"Maaf mengganggu seperti nya ada tamu, saya permisi dulu" Ucap Hasna yang menoleh ke arah pintu
"Seperti nya itu Agam" Ucap Zaina sambil tersenyum
"Kami tadi tidak bersama saat pergi, Karna Agam ada sedikit kendala nya, maaf ya" Penjelasan Darwish dengan perasaan tidak enak hati
"Ouh Iyah tidak apa apa, mungkin Agam sedang sibuk juga" Jawab Abqary
"Hasna, aku ikut kamu untuk membuka pintu ya" Ucap Zaina dan berdiri dari tempat duduk nya
"Iyah Zaina" mereka pun berjalan ke arah pintu
....
Benar saja yang seperti di katakan Zaina, bahwa itu adalah Agam,
Agam pun bersalaman dengan Hasna dan Zaina, lalu Hasna dan Zaina pun mempersilahkan Agam untuk masuk dan berkumpul dengan yang lain nya, sesampai di ruang tamu Agam bersalaman dengan yang lain, pria tersebut tidak mengeluarkan sekata patah pun, terlihat jelas bahwa wajah nya seperti orang yang terpaksa melakukan sesuatu
"Jadi semua nya sudah lengkap, bismillahirrahmanirrahim bahwa kami datang kemari, untuk melamar anak pak Abqary bernama Ayna Azkayr untuk menjadi pasangan anak kami yaitu Agam Faruq Musyary" Ucap salah satu perwakilan keluarga Agam
"Saya Agam Faruq Musyary ingin melamar putri bapak Abqary bernama Ayna Azkayr untuk menjadi istri saya, dan ibu bagi anak anak saya, jadi bagaimana dengan jawaban dari Ayna tentang lamaran Saya "tanya Agam yang dari tadi yang hanya memalingkan pandangan nya, sama sekali belum melihat mata nya ke arah Ayna ,begitu pula dengan Ayna yang hanya menunduk kan pandangan nya
"Lamaran ini merupakan bukti mu untuk menjadikan saya sebagai seorang istri. Terima kasih telah memantapkan hati untuk melamar saya. Atas restu dari Allah SWT., Insya Allah di depan kedua orang tua kita beserta keluarga besar, saya bersedia menerima lamaran mu" Jawab Ayna yang masih menunduk kan pandangan
"Alhamdulillah" ucap semua yang ada di sana
mereka pun membuka perbincangan untuk memperkenalkan Agam kepada keluarga Ayna
dan juga memperkenalkan Ayna kepada keluarga Agam
Setelah itu mereka pun membuka percakapan untuk membahas persiapan pernikahan Ayna dan Agam untuk dilaksanakan
dan mereka sudah menentukan bahwa pernikahan Ayna dan Agam akan di laksanakan satu Minggu lagih dan semua sepakat tentang hal itu, dan keluarga Agam pun menyerahkan beberapa hantaran untuk Ayna
setelah melakukan tata tata lamaran dengan waktu yang cukup lama dan akhir nya pun selesai, Semua berdiri dari tempat duduk nya, Ayna sedikit menoleh ke arah Agam yang dari tadi hanya memalingkan wajah nya , betapa terkejut nya Ayna melihat Agam adalah pria yang kemarin mempermainkan seorang anak kecil dan sekarang dia malah bertemu lagi, bahkan dia akan menjadi suami nya, Ayna hanya menahan diri nya untuk tidak membuka pembicaraan lagih
"Huft sabar na" Ucap batin Ayna dan menghela nafas sabar
Agam pun juga menoleh kearah Ayna dia tidak terlalu terkejut, karena kemarin Ayna memakai masker jadi tidak terlihat wajah nya, tetapi Agam agak sedikit terpesona dengan kecantikan Ayna, yang begitu bersih kulit nya, dan memalingkan lagi pandangan nya
"kami sekeluarga pamit dulu ya, assalamualaikum" ucap keluarga Agam dan beranjak pergi dari rumah keluarga Ayna
"Walaikumsalam, hati hati yah" Ucap keluarga Ayna dan menghantarkan keluarga Agam ke depan pintu
Setelah melihat keluarga Agam menaiki kendaraan nya dan pergi dari rumah tersebut, keluarga Ayna masuk kerumah nya dan semua anggota rumah masuk ke dalam kamar nya masing masing untuk membersihkan diri nya
.....
hari pun mulai gelap keluarga Ayna berkumpul di meja makan untuk makan bersama setelah itu berkumpul di ruang keluarga untuk membahas tentang pernikahan Ayna dan Agam
Ayna hanya termenung dia memikirkan tentang Agam yang akan menjadi suami nya, kerap kesal di hati nya karena Agam akan menjadi suami nya Ayna, tapi ya mau bagaimana lagi, mau tidak mau Ayna harus menuruti keluarga nya saja
"Na Ayna hello Ayna" Panggil Kiara sambil menyadarkan adik nya yang sembari melamun
"i-iyah kak, ada apa" Jawab Ayna memutar bola mata nya kearah Kiara yang dari tadi menggoyangkan tubuh Ayna
"Ya ampun, kamu kenapa na, kalau ada sesuatu cerita aja sama kakak" Ucap Kiara sambil memperlihatkan wajah cemas nya
"Aku gk papa kok kak, cuma gugup ajah" ucap Ayna
"Oualah biasa itu, rileks okeh" ucap Kiara menghela nafas lega
"okeh kak" Jawab Ayna sambil tersenyum
beberapa lama kemudian mereka membahas tentang pernikahan Ayna
"Ma, pa, kak, aku mau istirahat duluan yah, assalamualaikum"Pamit Ayna untuk istirahat
"Iyah gih, rileks in otak kamu" Ucap Kiara
"Iyah kak" Jawab Ayna dan pergi dari situ
"walaikumsalam" Jawab Hasna Abqary dan Kiara ada disitu
Ayna pun menaiki tangga dan menuju kamar nya untuk beristirahat
.....
Sebelum lamaran, dirumah Agam
Suara gelas pecah terdengar
"Agam!!!!" Teriak Darwish kepada anak sulung nya yang tiba tiba masuk ke rumah dan membanting apa yang dia lihat
Semua anggota rumah pun berkumpul karena mendengar perdebatan Agam dan Darwis
"Astaghfirullah ada apa inih pah, Agam" teriak Zaina yang baru datang
"Pahhh, aku gak mau di jodoh kan, lagih pula aku juga sebentar lagi, ingin tamat sekolah, kenapa tiba tiba aku harus di jodoh kan" Jawab Agam mengerutkan kening nya dan menatap Darwis dengan begitu kesal
{penjelasan: Agam itu masih kls 12 SMA dan udah di tugas kan buat mengambil alih perusahaan papah nya}
"Apakah papa pernah berbicara tentang perjodohan hah!!" Ucap Darwis kepada anak nya
"Belum tapi baryal bilang kalau saya akan di jodoh kan, apa maksud nya itu" tanya Agam yang emosi nya kini semakin meluap
"Apa?? adik mu bilang seperti itu" tanya Darwis
"Agam kita berbicarakan dengan kepala dingin ya sayang, jangan seperti ini sayang" ucap Zaina terlihat mata nya yang hampir meneteskan air mata
Agam tidak tega melihat mama nya yang sudah berkaca kaca itu, dengan terpaksa iya menuruti kata sang ibu, Agam duduk begitu saja dan di ikut oleh Darwish dan Zaina
"Jadi kenapa saya di jodoh kan" Tanya Agam memutar bola mata nya malas
"Kamu akan di jodoh kan karena ini permintaan oleh kakek kamu" Jelas Darwis yang panjang lebar
"Kenapa tidak baryal saja" tanya Agam
"Karna dia masih terlalu kecil dia itu masih kelas 9 SMP mana mungkin, dia di jodoh kan oleh perempuan yang sudah kelas 2 Sma" jelas nya lagi
"kalau aku tidak mau" ucap Agam dengan santai
"Semua perusahaan mu dan jabatan mu akan papa tarik dan harta warisan 80% akan di sumbang kan" Ancam Darwish
Dahi Agam mengkerut mau tidak mau dia harus mengikuti apa kata Orang tua nya, karena sudah banyak tangan nya yang bersangkut paut mengolah perusahaan nya, dan Agam tidak rela jika milik nya dan kerja keras nya malah di sumbang kan ke orang lain, Agam berdiri dari tempat duduk nya
"Jam berapa aku harus berangkat ke sana" tanya nya sambil memalingkan pandangan nya
Setelah mendengar jawaban dari orang tua nya Agam pun pergi begitu saja meninggalkan orang tua nya berdua yang ada di rumah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments