Dia Berbakat Patah Hati

Dia Berbakat Patah Hati

Gani duduk sambil menghela nafas berat, melihat kepada ibunya dengan tatapan memelas seolah mengiba, tidak ingin ditanya soal kepergian istrinya. Dia sepertinya berbakat patah hati dalam urusan wanita.

“Mak, benar mau dengar cerita Gani?”

“Iyalah, Gan ... kenapa istrimu? Mak juga mau kenal sama menantu dan cucu dari kau, Gan!”

Setelah asma meminta izin Gani untuk kembali bekerja, wanita itu pun menulis surat lamaran ke beberapa perusahaan termasuk yang ada di luar kota. Nasib baik mungkin sedang berpihak kepada Asma. Walau dia hanya tamatan SMA, dia bisa mendapatkan perusahaan bonafid yang diinginkannya.

Dia senang karena lamaran kerjanya diterima di salah satu perusahaan yang, kebetulan berada di kampung tempat tinggal ibunya.

Tanpa berpikir panjang ibu mertuanya pun mengajak pindah ke sana, karena mereka tidak perlu mengontrak rumah dan cukup menempati rumah nenek mereka di kampung.

Sementara untuk sekolah kedua adiknya pun segera dipindahkan ke sana dengan mudah. Sebuah kebetulan pula apabila yang menerima bekerja adalah, seseorang yang dikenal oleh Asma, hingga dia menjanjikan posisi yang bagus untuk dirinya, dengan gaji yang lumayan besar.

Bukannya Gani tidak mau menerima ajakan keluarganya itu, tetapi, dia memikirkan tanggung jawab serta, bagaimana membayar hutang kepada teman-teman dan juga para pelanggan ojeknya. Oleh karena itu, dia memilih untuk tetap bertahan di kota.

“Kalau Gani ikut mereka, Mak ... Gani tidak mau disangka jadi orang yang lari dari tanggung jawab, atau dituduh nggak mau menyelesaikan masalah yang sudah di buat sendiri, Gani bukan orang seperti itu Mak!”

“Oh!” kata Emak sambil mengganggu anggukkan kepalanya.

“Jadi, karena itu kau pulang, kau jadikan Emakmu ini pelarian, setelah kau ditinggal keluargamu?”

“Bukan, Mak ... Sebenarnya bukan itu ....”

“Lalu?”

Tak lama setelah kepergian asma dan keluarganya, secara kebetulan dia bertemu dengan seseorang yang mengenalnya, lalu, berceritalah orang itu tentang keadaan di kampung. Dari orang itu pula Gani menerima kabar jika ayahnya sudah tiada tiga bulan yang lalu, saat itu juga dia langsung pulang.

Awalnya, dia berniat pulang untuk berziarah ke makam ayahnya sekaligus menengok saudara dan juga meminta maaf kepada ibunya dia sudah sangat bersalah pada wanita tua itu.

Saat dalam perjalanan pulang itulah dia berpikiir untuk menjual empang yang memang menjadi bagiannya, sejak dulu.

“Jadi, nggak ada niat Gani, untuk menjadikan Emak sebagai pelarian, karena ditinggal lagi sama istri, Mak ....!”

“Baguslah itu, tapi kasihan sekali anak Emak ini ya Allah ... Amboy salah apalah hamba ini, membesarkan anak?” kata Aminah sambil menangis.

“Mak, bukan salah Emak ... semua salah Gani, soalnya memang bakat aku patah hati lagi!”

Seketika Aminah tertawa, sambil menghapus air mata.

“Assalamualaikum!” Suara seorang laki-laki di luar rumah mereka, menghentikan obrolan antara ibu dan anak itu. Mereka segera berdiri dan menghampiri pemilik suara, yang ternyata adalah Juna, pengusaha kaya di kampung mereka.

“Pak Juna, terima kasih sudah mau datang!” kata Gani, setelah membalas salam dan berjabat tangan.

Tanpa basa-basi Gani menunjukkan kolam ikan yang akan dia jual pada pria itu, lalu, mereka menuju bagian belakang rumah.

“Kau nak jual berapa kolam ini, Gan?” tanya Juna, pria matang itu tampak serius bertanya, dia sudah siap-siap menawar, dalam otak bisnisnya sudah ada hitungan angka-angka yang bertebaran bagai tebar poin di grup chat para author.

