kini Lisa Nisa Rin dan Aurel sedang berbicara sambil menatap Ayna dengan aneh, sepertinya ada sesuatu diantara Ayna dan Zayn padahal temen temennya jarang melihat Ayna dan Zayn berbicara
"Na kek nya tuh cucunya pak kiyai naksir deh sama kamu, mau ngajakin kamu nikah kali dia" Lisa merayu Ayna sambil menaikan turun alisnya
"Klo diajak nikah, terima aja na, cari cowok kek dia tuh susah, udah ganteng, baik, sopan, Tidak sombong, jaga pandangan pokoknya it's the best banget dehh buat dijadiin calon suami idaman" Nisa yang melanjutkan pembicaraan Lisa
"Apa sih kalian udah deh, tapi ya na, aku penasaran kenapa sih kak Zayn ngajakin kamu ngobrol, kek nya penting deh, jarang jarang tau di ngajakin kamu tiba tiba ingin ngobrol" Bingung Rin pada Zayn yang tiba tiba mengajak Ayna berbicara berdua
"Aku juga penasaran sih Rin" Jawab Ayna sambil menampakkan mukanya yang sedang bingung
"Tapi kamu mau nemuin ntuh si kakak Zayn na" Tanya Aurel
"Iyah deh Aurel, aku juga gk enak kalau aku cuekin, Siapa tau itu pembicaraan yang penting" Jawab Ayna
"Yasudah na kalau begitu, sono gih ketempat kak Zayn keburu malam, mau aku temani" Tanya Rin
"Terima kasih Rin, aku bisa kok sendiri"Jawab Ayna
"Yaudah kalau begitu hati hati ya na Assalamualaikum" pamit temen temennya Ayna yang ingin Balik ke asramanya
"Iyah terima kasih walaikumsalam" Jawab Ayna dan mulai berjalan untuk pergi ke mesjid
.....
Sesampai dimesjid Ayna melihat Zayn dan Pak ustadz yang sedang berbincang
"Assalamualaikum" salam Ayna kepada kedua orang tersebut yang asik mengobrol
"Walaikumsalam" Jawab kedua orang tersebut
"Silakan duduk nak Ayna" Pak ustadz mempersilahkan Ayna untuk duduk
"Iyah terima kasih pak ustadz" jawab Ayna sambil duduk ditempat yang dipersilahkan oleh pak ustadz
Ibuk Lastri datang membawa air minum untuk mereka bertiga
"Terima kasih buk" Ayna mengucapkan terima kasih kepada buk Lastri
ibu lestari hanya membalasnya dengan senyuman
"Jadi begini Ayna sebenarnya aku ingin langsung menjumpai orang tua mu, hanya saja aku masih sekolah, dan beberapa bulan lagi kita akan tamat sekolah, jadi aku ingin membicarakan ini dari sekarang, aku ingin mengajak mu untuk ta'aruf setelah tamat sekolah, aku ingin langsung mengajak mu menikah bagaimana Ayna, Jika kamu belum bisa menjawab tidak apa apa, aku juga akan langsung mendatangi orang tua mu" Penjelasan Zayn kepada Ayna
Ayna terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Zayn yang tiba tiba mengajak nya ta'aruf padahal mereka jarang mengobrol apalagi berdekatan
"A- Aku" Jawab Ayna
"mungkin kamu terkejut dengan apa yang aku bicarakan, tapi aku serius tentang ini, aku ingin mengajak mu saling berkenalan setelah itu baru kita menikah, aku tidak main main dengan apa yang aku bicarakan," Lanjut Zayn dengan muka serius
situasi nya menjadi sangat tegang dan kaku Ayna tidak tahu ingin berkata apa lagi, dia bingung dan takut salah mengatakan sesuatu
"Anak muda sekarang, Pak ustadz ingin memberikan saran kepada kalian, jika ingin ta'aruf jangan terlalu lama waktunya ya Zayn dan Juga kamu harus bilang kepada orang tua Ayna, Nah Zayn apakah kamu sudah sanggup untuk membiayai kehidupan Ayna karena itu tanggung jawab berat "
"Insyaallah pak ustadz, Zayn berencana untuk mengembangkan pesantren ayah dikota lain"Jawab Zayn
"Baguslah tapi bagaimana dengan nak Ayna apa kamu mau diajak ta'aruf dengan Zayn" tanya ustadz
