Keesokan Harinya, pagi hari
Tok tok tok
"Mput, kamu gak sarapan?". Tanya Tahta dari depan pintu kamar Putri
"Mput?".
"Iya kak, masuk aja, gak dikunci". Ucap Putri
Tahta pun memutuskan untuk masuk kedalam kamar Putri.
"Oh lagi pake sepatu". Ucap Tahta saat melihat Putri sedang duduk dikursi sambil membungkuk untuk memakai sepatu
"Kak, aku gak kuliah ya, males". Ucap Putri
"Kenapa?". Tanya Tahta
"Males". Jawab Putri
"Ntar kak Dewa ngomel loh". Ucap Tahta
"Hmmm..."
"Males tau, gak semangat". Ucap Putri
"Gak boleh males..."
"Sini kakak pakein". Ucap Tahta
Tahta pun berlutut untuk memakaikan kedua sepatu Putri
"Eh ngomong-ngomong semalem kamu nangis kenapa sih?". Tanya Tahta
"Tanya aja ke kak Raja, semalem aku udah cerita sama kak Raja ". Ucap Putri
"Hmm, yaudah ayo turun, sarapan terus berangkat". Ucap Tahta
"Males, gak mau". Ucap Putri
"Dih, ngomong dulu deh sama kak Dewa kalo gak mau kuliah". Ucap Tahta
"Takut". Ucap Putri
"Hahahaha..."
"Nih bawa tas nya, kita turun". Ucap Tahta sambil memberikan tas kepada Putri
"Gendong". Ucap Putri
Tahta pun berbalik memunggungi Putri, meminta Putri untuk naik ke punggungnya
"Ayo naik". Ucap Tahta
Putri terkekeh, ia pun segera mengambil posisi naik keatas punggung Tahta
"Udah". Ucap Putri
Tahta pun mulai berjalan sambil menggendong Putri
"Pelan-pelan kak, nanti jatoh dari tangga hahaha". Ucap Putri
"Mau lari ah, pegangan yang kenceng". Ucap Tahta
"AAAHH! KAKAAKKK!!!".
Putri menjerit ketakutan saat tiba-tiba Tahta berlari sambil menggendong dirinya mendekati tangga
"Heh, kenapa sih?". Tanya Dewa dari meja makan
"Hahaha gapapa". Ucap Tahta
Dengan perlahan Tahta menuruni tangga dan berjalan menuju meja makan
"Kenapa di gendong-gendong?". Tanya Raja
"Biasa, lagi manja". Ucap Tahta
"Udah udah, mau turun". Ucap Putri
Putri pun turun dari punggung Tahta dan segera duduk di kursi makan
"Ada yang gak mau kuliah nih, katanya males, gak semangat". Ucap Tahta pada Dewa
"Tumben, kenapa?". Tanya Dewa
"Ya males aja". Ucap Putri
"Masih galau gara-gara diputusin?". Tanya Raja
"Apa? Emang kamu pacaran sama siapa?". Tanya Dewa pada Putri
"Wah Mput diem-diem pacaran". Ucap Tahta
"Maaf kak aku udah bohong". Ucap Putri
"Hahahaha giliran udah putus baru jujur". Ucap Tahta
"Iya maaf". Ucap Putri
"Jadi semalem cowok yang dateng itu pacar kamu? Trus kalian putus?". Tanya Dewa
"Iya kak". Ucap Putri
"Cowoknya yang mana?". Tanya Tahta
"Yang waktu itu gue gebukin". Ucap Raja
"Hah serius lu bang?". Tanya Tahta
"Ya, katanya semalem dia kesini mutusin Putri gara-gara mau tunangan sama cewek pilihan orang tuanya". Ucap Raja
"Dia anaknya pak Arga kak, yang waktu itu ketemu di pesta". Ucap Putri pada Dewa
"Hmmm waktu kakak tanya katanya cuma temen". Ucap Dewa
"Iya aku minta maaf udah bohongin kak Dewa..."
