Part 2

❤️ Happy Reading ❤️

''Selamat pagi...'' seru Selina menyapa seluruh penghuni rumah di ruang makan. ''Pagi kakakku tersayang...'' ucap Selina kepada sang kakak sambil mengecup pipinya sekilas.

''Pagi.'' balas sang kakak.

''Pagi cantiknya onty.'' sapa Selin pada keponakan cantiknya sambil mengecup sekilas puncak kepalanya.

''Pagi onty Selin.'' balas Sena Abimana...si bocah cantik nan menggemaskan yang baru berusia lima tahun itu.

''Pagi kakak tercantikku.'' sapa Selina lagi pada Dela sang kakak ipar yang baru keluar dari dapur sambil membawa nampan yang berisi empat gelas susu.

''Pagi.'' sahut Dela. ''Ceria amat...'' sambungnya.

''Harus dong kak untuk mengawali pagi agar hari kita ikut ceria.'' balas Selin.

''Biasanya diakan juga gitu bun.'' timpal Satria. ''Sel, kamu yakin nih gak mau ikut bantu kelola minimarket?'' tanya Satria untuk yang kesekian kalinya.

''Jangan mulai deh kak.'' sahut Selin. ''Kitakan sudah pernah bahas ini berkali-kali.'' imbuhnya lagi.

''Ya siapa tau kamu berubah pikiran Sel.'' timpal Dela.

''Jawaban aku tetap sama kak.'' kata Selin.

''Sel, lebih baik kita mengerjakan orang dari pada bekerja pada orang.'' kata Satria.

''Huft...iya aku tau tapi aku mau fokus sama karir aku yang sekarang kak.'' kata Selin. ''Lagian aku juga gak ada minat jadi lebih baik kakak dan kak Dela saja yang kelola.'' imbuhnya.

''Tap...'' kata Satria.

''Sudah yah jangan di paksa.'' potong Dela. ''Sekarang lebih baik kamu sarapan Sel...biar nanti gak kesiangan ke kantornya.'' katanya pada sang adik ipar.

''Kakak memang yang terbaik.'' puji Selin lalu mulai memakan sarapan paginya.

❤️❤️❤️❤️❤️

''Mau kakak antar?'' tawar Satria ketika mereka semua sudah keluar rumah untuk ke aktivitas masing-masing.

''Gak usah kak, aku sudah pesan ojek online kok...bentar lagi juga sampai.'' tolak Selin. ''Lagian kakak kan juga harus buka toko dan anterin kak Dela sama Sena.'' sambungnya. ''Tuh ojeknya udah dateng.'' seru Selin sambil menunjuk kearah driver ojek online yang di pesannya.

''Kamu hati-hati ya.'' pesan Satria. ''Bilang sama abangnya jangan ngebut-ngebut.'' imbuhnya lagi.

''Iya kakakku sayang.'' sahut Selin lalu berpamitan pada kedua kakak plus keponakan kesayangannya.

Dari kantor ke perusahaan...Selin membutuhkan waktu sekitar dua puluh sampai tiga puluh menit.

''Huh...untung gak telat.'' gumam Selin setelah melihat jam di pergelangan tangannya.

Dor

''Ish kamu ini ngagetin aja...untung aku gak punya riwayat penyakit jantung.'' kesal Selin karena terkejut atas ulah sahabat satu-satunya yang dia miliki.

''Amit-amit deh.'' sahut Nanda. ''Maaf...maaf...'' ucapnya lagi.

Mereka berdua lalu masuk ke tempat dimana divisi mereka berada...divisi keuangan.

❤️❤️❤️❤️❤️

''Di, mama dan papa minta waktumu sebentar boleh?'' tanya mama Mega.

''Hem...ada apa mam?'' tanya Lazuardi.

''Di, kapan kamu akan menikah?'' tanya mama Mega. ''Usia kamu itu sudah gak muda lagi loh Di, sudah waktunya kamu untuk berumah tangga.'' imbuhnya lagi. ''Lihatlah kedua adikmu juga sudah membina rumah tangga semuanya.'' sambung mama Mega lagi.

''Selalu ini yang di bahas.'' sahut Lazuardi dengan jengah.

''Mama dan papa juga ingin kamu berumah tangga Di, menikah dan punya anak.'' kata mama Mega lagi.

''Aku sudah punya anak mam...kalau mama lupa.'' kata Lazuardi.

''Iya mama tau ada Langit putra kamu tapi dia bukan anak kandungmu Di.'' kata mama Mega yang sudah terlanjur kesal.

