Bukan Menantu Idaman
Tia adalah seorang gadis ceria yang tumbuh di keluarga menengah ke bawah. Ayah Tia sudah meninggal saat Tia baru memasuki kelas X (1 SMA), untuk bisa meneruskan pendidikannya hingga lulus SMA Tia bekerja sebagai buruh tani. sekarang dia sudah dewasa semenjak lulus sekolah Tia bekerja sebagai karyawan kontrak dan sudah banyak perusahaan yang telah ia masuki, di tempat kerja terakhir kemarin lah Tia bertemu dengan Bayu.
Tia kapan aku bisa bertemu dengan ibu mu.."tanya Bayu"
Nanti aku bicara dulu ya mas dengan Ibu baru aku kabari keputusan nya.."jawab ku belum memberi keputusan"
Iya, lebih baik sekarang kita pulang hari sudah mulai gelap.."ajak Bayu"
Iya mas, nanti sampai di rumah akan segera aku bicarakan dengan ibu.."balas ku"
Iya Tia, mungkin terkesan buru-buru bagimu tapi aku rasa sudah cukup perkenalan kita.."jawab Baya menjelaskan lagi"
Iya mas aku tau.."jawab ku singkat"
Kami pulang mengendarai sepeda motor metik milik mas Bayu, selama di perjalanan tidak banyak yang kami bahas, sehingga tidak terasa sudah sampai di halaman rumah..
Singgah dulu mas.."kata ku pada mas Bayu"
Tidak usah Ti sudah malam, jangan lupa bicarakan masalah tadi pada ibu.." sekedar mengingatkan"
Iya mas aku tidak akan lupa.."jawabku tersenyum kecil"
Ya sudah aku jalan pulang ya, assalamualaikum.."pamit Bayu"
Waalaikumsallam, hati-hati mas.."sambil memandang Bayu motor melaju"
Setelah motor sudah hilang dari pandangan baru aku masuk rumah dan berlalu menuju kamar untuk berganti pakaian, baru setelah di rasa sudah bersih aku bergabung dengan ibu dan adik bungsu ku di ruang TV.
Sudah makan Bu ?.."tanyaku sambil duduk di samping ibu"
Sudah ti, makan lah kalo belum makan.. "jawab ibu"
Sudah bu tadi makan sama Bayu di luar.."jawab ku"
Emm Bu.. anu..aku mau bicara.."kata ku tergagap"
Mau bicara apa si sampe gugup gitu.. "tanya ibu sambil membenahi duduknya dan menghadap aku"
Itu Bu Bayu ingin melamar ku Bu.."jawab ku malu-malu"
Bagus dong ti, tanda nya Bayu serius bukan cuma mau main-main sama kamu.."jawab ibu terlihat tetap santai "
Jadi kapan Bayu dan keluarganya bisa bertemu ibu dan kakak ?.."tanyaku memastikan"
Gimana kalo besok tapi setelah magrib agar santai dan siang nya ibu bisa ke kebun dulu.."jawab ibu memberi penjelasan"
Baiklah Bu nanti aku beri tau ke Bayu.. "jawab ku tersenyum bahagia"
Tapi kok ibu sepertinya tidak bahagia.. " sambil melihat raut wajah ibu"
Ibu bahagia nak sangat bahagia, ibu tidak menyangka saja putri kecil ibu sekarang sudah mau menjadi milik orang.."jawab ibu berkaca kaca"
Ibu jangan bilang gitu aku tetap jadi Putri kecil ibu.."jawab ku sambil memeluk ibu"
Tia memiliki 3 saudara dan dia anak ke tiga, setelah ayahnya meninggal kakak sulungnya lah yang menggantikan peran sebagai ayah. Setelah kedua kakak nya menikah hanya Tia dan adiknya lah yang menemani ibu Dewi di rumah.
Sudah lah Bu jangan terlalu banyak pikiran lebih baik sekarang kita istirahat.."tukas ku agar terhindar dari kesedihan ini"
Iya nak ibu juga merasa sudah mengantuk, ibu ke kamar dulu.."sambil beranjak dari duduk nya"
Iya Bu, selamat istirahat.." sambil tersenyum"
Rasanya seperti mimpi akan secepat ini aku meninggalkan ibu dan akan segera berganti status menjadi seorang istri, ada rasa sedih dan bahagia di hati setelah melihat ibu tadi rasanya aku tidak tega hanya meninggalkan ibu dan Rama adik bungsu ku berdua di rumah ini. bagaimana kalau ibu sakit rumah kakak lumayan agak jauh dan butuh waktu lama untuk sampai di rumah ibu itu yang aku pikirkan.
Karena terlalu lelah berkecamuk dengan semua pikiran sehingga aku tertidur dengan sangat nyenyak dan berhasil bangun siang beruntung ini hari Minggu jadi harus terburu buru karena libur kerja.
Pagi ibu ku yang canti.."sambil mendekati ibu di dapur"
Pagi nak, ibu sudah masak tapi tidak sempat mencuci.."kata ibu sambil mengisi wadah bekal"
Iya Bu nanti aku yang cuci lagian kan aku libur.."jawab ku tersenyum"
Ya sudah ibu berangkat kerja dulu, nanti ada yang antar kue buat nanti malam uang nya di lemari ya Ti.."kata ibu terburu buru"
Iya Bu, terimakasih.."jawab ku lirih"
Ya Bu Dewi hanya seorang buruh tani untuk menghidupi kebutuhan kami belum lagi kebutuhan sekolah beruntung aku sudah bekerja meskipun tidak bisa membantu banyak. Ada rasa sedih setiap kali melihat ibu berangkat kerja di usia yang sudah tidak lagi muda dan bekerja tidak peduli cuaca.
Mbak ada uang enggak.."tiba-tiba Rama mengejutkan lamunanku"
Eh iya ada, mau buat apa ? "tanyaku sambil berjalan menuju kamar"
Mau buat foto copy, sekalian buat jajan kalo ada kalo enggak ada juga enggak apa.."jawab nya dengan raut wajah yang bikin tidak tega"
Mba cuma pegang uang segini, cukup enggak.."kataku sambil menyerahkan uang 50 ribu"
Cukup kok mba nanti kalo ada sisa nya aku balikin.."katanya sambil tersenyum"
Enggak usah di balikin simpen aja buat uang saku sekolah besok.."jawab ku tersenyum"
Ya begitulah sifat adik ku tidak banyak bicara meski hari libur pun dia jarang main seperti anak lainnya dia lebih banyak di rumah belajar atau mengerjakan perjaan kebun ibu yang belum selesai. Ada rasa kasihan dimana dia yang seharusnya menikmati masa sekolah tapi malah harus ikut memikirkan ekonomi walaupun hanya membantu dengan tenaga. tapi mau gimana lagi karena kondisi dan aku pun pernah merasakan di posisi dia semasa sekolah dulu.
Mbak aku pergi dulu ya, nanti mau mampir ke rumah temen dulu sebentar.. "pamit nya sambil memakai jaket"
Iya hati-hati, pulang nya jangan terlalu sore minta tolong bantu beberes rumah.."hanya sekedar mengingatkan bahwa nanti malam mau ada acara"
Iya mba..
Setelah pergi rumah terasa sangat sepi, ya hanya tinggal aku sendiri di rumah tidak ada orang lagi karena kakak ipar dan keponakan jarang sekalia main mereka juga sibuk berkebun.
Setelah aku menyelesaikan mencuci pakaian aku langsung menjemur di halaman rumah, beruntung ibu ku bisa menabung untuk membeli mesin cuci sehingga sekarang tidak perlu lagi mencuci menggunakan tangan dan musim hujan pun sudah bisa di pastikan pakaian bisa kering karena memang sudah di keringkan menggunakan mesin cuci.
Assalamualaikum.."kata mba ana"
waalaikumsallam mba na.."jawabku sambil membuka pintu"
Ini Ti mba mau anter kue pesanan ibu mu.." sambil menyodorkan kantong kresek"
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
~**Alfi_Pjm** ~💜💜💜
🌟
2024-02-04
0
Muhammad khosen Khosen
ini sangat menarik
2022-11-08
0