Terimakasih atas dukungannya selama ini...
Jangan lupa Like, komen, vote dan favouritenya😉
Selamat membaca....
🌸
🌸
🌸
Marcel pergi ke club setelah mendapat pesan dari kekasihnya, perasaannya hancur begitu tahu dia di tolak lagi dengan alasan karier.
Sekretaris Lee masih terus mengikuti kemana sang tuan muda melangkah, sampai pada Marcel meneguk minuman yang kata orang bisa bikin melayang. Marcel yang tidak pernah menyentuh minuman seperti itu, dan benar saja tidak butuh waktu lama tubuhnya langsung ambruk dimeja.
Disaat seperti ini Lee ingin merutuki dirinya sendiri, kenapa panggilan alam harus datang disaat yang tidak tepat. Lee sudah tidak bisa menahannya, memapah orang mabuk akan butuh waktu yang lama. Mana bisa dia tahan sampai masuk kamar, dia meninggalkan Marcel di meja bar club itu. Pikirnya sang bos sudah tepar tidak mungkin kemana-mana. Ternyata saat Lee pergi, Marcel berjalan terseok-seok ingin segera ambruk keranjang dan mengistirahatkan tubuhnya. Dengan setengah sadar dia mencari nomor kamarnya, pandangannya seakan kabur nomor itu terlihat sama saja.
Sampai pada kamar yang dia yakini tempatnya chek in tadi " klek " pintu tidak terkunci.
" Mungkin Lee lupa mengunci pintu. " fikirnya asal.
Dia terlonjak kaget saat ada seorang wanita cantik yang berani sekali naik ke ranjangnya tanpa permisi, ingin menyeret gadis itu keluar tapi dia teringat Anna kekasihnya. " Apa dia datang, dan merubah keputusannya. Apa sekarang dia akan memilihku dibanding karier sialan itu. "
Marcel sudah tidak peduli lagi, lekuk tubuh gadis itu sangat menggoda. Ditambah dirinya yang sudah terpengaruh minuman luknut itu membuat gairah dalam dirinya semakin panas.
Marcel naik keranjang, dengan pencahayaan yang remang dia menatap wajah cantik gadis yang berada di bawah kungkungannya, bayangannya itu adalah Anna. Gadis itu menikmati setiap sentuhan yang diberikan Marcel, tanpa menolak sedikit pun.
Tubuhnya sudah benar-benar dikuasai *****, malam ini dia begitu mendamba dan menginginkan sesuatu yang lebih. Marcel menahan diri setiap kali berdekatan dengan sang kekasih, tapi tidak dengan malam ini dia ingin memiliki seutuhnya. Karena itu satu-satunya alasan dia bisa menikah dengan Anna.
Serlin menikmati setiap sentuhan ditubuhnya, entah dialam bawah sadarnya dia berimajinasi seperti apa. Dia tidak tahu kalau kejadian malam ini akan merubah kehidupannya, bagaimana bisa dia seceroboh itu membiarkan mahkota paling berharga diambil begitu saja oleh pria asing yang bukan suaminya.
Penyatuan itu akhirnya terjadi, Marcel masih setengah sadar, senyum terukir dibibirnya saat mendapati dia yang pertama. Artinya gadis ini masih perawan, Serlin tidak menyadari hubungan terlarang yang paling dia hindari selama ini.
Marcel tertidur setelah kelelahan menikmati tubuh gadis yang tengah polos dipelukannya dan Serlin kesuciannya telah direnggut begitu saja oleh pria yang bahkan tidak dikenalnya. Meskipun dia selalu menuruti permintaan Klien yang tidak wajar, tapi harga diri dan kehormatannya selalu dia jaga. Kedua tubuh polos sudah tidak peduli dengan dinginnya AC pada ruangan yang mereka tempati.
🌻
🌻
🌻
Di kamar lain, kamar Marcel yang seharusnya. Sekretaris Lee sedang kebingungan mencari tuan mudanya. Setelah dia tidak menemukan Marcel club tempatnya minum, dia langsung mencarinya ke hotel. Tapi Marcel juga tidak ada di kamarnya.
Sektaris Lee mengambil ponsel di sakunya, dan mencoba menghubungi Marcel berkali-kali tapi tetap tidak ada jawaban. Karena Marcel sedang asyik dengan Serlin yang dia kira adalah kekasihnya. " Anda dimana tuan, mati aku kalau sampai terjadi apa-apa pada tuan Marcel. "
Pukul tujuh pagi matahari pagi mulai menyelinap masuk lewat celah tirai, gadis itu mengerjap beberapa kali untuk mengumpulkan kesadarannya.
Mata Sherlin terbuka lebar saat mendapati tangan kekar melingkar diperutnya, jantungnya terpompa cepat mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. Dia melirik tubuhnya yang hanya dibalut selimut tebal tanpa sehelai benang pun yang menempel.
Tubuhnya gemetar saat menengok ke samping, nampak seorang pria tampan yang terlelap seperti bayi yang menggemaskan.
Tangisan kecil dari Serlin membangunkan orang yang berada disampingnya, matanya mulai terbuka dan melihat sekeliling.
" Kamu siapa, kenapa ada dikamar saya? "
Serlin terus saja menangis, dia menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya lalu turun dari ranjang, memungut pakaiannya yang berserakan diatas lantai.
" Auww..." Keluh Serlin saat merasakan perih didaerah intimnya, gadis itu mencoba menahannya dan berjalan kearah kamar mandi.
Marcel langsung menghubungi sekretaris Lee,
sesungguhnya dia bingung ada dimana. Setelah kesadarannya sudah kembali ke dunia nyata dia tersentak saat tahu ini bukan kamarnya yang kemarin.
" Syit, bodoh...Gue perkosa anak gadis orang. Anna maaf..."
Lee datang dengan berlari, sebenarnya dia tadi sudah mengecek cctv dan mendapati Marcel ada di kamar yang masih satu lantai dengan kamarnya.
" klek " Pintu terbuka, menampilkan sekretaris menyebalkan yang sudah meninggalkannya semalam.
" Tuan, ini bukan kamar anda. Ini kamar 212 bukan 221, kenapa anda masuk ke kesini? " Tanyanya polos tanpa memperhatikan tatapan membunuh dari bosnya.
" Lee, kau gila. Aku mabuk semalam mana aku tahu kalau aku salah masuk kamar. Seharusnya itu tugasmu agar aku selamat sampai kamar, kemana saja kau semalam? "
" Maaf tuan, panggilan alam urgent tidak bisa ditahan. Jadi saya tinggal sebentar kekamar mandi. "
Di dalam kamar mandi rasa perih tengah menderanya, di **** ************* terasa lecet semua " haaahh, apa ini. Apa itu artinya aku sudah tidak perawan lagi. Kenapa ini bisa terjadi? " Serlin frustasi, ada sedikit tetesan darah sisa semalam.
Serlin mengingat-ingat kejadian semalam, saat dia mengabiskan semua botol minuman yang di sediakan oleh Kliennya. Tapi setelah itu dia sudah tidak ingat apa-apa lagi.
Dia langsung tersadar dan memakai semua pakaiannya. Setelah itu Serlin menghubungi Maya, atasan yang bersamanya menemui Klien semalam.
" Hallo..! " Suara diseberang sudah menjawab
" Mba Maya, semalam apa yang terjadi setelah aku minum? "
" Heii, kau sudah sadar rupanya. Kau sangat mabuk, karena aku tidak tahu tempat tinggalmu aku membawamu kehotel dan menyewakan kamar untukmu. Kau sebaiknya cuti hari ini, jangan membuat masalah dikantor! "
" Iya Mba terima kasih. " Serlin menutup panggilan ponselnya.
" Ternyata mba Maya yang membawaku kesini. Hahh, sial sekali aku. " Serlin mengumpat dalam hati.
Serlin keluar dari kamar mandi, ada dua pasang mata yang mengawasinya.
" Jangan menatap seperti itu, membuatku takut. " Serlin menunduk
" Nona, maaf. Sungguh semalam kepalaku pusing dan aku tidak sadar melakukannya. " Marcel merasa sangat bersalah
" Aku sendiri pun mabuk, jadi tidak tau apa yang terjadi. Harusnya ini tidak terjadi, anda mengambil keuntungan saat saya tidak sadarkan diri. " Mata Serlin memerah karena menahan air matanya
" Aku yang bodoh. Sungguh aku tidak bermaksud seperti itu. "
" Sudahlah, tidak ada yang perlu di salahkan. Bolehkah aku pergi sekarang. " Saat ini yang dia butuhkan hanya pergi dari tempat ini, tempat bersejarah hilangnya mahkota perawannya. Serlin ingin berlari dan berteriak diluar sana.
" Ambillah ini nona, hubungi aku jika ada masalah karena kejadian malam ini. " Marcel memberikan Serlin sebuah kartu nama
Serlin menerima tanpa melihat apa tulisan di kartu nama tersebut. Dia langsung pergi dan meninggalkan kamar hotel.
" Lee , cari tau siapa wanita itu. Aku tidak mau ada masalah di kemudian hari, aku menanam benihku pada wanita itu. Arrgghhhh..." Marcel sadar mungkin kejadian malam ini akan membuat masalah suatu hari nanti.
" Baik tuan, sebaiknya kita segera pulang! "
Marcel membersihkan diri dan meninggalkan hotel, sore harinya Lee memberi informasi kalau wanita yang bersamanya itu bernama Serlin. Dia karyawan di salah satu kantor cabang Marcel di kota ini.
" Kebetulan sekali, bukankah besok ada jadwal kunjungan ke kantor itu. Banyak masalah karena direktur yang lama. Sebaiknya aku lebih lama berada disana, untuk memastikan wanita itu tidak mendapat masalah karenaku. Semoga benihku tidak tumbuh dirahimnya, kita hanya melewatkan satu malam saja gak mungkin bakal berbuah kan? "
Dia mengambil ponsel dan menghungi seketaris pribadinya " Lee informasikan kepada VW GROUP besok aku akan kesana sebagai presiden direktur, jangan sampai identitasku sebagai pemilik perusahaan terbongkar. Aku ingin menemui wanita itu. "
" Baik tuan, saya akan segera sampaikan." Marcel menutup ponselnya,
" Apa tuan muda sedang bercanda, dia memikirkan wanita itu. " Lee pun heran dengan tingkah tuan mudanya.
🌿bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Rosna Rahmat
lanjut thor.
2022-02-26
0
Yulianti
mampir thorrrr
2021-11-16
0
Nindira
sherly ko ngga marah sih, mahkotanya diambil?
2021-08-31
3