02. Bertunangan

Oh iya, tunggu sebentar ya mba aku ambil uang nya dulu.."sambil berlalu ke dalam"

Selamat ya Ti semoga lancar sampai hari H.."kata mba ana saat aku menyerahkan uang kue"

Iya mba terimakasih atas doa nya.. "jawab ku sambil tersenyum"

Ya sudah aku pamit dulu ya Ti.. "pamit nya"

Iya mba hati-hati.."lalu aku masuk ke dalam rumah dan menutup pintu"

Terasa sangat hening di rumah sendiri ingin menonton TV pun rasanya sangat malas, Tidak terasah hari sudah siang menjelang sore dan Rama pun sudah pulang dari belajar di rumah temannya. Aku pun bangkit dari kasur lalu kami menyapu rumah dan menggelar karpet untuk duduk, memang acara masih lama tapi kami menyicil lakukan pekerjaan nya agar nanti tidak terburu buru dan tidak ada yang lupa.

Dek nanti mau pakai baju yang mana ? "tanyaku memulai obrolan"

Entah nanti yang mana aja.."jawabannya sedikit dingin"

Pakai batik yang silver aja.."saran ku"

Iya nanti.."jawab nya singkat"

Bukan karena sombong atau judes tetapi memang orang nya terlalu pendiam tidak terlalu suka ngobrol dan basa basi.

Nanti kalo udah gelar karpet bantuin keluarin piring sama gelas ya biar di lap.."pinta ku"

Iya, mau berapa banyak.."tanya nya lagi"

Enggak usah banyak-banyak, masing-masing 2 lusin aja.."jawab ku berlalu mengbil kain lap"

Kami melakukan pekerjaan ini bersama walaupun adik ku bujang tidak pernah ada rasa malu atau malas jika hanya membantu pekerjaan rumah.

Tidak terasa hari mulai sore Ibu sudah pulang dari ladang kakak ipar dan ponakan pun sudah datang. Setelah bergantian untuk mandi kami kembali duduk di dapur menyusun kue di atas piring secara bersamaan.

Kamu udah yakin sama Bayu ? "tiba-tiba kakak ipar ku bertanya"

Insyaallah sudah mba, ada apa mba ? "tanya ku balik"

Enggak apa cuma sekedar bertanya, orang tuanya gimana sama kamu baik enggak..? "tanya nya lagi "

Selama ini si baik tapi entah nantinya, cuma mukanya aja judes gitu kakak nya juga mukanya judes.."kata ku lagi menjelas kan"

Ya semoga cuma bentuk muka aja tapi aslinya enggak jahat.."kata kakak ipar ku"

Mba Tami adalah kakak ipar istri dari kakak pertama ku, sedang kan kakak ke dua ku jarang pulang karena dia bekerja di kota dengan suaminya dan Alhamdulillah sudah punya tempat tinggal sendiri.

Mba aku nanti pake baju apa ya.."tanya ku karena aku bukan tipe orang yang suka membeli baju jadi jika ada acara kakak ipar ku lah tempat meminjam"

Ya terserah kamu mau pake baju apa.. "katanya masih terus menyusun kue"

Ke rumah mba yok liat baju.."ajak ku sambil menyengir kuda"

Terus.."katanya dengan nada bercanda"

Biasa pinjem.."kata ku"

Iya nanti sekalian aku juga mau ngambil baju, aku juga belum bawa baju na orang dari kebon langsung kesini.."jawab nya"

Iya, sekalian dandanin ya mba.."pinta ku"

Mau dandan kayak mana emang orang mba aja enggak bisa dandan.."katanya tetap fokus pada kue"

Gimana mba aja sebisanya yang penting natural.."jawabku masih duduk di sampingnya"

Ya udah ayok kita ambil baju.."ajak nya sambil berdiri"

Tunggu di motor aku ambil jilbab dulu.."jawab ku berlalu menuju kamar"

Bu aku ambil baju dulu ya sama Tia kue nya dikit lagi lanjutin ya Bu.."pamit kakak ipar pada Ibu"

Iya hati-hati, jangan lama-lama.."pesan ibu"

Iya Bu.."jawab kami bersama"

Begitulah kedekatan kami seperti bukan saudari ipar bukan seperti menantu dan mertua. Aku bersyukur punya ipar yang sangat pengertian dan tidak pernah perhitungan karena biaya sekolah ku juga dulu dia yang ikut membantu lagi pula dia juga sayang sekali dengan ibu seperti ibu nya sendiri sehingga tidak ada jarak di antara kami untuk saling berbagi keluh kesah bertukar pakaian pun hal yang biasa tidak ada rasa canggung.

Tetapi tentu aku yang sering meminjam pakaiannya. hehehe..

Tidak terasa hari sudah gelap setelah shalat magrib berjamaah kami duduk santai di depan TV sambil menunggu Bayu, tidak di pungkiri jika aku sangat gugup.

Assalamualaikum.."terdengar suara ketukan pintu"

Waalaikumsallam.."itu pasti mereka kata ibu sambil berdiri, pintu sengaja di biarkan terbuka"

Silahkan masuk, langsung duduk saja di dalam.."kakak ipar mengarahkan ke ruang TV.

Tidak begitu banyak yang datang hanya ada Bayu dan kedua orang tuanya Kakak pertama dengan suaminya dan satu adik dari ibu nya.

Tidak begitu lama perbincangan antara kedua belah keluarga pun selesai dan saat nya pemasangan cincin.

Tia sama Bayu sini maju ke depan.. "panggil mas Yanto yaitu kakak pertama ku"

Aku pun berdiri di hadapan mereka semua dan Bayu mengeluarkan cincin dari saku nya. Agak kesulitan saat pemakaian karena cincin nya terlalu kecil.

Kenapa Bay kekecilan..? "tanya Kakak ipar mas Bayu"

Iya mas sempit.."jawab nya"

Ya udah enggak apa pakai kan sebisanya dulu, besok pagi baru di tukar.."kata mas Pur"

Mas Bayu pun hanya menjawab dengan anggukan kecil. setelah cincin melingkar di jari ku kami duduk kembali sambil memakan kue yang sudah kami hidangkan.

Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar, dan terimakasih atas hidangan dari keluarga Tia.."kata paman Bayu"

Iya Alhamdulillah, kami minta maaf hanya bisa menghidangkan seadanya maaf jika banyak kurang dari hidangan kamu.."jawab mas Yanto dengan ramah"

Tidak pak ini sudah sangat cukup, karena hari sudah semakin larut kami izin untuk undur diri pak.."jawab paman Bayu"

Baiklah pak mari saya antar, hati-hati di jalan.."kemudian kami mengantar hingga depan pintu"

Setelah mobil melaju kami semua masuk membereskan gelas dan piring.

Taro dapur aja Ti besok pagi baru kita cuci bareng.."kata mba Tami"

Iya mba nyapu juga besok aja ya mba, mata ku sudah sangat berat.."timbal ku"

Ya sudah kalo gitu besok pada bangun pagi jangan pada Bangkong.."tiba-tiba ibu menjawab dari belakang "

Iya Bu iya.."jawab kami salbil menyengir kuda"

Ya udah ibu masuk kamar duluan udah jam 11 ini ngantuk banget rasanya.."kata ibu menuju kamar"

Iya Bu, selamat istirahat.."jawab ku ikut masuk ke kamar"

Mba aku duluan ya.."pamit ku pada mba Tami"

Iya duluan aja mba juga bentar lagi tidur mau bikin kopi nya mas dulu.. "jawabannya sambil berjalan menuju dapur"

Sekarang rumah sudah sangat sepi lampu pun sudah pada padam menandakan semua penghuni kamar sudah tertidur dengan lelah hari ini.

Bersambung...

Episodes
1 01. Kesedihan
2 02. Bertunangan
3 03. Menikah
4 04.Pulang dari Rs
5 05. Berjuang melahirkan sendiri
6 06. Baby Boy
7 07. Pulang ke rumah mertua
8 08. Apa Salah Nya Anak Laki
9 09. Ingin Ngontrak
10 10. Mulai Curiga Diselingkuhi
11 11. Mengumpulkan Bukti
12 12. POV Bayu
13 13. POV Ibu Mertua
14 14. Anak Sakit Pun Tak Peduli
15 15. Semuanya Terbongkar
16 16. Kesepakatan Keluarga
17 17. Akhirnya Pulang Ke rumah Ibu
18 18. Ancaman Secara Halus
19 19. Menuntut Kepada Pihak Polisi
20 20. Masih Menyisakan Trauma
21 21. Mengajukan Cerai
22 22. Memohon Agar Kembali
23 23. Surat Panggilan Mediasi
24 24. Mediasi Pertama
25 25. POV Mas Yanto
26 26. Akhirnya Sidang
27 27. Sudah Cerai Pun Masih Diganggu
28 28. Teman Curhat
29 29. Lowongan Kerja
30 30. Interview
31 31. POV Ibu Tia
32 32. Training
33 33. Mulai Mendapat Ledekan
34 34. Terpaksa Setuju
35 35. Pernikahan Ibu
36 36. POV Rama
37 37. POV Rama 2
38 38. Mulai Ada Rasa Nyaman
39 39. POV Arsya
40 40. Mulai Cuek
41 41. POV Tia
42 42. POV Alifa
43 43. POV Alifa 2
44 44. Kastamer pertama
45 45. Ada Kastamer
46 46. Seperti Keluarga
47 47. Ikut Bekerja
48 48. POV Ayu
49 49. Harus Kuat
50 50. Tama Pergi Main
51 51. Terus Di Cuekin
52 52. POV Alifa
53 53. Beres-beres
54 54. Mantan Mertua
55 55. Mencari Tau Tentang Tama
56 56. POV Eni
57 57. POV Tia
58 58. Mulai Tidak Cocok
59 59. Hari Sial
60 60. POV Ibu Bayu
61 61. Rindu Tama
62 62. Kebersamaan Dengan Tama
63 63. Bertemu Dengan Arsya
64 64. Berusaha Terlihat Bahagia
65 65. Dirumah Arsya
66 66. Ayu Seperti Adek
67 67. Hari Gabut
68 68. Hari Untuk Tama
69 69. Waterboom
70 70. Bahagia Yang Sederhana
71 71. Hadiah Untuk Tama
72 72. Ikut Menyusul Tama
73 73. Kabar Gembira
74 74. Kabar Bahagia 2
75 75. Meminta Pendapat
76 76.Makan Siang
77 77. Obrolan Serius
78 78. POV Ibu Putri
79 79. Mode Jenuh
80 80. Mengunjungi Rumah Tia
81 81. Meminta Restu
82 82. Sangat Bahagia
83 83. Makan Sate
84 84. Bocor Ban
85 85. Gelisah
86 86. Acara Silaturahmi
87 87.Hidup Bahagia
88 88. Tamat
Episodes

