Bukan Menantu Idaman

Bukan Menantu Idaman

01. Kesedihan

Tia adalah seorang gadis ceria yang tumbuh di keluarga menengah ke bawah. Ayah Tia sudah meninggal saat Tia baru memasuki kelas X (1 SMA), untuk bisa meneruskan pendidikannya hingga lulus SMA Tia bekerja sebagai buruh tani. sekarang dia sudah dewasa semenjak lulus sekolah Tia bekerja sebagai karyawan kontrak dan sudah banyak perusahaan yang telah ia masuki, di tempat kerja terakhir kemarin lah Tia bertemu dengan Bayu.

Tia kapan aku bisa bertemu dengan ibu mu.."tanya Bayu"

Nanti aku bicara dulu ya mas dengan Ibu baru aku kabari keputusan nya.."jawab ku belum memberi keputusan"

Iya, lebih baik sekarang kita pulang hari sudah mulai gelap.."ajak Bayu"

Iya mas, nanti sampai di rumah akan segera aku bicarakan dengan ibu.."balas ku"

Iya Tia, mungkin terkesan buru-buru bagimu tapi aku rasa sudah cukup perkenalan kita.."jawab Baya menjelaskan lagi"

Iya mas aku tau.."jawab ku singkat"

Kami pulang mengendarai sepeda motor metik milik mas Bayu, selama di perjalanan tidak banyak yang kami bahas, sehingga tidak terasa sudah sampai di halaman rumah..

Singgah dulu mas.."kata ku pada mas Bayu"

Tidak usah Ti sudah malam, jangan lupa bicarakan masalah tadi pada ibu.." sekedar mengingatkan"

Iya mas aku tidak akan lupa.."jawabku tersenyum kecil"

Ya sudah aku jalan pulang ya, assalamualaikum.."pamit Bayu"

Waalaikumsallam, hati-hati mas.."sambil memandang Bayu motor melaju"

Setelah motor sudah hilang dari pandangan baru aku masuk rumah dan berlalu menuju kamar untuk berganti pakaian, baru setelah di rasa sudah bersih aku bergabung dengan ibu dan adik bungsu ku di ruang TV.

Sudah makan Bu ?.."tanyaku sambil duduk di samping ibu"

Sudah ti, makan lah kalo belum makan.. "jawab ibu"

Sudah bu tadi makan sama Bayu di luar.."jawab ku"

Emm Bu.. anu..aku mau bicara.."kata ku tergagap"

Mau bicara apa si sampe gugup gitu.. "tanya ibu sambil membenahi duduknya dan menghadap aku"

Itu Bu Bayu ingin melamar ku Bu.."jawab ku malu-malu"

Bagus dong ti, tanda nya Bayu serius bukan cuma mau main-main sama kamu.."jawab ibu terlihat tetap santai "

Jadi kapan Bayu dan keluarganya bisa bertemu ibu dan kakak ?.."tanyaku memastikan"

Gimana kalo besok tapi setelah magrib agar santai dan siang nya ibu bisa ke kebun dulu.."jawab ibu memberi penjelasan"

Baiklah Bu nanti aku beri tau ke Bayu.. "jawab ku tersenyum bahagia"

Tapi kok ibu sepertinya tidak bahagia.. " sambil melihat raut wajah ibu"

Ibu bahagia nak sangat bahagia, ibu tidak menyangka saja putri kecil ibu sekarang sudah mau menjadi milik orang.."jawab ibu berkaca kaca"

Ibu jangan bilang gitu aku tetap jadi Putri kecil ibu.."jawab ku sambil memeluk ibu"

Tia memiliki 3 saudara dan dia anak ke tiga, setelah ayahnya meninggal kakak sulungnya lah yang menggantikan peran sebagai ayah. Setelah kedua kakak nya menikah hanya Tia dan adiknya lah yang menemani ibu Dewi di rumah.

Sudah lah Bu jangan terlalu banyak pikiran lebih baik sekarang kita istirahat.."tukas ku agar terhindar dari kesedihan ini"

Iya nak ibu juga merasa sudah mengantuk, ibu ke kamar dulu.."sambil beranjak dari duduk nya"

Iya Bu, selamat istirahat.." sambil tersenyum"

Rasanya seperti mimpi akan secepat ini aku meninggalkan ibu dan akan segera berganti status menjadi seorang istri, ada rasa sedih dan bahagia di hati setelah melihat ibu tadi rasanya aku tidak tega hanya meninggalkan ibu dan Rama adik bungsu ku berdua di rumah ini. bagaimana kalau ibu sakit rumah kakak lumayan agak jauh dan butuh waktu lama untuk sampai di rumah ibu itu yang aku pikirkan.

Karena terlalu lelah berkecamuk dengan semua pikiran sehingga aku tertidur dengan sangat nyenyak dan berhasil bangun siang beruntung ini hari Minggu jadi harus terburu buru karena libur kerja.

