Tubuh Damar membatu ketika melihat layar sistem menunjukkan Quest pertamanya lagi. Berbeda dengan saat pertama dia menerima misi, Damar kali ini mengerti kalau apa yang terpampang di hadapannya bukanlah sebuah lelucon.
“Sistem ini serius, aku tidak boleh gagal lagi kali ini. Meskipun waktu penyelesaian telah di pangkas separuhnya. Tapi misi yang di berikan masihlah sama,” pikir Damar.
[Karena Kandidat gagal dalam percobaan pertama, Sistem secara otomatis memotong sisa waktu penyelesaian Quest sebagai penalti pengulangan.]
[Sesuatu yang harus di perhatikan oleh Kandidat, masa hukuman akan bertambah setiap Kandidat gagal menyelesaikan misi.]
“Tidak! Hal seperti itu tidak boleh terjadi. Orang konyol mana yang mau merasakan rasa sakit itu berulang kali? Aku tidak mau merasakannya lagi.”
“Lagipula ini hanya berterimakasih, aku memang tidak pernah melakukan hal itu sebelumnya. Tapi apa susahnya hal itu?” dengan percaya dirinya, Damar menganggap enteng Quest yang di berikan Sistem.
Anak muda itu mengangguk sambil mengepalkan tangannya, dengan tatapan tegas dia memandang pada orangtuanya.
“Ayah... Ibu... Terimakasih,” kata Damar.
“Lihat? Hanya begitu apa susahnya? Aku bahkan melakukannya tanpa perlu menarik nafas,” dalam hati Damar begitu angkuhnya.
[Ketulusan tidak di tunjukkan.]
[Kandidat belum memenuhi persyaratan penyelesaian Quest.]
[2:01]
“Gagal?! Tidak, belum. Waktunya masih terus berjalan, itu artinya aku masih punya kesempatan untuk menyelesaikan Questnya.”
“Damar? Ada apa, Nak?”
“Eh... Itu... Aku...”
“Kenapa bagitu susah sekali mengungkapkannya? Bukankah ini hanya berterimakasih? Ini sulit, tidak sesederhana pemikiranku.”
[1:12]
“Waktunya terus berjalan, ini sudah hampir memasuki satu menit sebelum waktunya habis. Aku harus memikirkan sesuatu.]
“Apa? Bagaimana? Tidak! Aku tidak bisa memikirkan apapun? Apakah tidak ada petunjuk agar aku dapat melalui Quest pertama ini?”
[Petunjuk! Analisa di temukan.]
“Ada!” seru Damar dalam hati dengan begitu riangnya.
[Ketulusan bukanlah sesuatu yang bisa di pikirkan, melainkan di tunjukkan.]
[Page : 1/1]
“Hah?! Petunjuk yang di berikan hanya seperti itu?”
“Bagaimana aku memikirkan sesuatu jika petunjuknya hanya sesingkat itu?!”
[Peringatan! Memasuki sepuluh detik terakhir sebeluk Quest dinyatakan selesai.]
“Tidak! Aku bahkan belum memikirkan apapun!”
[9]
“Tidak! Tidak! Tolong berikan aku waktu untuk berpikir. Aku sungguh tidak bisa menemukan apapun.]
[6]
“Aku tidak mau merasakan rasa sakit itu lagi.”
[5]
“Bagaimana aku akan menyelesaikan Quest ini?”
[4]
“Ketulusan bukan sesuatu yang bisa di pikirkan, tentu saja. Sebenarnya aku tidak perlu memikirkan apapun.”
[2]
“Aku hanya perlu menunjukkannya.”
[1]
Seketika Damar memeluk kedua orangtuanya dengan begitu erat, anak itu meletakkan pipinya di atas pundak Samsir dan Shamira sambil mengucapkan terimakasih pada mereka.
“Terimakasih banyak, ayah dan juga ibu. Kalian tidak menyerah padaku sedikitpun bahkan jika aku memberikan banyak masalah untuk kalian.”
“Apapun yang telah terjadi pada keluarga kita, kalian harus tau..., aku akan selamanya menjadi anak paling bahagia di dunia karena memiliki kalian sebagai orangtuaku.”
