Putus

Keesokan harinya, pagi hari

Putri sudah bersiap untuk berangkat ke kampus, Putri melangkahkan kakinya menuju meja makan, disana sudah ada ketiga kakaknya yang sedang menyantap sarapan mereka

"Pagi non". Sapa bi Ida pada Putri

"Pagi bi". Ucap Putri

"Mari non, sarapannya sudah bibi siapkan". Ucap bi Ida

Putri melirik kearah meja makan, terdapat beberapa masakan dan buah-buahan, namun Putri tidak berselera untuk sarapan makanan "berat", terlebih lagi ada Raja disana. Putri merasa ia masih sedikit kesal dengan kakaknya itu.

"Bikinin roti aja bi sama susu..."

"Putri tunggu di belakang ya". Ucap Putri

"Baik non".

Putri pun melangkah kan kakinya menuju kursi di tepi kolam renang.

"Kenapa tu anak, masih marah sama lu?". Tanya Dewa pada Raja

"Gak tau". Jawab Raja

"Dia minta gue anterin ke kampus, katanya gak mau berangkat sama lu". Ucap Tahta

"Yaudah lah biarin". Ucap Raja

Tak berselang lama, saat Putri sedang memainkan ponselnya, bi Ida datang membawa sarapan yang diminta oleh Putri.

Putri pun segera menyantap roti dan susunya sambil terus bermain ponsel.

"Kok gak makan nasi?". Tanya Dewa saat menghampiri Putri

Dewa mengambil posisi berlutut dibawah Putri, memperhatikan Putri yang sedang mengunyah sarapannya

"Diet". Jawab Putri

"Hahaha udah kurus, kecil, ngapain diet lagi". Ucap Dewa

"Ih body shaming". Ucap Putri

"Hahaha engga engga, bercanda". Ucap Dewa

"Kakak gak ke kantor?". Tanya Putri

"Ini mau ke kantor, mau ngeliat adik cantiknya kakak dulu..."

"Yang dari kemarin ngambeknya gak ilang-ilang". Ucap Dewa sambil mencubit pelan hidung Putri

"Tuh liat Raja cemberut mulu, dia sedih tuh kamu diemin terus". Ucap Dewa sambil melirik kearah ruang makan

"Biarin, biar tau rasa, emang enak aku cuekin". Ucap Putri

"Hahaha kamu ini..."

"Yaudah kakak mau berangkat, ada meeting".

Cup, Dewa mengecup kepala Putri dan bergantian dengan Putri yang mengecup pipi Dewa

"Hati-hati kak". Ucap Putri

"Iya, kamu juga ya hati-hati berangkatnya". Ucap Dewa sambil mengusap kepala Putri

Setelah kepergian Dewa ke kantor, Putri segera menghabiskan sarapannya dan kembali kedalam untuk menghampiri Tahta

"Udah belum kak, ayo". Ucap Putri pada Tahta

"Iya ini udah, kuy meluncur". Ucap Tahta

Lagi lagi Putri tak mengindahkan kehadiran Raja disana, Putri memilih untuk berjalan terlebih dahulu kearah pintu utama disusul oleh Tahta di belakangnya

 

Dikampus

Putri sudah menyelesaikan 2 mata kuliahnya, kini Putri sedang berada di kantin, menunggu berhentinya hujan yang mengguyur siang itu dengan sangat deras

Putri seorang diri, kedua sahabatnya sudah pulang terlebih dahulu karena masing-masing dari mereka ada urusan yang harus di selesaikan

Sementara Putri, ia hanya bisa menunggu hujan berhenti, setelah itu berjalan kedepan kampusnya untuk mencari taksi

"Vano masih ada mata kuliah, bosen juga sendirian gini". Batin Putri

Dari kejauhan, Putri dapat melihat sosok kakaknya, Raja, yang sedang berlari kecil kearah kantin dengan payung ditangannya

Raja menaruh payung tersebut disisi kantin dan berjalan menghampiri Putri

"Pulang yuk". Ucap Raja

Putri terdiam, ia bingung harus menerima ajakan sang kakak atau menolaknya

Raja menghela nafas dan duduk di sebelah Putri, kemudian melepas jaketnya dan memakaikannya pada Putri yang terlihat kedinginan karna hanya memakai baju tanpa luaran

Putri tersentak dengan sikap Raja. Tapi beginilah Raja, Raja selalu menaruh perhatian pada dirinya, meski dirinya sedang dalam mode marah dan tidak bersedia untuk berbicara dengan Raja

Putri pun tersadar, sudah 2 hari ini dirinya bersikap acuh pada sang kakak hanya karena keegoisannya yang ingin tetap berhubungan dengan Vano kekasihnya, padahal Raja sebagai kakak hanya ingin melindungi dirinya

Putri menoleh kearah Raja, memperhatikan wajah rupawan sang kakak yang sedang melihat derasnya hujan diluaran sana

Raja yang tersadar sedang diperhatikan, ikut menoleh kearah Putri hingga tatapan mereka bertemu, membuat Putri tersentak dan mengalihkan wajahnya

"Kenapa?". Tanya Raja dengan lembut

"Gapapa". Jawab Putri

Raja tertawa kecil, Putri pun kembali menoleh kearah Raja

"Maafin aku ya kak, aku kaya anak kecil". Ucap Putri

"Kamu emang anak kecil, makanya kakak selalu pengen jagain kamu". Ucap Raja

"Aku serius, soal kemarin. Aku sampe marah sama kakak, cuekin kakak...maaf". Ucap Putri

"Gapapa, kakak juga yang salah..."

"Maafin kakak juga". Ucap Raja

"Iya". Ucap Putri sambil tersenyum

"Ayo pulang". Ucap Raja

"Yuk".

Mereka berdua pun bangkit dari kursi dan berjalan ke tepi kantin, dengan satu payung yang dibawa oleh Raja, mereka berjalan berhimpitan dibawah payung yang ukurannya tidak terlalu besar

Raja merangkul bahu Putri dan satu tangan lagi memegang payung, sementara Putri memeluk pinggang sang kakak sambil berjalan dengan hati-hati

Kini hubungan kedua kakak beradik itu pun kembali membaik.

 

Malam Harinya

Jam menunjukkan pukul 8 malam, keempat kakak beradik tersebut sedang berada di ruang keluarga, Raja dan Tahta sedang bermain PS, sementara Putri sedang berbaring diatas paha Dewa sambil memainkan ponselnya, begitu pun dengan Dewa yang juga sibuk dengan ponselnya

"Oh iya lusa kakak mau keluar kota, ada urusan..."

"Kamu baik-baik ya dirumah". Ucap Dewa sambil mengusap-usap kepala Putri

Putri yang mendengar ucapan Dewa, menghentikan aktifitasnya dan menatap wajah sang kakak yang berada diatasnya.

"Urusan apa kak?". Tanya Putri

"Kerjaan sayang, di Kalimantan..."

"Kakak seminggu disana". Jawab Dewa

"Hmm...jauh juga. Lama banget lagi kak". Ucap Putri

"Ya mau gimana lagi..."

"Ja, Tahta, jagain adeknya". Ucap Dewa pada Raja dan Tahta

"Iya". Ucap Raja

"Tenang bang, Mput pasti aman". Ucap Tahta

"Jangan nakal, nurut sama kak Raja, kak Tahta". Ucap Dewa

"Iyaaa kakaaak". Ucap Putri

"Permisi den, non, di depan ada yang nyariin non Putri". Ucap Bi Ida

"Hah?". Seketika Putri terbangun dari posisinya dan duduk dengan posisi tegak

"Siapa bi?". Tanya Putri

"Maaf non bibi kurang tau, tapi laki-laki". Jawab bi Ida

"Mampus, jangan bilang itu Vano". Batin Putri

"Kakak aja yang keluar". Ucap Raja

"Eh jangan kak, aku aja..."

"Kan nyariin aku". Ucap Putri

Putri pun buru-buru memakai sandal rumahnya dan bergegas menuju pintu utama

"Bang". Ucap Raja

Raja memberi kode pada Dewa untuk mengikuti Putri

"Udah biarin, temennya kali". Ucap Dewa

"Ntar juga masuk tu anak, ayo lanjut". Ucap Tahta

Raja pun melanjutkan permainan PS nya bersama Tahta.

Sementara diluar rumah, Putri menghampiri seseorang yang sedang berdiri membelakanginya

"Van.."

"Vano?".

Sosok tersebut membalikkan badan kearah Putri, dan ternyata ia adalah Vano, kekasihnya

"Putri". Ucap Vano dengan wajah sedihnya

Putri melihat kedalam mobil Vano, terdapat perempuan yang duduk disebelah kursi kemudinya

"Ada apa, kok kesini gak bilang dulu..."

"Aku takut kakak aku keluar". Ucap Putri

"Tenang, aku gak lama kok..."

"Aku kesini cuma mau ngomong..."

"Aku mau kita putus". Ucap Vano sambil memegang tangan Putri

"Hah.."

"Maksud kamu, kita udahan?". Tanya Putri

"Iya, maaf.."

"Orang tua aku udah atur pertunangan aku sama Nadya". Ucap Vano sambil melirik ke perempuan yang berada di dalam mobilnya

"Tun...nangan..."

"Kamu mau...tunangan?". Tanya Putri

"Iya, minggu ini..."

"Aku bener-bener minta maaf. Aku terpaksa, aku gak bisa tolak permintaan orang tua aku". Ucap Vano

Tubuh Putri lemas seketika, tangannya yang di pegang oleh Vano mendadak dingin, Vano pun melepas tangan Putri dan berpindah mengusap-usap bahunya

"Tapi Van, kamu gak coba nolak?". Tanya Putri

"Gak bisa". Jawab Vano

"Oh...hehehe..."

"Yaudah...gapapa". Ucap Putri sambil tersenyum getir

Putri berusaha menahan air matanya agar tidak tumpah, ia tidak mau terlihat sedih di depan Vano, terutama di depan perempuan yang akan menjadi tunangannya

Dan sebenarnya banyak kata yang ingin Putri ucapkan, tapi ia pendam. Toh semua itu tidak ada artinya lagi untuk hubungan mereka.

"Maafin aku". Ucap Vano

"Gapapa". Ucap Putri

"Vano, ayo". Ucap perempuan tersebut

"Yaudah, kamu baik-baik ya Put, aku pergi dulu". Ucap Vano

"Ya...hati-hati". Ucap Putri

Vano pun tersenyum dan segera kembali kedalam mobilnya, sementara Putri bergegas kembali menuju pintu utama

Bruk, tubuh Putri menabrak Raja yang hendak menyusulnya diluar rumah

"Kamu kenapa?". Tanya Raja

"Kakak".

Putri menangis sejadi-jadinya di pelukan Raja, Raja yang bingung dengan apa yang terjadi, berusaha menenangkan Putri dengan mengusap-usap punggungnya.

"Kenapa nangis? Abis ketemu siapa?". Tanya Raja

Putri tidak menjawab pertanyaan Raja. Ia semakin mengeratkan pelukannya dan tangisannya semakin pecah, membuat Dewa dan Tahta menyusul mereka di depan pintu utama

"Lah Mput, kamu kenapa sayang?". Tanya Tahta

"Ini kenapa Ja?". Tanya Dewa pada Raja

"Gak tau bang, dia gak mau jawab". Jawab Raja

"Siapa yang udah bikin adik kesayangan kak Tahta nangis..."

"Biar kakak hajar orangnya". Ucap Tahta

"Ssttt berisik lu". Ucap Dewa pada Tahta

"Mput...jangan nangis lagi dong". Ucap Tahta

"Ke kamar ya...kakak anterin". Ucap Raja sambil mengusap-usap kepala Putri

Putri mengangguk setuju, Raja pun segera membawa Putri menuju kamarnya

 

Didalam kamar Putri

"Tidur, istirahat". Ucap Raja sambil menyelimuti Putri

"Kak". Ucap Putri

"Kenapa?". Tanya Raja

Raja mengambil posisi duduk di tepi ranjang, memperhatikan Putri yang masih menangis sesegukan dengan mata yang sudah sembab

"Aku mau jujur sama kakak". Ucap Putri

"Apa?". Tanya Raja

"Soal...Vano". Jawab Putri

"Tadi dia yang dateng? Dia yang bikin kamu nangis?". Tanya Raja

"Iya". Jawab Putri

"Emang ada apa?". Tanya Raja

"Maafin aku kak..."

"Aku udah bohongin kakak, kak Dewa, kak Tahta..."

"Sebenernya sampe hari ini aku masih pacaran sama Vano, aku cuma pura-pura putus..."

"Dan tadi dia dateng buat mutusin aku, dia mau tunangan sama cewek pilihan orang tuanya, dan dia gak bisa nolak". Ucap Putri

"Jadi kamu nangis gara-gara di putusin dia? Hahahaha". Ucap Raja

"Kok ketawa sih, emang lucu?". Tanya Putri

"Iya kamu lucu, diputusin cowok kaya gitu aja nangis". Ucap Raja

"Abis gimana, hampir setahun pacaran, tiba-tiba diputusin gitu aja..."

"Terus kaya gak ada usahanya buat pertahanin hubungan, malah pasrah dijodohin gitu". Ucap Putri

"Emang cinta banget ya sama dia?". Tanya Raja

"Ih kak Raja kepo". Ucap Putri

"Hahahaha yaudah yaudah tidur gih..."

"Gak usah ditangisin lagi". Ucap Raja

"Iya...kakak maafin aku ngga?". Tanya Putri

"Kakak maafin. Yaudah sekarang kamu tidur". Ucap Raja

Cup, Raja mendaratkan ciumannya di kening Putri

"Besok berangkat bareng ya kak". Ucap Putri

"Iya sayang". Ucap Raja

Raja pun bangkit dari duduknya, mematikan lampu kamar Putri kemudian keluar dari kamar Putri

Sementara Putri, kembali melamun, pikirannya tentang Vano tidak dapat dihindari, ia masih tidak menyangka, hubungannya dengan Vano bisa kandas dengan mudahnya

Padahal, selama hampir setahun, mereka sangat menjaga hubungan tersebut, terutama Putri yang selalu berusaha menutupi hubungan itu dari ketiga kakaknya. Namun nyatanya semua itu sia-sia.

"Tega banget kamu Van". Batin Putri

.

.

.

Bersambung.

.