Pagi ibu ku yang canti.."sambil mendekati ibu di dapur"

Pagi nak, ibu sudah masak tapi tidak sempat mencuci.."kata ibu sambil mengisi wadah bekal"

Iya Bu nanti aku yang cuci lagian kan aku libur.."jawab ku tersenyum"

Ya sudah ibu berangkat kerja dulu, nanti ada yang antar kue buat nanti malam uang nya di lemari ya Ti.."kata ibu terburu buru"

Iya Bu, terimakasih.."jawab ku lirih"

Ya Bu Dewi hanya seorang buruh tani untuk menghidupi kebutuhan kami belum lagi kebutuhan sekolah beruntung aku sudah bekerja meskipun tidak bisa membantu banyak. Ada rasa sedih setiap kali melihat ibu berangkat kerja di usia yang sudah tidak lagi muda dan bekerja tidak peduli cuaca.

Mbak ada uang enggak.."tiba-tiba Rama mengejutkan lamunanku"

Eh iya ada, mau buat apa ? "tanyaku sambil berjalan menuju kamar"

Mau buat foto copy, sekalian buat jajan kalo ada kalo enggak ada juga enggak apa.."jawab nya dengan raut wajah yang bikin tidak tega"

Mba cuma pegang uang segini, cukup enggak.."kataku sambil menyerahkan uang 50 ribu"

Cukup kok mba nanti kalo ada sisa nya aku balikin.."katanya sambil tersenyum"

Enggak usah di balikin simpen aja buat uang saku sekolah besok.."jawab ku tersenyum"

Ya begitulah sifat adik ku tidak banyak bicara meski hari libur pun dia jarang main seperti anak lainnya dia lebih banyak di rumah belajar atau mengerjakan perjaan kebun ibu yang belum selesai. Ada rasa kasihan dimana dia yang seharusnya menikmati masa sekolah tapi malah harus ikut memikirkan ekonomi walaupun hanya membantu dengan tenaga. tapi mau gimana lagi karena kondisi dan aku pun pernah merasakan di posisi dia semasa sekolah dulu.

Mbak aku pergi dulu ya, nanti mau mampir ke rumah temen dulu sebentar.. "pamit nya sambil memakai jaket"

Iya hati-hati, pulang nya jangan terlalu sore minta tolong bantu beberes rumah.."hanya sekedar mengingatkan bahwa nanti malam mau ada acara"

Iya mba..

Setelah pergi rumah terasa sangat sepi, ya hanya tinggal aku sendiri di rumah tidak ada orang lagi karena kakak ipar dan keponakan jarang sekalia main mereka juga sibuk berkebun.

Setelah aku menyelesaikan mencuci pakaian aku langsung menjemur di halaman rumah, beruntung ibu ku bisa menabung untuk membeli mesin cuci sehingga sekarang tidak perlu lagi mencuci menggunakan tangan dan musim hujan pun sudah bisa di pastikan pakaian bisa kering karena memang sudah di keringkan menggunakan mesin cuci.

Assalamualaikum.."kata mba ana"

waalaikumsallam mba na.."jawabku sambil membuka pintu"

Ini Ti mba mau anter kue pesanan ibu mu.." sambil menyodorkan kantong kresek"

Bersambung....

