2.Permintaan tak masuk akal

Di daerah pedesaan yang masih asri,sejuk, dan masih hijau,karena pepohonan yang masih dijaga dengan baik oleh para penduduk sekitar

Masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani membuat mereka selalu menghargai tumbuhan dan menjaganya agar tetap lestari,

Di sebuah rumah reyot yang berdindingkan anyaman bambu, seorang gadis berusia sekitar dua puluh satu tahun sedang berjongkok menjaga tungku api ,Dia sedang menanak nasi yang dimasukan ke wadah anyaman bambu berbentuk kerucut dan mengukus nya di sebuah bejana berwarna kuning ke emasan ,

"Kak Dewi, Ayah bilang ada yang mencari mu "Tiba tiba seorang remaja perempuan berumur sekitar sepuluh tahun berlari kearah gadis yang di panggilnya Dewi.

"Siapa ? "Dewi malah balik bertanya kepada remaja perempuan itu

"Ngga tau, tapi dia keluar dari mobil mewah dan pakaian nya cantik sekali, Kak"ucap  remaja perempuan itu

"Ya sudah kakak ke sana dulu yah Nur, tolong kamu jaga tungku supaya apinya tidak padam, "ucap Dewi dengan segera ia berdiri dan melangkah menuju ruang tamu untuk mengetahui siapa orang yang mencari nya

Ketika Dewi sampai di ruang tamu, terlihat Pak Amir,Ayah Dewi tampak duduk berhadapan dengan seorang tamu perempuan,mengobrol dengan akrab seperti mereka sudah lama saling kenal,entah sedang membicarakan apa sesekali wajah mereka tampak serius

Dari melihat penampilan perempuan itu, Dewi yakin perempuan itu bukan lah orang sembarangan,

"Kemari lah, Nak"ucap lelaki tua yang merupakan Ayah Dewi.

Dewi menurut dan duduk di dekat ayahnya

"Dewi, perkenalkan, ini adalah Nyonya Sinta, orang yang sering Ayah ceritakan, Nyonya Sinta ini anak mantan majikan Ayah waktu  Ayah bekerja di kota,Nyonya Sinta juga yang membantu ayah membiayai kuliah mu dan sekolah adik-adik mu, "kata Pak Amir menjelaskan siapa tamu yang datang ke rumah mereka

Dewi tersenyum sungkan" Terimakasih Nyonya Sinta karena berkenan datang ke gubuk reyot kami,"ucap Dewi dengan membungkukan badan tanda menghormati sang tamu kehormatan

"Jangan seperti itu, Aku sangat senang berada di rumah kalian yang nyaman dan sejuk,"Sinta tersenyum ramah dan menatap keseluruhan diri Dewi, sehingga Dewi merasa gugup karena di tatap seperti itu

Dewi hanya menundukkan kepala sambil menautkan jari jemarinya 

"Dewi, Aku sudah bicara dengan Ayah mu aku datang kesini bertujuan untuk meminta tolong kepada mu"Wajah Nyonya Sinta yang tenang berubah menjadi serius

"Minta tolong kepada Saya ? "tanya Dewi menunjuk dirinya sendiri karena tak mengerti kenapa perempuan ini meminta tolong kepadanya

Sinta menarik nafas sejenak lalu meneruskan perkataan nya "Tolong bersedia lah menjadi simpanan suamiku "katanya dengan Nada memohon

Bak tersambar petir di siang hari,mata Dewi terbelalak karena terkejut dengan apa yang di katakan oleh Nyonya Sinta,

Hal yang tidak masuk akal apa yang perempuan ini katakan, aku tidak salah dengar kan?