Jangan lupa likenya~

Terpopuler

Comments

dissya

dissya

semangat kak

2022-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 Rahasia Besar
2 Backstreet
3 Ketahuan Kak Raja
4 Putus
5 Kedatangan Manda
6 Menumpang
7 Ke Mall
8 Kak Dewa Menangis
9 Kehebohan Di Kantin
10 Kak Tahta Kecelakaan
11 Raja Mengetahui Rahasianya
12 Kak Raja Kenapa?
13 Pertengkaran Rumah Tangga
14 Menjenguk Manda
15 Rencana Kejutan Untuk Kak Dewa
16 Adikku Sainganku?
17 Ke Panti Asuhan
18 Rasa Penasaran Raja
19 Detik-Detik Kejutan
20 Kejutan
21 Posesif Tingkat Raja
22 Datang Ke Pesta
23 Reaksi Obat
24 Introgasi Raja
25 Dilamar Raja
26 Mencari Ibu Tia
27 Salah Tingkah
28 Ke Kantor Dewa
29 Putri Sakit
30 Pengakuan Cinta
31 Kepergok
32 Vivi Mulai Jahat
33 Bertemu Ibu Tia
34 Menggoda Putri
35 Tidak Ada Rahasia Lagi
36 Mendapat Restu
37 Menghabiskan Waktu Bersama
38 Membangunkan Burung
39 Memasak
40 Membawa Azzam
41 Rumah Baru Ayah
42 Aksi Jahat Vivi
43 Mencari Putri
44 Menemukanmu
45 Tertangkapnya Vivi
46 Manja
47 Pindah Rumah
48 Hasrat Seorang Putri
49 Jatuh Dari Tangga
50 Menjaga Ayah
51 Cemburu
52 Salah Paham
53 Bertemu Teman Lama
54 Kedatangan Panji
55 Gara-Gara Skripsi
56 Menunggu Kedatangan Ayah
57 Surat Wasiat
58 Memberi Penjelasan
59 Baikan
60 Obrolan Dengan Ayah
61 Ke Mall Bersama Raja
62 Mabuk
63 Rahasia Putri Dan Tahta
64 Kecelakaan
65 Persaingan Dimulai
66 Keputusan Putri
67 Mengompol
68 Provokasi
69 Pulang Kerumah
70 Kumpul Keluarga
71 Kalung Warisan
72 Sosis Bakar Jumbo
73 Ada Apa Dengan Dewa
74 Kebangkrutan Dewa
75 Buruk Sangka
76 Vano Sakit
77 Donat Pink
78 Perhatian Putri
79 Gisel
80 Maafin Aku Ya?
81 Magang
82 Ngajak Nikah
83 Berkelahi
84 Pengakuan Cinta
85 Sejak Saat Itu
86 Menjenguk Vivi
87 PDKT Ala Nindi
88 Dinner Berlima
89 Oglio Club
90 Membayar Ganti Rugi
91 Menikah?
92 Mendadak Benci
93 Marah
94 Bekerja
95 Cincin Pernikahan
96 Menikah Dua Kali?
97 Menginap di Apartment
98 Curhat Dengan Kak Dewa
99 Menunggu Istri
100 Hadiah Bulan Madu
101 Kemesraan
102 Mengajak Kencan
103 Wejangan Ayah
104 Kecurigaan Raja
105 Menghampiri Tahta
106 Dibenci Putri
107 Minta Bertemu
108 Siuman
109 Kedatangan Raja
110 Makan Bersama
111 Raja Mabuk
112 Kejujuran Putri
113 Rencana Pindahan
114 Reflek Menyelamatkan Putri
115 First Night?
116 Bersama Raja dan Dewa
117 Pergi Bersama Dewa
118 Ulang Tahun
119 Ucapan Selamat Dari Raja
120 Pingsan
121 Kebebasan Vivi
122 Rencana Double Date?
123 Rencana Vivi Untuk Raja
124 Sebelum Raja Pergi
125 Jamu
126 Nonton Balap
127 Bersama Ayah dan Ibu
128 Masalah Dewa dan Nindi
129 Belajar Naik Sepeda
130 Insiden
131 Hadiah Dari Tahta
132 Terkilir
133 Penghinaan?
134 Mimpi Buruk
135 Permintaan Maaf Siska
136 Pelakor? Go Away!
137 Raja Curhat
138 Kabar Gembira
139 Dituduh
140 Rencana Keluar Kota
141 Menghilang?
