Bab 4

30 menit berlalu, akhirnya mereka sampai juga di Mall. Brian berjalan dengan menggandeng Leoni sedangkan Vera berjalan menggandeng Sifa. Mereka sudah terlihat seperti keluarga kecil bahagia yang dikarunia 2 orang anak.

"Kita main dulu aja ya, habis itu baru makan trus beli es krim. Oke?!" saran Brian.

"Oke Om!" seru Leoni dan Sifa bersamaan.

Akhirnya mereka menuju ke arena bermain. Brian dan Vera membiarkan Leoni dan Sifa bermain sepuasnya sedangkan mereka menunggu ditempat yang tidak jauh dari arena bermain.

"Mau milkshake?" tawar Brian kepada Vera.

"Boleh." jawab Vera.

"Oke tunggu bentar ya, aku beliin dulu." ucap Brian sambil berjalan menuju stand yang menjual beberapa jenis minuman.

Vera hanya menjawabnya dengan anggukan.

Setelah beberapa saat akhirnya Brian kembali dengan membawa minuman pesanan Vera dan juga minuman untuk dirinya sendiri.

"Ini." ucap Brian sambil menyerahkan 1 cup milkshake untuk Vera.

"Thanks." jawab Vera sambil menerimanya dan langsung meminumnya.

"Sama-sama." jawab Brian sambil duduk disebelah Vera.

Mata mereka saling menatap kedepan untuk mengawasi Leoni dan Sifa yang sedang asyik bermain.

"Lucu ya mereka, kelihatan seneng banget gitu pas lagi main." ucap Brian membuka obrolan.

"Iya. Aku kasihan sama mereka, sejak kecil uda kehilangan sosok ayah yang seharusnya menjadi panutan mereka. Makanya aku mencoba memberikan kasih sayang yang tulus untuk mereka meskipun itu semua gak bisa untuk menggantikannya." jawab Vera tanpa mengalihkan pandangannya.

"Iya, aku sedikit banyak uda tahu cerita tentang kehidupannya Erni. Awalnya aku kira aku suka sama Erni, tapi makin kesini aku justru merasa perasaanku biasa aja, tapi kalau kepada mereka aku benar-benar tulus." ucap Brian juga sambil menatap Leoni dan Sifa.

Vera menoleh kepada Brian sambil mengangguk membenarkan ucapan Brian dan dengan senyum manisnya.

"Trus kalau kamu sendiri gimana?" tanya Brian.

"Aku?" tanya Vera.

Brian hanya menggangguk.

"Aku kenapa?" tanya Vera lagi.

"Kehidupan kamu? Gak punya pacar gitu? Trus kalau pacar kamu tahu kamu lebih sayang ke mereka gimana?" tanya Brian lagi.

"Kalau aku punya pacar ya yang harus mau terima aku apa adanya donk. Yang harus bisa ngertiin aku juga kalau aku juga menyayangi mereka jadi dia juga harus menyayangi mereka." jawab Vera sesuai dengan apa yang dia rasakan.

"Kalau misalnya ada yang kayak gitu kamu mau pacaran sama dia?" tanya Brian. Entah kenapa perasaannya harus bertanya seperti itu Brian sendiri juga tidak tahu.

"Ya tergantung." jawab Vera.

"Tergantung apanya?" tanya Brian penasaran.

"Ahh.. udah ahh kog malah nglantur bahasnya. Makan yuk aku uda laper." ucap Vera mencoba mengalihkan pembicaraan, karena entah kenapa tiba-tiba saja jantungnya tidak baik-baik saja.

Vera beranjak dari duduknya untuk menghampiri Leoni dan Sifa.

"Lhoh kog gitu Ver? Kan belum kamu jawab." ucap Brian yang juga ikut berdiri menyusul Vera.

Tetapi Vera hanya menoleh dan menatapnya dengan tersenyum.

"Anak-anak, yuk udahan kita makan dulu. Mommy uda laper sayang." ucap Vera begitu dia sudah menhampiri Leoni dan Sifa.

"Iya Mommy!" seru Leoni dan Sifa bersamaan.

Akhirnya mereka berjalan menuju ke foodcourt di Mall tersebut. Brian hanya mengikuti mereka dengan tampang cemberut karena merasa sedikit kesal dengan Vera. Sedangkan Vera yang melihatnya justru menahan tawa melihat tingkah Brian yang menurutnya lucu.

...****************...

Cieee yang uda mulai love-lovean 🤭

Tetap semangat 💪

Tinggalkan jejak like, komen dan hadiah 🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!