2 jam berlalu, Putri dan Raja sudah kembali kerumah.
"Haaa akhirnya nyampe rumah, panas banget diluar". Ucap Putri sambil menjatuhkan tubuhnya diatas sofa
"Lagian lama amat sampe siang gini". Ucap Tahta
"Hehe kan sekalian jalan-jalan trus makan". Ucap Putri
"Nih pesenan lu". Ucap Raja pada Tahta sambil memberikan bungkusan makanan
"Thanks". Ucap Tahta
"Hmm". Jawab Raja
"Eh nanti malem ikut kakak yuk Mput". Ucap Tahta pada Putri
"Gak bisa, Putri mau gue ajak ke pesta klien gue". Ucap Dewa yang menyambar ucapan Tahta
"Laahh...gue duluan yang ngajak Putri". Ucap Tahta
Dewa pun berjalan kearah sofa, mengambil posisi disebelah Putri
"Emang mau kemana kak?". Tanya Putri pada Tahta
"Ke mall dong". Jawab Tahta
"Halah gak penting...."
"Ikut kak Dewa aja ya, temenin kakak ke acara klien". Ucap Dewa
"Yuk, aku ikut kak Dewa aja..."
"Ke mall kan bisa kapan-kapan hehe". Ucap Putri
"Nah gitu dong".
Cup, Dewa mendaratkan kecupannya di puncak kepala Putri
"Hmm sama kak Dewa mulu, kapan sama kak Tahta nya". Ucap Tahta dengan wajah cemberutnya
"Makanya nyari cewek". Cibir Raja
"Males..."
"Dah lah gue mau ke kamar". Ucap Tahta sambil bangkit dari duduknya
"Yaudah nanti jam 7 kita berangkat ya". Ucap Dewa pada Putri
"Ok kak". Ucap Putri penuh semangat
¤¤¤
Malam Harinya
Tok tok tok
"Put, udah siap belum?". Tanya Dewa
"Udah kak, sebentar". Ucap Putri sedikit berteriak
Putri bergegas memakai sepatu heels nya dan segera menemui Dewa di depan pintu kamarnya
"Udah, yuk". Ucap Putri
"Hmm tuan putri cantik banget". Ucap Dewa sambil mengusap kepala Putri
"Iih kak Dewa nanti berantakan rambut aku". Ucap Putri
"Hehe engga engga...yaudah yuk". Ucap Dewa
Dewa menggandeng tangan Putri menuruni tangga, menuju pintu utama rumah mereka
¤¤¤
30 menit perjalanan, Putri dan Dewa sudah tiba disebuah gedung pertemuan, tempat pesta diadakan.
Putri membawa tas yang berisikan bingkisan hadiah untuk rekan kerja sang kakak
"Acara apa sih kak? Ulang tahun?". Tanya Putri
"Iya, anniversary pernikahan". Ucap Dewa
"Oohh". Ucap Putri sambil manggut-manggut
Putri dan Dewa pun melangkahkan kakinya memasuki gedung tersebut dan segera menghampiri sepasang suami istri paruh baya sang 'pemilik' acara.
"Halo nak Dewa, terima kasih sudah datang ya". Ucap Arga
"Terima kasih nak". Ucap Dewi
Mereka pun bergantian saling berjabat tangan
"Sama-sama pak, bu, justru saya yang berterima kasih karna bapak dan ibu sudah turut mengundang saya". Ucap Dewa
"Hahaha kita kan rekan kerja, sudah sewajarnya saya mengundang nak Dewa..."
"Oh ya, ini siapa nak, calon istri mu kah?". Tanya Arga
"Oh bukan pak, ini adik saya". Ucap Dewa
"Ah iya saya baru ingat, ini adik bungsu kamu ya..."
"Maaf maaf hahaha". Ucap Arga sambil tertawa
"Gapapa pak". Ucap Dewa
"Siapa nama kamu cantik?". Tanya Ratih pada Putri
"Putri, bu". Jawab Putri sambil tersenyum
"Nama yang bagus, orangnya juga cantik". Ucap Ratih
"Hehe makasih bu..."
"Oh iya ini ada bingkisan buat ibu dan bapak, diterima ya bu, semoga suka". Ucap Putri sambil memberikan tas tersebut kepada Ratih
"Aduh, kok kamu repot-repot nak Putri". Ucap Ratih
"Engga bu". Ucap Putri
"Terima kasih ya..."
"Yasudah nak Putri, nak Dewa silahkan duduk". Ucap Ratih
"Iya bu, terima kasih". Ucap Putri
"Mari pak, bu". Ucap Dewa sambil tersenyum
Dewa pun membawa Putri menuju salah satu meja yang berada diruangan tersebut
"Kamu tunggu sini ya, kakak ngambil minum dulu tuh disitu". Ucap Dewa sambil menunjuk kearah meja minuman
"Iya". Ucap Putri
Dewa meninggalkan Putri yang sudah duduk di kursinya, sementara Putri sedang asik mengamati dekorasi ruangan yang sangat indah dan elegan
"Sayang!".
"Eh, sayang, kamu ngapain disini?". Tanya Putri dengan senyum yang mengembang di bibirnya
Sosok laki-laki yang bernama Vano itu pun menarik kursi yang berada di sebelah Putri
"Ini acara orang tua aku". Ucap Vano
"Oh ya? Kenapa bisa pas banget". Ucap Putri
"Namanya juga jodoh hehehe..."
"Kamu kesini sama siapa?". Tanya Vano
"Kakak aku, kakak aku rekan kerjanya papah kamu". Jawab Putri
"Loh, bukannya kakak kamu masih kuliah? Kan satu kampus sama kita". Ucap Vano
"Hehe itu kak Raja, kakak kedua..."
"Kan kakak aku ada tiga, aku kesini sama kakak pertama". Jawab Putri
"Waduh berat, makin susah aja buat dapetin restu hahaha". Ucap Vano
"Ehem".
Tiba-tiba sosok Dewa datang dengan membawa dua gelas minuman di kedua tangannya
"Eh, kakak...eh abang, duduk bang". Ucap Vano kikuk
Vano pun buru-buru bangkit dari kursinya dengan niat ingin memberikan kursinya pada Dewa
"Udah, duduk aja". Ucap Dewa pada Vano
Dewa menaruh kedua gelasnya dan menarik kursi di sebelah Vano
"Pacarnya Putri?". Tanya Dewa pada Vano
"Ih kak Dewa". Ucap Putri dengan tatapan tajam
"Hehe bukan bang, temen kampus". Jawab Vano
"Ini anaknya bapak itu kak". Ucap Putri sambil melirik Arga
"Oh, kamu anaknya pak Arga?". Tanya Dewa
"Iya bang, hehe..."
"Yaudah Put, aku kesana dulu ya..."
"Ayo bang, duluan". Ucap Vano sambil tersenyum kaku kepada Dewa
"Ya". Ucap Dewa
Putri pun menatap kepergian Vano sambil menahan tawa, mengingat betapa lucunya tingkah Vano saat didekat kakaknya tadi
"Pacar kamu bukan?". Tanya Dewa
"Bukan kak, cuma temen..."
"Aku ke toilet dulu ya, sebentar". Ucap Putri.
"Yaudah sana". Ucap Dewa
Putri meraih tas nya dan segera bangkit dari kursi untuk menuju toilet yang sebenarnya itu hanya lah sebuah alasan untuk bertemu Vano, kekasihnya.
Putri terpaksa merahasiakan hubungannya dengan Vano dari ketiga kakaknya, karna Putri tahu, ketiga kakaknya sangat posesif, mereka tidak suka kalau Putri menjalin hubungan dengan laki-laki dengan alasan ingin menjaga Putri
"Vano mana ya". Batin Putri sambil celingukan
"Sayang". Ucap Vano dengan suara pelan tepat di belakang Putri
"Eh, aku nyariin kamu". Ucap Putri
"Iya aku tau hehe..."
"Ayo ikut aku ke belakang". Ucap Vano
Putri mengangguk, dan Vano menggandeng tangan Putri menuju taman di belakang gedung lewat pintu yang terletak agak jauh dari posisi Dewa
"Duduk disini aja ya". Ucap Vano
"Iya". Ucap Putri sambil tersenyum
"Sayang, aku baru tau kalo kamu punya kakak lagi..."
"Makin susah nih hubungan kita". Ucap Vano
"Ih jangan ngomong gitu dong". Ucap Putri
"Iya kan, kita aja backstreet dari kakak kedua kamu, eh ternyata kakak kamu ada tiga..."
"Kalo ketauan bisa-bisa kita disuruh putus". Ucap Vano
"Hmm...aku gak mau putus". Ucap Putri
"Iya sayang aku juga gak mau, ya semoga aja aman gak ketauan". Ucap Vano
"Iya, semoga aja". Ucap Putri dengan suara pelan
"Sayang, kok kamu sedih". Ucap Vano sambil mengusap pipi Putri
"Aku takut, aku gak mau putus sama kamu". Ucap Putri
"Tenang, coba kamu pikir deh...gak mungkin kan selamanya kamu gak boleh deket atau pacaran?..."
"Kan gak mungkin kamu jomblo seumur hidup, lama-lama kakak-kakak kamu juga bakal izinin kamu pacaran..."
"Yang penting sekarang kita tutupin dulu hubungan kita.."
"Aku gak mau kejadian seminggu lalu keulang lagi, kita kepergok ciuman sama kakak kedua kamu, aduh..."
"Bisa mati beneran aku di keroyok kakak-kakak kamu..."
"Dihajar kakak kedua kamu aja aku udah bonyok". Ucap Vano
"Iya iya, kita rahasiain dulu". Ucap Putri
Drtt drtt, ponsel Putri berdering
"Duh, kak Dewa nelfon, aku harus balik kedalem". Ucap Putri
"Yah...aku masih kangen". Ucap Vano
"Besok kan ketemu di kampus, aku masuk ya". Ucap Putri
"Yaudah ayo..."
"Cium dulu". Ucap Vano
Veno meraih kepala Putri dan mengecup kening Putri,
Mereka berdua pun segera masuk kedalam gedung lalu berpisah didalam dan Putri segera kembali ke mejanya
"Lama banget". Ucap Dewa
"Hehe sakit perut". Ucap Putri
Putri dan Dewa kembali menikmati keseruan berlangsung nya acara pesta selama hampir 2 jam
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, Putri dan Dewa pun pergi meninggalkan tempat acara.
¤¤¤
Keesokan Harinya
Pagi hari, Putri dan ketiga kakaknya sedang menikmati sarapan mereka sambil sekadar mengobrol singkat
"Kak, nanti aku pulang sama temen aja, mau main dulu". Ucap Putri pada Raja
"Temen? Siapa?". Tanya Raja
"Itu, Vivi sama Nindi". Jawab Putri
"Yaudah, pulangnya jangan malem-malem". Ucap Raja
"Iya". Ucap Putri
"Awas gak boleh bohong. Nanti malah main sama cowoknya". Ucap Tahta dengan senyum meledek
"Ish kok tau sih, nyebelin deh". Batin Putri
Mendengar ucapan Tahta, Raja sontak melihat kearah Putri
"Kamu masih pacaran sama cowok itu?". Tanya Raja
"Engga kok kak..."
"Ih kak Tahta apaan sih. Sok tau!..."
"Orang aku mainnya sama Vivi, Nindi!". Ucap Putri
"Hahahaha iya iya kakak cuma bercanda kali, sewot banget". Ucap Tahta
"Udah udah, sana berangkat nanti telat". Ucap Dewa
"Ayo berangkat Put". Ucap Raja
"Iya kak". Ucap Putri
Putri pun segera membersihkan tangannya dengan tissue dan bangkit dari kursinya, melakukan kebiasaan paginya sebelum berangkat ke kampus, yaitu mencium pipi kakak-kakaknya
Cup, Putri mendaratkan kecupannya di pipi Dewa
"Putri berangkat ya kak". Ucap Putri
"Iya hati-hati". Ucap Dewa sambil tersenyum
Setelah mencium Dewa, Putri bergegas meninggalkan meja makan diikuti Raja di belakangnya
"Kakak gak dicium Mput?". Tanya Tahta setengah berteriak
"Gak mau, males..."
"Wleeee". Ucap Putri sambil menjulurkan lidahnya kearah Tahta
"Awas kamu yaaaa". Ucap Tahta
.
.
.
Bersambung....
.
Jangan lupa likenya~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
yoongi 😼
semngat ya thor
2022-10-14
1