"Maaf kak sebelumnya, Ayna Agak kaget dengan yang kakak katakan tapi Ayna masih ingin sekali untuk mencapai cita cita Ayna, insyaallah jika kak Zayn adalah jodoh Ayna pasti Allah akan mempertemukan kita kembali, Maaf banget kak," Jawab Ayna sambil menunduk meminta maaf karena menolak Zayn
"Tidak apa na kakak ikhlas kok, jika Ayna ingin bercita cita tinggi itu pilihan Ayna, kakak hanya bisa mendoakan yang terbaik saja, seperti yang Ayna katakan kalau jodoh pasti dipertemukan kembali" Jawab Zayn sambil tersenyum
Ayna menjadi lega karena jawaban dari Zayn yang sepertinya mengerti akan Ayna
"Jadi semua sudah lurus"Tanya pak ustadz
"Sudah pak ustadz terima kasih telah mendampingi kami" Jawab Zayn
"Terima kasih pak ustadz" Ayna menundukkan kepala sambil berterimakasih
"Yasudah kak, pak ustadz, kalau begitu Ayna pamit kembali ke asrama, karena sepertinya sebentar lagi ingin makan malam, assalamualaikum" pamit Ayna
"Walaikumsalam"Jawab pak ustadz
"Walaikumsalam na, ouh iya sebentar lagi ingin makan malam seperti nya aku akan menyusul saja" Jawab Zayn
"Iyah kak"
Saat Ayna tengah berdiri, pak kiyai pun datang
"Assalamualaikum, Saya dengar cucu saya Zayn mengajak nak Ayna untuk ta'aruf ya " tanya pak kiyai
"Iyah Pak kiayi ta-tapi Ayna me-menolak ta'aruf kak Zayn, maaf ya kak" Jawab Ayna menundukkan kepalanya karna merasa bersalah karena menolak Ajakan baiknya Zayn
"tidak apa apa na" Jawab Zayn
"Tidak apa Nak Ayna itu pilahan kamu, yang terpenting kamu dan Zayn memperbaiki diri dulu yang terbaik, Setelah itu jika Allah mempertemukan kalian berdua lagi, Alhamdulillah" nasehat pak kiayi untuk Ayna dan Zayn
"Iyah kek" Jawab Zayn sambil menampakkan muka ikhlas nya
"Iyah pak kiayi " Jawab Ayna sambil tersenyum
"Nak Ayna mau kembali ya, Yasudah kalau ingin kembali, maaf pak kiayi menghalangi" Pak kiayi duduk disamping Zayn
"Iyah tidak apa pak kiayi,kalau begitu Assalamualaikum" Jawab Ayna berjalan keluar dari mesjid menuju ruang makan asrama
.....
Sesampai diruang makan asrama, Ayna melihat temen temennya yang sedang menyiapkan makanan dan Ayna pun ikut membantu temen temennya yang sedang menyiapkan makanan
"Bagaimana na, pembicaraannya" Tanya Rin yang melihat kedatangan Ayna
"Alhamdulillah lancar lancar saja Rin"Jawab Ayna yang sedang menyiapkan teh hangat
"Alhamdulillah kalau begitu" Rin yang sedang menyiapkan makanan
"Neng Aurel tolong ya diaduk makanannya Ibuk mau kebelakang sebentar tolong ya neng" buk Sarah yang meminta tolong kepada Aurel yang sedang memisahkan makanan
"Iyah buk" Jawab Aurel
Beberapa menit telah berlalu dan anak perempuan telah menyiapkan makanan untuk mereka hidangkan bersama sama, setelah makan, mereka membersihkan piring nya yang telah dipakai dan kembali ke asrama mereka Masing - masing
Ayna, Aurel, Lisa, Rin, dan Nisa
menuju kamarnya untuk menyelesaikan pr nya atau belajar dan setelah itu mereka mengistirahatkan tubuh nya (tidur)
didalam kamar
Nisa Lisa dan Aurel menatap Ayna dengan wajah yang begitu penasaran
"Cerita'in na!!!" Jawab mereka berbarengan
"Hmm besok aja yah, aku sangat lalah" Jawab Ayna yang berpura pura mengantuk padahal dia sama sekali belum mengantuk
"Sekarang na" Rengek temen temennya
"Kan Ayna bilang dia ingin istirahat, udah lah kalian kerjain gihh pr nya, nanti dimarahin ustazah loh" Rin yang sedang berada dimeja belajar nya sambil membaca bukunya
"Tapi kita penasaran" rengek teman Ayna
"Iyah Iyah aku ceritain deh" Jawab Ayna dengan pasrah
"Jadi gini" Ayna menjelaskan panjang lebar ceritanya saat ia mengobrol bersama Zayn tadi
temen temen Ayna sangat terkejut dengan apa yang Ayna cerita kan
"Beneran na, aku kalo jadi kamu udah mati ditempat keknya" Komen Nisa yang melebarkan matanya ketika mendengar Zayn mengajak Ayna ta'aruf
"Iyahh aku juga bakal kek gitu sih nis" Lanjut Aurel
"Ihhh, parah sih na kok bisa sih cowok idaman kek dia kamu tolak" Komen dari Lisa
"yah seterah Ayna lahh, kan dia bilang mau mencapai cita cita nya" Jawab Rin yang masih fokus dengan bukunya
"Iyah juga sih"
"Ihh udah jam sepuluh, Ayok tidur nanti kita gk bisa bangun tahajud, kalau ngobrol Mulu" Nisa yang melihat jam yang jarum pendek nya berada di angka sepulu
"Iyah"
Mereka pun bersiap siap untuk tidur dan tidur di ranjang nya masing masing
Pagi pun tiba, Ayna menunggu kedua orang tua nya diruang khusus tunggu keluarga murid santriwan dan santriwati
"Assalamualaikum Ayna, orang tua kamu sudah datang" tanya buk ustadzah yang baru masuk kedalam ruangan tersebut
"Walaikumsalam buk, masih belum buk" Jawab Ayna yang berkeringat dingin
Seseorang santri mengetuk pintu ruang tersebut dan masuk sambil mengucapkan i
"Assalamualaikum, Orang tua Ayna sudah datang buk ustadzah" Jawab santri tersebut
"Walaikumsalam, Iyah, tolong suruh masuk aja ya" Jawab buk Ustadzah
orang tua Ayna pun masuk keruangan tersebut, sambil mengatakan salam dan Ayna berdiri dari tempat duduknya untuk Salim kepada kedua orang tua nya
Mereka pun berbicara yang sangat rumit, orang tua Ayna memberikan sebuah kertas kepada buk ustadzah dan itu kertas untuk pengeluaran Ayna, buk ustadzah masuk kedalam ruangan nya untuk memeriksa berkas berkas tersebut
"Buk, Yah, Ayna mau dikeluarin kenapa buk, yah," Tanya Ayna kepada kedua orang tua nya dengan tatapan bingung ditambah takut
"Nanti ya sayang dirumah kita jelasin" Jawab Kedua orang tua Ayna dengan datar
Ayna sangat gelisah dan sangat tidak mau jika ia dikeluarkan tapi orang tua nya yang tiba tiba tanpa meminta izin kepada Ayna langsung mengeluarkan Ayna begitu saja dari pesantren tersebut, Ayna hanya bertasbih dalam hatinya
Buk ustadzah pun masuk keruangan tersebut dan memberikan sebuah berkas/Surat pengeluaran untuk Ayna, Bahwa saat hari ini juga Ayna sudah boleh keluar dari pesantren nya
"buk, pak,. Ayna Sudah resmi keluar dari pesantren ini" Jawab buk Ustadzah sambil memberikan berkas berkas tersebut kepada orang tua Ayna
"sayang, ayok rapikan barang barang mu kita, akan pulang sekarang, kita akan nunggu kamu disini ya sayang" Perintah dari orang tua nya Ayna untuk diri nya
Ayna hanya mengangguk
Ayna dengan kuat menahan tangisnya sambil salam untuk pergi ke asramanya
dia berjalan sambil menahan tangisnya menuju asramanya saat Ayna mengetuk dan mengucapkan salam ada temen temennya yang sedang melakukan aktivitas biasanya
"Ayna kamu kenapa kok mukanya kayak mau menangis" Tanya Rin dan memeluk Ayna
Ayna Sudah tidak kuat karena ia melihat teman temannya dan akan pergi meninggalkan nya
"Hiks hiks hiks jadi aku akan pergi sekarang," Jawab Ayna sambil menangis sejadi jadinya
teman temannya tidak ingin bertanya banyak tentang Ayna, Meraka hanya memeluk Ayna dan menenangkan Ayna
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
Hmmmm🤔
2023-09-18
2
sinta
Tpi keknya ada yang lebih ganteng
2022-12-29
1