Terimakasih atas dukungannya selama ini...
Jangan lupa Like, komen, vote dan favouritenya😃 biar author lebih semangat nulisnya...
Selamat membaca....
🌸
🌸
Serlin masih tak percaya kalau presdirnya itu adalah orang yang bersamanya kemarin, dia frustasi sendiri sambil berjalan ke mejanya. Maya menghampiri dengan pandangan tajamnya.
" Kamu sengaja ya Serlin, ingin bersaing denganku untuk mengambil hati presdir baru itu dan mencari perhatian kepadanya? "
" Enggak mba suerr deh, saya bener-bener enggak sengaja tadi. Saya minta maaf. " ucap Serlin dengan menunduk seraya meminta maaf
" Kali ini aku maafkan, tapi kalau sampai terulang lagi aku tidak akan membiarkanmu ada di perusahaan ini. " Maya mengancamnya
Hari ini terasa sangat panjang, saat jam makan siang tiba Serlin pun tak meninggalkan mejanya. Pekerjaannya menumpuk karena dia cuti kemarin, Iwan rekan kerja Serlin menghampiri dan mengajaknya makan siang tapi itu sia-sia. Iwan adalah pria yang diam-diam menyukai Serlin, tapi tidak punya keberanian untuk mengatakannya.
Saat jam istirahat kantor pun sepi karena semua pergi makan siang, terkecuali Serlin. Marcel yang menuruni lift untuk pergi makan siang, melihat Serlin yang tengah sibuk dengan berkas ditangannya. Akhirnya dia mengurungkan niatnya dan kembali naik keruangan pribadinya. Marcel menyuruh Lee untuk membawa Serlin menemuinya serta memesankan dua porsi makanan di restoran favoritnya.
Serlin mengangguk saat sekretaris berwajah datar dan jarang tersenyum itu menghampirinya, dia berjalan mengikuti sekretaris Lee.
" Kenapa presdir ingin menemuiku ya, apa mengenai kejadian malam itu? "
Fikiran Serlin dibuat bingung karena sekretaris Lee memanggilnya untuk bertemu dengan presdir mereka.
" Masuklah nona, presdir ingin bertemu dengan anda. " Ucap sekretaris Lee
Serlin mengangguk " Baik sekretaris Lee! "
" Tok...tokk...! " Serlin mengetuk pintu,
" Masuk! " Suara dari dalam memberi jawaban
" Maaf presdir, kenapa anda memanggil saya? " Tanya Serlin bingung
" Duduklah, mengenai malam itu...! " Marcel menghentikan ucapannya dan memandang wajah Serlin yang berubah seketika.
" Aku minta maaf, Serlin. Aku benar-benar mabuk dan tak sadar apa yang aku lakukan, itu kebodohanku. Aku mengira kalau kau kekasihku, sungguh aku tidak menyangka ternyata aku berada di kamar yang salah. "
" Huhhhh..."
Serlin menarik nafas panjang
" Jujur saja presdir, setelah kejadian itu saya selalu tidak tenang. Tapi saya tidak pernah menyalahkan anda, saya juga ikut bersalah dalam hal ini karena tidak bisa menjaga kehormatanku sebagai seorang wanita. Demi menuruti permintaan klien untuk menyetujui kontrak saya minum sampai mabuk. Saya juga gak tahu kalau mba Maya yang membawa saya ke hotel karena dia tidak tahu dimana saya tinggal. " Jawab Serlin dengan nada mulai rendah karena matanya mulai memerah menahan tetesan bening yang siap keluar.
" Serlin, jangan pernah menuruti klien yang seperti itu. Bukankah itu akan berbahaya untukmu? "
Serlin tersenyum kecil, selain Feby sahabatnya tidak ada lagi orang yang pernah memperhatikan dirinya.
" Iya presdir, sebelumnya saya minta maaf karena karakter dari klien kita tidak bisa dipastikan. Jadi saya harus melakukan apapun demi pekerjaan saya. "
" Tidak akan jadi masalah jika kita kehilangan satu klien yang mengajukan permintaan yang tidak masuk akal. Itu bukan kewajibanmu sebagai karyawan untuk menurutinya. "
" Iya, saya hanya melakukan yang saya bisa agar perusahaan ini tetap berjalan dengan baik. "
" Tapi dengan cara seperti itu tidak membantu, bagaimana jika sesuatu terjadi padamu. Apa sebuah kontrak lebih berharga dari karyawan sepertimu? "
" Maaf presdir, saya mengerti. Saya tidak akan mengulanginya. " Serlin menghentikan ucapannya dan segera berdiri
" Mohon maaf sekali lagi sepertinya saya harus kembali keruangan saya sebelum ada yang melihat dan berfikir macam-macam tentang saya. " Serlin membungkukkan badan dan ingin keluar dari ruangan Marcel
" Serlin, bawa makanan ini. Aku tidak mau karyawanku membiarkan perutnya kosong dengan alasan pekerjaan. " Marcel memberikan Serlin sebuah kotak makan yang dipesan sekretaris Lee tadi.
" Iya presdir, terima kasih. "
Marcel merasa bersalah sekaligus lega, wanita itu memaafkannya dan mencoba melupakan kejadian itu. Karena semenjak malam itu Marcel merasa sangat bersalah, dia selalu terbayang wajah Serlin yang menangis di depannya.
" Wanita itu pasti sangat terluka, bagaimana kalau pasangannya nanti tidak bisa menerima keadaannya? "
Marcel mulai kesal Jika ingat kejadian malam itu, Anna menolak lamarannya dan pergi ke negara Xy untuk mengejar karirnya.
Dua hari ini Anna menghubunginya berkali-kali tapi Marcel tidak menjawabnya.
🌻
🌻
🌻
Dinegara Xy
Anna mengambil ponselnya dan melihat panggilan serta pesan masuknya,
" Kenapa Marcel tak juga menghubungiku? "
" Mungkin akan butuh waktu untuk Marcel, aku terlalu sering meninggalkannya. " Anna bergumam sendiri
Kemudian tangannya mulai mengetik pesan dan mengirimnya
" Sayang maafkan aku, ini impianku tunggulah dua tahun lagi aku akan kembali kepelukanmu dan akan menjadi istrimu. Asal kau memenuhi permintaanku untuk tidak memaksa masalah anak. "
Marcel membanting ponselnya ke lantai, Sekretaris Lee tau itu pesan dari Anna.
" Apa yang wanita itu katakan tuan? " tanya Lee
" Dia tidak akan berubah, melakukan apapun yang di inginkannya tanpa peduli perasaan orang lain. " Marcel kesal
" Kenapa anda tidak mencoba untuk move on, nona Anna tidak mencintai tuan. Dia hanya mencintai dirinya dan karirnya itu. " Lee memberi saran
" Arrgghhhh SIAL...kau tau Lee aku sudah mencoba berulang kali tapi selalu gagal. " Marcel berjalan sambil menjatuhkan tubuhnya ke sofa
" Entah bagaimana aku harus bersikap padanya? "
" Saya bisa membawa nona Anna kesini,
jika anda menginginkannya. " Kata Sekretaris Lee dengan bersungguh-sungguh
" Tidak, biarkan saja dia melakukan segala yang diinginkannnya. "
Sekretaris Lee pun diam dan membuka laptopnya kembali untuk meneruskan pekerjaanya.
🌻
🌻
🌻
Sorenya pulang dari kantor, Kinanti ibunya Marcel sudah menunggunya di ruang tamu untuk menagih janji anaknya yang akan membawa calon menantunya kerumah.
" Bagaimana Marcel, apa Anna menerima lamaranmu kali ini? " tanya Kinanti
" Mah, jangan tanya soal itu dulu. Kasih Anna waktu dua tahun lagi untuk menjadi istriku." Marcel mulai sewot
" Lupakan dia, mamah akan memilihkan calon menantu lain untukmu. Anna terlalu cinta karirnya, mamah ini sudah tua. Setelah kepergian ayahmu, mamah tidak pernah ingin apapun kecuali melihatmu bahagia. Menikah dengan wanita baik dan memiliki anak-anak yang lucu, yang akan menjadi teman masa tua mamah. Sudah dua kali kamu melamarnya, tapi tetap saja dia menolakmu. Mamah yakin Anna bukan wanita yang tepat untuk menjadi istrimu. Mamah sudah tua, kamu pengen lihat mamah mati sebelum menikahkanmu dan mempunyai cucu. " ucap Kinanti dengan raut wajah sedih.
" Mah, jangan bicara seperti itu lagi. Mamah akan berumur panjang, dan menyaksikan cucu mamah dewasa nanti. Marcel ingin menuruti kemauan mamah, tapi mau bagaimana lagi Marcel harus menunggunya dua tahun lagi. " ucap Marcel sambil memeluk Kinanti. Sesungguhnya Marcel ingin sekali melihat ibunya itu bahagia tapi kekasihnya tidak mengerti akan hal itu.
Keluarga Marcelino Jason ini sungguh kaya raya, dia adalah pemilik dari VolksWagen atau VW group yang membawahi beberapa merk mobil di dunia. GTC group dan perusahaan-perusahaan terbesar di berbagai negara.
Kinanti sangat khawatir jika Marcel tidak segera menikah, siapa keturunannya nanti yang akan menjalankan perusahaan. Marcel adalah anak satu-satunya.
🌻🌻🌻🌻
Hari berjalan seperti biasa tak terasa hampir satu bulan setelah kejadian malam itu, bayangan akan malam panas itu sudah mulai pudar dari ingatannya. Meskipun begitu diam-diam Marcel masih memperhatikan Serlin, entah kenapa wanita itu selalu mengusik hatinya.
Sore itu saat perjalanan pulang Marcel melihat seorang wanita di pinggir jalan. Sepertinya sedang menunggu kendaraan umum, entah kenapa matanya terus memperhatikan wanita dengan wajah pucat dan terlihat tidak sehat.
" bruk " wanita itu pingsan dipinggir halte.
" Hentikan mobilnya Lee..! "
Marcel langsung lari mendekati wanita itu, Lee pun mengikuti langkah tuan mudanya karena penasaran kenapa Marcel menyuruhnya berhenti.
" Hei bangun..Serlin. " Ucap Marcel sambil menepuk-nepuk pipi Serlin untuk menyadarkannya.
" Kenapa dia, mukanya pucat sekali. Badannya sangat dingin. "
" Tuan, sebaiknya kita bawa dia kerumah. Saya akan menghubungi dokter keynan. " Lee mencoba membantu tuan mudanya berfikir.
Marcel langsung menggendong Serlin masuk mobil, dan membawanya kerumah. Di dalam mobil Marcel terlihat cemas, berkali-kali dia memanggil nama Serlin untuk menyadarkannya. Tapi Serlin masih tetap memejamkan matanya dan terdiam lemas.
🌿beraambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Rosna Rahmat
Serli positif
2022-02-26
0
Maryana Fransiska Borman
positif
2022-02-05
0
adriana kubela
pasti hamil😁
2022-01-05
1