Terpopuler

Comments

~**Alfi_Pjm** ~💜💜💜

~**Alfi_Pjm** ~💜💜💜

🌟

2024-02-04

0

Muhammad khosen Khosen

Muhammad khosen Khosen

ini sangat menarik

2022-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 01. Kesedihan
2 02. Bertunangan
3 03. Menikah
4 04.Pulang dari Rs
5 05. Berjuang melahirkan sendiri
6 06. Baby Boy
7 07. Pulang ke rumah mertua
8 08. Apa Salah Nya Anak Laki
9 09. Ingin Ngontrak
10 10. Mulai Curiga Diselingkuhi
11 11. Mengumpulkan Bukti
12 12. POV Bayu
13 13. POV Ibu Mertua
14 14. Anak Sakit Pun Tak Peduli
15 15. Semuanya Terbongkar
16 16. Kesepakatan Keluarga
17 17. Akhirnya Pulang Ke rumah Ibu
18 18. Ancaman Secara Halus
19 19. Menuntut Kepada Pihak Polisi
20 20. Masih Menyisakan Trauma
21 21. Mengajukan Cerai
22 22. Memohon Agar Kembali
23 23. Surat Panggilan Mediasi
24 24. Mediasi Pertama
25 25. POV Mas Yanto
26 26. Akhirnya Sidang
27 27. Sudah Cerai Pun Masih Diganggu
28 28. Teman Curhat
29 29. Lowongan Kerja
30 30. Interview
31 31. POV Ibu Tia
32 32. Training
33 33. Mulai Mendapat Ledekan
34 34. Terpaksa Setuju
35 35. Pernikahan Ibu
36 36. POV Rama
37 37. POV Rama 2
38 38. Mulai Ada Rasa Nyaman
39 39. POV Arsya
40 40. Mulai Cuek
41 41. POV Tia
42 42. POV Alifa
43 43. POV Alifa 2
44 44. Kastamer pertama
45 45. Ada Kastamer
46 46. Seperti Keluarga
47 47. Ikut Bekerja
48 48. POV Ayu
49 49. Harus Kuat
50 50. Tama Pergi Main
51 51. Terus Di Cuekin
52 52. POV Alifa
53 53. Beres-beres
54 54. Mantan Mertua
55 55. Mencari Tau Tentang Tama
56 56. POV Eni
57 57. POV Tia
58 58. Mulai Tidak Cocok
59 59. Hari Sial
60 60. POV Ibu Bayu
61 61. Rindu Tama
62 62. Kebersamaan Dengan Tama
63 63. Bertemu Dengan Arsya
64 64. Berusaha Terlihat Bahagia
65 65. Dirumah Arsya
66 66. Ayu Seperti Adek
67 67. Hari Gabut
68 68. Hari Untuk Tama
69 69. Waterboom
70 70. Bahagia Yang Sederhana
71 71. Hadiah Untuk Tama
72 72. Ikut Menyusul Tama
73 73. Kabar Gembira
74 74. Kabar Bahagia 2
75 75. Meminta Pendapat
76 76.Makan Siang
77 77. Obrolan Serius
78 78. POV Ibu Putri
79 79. Mode Jenuh
80 80. Mengunjungi Rumah Tia
81 81. Meminta Restu
82 82. Sangat Bahagia
83 83. Makan Sate
84 84. Bocor Ban
85 85. Gelisah
86 86. Acara Silaturahmi
Episodes

Updated 86 Episodes

1
01. Kesedihan
2
02. Bertunangan
3
03. Menikah
4
04.Pulang dari Rs
5
05. Berjuang melahirkan sendiri
6
06. Baby Boy
7
07. Pulang ke rumah mertua
8
08. Apa Salah Nya Anak Laki
9
09. Ingin Ngontrak
10
10. Mulai Curiga Diselingkuhi
11
11. Mengumpulkan Bukti
12
12. POV Bayu
13
13. POV Ibu Mertua
14
14. Anak Sakit Pun Tak Peduli
15
15. Semuanya Terbongkar
16
16. Kesepakatan Keluarga
17
17. Akhirnya Pulang Ke rumah Ibu
18
18. Ancaman Secara Halus
19
19. Menuntut Kepada Pihak Polisi
20
20. Masih Menyisakan Trauma
21
21. Mengajukan Cerai
22
22. Memohon Agar Kembali
23
23. Surat Panggilan Mediasi
24
24. Mediasi Pertama
25
25. POV Mas Yanto
26
26. Akhirnya Sidang
27
27. Sudah Cerai Pun Masih Diganggu
28
28. Teman Curhat
29
29. Lowongan Kerja
30
30. Interview
31
31. POV Ibu Tia
32
32. Training
33
33. Mulai Mendapat Ledekan
34
34. Terpaksa Setuju
35
35. Pernikahan Ibu
36
36. POV Rama
37
37. POV Rama 2
38
38. Mulai Ada Rasa Nyaman
39
39. POV Arsya
40
40. Mulai Cuek
41
41. POV Tia
42
42. POV Alifa
43
43. POV Alifa 2
44
44. Kastamer pertama
45
45. Ada Kastamer
46
46. Seperti Keluarga
47
47. Ikut Bekerja
48
48. POV Ayu
49
49. Harus Kuat
50
50. Tama Pergi Main
51
51. Terus Di Cuekin
52
52. POV Alifa
53
53. Beres-beres
54
54. Mantan Mertua
55
55. Mencari Tau Tentang Tama
56
56. POV Eni
57
57. POV Tia
58
58. Mulai Tidak Cocok
59
59. Hari Sial
60
60. POV Ibu Bayu
61
61. Rindu Tama
62
62. Kebersamaan Dengan Tama
63
63. Bertemu Dengan Arsya
64
64. Berusaha Terlihat Bahagia
65
65. Dirumah Arsya
66
66. Ayu Seperti Adek
67
67. Hari Gabut
68
68. Hari Untuk Tama
69
69. Waterboom
70
70. Bahagia Yang Sederhana
71
71. Hadiah Untuk Tama
72
72. Ikut Menyusul Tama
73
73. Kabar Gembira
74
74. Kabar Bahagia 2
75
75. Meminta Pendapat
76
76.Makan Siang
77
77. Obrolan Serius
78
78. POV Ibu Putri
79
79. Mode Jenuh
80
80. Mengunjungi Rumah Tia
81
81. Meminta Restu
82
82. Sangat Bahagia
83
83. Makan Sate
84
84. Bocor Ban
85
85. Gelisah
86
86. Acara Silaturahmi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!