Bab 2

Hari ini sikap Agam berubah seratus delapan puluh derajat. Seharian penuh dia bermain ponsel dan sesekali tampak senyum-senyum sendiri.

Kini membawakan teh manis hangat untuk suaminya yang saat ini tengah duduk di sofa ruang tamu. Sambil menanyakan perubahan sikap pria itu.

"Kamu lagi nonton apa, mas?" Kina meletakan cangkir tersebut di atas meja, lalu mendaratkan tubuhnya di sofa dekat suaminya.

"Enggak lagi nonton apa-apa," jawab pria itu.

"Terus kenapa kamu senyum-senyum?"

"Bukan urusan kamu," jawab Agam ketus.

Seketika dada Kina merasa sesak mendengar jawaban ketus suaminya. Namun Agam terlihat santai tanpa merasa bersalah.

"Mas, kamu kenapa?" tanya Kina kemudian, pelupuk matanya kini mulai memupuk cairan putih bening.

Agam sama sekali tidak merespon pertanyaan Kina, pria itu kembali senyum-senyum sambil memainkan jarinya di layar ponsel.

"Mas! Kamu dengar aku gak sih?"

Lagi-lagi Agam tak merespon.

Kina bangun dari tempat duduknya dan menyambar ponsel dari tangan Agam.

"Hei, balikin gak?" seru Agam saat merasa Kina sudah lancang.

"Enggak!"

"Balikin!" pinta Agam.

"Kamu harus jawab dulu pertanyaan aku, mas. Kamu kenapa?"

"Kenapa apanya, sih?"

"Kamu berubah, mas."

"Berubah apanya?"

"Kamu beda."

"Aku gak berubah, Kina. Kamu aja yang gak kenal aku siapa," jawab Agam sontak membuat wanita itu diam.

Agam kembali merebut ponselnya dari tangan Kina dan melipir pergi dari sana.

"Mas .. Mas Agam! Mas .."

Kina menyusul langkah suaminya. Ia tidak paham dengan apa yang baru saja pria itu katakan.

Agam duduk di sofa yang terdapat di kamar. Ia kembali membuka room chat nya dan mengetikkan balasan. Namun chat nya hanya centang satu dan begitu di lihat teman chat nya sudah offline.

"Yah, dia udah off." Agam melemparkan pelan ponselnya ke atas meja.

"Mas Agam .." panggilan dari Kina membuat pria itu menoleh.

"Apa?"

Kina berjalan mendekat dan duduk di sampingnya.

"Mas, kamu kenapa? Kenapa kamu berubah? Kenapa kamu beda dari sebelum kita pindah rumah? Kenapa, mas? Terus apa maksud ucapan kamu tadi, hah?" cecar Kina.

Agam menghela napas panjang. Kemudian tangannya menangkup kedua pipi Kina seraya menatapnya lekat.

"Maafin aku, ya. Tadi aku habis chat sama grup circle pertemanan aku sampai aku mengabaikan kamu. Maafin aku, ya," ucap pria itu dan Kina percaya begitu saja.

"Iya, mas. Maafin aku juga ya udah bersikap kayak tadi sama kamu."

"Iya, sayang .."

Kina merasa lega lantaran suaminya kembali bersikap seperti yang ia kenal.

Agam baru menyadari Kina yang saat ini menggunakan piyama terusan dengan tali kecil di masing-masing bahunya. Menampakan belahan dada yang tampak jelas dan menggoda.

Aku emang gak cinta sama Kina, tapi sayang juga kalau aku gak pake tubuhnya.

Tangan yang semula menangkup kedua pipi wanita itu perlahan mulai bergerak merambat pada bagian tengkuk yang menciptakan rasa geli di sekujur tubuh Kina. Perlahan ia memajukan wajahnya dan kini bibir mereka saling menempel dan bertaut. Pria itu menidurkan Kina dan tubuhnya menindih di atas tubuh wanita tersebut. Perlahan tangan nya bergerak menyusuri setiap permukaan tubuh Kina dan berhenti di bagian-bagian yang menimbulkan sensasi menggiurkan.

Agam mulai memainkan permainan intim tersebut hingga sampai pada sebuah puncak kenikmatan tersebut.

_Bersambung_

Terpopuler

Comments

Winsulistyowati

Winsulistyowati

Agak GK Tulus Sayang..Agam Matre

2023-05-17

0

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

sepertinya Agam coma mau harta istrinya saja

2022-11-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!