Updated 88 Episodes

1
01. Kesedihan
2
02. Bertunangan
3
03. Menikah
4
04.Pulang dari Rs
5
05. Berjuang melahirkan sendiri
6
06. Baby Boy
7
07. Pulang ke rumah mertua
8
08. Apa Salah Nya Anak Laki
9
09. Ingin Ngontrak
10
10. Mulai Curiga Diselingkuhi
11
11. Mengumpulkan Bukti
12
12. POV Bayu
13
13. POV Ibu Mertua
14
14. Anak Sakit Pun Tak Peduli
15
15. Semuanya Terbongkar
16
16. Kesepakatan Keluarga
17
17. Akhirnya Pulang Ke rumah Ibu
18
18. Ancaman Secara Halus
19
19. Menuntut Kepada Pihak Polisi
20
20. Masih Menyisakan Trauma
21
21. Mengajukan Cerai
22
22. Memohon Agar Kembali
23
23. Surat Panggilan Mediasi
24
24. Mediasi Pertama
25
25. POV Mas Yanto
26
26. Akhirnya Sidang
27
27. Sudah Cerai Pun Masih Diganggu
28
28. Teman Curhat
29
29. Lowongan Kerja
30
30. Interview
31
31. POV Ibu Tia
32
32. Training
33
33. Mulai Mendapat Ledekan
34
34. Terpaksa Setuju
35
35. Pernikahan Ibu
36
36. POV Rama
37
37. POV Rama 2
38
38. Mulai Ada Rasa Nyaman
39
39. POV Arsya
40
40. Mulai Cuek
41
41. POV Tia
42
42. POV Alifa
43
43. POV Alifa 2
44
44. Kastamer pertama
45
45. Ada Kastamer
46
46. Seperti Keluarga
47
47. Ikut Bekerja
48
48. POV Ayu
49
49. Harus Kuat
50
50. Tama Pergi Main
51
51. Terus Di Cuekin
52
52. POV Alifa
53
53. Beres-beres
54
54. Mantan Mertua
55
55. Mencari Tau Tentang Tama
56
56. POV Eni
57
57. POV Tia
58
58. Mulai Tidak Cocok
59
59. Hari Sial
60
60. POV Ibu Bayu
61
61. Rindu Tama
62
62. Kebersamaan Dengan Tama
63
63. Bertemu Dengan Arsya
64
64. Berusaha Terlihat Bahagia
65
65. Dirumah Arsya
66
66. Ayu Seperti Adek
67
67. Hari Gabut
68
68. Hari Untuk Tama
69
69. Waterboom
70
70. Bahagia Yang Sederhana
71
71. Hadiah Untuk Tama
72
72. Ikut Menyusul Tama
73
73. Kabar Gembira
74
74. Kabar Bahagia 2
75
75. Meminta Pendapat
76
76.Makan Siang
77
77. Obrolan Serius
78
78. POV Ibu Putri
79
79. Mode Jenuh
80
80. Mengunjungi Rumah Tia
81
81. Meminta Restu
82
82. Sangat Bahagia
83
83. Makan Sate
84
84. Bocor Ban
85
85. Gelisah
86
86. Acara Silaturahmi
87
87.Hidup Bahagia
88
88. Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!