Seketika keheningan terbentang diantara mereka, menanti jawaban dari mulut Dewi yang membisu

Dewi sama sekali belum bisa mencerna ucapan tamu yang baru Ia temui itu, yang tiba- tiba meminta Dia untuk mau menjadi simpanan suaminya

"A_apa maksud perkataan Nyonya?"akhirnya sebuah kata terucap dari bibir Dewi yang terasa kelu 

"Tolong...  ikutlah dengan ku dan tinggal lah bersama ku untuk menjadi simpanan Suami ku "pinta Nyonya Sinta sekali lagi memohon kepada Dewi

"A_aku tidak bisa Nyonya " tegas Dewi menolaknya mentah mentah keinginan Sinta ingin rasa nya Ia mengusir perempuan itu, Dewi menunjukan ketidak suka an kepada Sinta 

Perempuan ini sudah tidak waras, perempuan mana yang memilih perempuan lain untuk di jadikan simpanan suaminya? pekik batin Dewi

"Dewi... jangan sikap mu !"bentak Ayah Dewi menatap tajam pada Dewi "Ayah menyetujui permintaan Nyonya Sinta," tegas pak Amir lagi membuat Dewi terhenyak kaget

Keputusan ayahnya membuat Dewi terkejut bibirnya bergetar menatap wajah Ayah nya untuk meminta penjelasan, kenapa Ayah nya menyetujui permintaan tak masuk akal Nyonya Sinta 

"Tapi aku tidak mau, Ayah "Mata Dewi mulai berkaca kaca memohon kepada ayah nya

"Tolong, pertimbangkan kembali Dewi, tolong bantu Aku"ucap Sinta lirih memohon kepada Dewi dengan sinar mata penuh permohonan bercampur kesedihan, 

Pak Amir bangkit dari duduknya, "Nona, permisi Saya akan mengobrol dengan Dewi sebentar," ucap Pak Amir dengan sopan

Lalu memberi kode kepada Dewi supaya mengikutinya ke dapur

***

"Ini permintaan terakhir Ayah,Nak"Pak Amir menghela nafas dalam,

"Keluarga kita sangat berhutang budi kepada orang tua Nyonya Sinta, merekalah yang memberikan kehidupan kepada kita yang serba kekurangan ini"

"Tuan Heru, Ayah Nyonya Sinta memberikan sepetak sawah yang saat ini jadi mata pencaharian kita, bahkan mereka membiayai Sekolah mu,Wi "ucap Ayah Dewi dengan lirih mengingat jasa-jasa majikannya

"Aku bersedia jika harus membalas budi dengan mengabdikan diri kepada keluarganya seperti yang Ayah lakukan dulu, tapi untuk menjadi perempuan simpanan,Aku tidak mau, Ayah,"ucap Dewi masih bersikukuh tidak mau menuruti keinginan Nyonya Sinta

"Tolong Nak bersedia lah, saat ini Nyonya Sinta sedang sekarat karena suatu penyakit mengerikan, apakah Kau tega menolak permintaan nya,mungkin ini menjadi keinginan terakhir Nyonya Sinta,"bujuk Ayah Dewi dengan menatap sendu wajah putri sulung nya itu

Sekarat?,pantas saja wajah nya terlihat pucat dengan badan yang kurus kering

Gumam Dewi mulai merasa iba kepada Nyonya Sinta

Dewi terdiam Sejenak mencari keputusan yang harus ia ambil

Apa yang harus aku lakukan?

"Nyonya Sinta juga berjanji kepada Ayah, bahwa dia akan membiayai keperluan adik-adik mu jika Kau bersedia mengikuti permintaannya... Lihat lah ayah mu yang sudah tua renta ini, Ayah mulai merasa tubuh Ayah tidak sekuat dulu,hingga untuk membajak sawah pun,Ayah sudah tidak sanggup, tolong bersedia lah demi masa depan adik-adik mu," pinta Pak Amir setengah meringis.

Sesungguhnya ia juga tak pernah menginginkan anaknya menjadi seorang gundik atau perempuan simpanan

Dewi menatap lekat lelaki tua renta yang mulai berjalan terbungkuk itu, terlihat sirat kelelahan di wajah Ayahnya,seketika hati nya seolah tersayat

Setidaknya dia bisa meringankan beban Ayahnya jika dia mau menerima tawaran Nyonya Sinta

"Baik lah jika itu yang Ayah mau, Aku akan mengorbankan harga diri ku menjadi wanita simpanan Suami orang,"ucap Dewi sambil menahan air mata nya

# Bersambung

Jangan lupa like,komen,klik favorite ya guys 💖💖💖

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!