Episode 12 : Bertemu lelaki itu lagi!
***
"Pak ... apakah semua orang memang diperlakukan istimewa seperti ini?" bisik Aluna kepada seorang lelaki berbadan tegap.
Kira-kira tinggi nya 183 cm, dia mengenakan kaca mata dengan wajah oriental tegas.
Lelaki ini memang tampan, tetapi tidak setampan lelaki yang hampir melecehkannya tadi malam.
Juga lelaki itu adalah satu-satunya lelaki yang ikut memasuki lift khusus CEO, orang-orang yang tadi tidak ikut dan hanya mengantar kan Aluna sampai depan lift saja.
Lelaki itu menoleh ke belakang ketika Aluna membisik kebingungan.
'Dia memang benar-benar mirip dengan wanita yang dicintai Tuan, jangan salahkan aku gadis muda, mulai hari ini kau benar-benar tidak akan lepas lagi dari Tuan,'
Benak Dean dengan ekspresi sedih di wajahnya.
Hanya dengan melihat sejenak Dean sudah tahu jika gadis yang ada di belakangnya ini, dengan tatapan polos dan tulus, tangan yang dipenuhi balutan, yang artinya Aluna bekerja dengan sangat keras.
Dari hal itu bisa dilihat jika Aluna adalah gadis tulus yang bekerja dengan sangat keras.
Dan mulai hari ini hidupnya akan benar-benar berubah.
'Aneh sekali, dia melihatku seperti aku ini adalah orang yang menyedihkan! apakah aku tidak salah lihat? seolah ada bulir-bulir air mata di sana!'
'Aneh sekali!'
Geram Aluna dalam hatinya, namun ia segera menggelengkan kepalanya dan segera memfokuskan dirinya.
'Tidak ... tidak ... tidak! perhatian tidak boleh terpecah! kau melakukan yang terbaik Aluna!' teriak Aluna mengepal tangannya lagi, melihat ke cermin lift di sisinya dan menatap dirinya sendiri dengan tatapan tajam penuh semangat.
Namun dia malah ketakutan sendiri oleh tatapannya itu.
'Aduh, kenapa jadi seram! hidupku bukan genre horor tapi genre menyedihkan tapi penuh semangat' gerutunya sendiri terperanjat melihat sosok dirinya di cermin dengan mata melotot hendak bersemangat.
Kedua orang aneh di dalam lift itu tengah bersama, Dean yang merasa sedih dan mengusap air matanya menggunakan sapu tangan.
Sedangkan Aluna yang menatap dirinya sendiri di pantulan cermin dan malah ketakutan sendiri.
"Tring!"
Sampai ketika lift terbuka dan mengejutkan keduanya.
Aluna segera mengikuti Dean menuju sebuah ruangan yang kelihatan sangat ekslusif, di sekitar pintu ruangan itu dipenuhi lukisan-lukisan antik yang pastinya sangat mahal.
Dan sepertinya di lantai itu hanya ada satu ruangan saja, tentu saja ruangan sang pemilik perusahaan.
"Silahkan masuk Nona ..." seru Dean membuka pintu ruangan Tuannya dan segera pergi berlalu.
Ya, Aluna tidak datang untuk menemui Wendy, malahan akan langsung menemui Edgar Brown.
"Tapi Pak, tunggu ..."
Belum sempat Aluna menanyakan beberapa pertanyaan atas semua kejanggalan ini, namun pintu ruangan sudah segera ditutup oleh Dean.
"Maafkan saya Nona muda, tetapi saya tidak bisa menolak perintah Tuan ..." seru Dean dari balik pintu dengan nada yang sangat pelan.
Dean memang sangat gesit dalam pekerjaan namun ia memiliki hati lembut dan mudah terharu, seperti sekarang ini.
.
.
Sedangkan Aluna.
*Glek!*
Ia menelan salivanya dengan kasar, ketika melihat sebuah kursi kebesaran yang diputar ke arah dinding kaca di belakangnya.
Sehingga Aluna tidak bisa melihat siapa yang tengah duduk di kursi kebesaran itu.
"Ha ... Halo Bu Wendy, selamat pagi, saya Aluna Floyd yang Ibu hubungi kemarin ..." seru Aluna sekarang ini sudah berada di depan meja kebesaran itu.
Aluna masih berpikir jika yang ada di balik kursi kebesaran itu adalah Wendy.
*Kursi kebesaran itu akhirnya terputar ke arah Aluna*
"Jadi nama mu adalah Aluna ya ..." seru lelaki itu membuat Aluna syok dan tubuhnya sampai bergetar hebat.
Matanya melebar dan dia tak mampu lagi memproses apa yang harus ia lakukan.
Bagaimana tidak, lelaki yang hendak melecehkan nya tadi malam tepat berada di hadapannya sekarang ini.
Dan dia adalah pemilik perusahaan Brown.
.
.
.
Author : Guys maaf ya masih slow update 🥺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments