Hari ini Xu Yaran sudah memulai olahraga paginya bahkan sebelum matahari terbit. Ia melakukan hal hal seperti biasanya didunia modernnya untuk merawat tubuhnya agar tetap langsing.
Tubuh permaisurinya ini memiliki tinggi 170cm, Rambut perak halus nan panjang, warna mata biru, hidung mancung dan bibir tipis kali ini ia melihat wajahnya di air saat akan mencuci wajahnya.
Setelah menyelesaikan semua kegitannya ia memutuskan untuk pergi berburu. Tak mungkin baginya memakan makanan basi yang di kirim oleh kerajaan. Mungkin orang berfikir beruntung masih dibiarkan hidup oleh kaisar tapi sebenarnya ini hanyalah cara menuju kematian secara perlahan
Xu Yaran dengan susah payah meloncati dinding pagar kediamannya karena tubuhnya yang begitu banyak daging membuatnya sulit bergerak.
Saai ini ia membawa panah dan pedang yang ia curi dari penjaga istana dinginnya. Penjaga itu hanya mabuk - mabukan saja dan berjudi ia bahkan tidak pernah tahu apa yang di lakukan oleh pemilik kediaman itu.
" Aish.... Aku bagitu payah baru sebentar saja sudah lelah bagaimana mau dapat buruan banyak ini " gumam Xu Yaran dan memutuskan istirahat di bawah pohon yang rindang.
" Wah..... Keberuntunganku sangat bagus kali ini bahkan aku tidak sia sia datang kemari " guman Xu Yaran kegirangan.
Ia bangkit dari duduknya dan berlari menuju tumbuh - tumbuhan tersebut.
" Hahaha aku bisa buat shampo, sabun, farfum dan skin care dengan tumbuh - tumbuhan ini " teriaknya senang seperti seorang anak kecil mendapatakan permen gulali.
Ia dengan cepat memetik dan memcabut tumbuhan itu sesuai dengan ia butuhkan. Tidak mungkin baginya memanen semuanya dan membuat punah tumbuhan tersebut.
Merasa cukup ia melanjutkan perjalanannya ke dalam hutan untuk berburu. Di perjalanan ia melihat seekor kelinci saat ia memusatkan panahnya kelinci tersebut berlari kencang masuk dalam hutan. Xu Yaran melihat itu memutuskan mengejarnya karena selama perjalanannya ia baru menemukan kelinci tersebut.
" Haumm .... Haummm.... " Suara raungan itu lebih sepertih merintih.
Lari Xu Yaran terhenti Dari pengejarannya mendengarkan suara raungan tersebut. Ia memutuskan untuk menuju asal suara tersebut
" Percayalah padaku aku tidak akan memyakitimu, biarkan aku membantumu " ucap Xu Yaran pada harimau tersebut.
Tatapan tajam dari seekor harimau tidak berdaya itu menatap seolah ia menilai ketulusan Xu Yaran. Meski sulit mempercayai manusia ia memutuskan mempercayai Xu Yaran.
Bagian pundaknya terluka akibat tebasan pedang, darah itu mengalir deras luka itu baru saja ia terima karena menghalangi seseorang untuk memetik bunga seribu kehidupan yang mekar pada 1000 tahun sekali.
Meski ia terluka namun ia berhasil menyelamatkan bunga tersebut. Xu Yaran yang melihat ketenangan dari harimau itu memutuskan untuk mendekatinya dan menumbuk beberapa tumbuhan yang ia dapatkan tadi untuk lukanya dan mulai membalutnya.
" Sudah selesai, beristirahatlah dan jangan banyak bergerak kau membutuhkan waktu 1 minggu untuk sembuh " ucap Xu Yaran sambil mengelus kepala harimau tersebut.
" Pluk... " Tiba - tiba seekor rubah putih loncat kepundak Xu Yaran.
" Hai manis, apa yang kau lakukan di pundakku " ucap Xu Yuran lalu mengelus bulu halusnya dan mengambilnya dari pundaknya. Rubah itu mendudukkan tubuhnya dan menikmati elusan dari Xu Yaran.
" Aku harus pergi " ucap Xu Yaran dan beranjak pergi.
Namun di luar perkiraannya kedua binatang tersebut mengikutinya.
" Ada apa..? Aku harus berburu sekarang " ucap Xu Yaran.
Rubah itu menarik baju Xu Yaran untuk mengikuti langkah Harimau tersebut. Merasa ada yang akan di tunjukkan oleh mereka Xu Yaran memutuskan mengikuti mereka.
Sesampainya di depan sebuah kolam mini ia melihat bunga itu lebih mirip dengan bunga teratai hanya saja ukurannya lebih kecil dan putiknya berwarna perak dan itu hanya ada satu batang saja terdiri dari 5 buah bunga dan 6 kelopak setiap bunganya.
Rubah itu loncat - loncat kerah bunga dan Membuat ekornya menunjuk kerah bunga tersebut. Xu Yaran jelas tidak memgerti itu bunga apa ia hanya memetiknya dan memberikan kepada rubah tersebut. Rubah itu tidak mengambilnya keseluruhan, hanya mengambil 1 kelopak saja dan memberikan kepada harimu itu dan memakannya.
Setelah itu ia menarik balutan Xu Yaran, luka itu rapat kembali seperti semula dan berhasil membuat Xu Yaran terkejut .
" Apa aku kembali ke masa kultivator bukankah seharusnya 2 hewan ini bisa berbicara " pikir Xu Yaran.
Ia masih dalam lamunannya, hariamau itu pergi membelah hutan dan rubah duduk bersama Xu Yaran. Rubah itu mengambil bunga tersebut dan meletakkannya kedalam bersama dengan tumbuhan yang di petik oleh Xu Yaran.
15 menit harimau itu kembali dan membawa seekor kancil di mulutnya dan meletakkannya di depan Xu Yaran.
" Apa ini untukku ? " Tanya Xu Yaran
Kedua hewan itu mengangguk bersama. Xu Yaran pun tersenyum " terimah kasih , kalau begitu aku pergi dulu hari sudah sore " ucap Xu Yaran
Namun 2 hewan tersebut masih mengikutinya. " Apakah kalian mau ikut denganku ? " Tanya Xu Yaran
Mereka mengangguk.
" Kalau bagitu ayo pergi bersama " ucap Xu Yaran
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Sulati Cus
bisnis di mulaii
2022-10-02
0