Mendengar ucapan Damar, Samsir dan Shamira hanya bisa menangis terharu sambil membalas pelukan hangat putra mereka.
[Kandidat telah memenuhi persyaratan penyelesaian Quest.]
[Quest Tutorial pertama berhasil di selesaikan.]
[0001/5000]
“Hufft..., aku berhasil melakukannya,” dalam hati Damar melepas perasaan lega.
Anak muda itu berhasil menghindari rasa sakit yang sulit dia tahan, masih di liputi perasaan haru dan juga senang, Shamira mengajak Damar pergi ke ruang makan untuk mengisi perutnya setelah tak sadarkan diri begitu lama.
“Pergilah ke ruang makan, kau harus mulai membiasakan lidahmu lagi. Ibu akan memasakkan sesuatu yang enak untukmu.”
“Baik Ibu, aku akan segera ke sana setelah mengganti pakaianku.”
Sebelum Samsir pergi ke luar dia mengusap kepala Damar sembari tersenyum. Setelah kedua orangtuanya pergi anak muda itu pun langsung berlutut di lantai. Tubuhnya gemetar dan berkeringat begitu banyak.
“Untung saja aku berhasil melewati Quest tadi.”
“Sistem, apakah aku tidak mendapatkan hadiah dari menyelesaikan Quest?”
[Hadiah tidak tersedia dalam Quest Tutorial.]
Anak muda itu mengerutkan dahi sembari berdecih kesal.
“Tidak ada hadiah yang di berikan ketika berhasil, tapi pemain mendapatkan hukuman ketika gagal. Sistem yang benar-benar bagus,” ketus Damar dalam hatinya.
[Quest nomor 2 akan di jalankan secara otomatis, Kandidat tidak di izinkan menghentikan jalannya Quest. Sistem meminta Kandidat untuk bersiap.]
“Quest berikutnya sudah berjalan? Tunggu, kau bahkan belum meminta persetujuan dariku.”
[Otoritas Kandidat tidak mencukupi untuk mengintrupsi jalannya Sistem.]
“Apa yang tidak cukup? Jangan bercanda denganku! Bagaimana agar aku di anggap cukup untuk mengoprasikan sistem ini?”
[Anda perlu menjadi Host.]
“Bagaimana caranya agar aku menjadi Host?”
[Anda perlu menyelesaikan Quest Tutorial.]
“Bagus, obrolan kita berputar. Pada akhirnya aku harus mengikuti aturan yang di berikan oleh sistem.”
[Sebaiknya Kandidat berganti baju sebelum Questnya di mulai.]
“Aku mengerti.”
Setelah berganti pakaian, Damar pergi ke ruang makan untuk sarapan bersama kedua orangtuanya. Lalu layar Sistem kembali muncul di hadapan anak muda itu.
[Quest nomor 2 : Buat Orangtua Kandidat merasa senang.]
“Questnya masih berkaitan dengan ayah dan ibu. Pantas saja Sistem memintaku segera ganti baju dan menemui mereka. Tapi aku yakin Quest yang sekarang tidak lebih mudah di bandingkan dengan Quest pertama yang di berikan.”
[Syarat penyelesaian Quest : membuat dua individu yang bernama Samsir dan Shamira senang dengan ucapan, prilaku serta tindakan yang di tunjukkan oleh Kandidat.]
[Progres Quest saat ini.]
[Samsir : 0/3]
[Shamira : 0/3]
“Jumlah itu pasti banyaknya kesenangan yang harus aku berikan pada ayah dan ibu, sekarang bagaimana dengan waktu penyelesaian Questnya?”
[Waktu yang Kandidat punya untuk menyelesaikan Quest nomor 2 : 1 jam 30 menit.]
[Hukuman yang akan di alami oleh Kandidat jika gagal menjalankan Quest : melipatgandakan waktu hukuman terakhir.]
“Memberikan waktu lebih banyak dari sebelumnya, jelas ini adalah Quest yang tidak biasa.”
“Tak peduli sesusah apapun Quest ini nantinya, karena tidak ada jalan mundur... Maka aku harus maju!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
yuce
sianak durhaka dilaaih hukuman sama siatem
2022-11-15
0
Candu+21
sisa waktu satu detik tapi masih bisa omong banyak,hebat
2022-11-11
0