142 Permintaan Maaf
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Rahasia Besar
2
Backstreet
3
Ketahuan Kak Raja
4
Putus
5
Kedatangan Manda
6
Menumpang
7
Ke Mall
8
Kak Dewa Menangis
9
Kehebohan Di Kantin
10
Kak Tahta Kecelakaan
11
Raja Mengetahui Rahasianya
12
Kak Raja Kenapa?
13
Pertengkaran Rumah Tangga
14
Menjenguk Manda
15
Rencana Kejutan Untuk Kak Dewa
16
Adikku Sainganku?
17
Ke Panti Asuhan
18
Rasa Penasaran Raja
19
Detik-Detik Kejutan
20
Kejutan
21
Posesif Tingkat Raja
22
Datang Ke Pesta
23
Reaksi Obat
24
Introgasi Raja
25
Dilamar Raja
26
Mencari Ibu Tia
27
Salah Tingkah
28
Ke Kantor Dewa
29
Putri Sakit
30
Pengakuan Cinta
31
Kepergok
32
Vivi Mulai Jahat
33
Bertemu Ibu Tia
34
Menggoda Putri
35
Tidak Ada Rahasia Lagi
36
Mendapat Restu
37
Menghabiskan Waktu Bersama
38
Membangunkan Burung
39
Memasak
40
Membawa Azzam
41
Rumah Baru Ayah
42
Aksi Jahat Vivi
43
Mencari Putri
44
Menemukanmu
45
Tertangkapnya Vivi
46
Manja
47
Pindah Rumah
48
Hasrat Seorang Putri
49
Jatuh Dari Tangga
50
Menjaga Ayah
51
Cemburu
52
Salah Paham
53
Bertemu Teman Lama
54
Kedatangan Panji
55
Gara-Gara Skripsi
56
Menunggu Kedatangan Ayah
57
Surat Wasiat
58
Memberi Penjelasan
59
Baikan
60
Obrolan Dengan Ayah
61
Ke Mall Bersama Raja
62
Mabuk
63
Rahasia Putri Dan Tahta
64
Kecelakaan
65
Persaingan Dimulai
66
Keputusan Putri
67
Mengompol
68
Provokasi
69
Pulang Kerumah
70
Kumpul Keluarga
71
Kalung Warisan
72
Sosis Bakar Jumbo
73
Ada Apa Dengan Dewa
74
Kebangkrutan Dewa
75
Buruk Sangka
76
Vano Sakit
77
Donat Pink
78
Perhatian Putri
79
Gisel
80
Maafin Aku Ya?
81
Magang
82
Ngajak Nikah
83
Berkelahi
84
Pengakuan Cinta
85
Sejak Saat Itu
86
Menjenguk Vivi
87
PDKT Ala Nindi
88
Dinner Berlima
89
Oglio Club
90
Membayar Ganti Rugi
91
Menikah?
92
Mendadak Benci
93
Marah
94
Bekerja
95
Cincin Pernikahan
96
Menikah Dua Kali?
97
Menginap di Apartment
98
Curhat Dengan Kak Dewa
99
Menunggu Istri
100
Hadiah Bulan Madu
101
Kemesraan
102
Mengajak Kencan
103
Wejangan Ayah
104
Kecurigaan Raja
105
Menghampiri Tahta
106
Dibenci Putri
107
Minta Bertemu
108
Siuman
109
Kedatangan Raja
110
Makan Bersama
111
Raja Mabuk
112
Kejujuran Putri
113
Rencana Pindahan
114
Reflek Menyelamatkan Putri
115
First Night?
116
Bersama Raja dan Dewa
117
Pergi Bersama Dewa
118
Ulang Tahun
119
Ucapan Selamat Dari Raja
120
Pingsan
121
Kebebasan Vivi
122
Rencana Double Date?
123
Rencana Vivi Untuk Raja
124
Sebelum Raja Pergi
125
Jamu
126
Nonton Balap
127
Bersama Ayah dan Ibu
128
Masalah Dewa dan Nindi
129
Belajar Naik Sepeda
130
Insiden
131
Hadiah Dari Tahta
132
Terkilir
133
Penghinaan?
134
Mimpi Buruk
135
Permintaan Maaf Siska
136
Pelakor? Go Away!
137
Raja Curhat
138
Kabar Gembira
139
Dituduh
140
Rencana Keluar Kota
141
Menghilang?
142
Permintaan Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!