Setelah mengetahui jika suaminya ternyata sering berhubungan dengan wanita lain, hubungan Kina dan Agam berbanding seratus delapan puluh derajat. Pria itu tidak mengelak maupun menyangkal, bahkan Agam secara blak-blakan bilang jika dirinya memang memiliki kekasih lain.
Kina merasa sangat hancur, namun Agam sama sekali tidak perduli. Namun ia tidak bisa membenci pria itu. Rasa cintanya yang terlalu besar, yang selalu ia pupuk setiap hari membuatnya memilih untuk bertahan. Ia tidak ingin keluarganya sampai tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ia tidak ingin mengecewakan mereka.
Dan malam ini, ia mendapati suaminya pulang bersama wanita lain. Bukan hanya itu, kondisi Agam pun tengah mabuk berat.
"Mas, tolong jangan sakiti hati aku lebih dari ini, mas. Jangan membawa wanita yang bukan muhrim kamu ke rumah."
Kina berusaha mencegah Agam untuk masuk bersama wanita yang memapah suaminya.
"Minggir..! Gak usah ikut campur urusan aku .." seru pria itu.
"Mas, sadar, mas. Aku ini istri kamu. Kamu gak boleh bawa wanita lain ke rumah ini!"
"BERISIKKK ..!!!" sentak pria itu membuat tubuh Kina tersentak kaget.
"Ayo, baby. Abaikan saja dia," ucap Agam pada perempuan itu.
"Iya, baby."
Hati Kina serasa di cabik, mendengar pria itu memanggil wanita lain dengan sebutan demikian.
Agam dan wanita itu menerobos masuk dan mereka mulai meniti anak tangga untuk sampai di kamar lantai dua.
Kina tidak bisa tinggal diam begitu saja, ia harus mencegah suaminya dengan wanita itu. Ia menyusul langkah mereka dan menghadang di depan pintu kamar.
"Enggak, mas. Kamu gak boleh masuk ke kamar sama wanita ini. Enggak boleh, mas. Sadar, mas," cegah Kina.
"Gak usah banyak omong deh. Suami kamu itu maunya sama aku, bukan kamu. Udah sana minggir!" usir wanita itu.
"Mbak, kita ini sama-sama perempuan. Sadar, mbak. Mas Agam ini suami aku."
"BISA DIAM GAK??" seru Agam. "Minggir..!"
Agar menarik tubuh Gina sampai wanita itu jatuh tersungkur.
"Ayo, baby. Kita bersenang-senang. Aku sudah tidak sabar, sayang .." ucap Agam di akhiri dengan kecupan di bibir wanita itu.
"Iya, sayang. Aku bisa memberi lebih dari apa yang istrimu kasih."
Kemudian mereka masuk ke kamar tersebut dengan wanita yang memapah nya berjalan.
"Mas .. Mas Agam .." Kina bangkit berdiri untuk kembali mencegah mereka, namun sayangnya mereka sudah menutup pintu kamarnya bahkan menguncinya.
Dug dug dug dug dug
"Mas ... Buka pintunya, mas!"
Dug dug dug
"Mas .. Buka, mas. Jangan lakuin itu, mas. Aku mohon buka pintunya, mas. Jangan lakuin itu, mas .."
Kina jatuh merosot ke lantai, ia sudah tidak kuasa menahan tangisnya. Apa yang sudah Agam lakukan keterlaluan, tapi ia tetap tidak bisa membenci suaminya.
Kina menggelengkan kepalanya. "Enggak, enggak. Aku gak bisa diam dan cuma menangis seperti ini. Aku harus bisa cegah mas Agam supaya tidak melakukan sesuatu yang tidak boleh dia lakukan dengan wanita lain."
Kina bangkit dan mulai mencari kunci serep kamar tersebut di laci yang ada di samping pintu kamar tersebut. Dan beruntungnya ia menemukan kunci serep tersebut.
"Aku harus bisa mencegah mas Agam," ujar wanita itu kemudian ia mencoba memasukan kunci yang ia dapatkan pada lubang kunci pintu kamar.
Sedetik kemudian, pintu berhasil di buka dan memperlihatkan suaminya tengah asik bercum bu dengan wanita itu.
Kina berjalan menuju ranjang tempat tidur lalu menarik suaminya yang sedang menciumi di atas tubuh si wanita.
Air mata Kina kembali jatuh, menyaksikan suaminya tengah asik mencum bu wanita lain di depan mata.
"Mas, hentikan, mas .." Kina berusaha menarik suaminya, namun Agam menepis tangannya dengan kasar.
Pria itu sama sekali tidak memperdulikan Kina. Dia tetap asik melanjutkan aksinya dengan melucuti pakaian si wanita.
Kina bangkit lagi, kemudian ia tarik Agam dengan sekuat tenaga yang yang ia miliki.
"Mas, sadar, mas. Kamu gak boleh seperti ini, mas .."
Tidak hanya mendapat tepisan, tubuhnya juga di dorong sampai ia terjatuh dan kepalanya terpentok tembok.
"Aww ..." Kina merintih kesakitan.
Pandangannya sedikit kabur, tapi ia tidak boleh menyerah. Ia coba untuk bangkit. Rasa sakitnya memberi kekuatan lebih agar ia bisa melawan.
Kina coba tarik kembali tangan Agam sampai akhirnya pria itu jatuh ke lantai dan kepalanya terbentur pada nakas.
"Aarrghhh ..." pria itu merintih.
Kina berjongkok untuk memastikan keadaan suaminya. "Mas kamu gak apa-apa, kan? Maafin aku, mas," ucap Kina khawatir.
Wanita yang masih berada di atas ranjang itu memberi sorot mata tajam pada Kina.
"Berani-beraninya kamu gagalin aksi kita!" seru wanita itu.
"Mbak, lebih baik mbak pergi! Tolong jangan ganggu suami aku lagi. Mbak salah terget!" Kina berusaha melawan.
Melihat kondisi Agam, wanita itu terlanjur malas untuk melanjutkan aksi tersebut. Ia pun memutuskan untuk pergi dengan sendirinya. Kina bernapas lega.
"Mas .. Kamu gak apa-apa kan? Maafin aku, mas. Aku terpaksa lakuin ini."
Kina berusaha membantu suaminya untuk bangkit, namun lagi-lagi Agam menepis tangannya dengan cukup kasar.
"Pergi kamu! Pergiiii ..!!" seru pria itu.
"Mas-"
"PERGIII ...!!!"
Tubuh Kina tersentak, sebenarnya ia ingin membantu suaminya. Tapi pria itu semakin marah padanya. Beruntungnya ia berhasil menggagalkan aksi mereka.
"Iya, mas."
Kina pun keluar dari kamar tersebut, meninggalkan suaminta sendiri. Setidaknya ia sudah berhasil mencegah suaminya agar tidak sampai melakukan sesuatu yang tidak boleh di lakukan dengan wanita lain selain dirinya.
_Bersambung_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Winsulistyowati
Kamu jangan Trlalu cinta dong ..Kamu harus Tegas say..
2023-05-17
1
Uthie
cuma satu kata untuk wanita begitu: bodoh 😌
2022-12-21
1
💕KyNaRa❣️PUTRI💞
nah kamu jngan bego lekas ambil surat rumah dan tanah sembunyikan ataw titip ama orng trpecaya ..... biarin duulu dia selingkuh tpi jngan smpai harta kamu abis diporotin suami mcm gt
2022-10-14
2