''Cukup mam...aku gak mau mama atau siapa pun mengatakan hal itu lagi, aku gak mau kalau sampai Langit mendengar hal ini...Langit putraku mam.'' kata Lazuardi.

''Iya oke Langit adalah putramu tapi dia juga butuh sosok seorang ibu Di...sama seperti teman-temannya yang lain.'' kata mama Mega sedikit melunak lagi. '' Mama suka kasihan kalau lihat tatapan sendunya ketika melihat teman-teman sekolahnya yang di anter serta di tungguin ibunya di play grup.'' tutur mama Mega.

''Apa yang di katakan mamamu benar Di.'' kata papa Awan yang mulai buka suara. ''Isu kamu gay...kamu punya kelainan sudah terbantahkan semenjak kamu mengenalkan Langit sebagai putramu...tapi tidakkah kamu berpikir mereka semua juga lambat laun pasti akan bertanya-tanya mana sosok maminya Langit...istri kamu yang selama ini tak pernah muncul di depan publik.'' kata papa Awan panjang kali lebar.

''Akan aku pikirkan.'' sahut Lazuardi atau Ardi lalu pamit pergi ke perusahaannya.

❤️❤️❤️❤️❤️

''Selamat pagi Presdir.'' sapa Heni sang sekretaris.

''Hem.'' sahut Ardi yang langsung masuk ke dalam ruangannya.

''Sut...'' panggilnya pada Boby sang asisten Presdir.

''Apa?'' tanya Boby.

''Kenapa tuh bos...bad mood banget kayaknya.'' kata Heni dan Boby hanya mengangkat bahunya saja tanpa menjawab dengan sepatah kata pun.

Boby sendiri juga gak tau apa yang terjadi dengan atasannya itu, soalnya dari tadi dirinya menjemput di rumah...sang atasan sudah seperti itu.

Beberapa detik kemudian sudah ada panggilan telepon dari si big boss untuk memintanya masuk ke dalam ruangan.

''Presdir.'' sapa Boby.

''Duduk Bob.'' titah Ardi.

Sang Presdir mulai menghela nafasnya dalam lalu menghembuskannya kembali dan hal ini tentu saja membuat Boby mengernyitkan dahinya...ada masalah apa dengan big bosnya ini, mungkin itulah yang ada di pikiran sang asisten.

Lazuardi mulai membuka suaranya, dia mulai menceritakan apa yang terjadi pada pagi hari sehingga membuat mood-nya buruk, karena terkadang hanya Boby lah tempatnya bercerita yang paling dia percaya.

''Bagaimana menurut kamu?'' tanya Lazuardi di akhir ceritanya.

''Maaf ni ya bos ya...kalau menurut saya apa yang di katakan oleh tuan dan nyonya besar itu benar adanya.'' kata Boby. ''Langit butuh sosok seorang mami dan anda juga butuh sosok seorang istri.'' sambungnya lagi. ''Makanya bos...cari pacar...eh salah cari istri.'' imbuhnya lagi dan hanya Boby lah anak buah serta orang yang berani bicara seenaknya pada Lazuardi.

''Cari...cari...emangnya murah apa cari istri.'' seru Lazuardi. ''Cari istri kayak cari permen saja yang di jual di mana-mana.'' imbuhnya lagi dengan kesal.

''Aduh bos...memang semudah itu kalau bos mau cari istri beda dengan saya, secara banyak tuh perempuan yang ngejar-ngejar bos, bisa di bilang ngantri...tapi bosnya cuek aja, di kurang-kurangi dikit bos dinginnya biar yang mendekat gak langsung beku.'' cerocos Boby.

''Eh kurang ajar ya kamu.'' seru Lazuardi mendengar ocehan asisten lucnutnya. ''Sana keluar...tambah pusing aku dengerin ocehan kamu itu.'' sambungnya lagi.

''Hehehe maaf bos...cuma mengungkapkan fakta...'' ucap Boby lagi lalu cepat-cepat mengambil ancang-ancang untuk keluar dari ruangan si big bos karena melihat bosnya itu sudah meremas pulpen yang siapa kapan saja di lempar ke arahnya.

Terpopuler

Comments

Capricorn 🦄

Capricorn 🦄

keren

2024-03-22

1

UQies (IG: bulqies_uqies)

UQies (IG: bulqies_uqies)

Paling suka baca cerita yang ikatan persaudaraannya sangat hangat kayak gini🥰

2022-11-13

2

Netty Herawati

Netty Herawati

Perasaan diwal perkenalan tokoh nama istrinya KK satria itu dela kok skrg berubah jd niken😀nama langit kan arti dr nama Lazuardi kok bs jd nama anakanya🤔🤔auto bingung saya😂😂😂

2022-10-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!