Xeni masuk ke dalam ruangan baca yang berisi Papa nya, dan saat masih dia melihat Papanya yang duduk membelakanginya.
"Pap" panggil Kenny dengan suara ragu.
James mendeheum pelan, sebelum akhirnya dia berbalik dan melihat putranya.
"Dad mau bicara apa?" tanya Xeni.
Sorot mata James terlihat jika dia sedang menahan emosinya, bagaimanapun sebagai orang tua dia ingin putranya memiliki pendidikan yang tinggi.
Apalagi Xeni adalah putranya terus waktunya jadi semua yang dimilikinya otomatis akan diberikan pada Xeni di masa depan.
"Jika Papa mau menyuruh aku untuk meninggalkan Lily, maaf Pap, aku tidak bisa melakukan nya" lanjut Xeni yang oleh paham dengan arah jalan pembicaraan mereka.
"Pergilah ke Belanda untuk menyelesaikan studi mu" ucap James terkesan simple tapi sangat mengejutkan untuk seorang Xeni.
"Papa bercanda kan?" Xeni jelas kaget.
"Tidak, itu adalah permintaan terakhir Papa. itupun jika menganggap aku sebagai Papa mu" Jelas jamur dengan wajah nya yang terlihat serius.
Xeni terdiam nampak memikirkan permintaan Papanya Itu.
Hingga terbesit di pikiran Xeni untuk menyelesaikan studinya dengan membawa Lily bersamanya.
"Apa Lily boleh ikut?" tanya Xeni.
"Tidak, Lily bersama orang tuanya" gelas James.
"Kalau begitu aku tidak mau menuruti permintaan Papa" balas Xeni menolak.
"Kalau begitu kamu bisa pergi membawa gadis itu, tanpa membawa fasilitas yang aku berikan padamu" James berbalik dan tidak mau mentoleransi apapun.
Xeni merasa bingung dengan situasi di satu sisi dia tidak mau meninggalkan Lily sendiri, tapi di sisi lain Xeni juga tahu jika Papanya tidak main-main dengan ucapannya.
Jika dia tidak menurut sudah pasti Papanya akan mengusirnya, dulu Xeni juga pernah melakukan hal yang sama dengan merokok di di usianya yang masih 12 tahun dan Papanya mengusirnya sampai seminggu.
"Pap aku mohon berikan aku pilihan lain" pinta Xeni memohon penuh harap pada Papanya.
"Keputusanku sudah jika kamu masih menganggapku sebagai papamu maka nuruti keinginanku untuk menyelesaikan studimu di Belanda, dan setelah itu kau bisa kembali dengan gadis itu" ucap James dengan penuh ketegasan membuat Xeni menghembuskan nafas nya panjang.
Xeni berpikir sekali lagi, butuh dua tahun bahkan lebih untuk dirinya bisa menyelesaikan studinya.
Dan waktu dua tahun adalah waktu yang sangat lama untuk dirinya tidak bisa bertemu dengan Lily.
"6 bulan sekali kamu bisa pulang" akhirnya James memberikan sedikit keringanan untuk putranya.
Tapi meski begitu masih terasa berat untuk Xeni menyetujui keinginan Papanya.
Huh..
Xeni melihat Papa nya yang sangat menyebalkan, tidak ada pilihan akhirnya Xeni pun menuruti keinginan Papanya.
"Baiklah aku mau" akhirnya Xeni memilih berdamai dengan Papanya.
"Bagus, kalau begitu Papa akan menyuruh pelayan untuk menyiapkan barang-barangmu malam ini, dan besok pagi suruh istrimu untuk pergi ke rumah orang tuanya" jelas James yang sama sekali tidak kasihan pada putranya.
James pun keluar dari ruangan baca dan meninggalkan kening yang begitu kesal pada sikap apanya yang seenaknya.
Xeni keluar dari ruangan baca langsung masuk ke kamarnya, Tapi saat di kamar dia melihat Lily yang sudah tertidur lelap.
Huh..
"Maafkan aku Lily, aku tidak bisa bersamamu Tapi aku janji akan pulang dan membahagiakan mu" ucap Xeni sambil mengusap kepala Lily dengan lembut.
Pagi harinya Lily nampak menangis karena tidak mau ditinggalkan oleh Xeni, dia terus terisak karena Xeni berjanji untuk tidak meninggalkannya sendiri.
"Pap beri aku waktu 5 menit" kata Xeni.
James tak menjawab tapi langsung meleos ke luar rumah.
Lily langsung memeluk Xeni dengan erat, sungguh kemarin dia berpikir jika Xeni akan membahagiakan nya tidak meninggalkan nya seperti ini.
"Lily sudah, aku hanya pergi enam bulan. aku akan pulang dan menjemput mu" kata Xeni mencoba untuk tegar demi Lily.
"Tidak Xen, aku tidak mau sendirian" kekeh Lily.
"Lily, hey lihat aku" Xeni memegang pipi Lily.
Keduanya bertatapan dan Xeni mengusap air mata Lily.
"Aku akan pulang, kita akan membangun kebahagiaan bersama, ini hanya sebentar kamu bisa kan menunggu aku?" tanya Xeni.
Lily mengangguk kecil.
"Aku akan setia menunggu kamu" balas Lily.
Xeni tersenyum dan mengecup kening sang istri.
"Kalau begitu kuatlah untuk aku, supir akan mengantar mu ke rumah mu. aku harap mereka bisa menerima mu kamu bisa kan bertahan untuk 6 bulan." tanya Xeni.
"Aku tidak tau, tapi aku akan mencoba" cicit Lily pelan.
Xeni tersenyum dan dia memeluk Lily sebelum pergi, Lily terdiam di tempatnya saat melihat Xeni yang pergi di antar asisten Papa mertuanya.
Lily menangis dalam diam dan James melirik Lily yang terus menangis.
"Segera berkemas, supir akan mengantar mu" Kata James dingin.
"Pap, aku mau ikut ke Belanda" ucap Lily pelan.
"Tidak bisa, kau bukan anak ku dan kau orang asjng" tegas James lalu pergi meninggalkan Lily.
Air mata Lily mengalir kembali, Lily terduduk dengan air mata yang berjatuhan di wajahnya.
"Kenapa seperti ini, hiks.. Xeni mana janjimu" air mata Lily tak bisa berhenti menangis.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
suharwati jeni
lily masih virgin.
belum disentuh xeni
2024-04-21
1
Siti Maryam
ada apakah pp mertua
2023-02-10
4
Gomen nasai
Kasian banget, baru aja mereka berharap bisa bersama namun esoknya harus berpisah
2022-11-27
1