"Bohongin kak Raja, kak Tahta juga. Aku gak jujur kalo masih pacaran sama dia". Ucap Putri
"Yaudah gapapa". Ucap Dewa
"Jangan marah ya kak". Ucap Putri
"Engga kok, gak marah...yaudah sarapan dulu". Ucap Dewa
"Mau berangkat ngga?". Tanya Raja
"Iya deh, berangkat aja, malah bosen dirumah gak ngapa-ngapain". Ucap Putri
"Yaudah sarapan dulu, abisin". Ucap Raja
"Sarapan yang banyak, pura-pura bahagia itu butuh tenaga". Ucap Tahta
"Ih ngeledek". Ucap Putri
---
Di kampus
Putri sudah menyelesaikan satu mata kuliahnya, saat ini Putri sedang duduk bersama kedua sahabatnya di kantin
"Nih pesenan lu Put". Ucap Vivi sambil memberikan segelas minuman coklat pada Putri
"Thanks Vi". Ucap Putri
"Eh btw hari ini gue gak liat Vano, kemana dia Put?". Tanya Vivi
"Gak tau deh, gak penting". Ucap Putri
"Lah, kenapa lu? Berantem?". Tanya Nindi
"Putus". Jawab Putri
"APA?!". Nindi dan Vivi kompak berteriak
"Serius lu?". Tanya Vivi
"Ya iya lah". Ucap Putri
"Kenapa kenapa? Kok bisa? Ketauan lagi sama kakak lu?". Tanya Vivi
"Bukan, dia mutusin gue gara-gara mau tunangan sama cewek yang dipilih orang tuanya". Jawab Putri
"Gilsss...gak nyangka gue". Ucap Vivi
"Terus lu terima diputusin gitu?". Tanya Nindi
"Ya terima, gue gak bisa lakuin apa-apa". Ucap Putri
"Terus lu gak sedih diputusin?". Tanya Vivi
"Ih pertanyaan lu aneh ya..."
"Ya jelas gue sedih lah, gue nangis semaleman". Ucap Putri
"Aduh, harusnya lu tuh gak usah sedih..."
"Lu itu punya tiga kakak ganteng, kakak rasa pacar gak sih, lebih bahagia daripada punya pacar hahaha". Ucap Vivi
"Ya beda lah, kakak ya kakak, pacar ya pacar". Ucap Nindi
"Kalo gue jadi lu Put, gue udah gak mikirin pacar, punya kakak ganteng-ganteng aja gue bersyukur". Ucap Vivi
"Terus lu bakal pacarin kakak lu sendiri gitu? Ya gak bisa lah". Ucap Putri
"Sesat lu Vi". Ucap Nindi pada Vivi
"Hahaha gak gitu juga..."
"Bukannya punya tiga kakak cowok yang perhatian tuh udah bikin bahagia ya, diperhatiin setiap hari, disayang, dimanja..."
"Jujur gue malah iri sama lu Put". Ucap Vivi
"Kok jadi ngebahas kakak gue sih". Ucap Putri
"Kakak lu kelewat sempurna sih. Apalagi kak Tahta...boyfriend-able banget, cowok idaman". Ucap Vivi
"Hahahaha ngakak, kaya gitu dibilang idaman". Ucap Putri
"Yang idaman tuh Dewa, kak Dewa". Ucap Nindi
"Ishh udah udah, gak usah dibahas". Ucap Putri
"Eh besok kan kita gak ada kelas, gimana kalo kita main kerumah lu Put". Ucap Vivi
"Modus, pengen ketemu Tahta". Ucap Nindi
"Hahaha sekalian lah Nin, lu juga bisa ketemu kak Dewa". Ucap Vivi
"Jadi kalian kerumah gue mau ngapain? Mau modusin kakak-kakak gue?". Tanya Putri
"Hehehe bantuin lah Put, masa gak bisa". Ucap Vivi
"Usaha sendiri lah". Ucap Putri
"Huh ok, gue bakal berusaha sampe gue jadi kakak ipar lu". Ucap Vivi
"Halu". Ucap Nindi
"Putri". Terdengar suara Vano yang memanggil Putri di sebelah meja mereka
"Mau ngapain lagi lu kesini? Belum puas udah bikin Putri sedih?". Tanya Vivi
"Put, aku mau ngomong berdua sama kamu, boleh?". Tanya Vano
"Gak ada lagi yang perlu di omongin". Ucap Putri
"Please Put, sebentar aja". Ucap Vano
Putri terdiam sejenak, ia menimang-nimang permintaan Vano untuk berbicara berdua dengannya.
"Ok, ditaman aja". Ucap Putri
"Yaudah, aku tunggu". Ucap Vano
Vano pun pergi terlebih dahulu menuju taman disamping kampus mereka.
"Lu serius mau ketemuan lagi sama dia?". Tanya Vivi
"Iya, tunggu disini, ntar gue balik lagi". Ucap Putri
"Ok". Ucap Vivi dan Nindi kompak
Ditaman
"Put, kamu gak ada yang mau diomongin ke aku?". Tanya Vano
"Loh, bukannya kamu yang mau ngomong ke aku makanya minta ngobrol berdua?". Tanya Putri
"Maaf Put, jujur sebenernya berat banget buat aku mutusin kamu, aku masih sayang sama kamu, masih cinta..."
"Aku terpaksa lakuin ini karna suatu alasan". Ucap Vano
"Alasannya?". Tanya Putri
"Maaf aku gak bisa kasih tau, ini perjanjian antara orang tua aku sama orang tuanya Nadya". Ucap Vano
"Oh..."
"Yaudah kalo gitu, udah kan gak ada lagi?". Tanya Putri
"Keliatannya kamu gak sedih ya kita putus? Kamu biasa aja". Ucap Vano
"Kamu gak tau perasaan aku yang sebenernya Van". Batin Putri
"Iya aku gak sedih, justru aku sadar, aku udah pacaran sama cowok yang gak ada usahanya buat pertahanin hubungan, dengan mudahnya kamu nerima dijodohin gitu aja..."
"Kamu gak nyoba buat kenalin aku ke orang tua kamu sebagai pacar, siapa tau dengan begitu kamu gak bakal dijodohin kaya gini". Ucap Putri
"Terus aku harus gimana, toh selama ini semua kakak kamu gak suka sama hubungan kita". Ucap Vano
"Loh, kan kamu sendiri yang bilang kalo suatu saat nanti kakak aku bakal terima hubungan kita..."
"Buat apa kita nutupin hubungan kita kalo ujung-ujungnya kaya gini, kita putus bukan karna kakak aku, tapi karna pilihan kamu sendiri". Ucap Putri
"Iya aku salah". Ucap Vano
"Yaudah, aku masih ada kelas..."
"Oh iya, semoga lancar ya acara tunangannya". Ucap Putri
"Puut...maafin aku". Ucap Vano
Putri mengabaikan ucapan Vano, buru-buru ia meninggalkan taman dan kembali ke kantin menemui kedua sahabatnya.
"Put, tadi kakak lu kesini nyariin lu". Ucap Nindi
"Waduh, terus kemana orangnya? Dia tau ngga gue abis ketemu Vano?". Tanya Putri
"Kayaknya gak tau, trus pergi kearah sana". Jawab Nindi sambil menunjuk kearah parkiran
"Oh yaudah biarin, ayo ke kelas". Ucap Putri
"Yuk". Ucap Vivi
---
1 jam berlalu, Putri sudah selesai dengan mata kuliahnya, Putri segera menghubungi Raja untuk menanyakan dimana keberadaannya, namun ternyata Raja sedang kumpul dengan teman-temannya
Akhirnya Putri memutuskan untuk pulang kerumah menggunakan taksi.
Setibanya dirumah, Putri melihat adanya seorang perempuan yang sedang duduk di ruang tamu, perempuan itu membawa koper yang terletak disebelah sofa.
Putri berjalan mendekat kearah perempuan tersebut, sampai perempuan itu menoleh kearah Putri
"Ini mantan tunangannya kak Dewa bukan sih". Batin Putri
Yang Putri ingat, perempuan ini adalah mantan tunangan kakaknya, Dewa memutuskan pertunangan mereka karna perempuan ini sempat menghianati Dewa,
Namun saat ini Putri bingung, untuk apa perempuan ini ada dirumahnya
"Hai, kamu Putri kan, adiknya Dewa?".
"Iya kak".
"Kamu masih inget aku ngga? Aku Manda, temennya Dewa..."
"Hmm yang dulu sempet tunangan sama Dewa". Ucap Manda
"Oh, iya inget kak". Ucap Putri
"Ternyata bener mantan tunangan kak Dewa". Batin Putri
"Dewa pulang dari kantor jam berapa ya?". Tanya Manda
"Biasanya jam 4 udah sampe rumah kak..."
"Kakak ada perlu apa?". Tanya Putri
"Hmm ada perlu sama Dewa sih, boleh ngga aku disini dulu, nunggu Dewa pulang". Ucap Manda
"Ohh, yaudah...disitu aja kak". Ucap Putri sambil menunjuk kearah ruang keluarga
"Ok". Ucap Manda
Manda pun menyeret kopernya untuk pindah keruang keluarga. Putri yang melihat koper Manda bertanya-tanya dalam hatinya
"Bawa koper mau ngapain? Mau pindahan? Apa jangan-jangan mau tinggal disini?". Batin Putri
"Emm kak, aku kekamar dulu ya, mau ganti baju". Ucap Putri
"Ok". Ucap Manda
Putri pun meninggalkan Manda yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya. Dan sambil berjalan, Putri mengirim pesan kepada Dewa, untuk memberitahu bahwa mantan tunangannya sedang menunggunya dirumah.
Jam menunjukkan pukul 4 sore, sejak meminta izin untuk mengganti pakaian, Putri tidak turun lagi untuk menemani Manda, sampai akhirnya kedua kakaknya, Raja dan Tahta menyusul Putri ke kamarnya
Mereka bertiga berbincang tentang kehadiran Manda dirumah mereka, mereka menebak-nebak maksud dari kedatangan Manda kali ini
Padahal yang mereka tahu, sejak 6 bulan yang lalu saat kakak mereka, Dewa, memutuskan pertunangannya dengan Manda, sang kakak sempat lost contact dan tidak pernah bertemu lagi dengan Manda
Ini sungguh tidak masuk akal, jika tiba-tiba Manda hadir kembali ke kehidupan sang kakak
"Itu kayaknya suara mobil kakak deh". Ucap Putri
Tahta pun bangkit dari ranjang Putri dan bergegas melihat kearah jendela balkon
"Iya, bang Dewa pulang". Ucap Tahta
"Kira-kira kak Manda ada urusan apa ya sama kakak". Ucap Putri
"Kepo ya, sama. Turun yuk". Ucap Tahta
"Kak Raja mau turun?". Tanya Putri
"Ngga ah, gak penting". Jawab Raja
"Kita aja Put, ayo". Ucap Tahta
"Yaudah". Ucap Putri
Putri dan Tahta pun memutuskan untuk turun keruang keluarga, sedangkan Raja masih berbaring disofa dengan ponselnya
Saat Putri dan Tahta hendak menuruni tangga, mereka melihat Manda sedang memeluk kakak mereka dengan erat, mereka pun menghentikan langkah mereka dan memperhatikan adegan tersebut dengan tenang
"Lagi pelukan woy". Bisik Tahta
"Ssttt, liatin dulu". Bisik Putri
"Eh, itu adek kamu". Ucap Manda saat melihat Putri dan Tahta yang sedang berdiri memperhatikan mereka, dan mereka berdua pun terkejut
"Hehehe...kak Dewa udah pulang daritadi?". Ucap Putri basa basi
"Baru pulang sayang". Ucap Dewa sambil tersenyum
Putri dan Tahta pun berjalan menuju meja makan, mereka duduk sambil memakan buah-buahan yang ada diatas meja, dengan niat ingin menguping pembicaraan Dewa dengan Manda.
---
Bersambung...
.
.
.
Jangan lupa likenya~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments