Flasback...
Masa kecil Dewi memang sangat bahagia,Dewi adalah seorang gadis ceria yang lincah namun kebanyakan teman Dewi adalah anak laki-laki,sehingga Ia mempunyai sifat seperti anak laki-laki,Ia suka bermain bola,kelereng dan layang-layang
Saat itu musim kemarau,di musim itu sangat ramai orang-orang bermain layangan,Dewi yang ingin ikut bermain layangan namun Ia tidak mempunyai satu pun layangan,ketika itu Ia melihat sebuah layangan putus terbang terbawa angin,Dewi begitu semangat mengejar Layangan tersebut bersama teman-temannya
Dewi begitu antusias berlari ketika teman-temanya sudah kewalahan dan berhenti mengejar layangan putus tersebut
Dewi terus berlari tanpa melihat arah jalanan dan terus menatap layangan yang terbang di atas
sampai Ia tak sadar berlari menuju arah tepi bukit yang cukup curam seperti jurang,naas karena tak hati-hati Ia terperosok dan jatuh,
Beruntung tangan nya masih sigap meraih akar pohon yang tumbuh di tepi jurang dan bergelantungan disana
"Tolong... tolong..." teriak Dewi kecil yang ketakutan,berharap ada seseorang yang mendengarnya ,namun sudah beberapa lama tak ada satupun orang mendengar teriakan Dewi karena hari mulai senja dan gelap perlahan datang membuat orang-orang mulai pulang kerumahnya masing-masing
sementara Dewi masih bergelantungan di sana,begitu ketakutan karena langit yang mulai menggelap,Dewi mulai menangis tersedu,sambil sesekali berteriak mencoba lebih mengeraskan suaranya,sampai tenggorokannya sakit
"Semoga ada malaikat lewat dan menolong ku"pekik batin Dewi dalam ketidak berdayaan nya dia terus berdoa dan memejamkan matanya,Dewi mulai merasakan kekuatan tangan nya hilang dan mati rasa,karena terlalu lama bergelantungan menahan beban berat tubuhnya sendiri,perlahan pegangannya makin melemah
"Mungkin ini adalah akhir dari hidupku,Nur,Laila maafkan kakak,Ayah maafkan aku,Ibuu.. huhuuu.." pekik Dewi dalam keputusasaan nya,ia pasrah jika dia harus berakhir seperti ini,
Dewi memejamkan matanya,namun tiba-tiba
"Hei... pegang tangan ku!!"teriak seorang bocah lelaki dari sebelah atas Dewi
Bocah Itu mengulurkan tangan nya mencoba mencapai tangan Dewi,namun ternyata belum bisa menggapai tangan Dewi,dengan terpaksa Ia segera membuka baju nya dan mengulurkan nya kepada Dewi,sampai Dewi berhasil menggapainya,dengan sekuat tenaga Bocah lelaki itu menarik tubuh Dewi sampai kakinya beringsrut hampir terbawa ke jurang,tapi dia sekuat tenaga menarik Dewi dan akhirnya Ia bisa membawa Dewi sampai keatas
Bocah itu jatuh terlentang sambil mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.
Sementara Dewi masih termangu menatap Bocah lelaki itu dengan mata berbinar penuh rasa syukur,
"Terimakasih banyak karena kau sudah menolong ku ,"Ucap Dewi,ia mengulurkan tangan nya membantu Bocah itu bangkit untuk duduk
"Ah,tidak masalah,tidak perlu berterimakasih padaku"Ucap Bocah lelaki itu seperti orang dewasa
"Tapi ngomong-ngomong, kau berat sekali padahal tubuh mu cuma tulang terbungkus kulit saja,"celetuk bocah itu sambil menyeringai
"Hahh..??"Dewi mengernyitkan alisnya bingung
"Apa mungkin berat karena banyak dosa yah.. hahhaha.."Bocah itu tergelak sendiri
"Apa kau bilang,aku kurus begini tapi banyak makan,bukan banyak dosa, kau menyebalkan sekali"pekik Dewi tak terima di kata-katai
"Maaf.. hehehe"bocah itu menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal
"Apa kau tidak ada kerjaan bergelantungan di sana malam-malam begini"ejek bocah itu lagi sambil menunjukan ekspresi meledek
"Memang nya aku tidak waras apa,aku jatuh saat mengejar layangan tahu"ucap Dewi tersungut-sungut
"Hah dasar gadis barbar,kenapa mengejar layangan sampai tidak tahu waktu dan tidak memerhatikan jalanan,lain kali hati-hati,dan jangan mengulanginya lagi,kalau kau celaka bagaimana dengan ibu mu nanti,dia pasti khawatir"
"Iya maaf,aku tidak akan mengulanginya lagi,aku juga sangat berterimakasih pada mu karena telah menyelamatkan ku,tapi jangan marahi aku seperti itu,kau mirip emak-emak yang suka mengomel"
"di beri tahu masih saja ngeyel,Itu kan demi kebaikan mu juga,gadis barbar,"
"iya- iya maaf bocah tengil,Aku seperti itu karena tak punya layangan jadi aku mau yang gratisan, lagi pula layangan yang tadi cantik sekali "
"Jika kau mau ambil ini,"Ucap Bocah itu dan menyerahkan Layangan bergambar naga emas di kelilingi kupu-kipu berwarna serupa
"Wah ini kan layangan yang aku kejar tadi,terimakasih yah, bocah tengil"
"Sudak di kasih masih mengataiku "
"Iya maaf..hehehe"Saat Dewi menerima Layangan dari tangan bocah itu dengan sumringah, tapi ia melihat luka di telapak tangan Bocah lelaki itu yang masih mengucurkan darah
"Hei tangan mu terluka,pasti gara menolong ku kan?"pekik Dewi merasa bersalah
"Ini cuma luka kecil,aku pernah terluka lebih dari ini jadi jangan khawatir,"ucap bocah itu santai,seperti tidak merasa sakit sama sekali
"Tetap saja kan harus di obati,minimal darah nya berhenti mengalir,sini..."Dewi mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya yang ternyata adalah sapu tangan berwarna merah muda yang terdapat sulaman Nama Dewi yang di sulam kan oleh ibunya,lalu membalutkan pada luka di tangan bocah itu,
"Terimakasih,karena sudah menolongku"ucap Dewi sambil tersenyum dan menatap wajah bocah lelaki itu
"Sama-sama,Eh sepertinya Aku harus segera pergi karena ibu ku pasti mencari ku,"ujar Bocah itu,
"Iya,tapi... apakah kita bisa bertemu lagi lain waktu?"tanya Dewi dengan tatapan penuh harap
"Ah sepertinya tidak bisa,karena hari ini aku dan ibu akan pindah,"
"Yah..."Dewi menghela nafas karena kecewa
"Tapi mungkin di masa depan kita bisa bertemu lagi"
"Ya semoga saja,"ucap Dewi
"Aku pergi yah, Dah gadis barbar.."teriak Bocah lelaki itu sambil melambaikan tangan kepada Dewi dan berlari meninggalkan Dewi
Dewi hanya membalas lambaian tangan bocah itu sambilmenatap punggung Bocah lelaki yang mulai menjauh dan tak terlihat lagi
"Ah bodohnya aku kenapa Aku tidak menanyakan namanya?"gerutu Dewi sambil menepuk jidat nya sendiri,Ia memandangi layangan yang di berikan oleh bocah tengil tersebut
flasback of
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments