Part 20

❤️ Happy Reading ❤️

Plak

''Keterlaluan kamu Di.'' kata mama Mega setelah memberikan satu buah tamparan di pipi sang putra.

''Mama ini apa-apaan...main tampar aja.'' protes Ardi.

''Mama apa kamu yang keterlaluan?!'' tanyanya dengan berseru.

''Maksud mama apa?'' tanya Ardi lagi yang memang belum tau akar masalahnya.

''Bukan kamu yang harusnya tanya seperti itu, tapi mama sama papa.'' sahut mama Mega. ''Maksud kamu apa dengan menyuruh Selin untuk tidur di kamar Langit hah!'' seru mama Mega.

''Ardi cuma belum siap ma...'' kata Lazuardi.

''Belum siap.'' kata mama Mega dengan tersenyum sinis. ''Bukan kamu saja yang belum siap, tapi Selin jauh belum siap Di.'' kata mama Mega. ''Gadis itu...gadis malang yang tak tau apa-apa harus ikut terseret dan terkena akibat dari saingan perusahan kita.'' seru mama Mega dengan menggebu. ''Gadis yang tak tau apa-apa dan tiba-tiba harus menikah dengan orang yang tak di kenalnya untuk mempertahankan reputasi serta kelangsungan perusahaan kita, menyelamatkan nama baikmu dan keluarga ini.'' sambungnya. ''Dalam sekejap mata harus menyandang status istri yang sekaligus menyandang status sebagai seorang ibu.'' imbuhnya. ''Bukan hanya kamu yang menjadi korban dalam masalah kemarin tapi Selin...dialah yang lebih menjadi korban!'' seru mama Mega yang langsung menghempaskan tubuhnya di kursi.

Sedangkan papa Awan saat ini hanya diam saja...membiarkan istrinya itu untuk melupakan kekesalannya terlebih dahulu.

''Selin sudah mau menerimamu dan Langit, jadi mama gak mau tau...kamu juga harus mau menerimanya.'' kata mama Mega lagi.

''Pernikahan bukanlah sesuatu yang bisa di anggap main-main Di.'' kata papa Awan. ''Ini adalah sebuah ikatan yang sangat sakral.'' sambungnya lagi. ''Entah bagaimana pun jalan cerita kalian menikah tapi yang jelas saat ini kalian adalah sepasang suami istri.'' imbuhnya.

''Mamamu ini seorang wanita Di...kedua adikmu juga wanita...coba kamu pikir bagaimana jika mereka yang ada di posisi Selin saat ini, bagaimana perasaan kamu? perasan mereka?'' kata papa Awan lagi.

''Jangan pernah bicara sama mama kalau kamu belum membawa Selin untuk tidur di kamar kamu.'' kata mama Mega lalu pergi dari sana dengan perasaan marah yang bercampur kecewa.

''Pikirkan baik-baik Di...renungkan semuanya.'' kata papa Awan yang ikut keluar mengikuti sang istri.

❤️❤️❤️❤️❤️

Cklek

Selin yang sedang menidurkan Langit sedikit terhenyak serta menolehkan kepalanya untuk melihat siapa gerangan yang masuk ke kamar.

''Sudah tidur?'' tanya Ardi.

Ini adalah kali pertama suaminya itu masuk ke kamar Langit setelah kamar itu bertambah penghuni.

''Iya baru saja.'' jawab Selin yang tak mengubah posisinya saat ini.

Dirinya sedang tidur dengan posisi miring dengan sebelah tangannya mengusap punggung Langit dan sebelah tangan bocah tampan itu masih memeluknya.

''Bisa bicara?'' tanya Lazuardi.

''Iya tunggu sebentar.'' jawab Selin kemudian melepaskan pelukan langit dan turun perlahan menghampiri pria yang berstatus suaminya di balkon.

''Ada apa?'' tanya Selin.

''Aku mau kamu pindah ke kamarku mulai malam ini.'' kata Lazuardi yang membuat Selin sedikit terkekeh.

''Ada angin apa?'' tanya Selin. ''Bukannya kamu yang menyuruhku untuk tidur di kamar Langit...kenapa tiba-tiba memintaku untuk tidur di kamarmu?'' tanyanya.

''Mama marah karena mengetahui ini semua.'' jawabnya dengan apa adanya.

''Oh jadi semua karena mama.'' sahut Selin dengan tersenyum getir.

''Iya jadi aku harap kamu mau menurutinya.'' sahut Lazuardi. ''Apa kamu mau membuat mama kecewakan?'' tanyanya.

''Bukannya kamu yang buat mama kecewa.'' kata Selin membalikkan kata-kata.

''Pokoknya aku gak mau tau...kamu harus pindah ke kamar aku...dan ini perintah dari seorang suami kepada istrinya.'' kata Ardi dengan tegas.

''Suami...'' kata Selin yang lagi-lagi menampilkan senyum mengejeknya. ''Sejak kapan kamu menganggap dirimu suami?'' tanyanya yang membuat seorang Lazuardi bungkam. ''Gak ada seorang suami yang minta istrinya untuk tidur di kamar anaknya...tidur terpisah darinya.'' kata Selin dengan tersenyum kecut. ''Kenapa saat dalam keadaan begini saja kamu menyebut dirimu seorang suami?'' Selama beberapa hari ini kemana saja?'' tanyanya. ''Kamu menyebut dirimu seorang suami...apakah pantas...apakah kamu sudah menjalankan kewajibanmu sebagai seorang suami...apakah kamu sudah memberikan hakku sebagai seorang istri.'' cecar Selin menumpahkan unek-uneknya.

''Terus maumu apa sekarang?'' tanya Ardi.

''Pikirkan sendiri.'' kata Selin lalu hendak membalikkan tubuhnya dan pergi dari sana, namun sayang tangannya sudah di cekal terlebih dahulu oleh Ardi.

''Mau kemana?'' tanya Ardi.

''Mau mengemasi barang-barangku.'' jawab Selin. ''Bukannya suamiku ini meminta diriku untuk pindah ke kamarnya.'' sindirnya lalu melepaskan cengkraman tangan Ardi yang berada di tangannya.

❤️❤️❤️❤️❤️

''Itu lemari mu dan di sana juga sudah ada barang-barang yang di belikan mama untukmu sebelum kita menikah.'' kata Lazuardi memberi tahu begitu mereka berada di ruang ganti yang ada di kamar Lazuardi dan setelah mengatakan itu Ardi lebih memilih untuk keluar.

Selin pun mulai melihat-lihat dan menyusun pakaian yang ada di kopernya baru setelah itu dirinya keluar.

Selin yang sudah bersih-bersih dan berganti pakaian pun langsung berjalan menuju ke ranjang untuk merebahkan tubuhnya sedangkan Ardi...si Presdir itu sedang duduk di kursi dan sibuk dengan berkas serta laptopnya.

Hingga pandangan serta fokus Ardi teralihkan karena perempuan yang saat ini sedang duduk di ranjangnya sibuk berceloteh serta tertawa dengan seseorang yang ada di sebrang sana.

📞''Apa nonton?'' tanya Selin. ''Maleslah...tapi kalau hanya sekedar jalan bolehlah.'' sambungnya lagi.

📞''.....''

📞''Aduh sayang jangan ngambek dong...'' katanya lagi yang langsung membuat mata Ardi melotot seketika saat Selin menyebut kata sayang. ''Iya...iya besok janji...'' katanya lagi. ''Dadah sayang...'' imbuhnya dalam mengakhiri panggilan.

''Kamu ini apa-apaan Sel? Apa pantas seorang wanita yang sudah bersuami memanggil sayang pada orang lain?'' tanyanya dengan tatapan mata yang tajam.

Entah kenapa dengan Ardi, hatinya bergemuruh...dadanya sesak...dirinya seakan terbakar saat mendengar kata-kata Selin saat menelpon tadi.

''Kamu ini kenapa? tiba-tiba marah gak jelas.'' sahut Selin.

''Aku ingatkan sekali lagi akan statusmu saat ini...kamu adalah seorang istri dan aku adalah suamimu.'' kata Ardi. ''Dan kamu sebagai seorang istri harus nurut serta dengerin apa kata suami.'' imbuhnya.

''Suami...suami...suami...'' kata Selin dengan terkekeh. ''Dari tadi kamu menyebut dirimu sebagai seorang suami...sudah pantas belum kamu disebut dengan sebutan itu?'' kata Selin. ''Kalau kamu saja belum memberikan hakku dan menunaikan tanggung jawab serta kewajibanmu...jangan pernah menuntut apapun dariku.'' sambungnya lagi tak mau kalah.

''Kalau itu mau kamu...mari..aku akan berikan hakmu dan melaksanakan kewajibanku.'' kata Ardi sambil berjalan mendekat ke arah Selin.

Terpopuler

Comments

aira aira

aira aira

suka karakter selin

2024-03-16

2

Diana Budhiarti

Diana Budhiarti

mulai deh Ardi mo anu anu an

2023-02-22

2

Dianing

Dianing

up lagi kak

2022-11-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!