“Aku jual harga tertinggi, Pak! 300 juta!” jawab Gani penuh percaya diri.

“Apa kau ini gila, empang sekecil ini kau hargai segitu, bisa bangkrut aku, Gan!”

“Soal bangkrut atau tidak itu urusan Bapak, kalau urusan saya cuma menjual kolam dengan harga tertinggi.”

“Kau macam orang punya utang saja, jual barang sesuai jumlah utang, bukanya sesuai harga pasaran!”

“Nah, dari mana Bapak tahu aku punya hutang? Apa punya profesi ganda jadi peramal, Pak? Bagaimana nasib saya kalau saya jadi kawin sama Onah?”

“Tambah susah kau nanti kalau jadi nikah sama Onah. Kalah jauh lahir batin, yang sengsara bukan Cuma kau tapi Mak Bapakmu, soalnya kau tak mampu jadi pemimpin!”

“Ih, mana adalah aku seperti itu, Pak. Kalau aku kawin sama dia, aku bakal belajar jadi pemimpin yang baik!”

“Kau salah, kalau belajar jadi pemimpin rumah tangga, setelah kawin ... seharusnya sebelum kau nikahi anak orang itu, belajar dulu jadi suami yang baik, bukan cuma bikin anak saja kau pandai!”

Akhirnya, kolam ikan dengan ukuran luas 85 x 85 meter persegi itu pun di bayar oleh Juna kepada Gani, sebesar 150 juta, itu sudah dengan negosiasi yang sangat alot tentunya.

Juna pergi setelah membayar dengan cara mentransfer uang ke rekening Gani, dan pria itu pun mengirim kembali uang yang dia miliki ke beberapa rekening bank milik orang lain, yang dia catat dalam sebuah buku kecil. Kemudia dia cek list beberapa nama, yang artinya mereka sudah mendapatkan bayaran.

Beberapa pesan ucapan terima kasih karena Gani sudah membayar utang pun dia terima. Kemudian dia menjawab pula dengan syukur, karena bisa melunasi utang pada mereka.

Sore harinya, Gani meminjam motor adik iparnya lagi untuk pergi ke anjungan tunai mandiri, guna mencairkan sedikit uang dari sisa pembayaran utang-utangnya.

Dia ingin memberi Aminah sedikit kesenangan dari hasil penjualan tanah itu.

Tak lupa dia mampir ke depot pengisian bahan bakar, dengan niat memenuhi tangki motor adik iparnya itu. Sesampainya di pom bensin, tanpa disengaja dia bertemu lagi dengan Usfi yang juga tengah mengisi bahan bakar.

“Kau sendiri lagi, On?” tanya Gani, dia sengaja meminggirkan motor tepat di sisi kanan jendela mobil Usfi saat mengantre. Dan, wanita itu tidak menanggapi.

“Kamu gak diantar suami, atau dia masih sibuk sama istrinya yang lain?” Kata Gani lagi, sambil memajukan motor karena antrean mulai berjalan.

“Tapi, sudah resiko sih, kalau punya suami yang tidak menjadikan kamu sebagai wanita satu-satunya. Waktunya harus di bagi dua. Apalagi kalau ada tiga atau empat, pasti kamu kebagian waktu lebih sedikit! Iya kan, On?”

Bersambung

Jangan lupa like ❤️❤️☺️☺️👍👍

Terpopuler

Comments

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat

buset,,, kepo beud si Gani

2022-11-09

6

🍭ͪ ͩ✹⃝⃝⃝s̊S𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯☀️💞

🍭ͪ ͩ✹⃝⃝⃝s̊S𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯☀️💞

Mantap sikap Gani. bertanggung jawab atas hutang.. walau harus jual Empang
Hedeh.. jgn gitu lah gan..kasihan tuh Ulfi...

