo peyang..! gara-gara itu kemaren gue hampir saja kena semprot sama bunda,pas Vino nganter gue kebetulan bunda lagi di depan rumah"ucap Naumi.
"Ha..terus..terus..!gimana reaksi bunda lo..?"tanya Dela penasaran.
"Ya jelas lah mata bunda gue langsung melotot, terpaksa deh.. gue harus bohong sama bunda,dari pada gue kena semprot dan ceramah panjang dari bunda,lo tau sendiri kan kalau bunda marah ceramah nya bisa sampai dua hari"sahut Naumi sambil cemberut.
"Ha..ha..terus alasan apa yang lo bilang sama bunda lo..?"tanya Dela sambil menertawakan Naumi.
"Gue bilang aja,motor gue mogok pas habis nganterin lo pulang,terus masuk bengkel,dan kebetulan di jalan ketemu sama Vino,jadi dia deh yang nganterin gue"sahut Naumi memberi tahu, Dela pun langsung tergelak mendengar nya.
"Ini semua gara-gara lo,gue jadi merasa bersalah dan berdosa sama nyokap gue"ucap Naumi menyalahkan, sambil cemberut.
"Iya deh maaf..!tapi bukan lo aja tau yang hampir kena semprot sama nyokap,gue juga" sahut Dela.
"Kok bisa..!kenapa?"tanya Naumi penasaran.
"Gara-gara gue pulang bawa motor lo,di pikir nyokap,gue bawa motor curian pulang ke rumah,tau gak gimana nyokap gue mengintrogasi gue kemaren..!"sahut Dela.
"Apa kata nyokap lo?"
"Dela...!kamu bawa pulang motor siapa?kamu nyolong ya?ya ampun Dela..mama gak pernah ngajarin kamu buat jadi maling,kamu tuh di sekolahin buat pintar,bukan nya malah malingin motor orang"ucap Dela memperagakan ucap Mama nya, sambil berkacak pinggang.
"Gitu kata nyokap gue, untung saja para tetangga gue pada gak ada pas nyokap gue teriak-teriak, kalau ada bisa malu setengah mati gue,di tuduh maling sama nyokap gue sendiri"ucap Dela, Naumi pun langsung tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Dela.
"Terus lo bilang apa sama nyokap lo?"
"Ya gue bilang aja kalau tuh motor punya lo,dan lo yang menjamin motor lo ke gue, setelah panjang lebar gue jelasin, baru deh nyokap gue percaya"sahut Dela sambil memanyunkan bibirnya.
"Maka nya, jangan main tinggal-tinggal orang,kena batunya kan sekarang"ucap Naumi sambil tertawa.
Disaat mereka asik tertawa tiba-tiba ada seseorang yang datang menghampiri mereka.
"Ehmm...hallo gaaess..!"sapa nya, Naumi dan Dela pun langsung menoleh ke arah orang yang menyapa mereka.
"Davina..!"
"Yap... apa kabar...?gue denger ada yang di bonceng Vino kemarin, kalian tau siapa orang nya?"ucap Davina berpura-pura bertanya, sambil menatap tajam ke arah Naumi.
Deg.
Naumi pun langsung terkejut mendengar nya,bulu kuduk nya pun langsung berdiri melihat tatapan mata tajam milik Davina.
Davina adalah cewek populer di sekolah,ia terkenal sebagai cewek tercantik dan terseksi di sekolah,ia juga menjadi model yang selalu memenangkan juara,namun Davina juga terkenal dengan kesombongan nya dan kekejamannya, siapa pun yang mencoba mendekati Vino,akan langsung mendapatkan peringatan keras dari Davina, Davina adalah mantan pacar Vino, Vino memutuskan Davina karena Davina adalah cewek yang sangat posesif dan suka mengatur,hal itu yang membuat Vino tidak tahan dengan Davina, namun Davina tidak terima dan tidak pernah menganggap mereka putus, Davina selalu merasa kalau Vino adalah pacar nya.
"Kenapa diam...? apa orang yang gue maksud itu,ada di depan mata gue"tanya Davina sambil tersenyum menyeringai.
"Denger baik-baik naumi..!jangan pernah lo deketin pacar gue...sekali lagi gue dapat kabar lo di bonceng sama Vino,lo bakal tau akibat nya..!"ancam Davina sambil berbisik di telinga Naumi.
Glekk!
Naumi menelan ludah nya dengan kasar, tangannya pun menjadi panas dingin, ia merasa takut dengan Davina.
"Davina... tolong jangan ga..-"ucapan Dela langsung di potong oleh Davina.
"Sssttt...lo gendut, jangan ikut campur..! kalau gak...gue kempesin badan lo pakai paku"ucap Davina sambil menaruh jari telunjuk nya ke mulutnya dan menatap tajam Dela.
Glekk!
"Serem amat nih nenek lampir"batin Dela sambil menelan ludah nya dengan kasar.
"Davina...!"panggil Vino, sambil melangkah dengan lebar menghampiri Davina.
"My Hanny...!"ucap Davina sambil tersenyum lebar.
"Lo apain mereka?"tanya Vino sambil menatap tajam Davina, Davina pun langsung memutar bola matanya dengan malas.
"My Hanny...aku gak ngapa-ngapain mereka kok, lihat aja tuh, mereka gak kenapa-napa kan?"sahut Davina sambil memagut lengan Vino,dan menyender kan kepalanya ke bahu Vino.
"Ingat ya,jangan pernah menyakiti Naumi atau pun mengancam nya"ucap Vino sambil menyentaknya tangan nya dari pagutan Davina,wajah Davina pun langsung berubah.
"Memang nya kenapa..?dia kan bukan siapa-siapa mu, kenapa kamu malah membela nya Hanny..!"sahut Davina protes,ia tak terima di perlakukan Vino seperti itu.
"Dia itu...-"ucapan Vino langsung terhenti, Naumi dan Dela pun langsung melotot mendengar nya, hampir saja Vino membongkar rahasia hubungan mereka.
"Dia itu apa..? jangan-jangan dia pacar kamu..!iya..apa itu benar?"tanya Davina, sambil berteriak-teriak, menunjuk-nunjuk ke arah Naumi, semua siswa siswi pun berkerumun menonton mereka, Naumi dan Dela pun merasa malu dan tidak nyaman.
"Bukan..!kami tidak ada hubungan apa-apa, kemaren gue cuma nolongin dia aja pulang"sahut Vinoe jelas kan, Davina pun langsung tersenyum bahagia mendengar nya.
Sedangkan Naumi,ia merasa sangat sedih dan sakit hati mendengar pertanyaan dari Vino.
"Ada apa ini.. kenapa ribut-ribut?"tanya salah satu guru yang datang menghampiri mereka.
"Saya dengan dari salah satu murid yang melapor,ada keributan di kantin,apa yang kalian ribut kan?"tanya ibu guru.
"Tidak ada bu guru, sebenarnya kami lagi belajar akting, untuk acara perpisahan nanti rencananya,tapi sebagian siswa menyangka kami dengan ribut"sahut Davina sambil tersenyum.
"Kalau begitu bubar semua nya...!masuk ke kelas kalian masing-masing"suruh ibu guru, semua murid pun langsung membubarkan diri.
"Dan kalian..!kalau kalian ingin latihan sebaiknya di aula sekolah,bukan di kantin, jadi nya kan meresahkan yang lain"ucap ibu guru.
"Baik bu"sahut Davina sambil tersenyum.
"Maaf bu,kami tidak akan lagi mengulangi nya"ucap Vino.
"Ya sudah... kalau begitu kalian cepat masuk ke kelas kalian masing-masing"suruh ibu guru,lalu segera pergi meninggalkan mereka.
"Ayo Hanny..!"ajak Davina sambil menggandeng tangan Vino, dengan cepat Vino menghentak kan tangan nya,dan langsung segera pergi meninggalkan Davina.
"Vino.. tunggu..!"panggil Davina sambil mengejar Vino.
"Huh... dasar si nenek lampir ke gatelan,gak tau malu"gerutu Dela sambil mencebik bibir nya, sedangkan Naumi hanya diam saja,ia merasa cemburu dan sedih dengan kejadian tadi.
"Lo yang sabar ya Naumi,gak usah di pikir kan dengan perkataan si mak lampir tadi,yuk, kita ke kelas"ajak Dela sambil menggandeng tangan Naumi, Naumi pun mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum.
...****************...
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian,🤗beri bintang 5 dan tekan tombol favorit kalian ya❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Amina
pasti dong ummiiii
2022-11-28
1
Amina
°•°
2022-11-28
1
Amina
betul tuh kata Dela
2022-11-28
1