2022-11-09

5

✨🥀🪴N.𝐀⃝🍒✨

✨🥀🪴N.𝐀⃝🍒✨

si Gani mulutnya julit juga kayak mulut tetangga

2022-10-24

15

lihat semua
Episodes
1 Anak Perempuan Maduku 1
2 Anak Perempuan Maduku 2
3 Kaburnya Gani
4 Anak Berbakti
5 Dia Berbakat Patah Hati
6 Kata Maaf Itu Nggak Enak
7 Jangan Kembali
8 Bos Sayuran
9 Tidak Bisa Seperti Dulu
10 Cinta Butuh Utang
11 Masa Lalu
12 Semua Sama Saja
13 Gaji Pertama
14 Siapa Laki-laki Itu
15 Antara Aku Kau Dan Dia
16 Antara Aku Kau Dan Dia 2
17 Usfi Dan Nafisa
18 Jangan Mudah Meletakkan Cinta
19 Kamu Bukan Ustadzah
20 Kepercayaan Dan Harga Diri
21 Duhai Belahan Jiwa
22 Aku Juga Terluka
23 Tentang Balas Budi
24 Istri Kedua
25 Kabar Dari Maisha
26 Tunggu Aku Pulang
27 Ibu Pengganti
28 Apa Itu Enak
29 Jangan Cemburu
30 Suami Pengangguran
31 Rela Datang Setiap Hari
32 Harus Tega
33 Tukang Sayur
34 Sebuah Undangan
35 Hanya Mirip
36 Cerita Tentang Gani
37 Bukan Anak-anak Lagi
38 Penasaran
39 Tidak Seperti Dugaan
40 Hubungan Mencurigakan
41 Sebuah Pertengkaran
42 Jadilah Mama Kami
43 Kita Nikah
44 Utang Mahar
45 Sah Itu Enak
46 Malam Pertamanya Kapan
47 Maafkan Aku Menyukaimu
48 Pas Tidak Salah Pilih
49 Ada Anak Di Antara Kita
50 Pembuktian
51 Pagi Pertama
52 Keputusan Yang Bagus
53 Bertemu Mantan
54 Selalu Ada Awal Mulanya
55 Serahkan Azam Padaku
56 Bikin Anak
57 Enak
58 Lebih Bahagia
59 Pulang
60 Kesibukan Yang Berbeda
61 Menginap
62 Godaan Gani
63 Ikhtiar
64 Sebuah Solusi
65 Gala Dinner
66 Positif
67 TAMAT
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Anak Perempuan Maduku 1
2
Anak Perempuan Maduku 2
3
Kaburnya Gani
4
Anak Berbakti
5
Dia Berbakat Patah Hati
6
Kata Maaf Itu Nggak Enak
7
Jangan Kembali
8
Bos Sayuran
9
Tidak Bisa Seperti Dulu
10
Cinta Butuh Utang
11
Masa Lalu
12
Semua Sama Saja
13
Gaji Pertama
14
Siapa Laki-laki Itu
15
Antara Aku Kau Dan Dia
16
Antara Aku Kau Dan Dia 2
17
Usfi Dan Nafisa
18
Jangan Mudah Meletakkan Cinta
19
Kamu Bukan Ustadzah
20
Kepercayaan Dan Harga Diri
21
Duhai Belahan Jiwa
22
Aku Juga Terluka
23
Tentang Balas Budi
24
Istri Kedua
25
Kabar Dari Maisha
26
Tunggu Aku Pulang
27
Ibu Pengganti
28
Apa Itu Enak
29
Jangan Cemburu
30
Suami Pengangguran
31
Rela Datang Setiap Hari
32
Harus Tega
33
Tukang Sayur
34
Sebuah Undangan
35
Hanya Mirip
36
Cerita Tentang Gani
37
Bukan Anak-anak Lagi
38
Penasaran
39
Tidak Seperti Dugaan
40
Hubungan Mencurigakan
41
Sebuah Pertengkaran
42
Jadilah Mama Kami
43
Kita Nikah
44
Utang Mahar
45
Sah Itu Enak
46
Malam Pertamanya Kapan
47
Maafkan Aku Menyukaimu
48
Pas Tidak Salah Pilih
49
Ada Anak Di Antara Kita
50
Pembuktian
51
Pagi Pertama
52
Keputusan Yang Bagus
53
Bertemu Mantan
54
Selalu Ada Awal Mulanya
55
Serahkan Azam Padaku
56
Bikin Anak
57
Enak
58
Lebih Bahagia
59
Pulang
60
Kesibukan Yang Berbeda
61
Menginap
62
Godaan Gani
63
Ikhtiar
64
Sebuah Solusi
65
Gala Dinner
66
Positif
67
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!