Episode 20 : Kau sudah datang calon istriku?

***

Edgar Brown hendak menghubungi assitennya untuk memberikan pelajaran setimpal kepada orang-orang yang menganggu Aluna.

Namun sebelum ia menghubungi Dean, ada panggilan dari Ibu Edgar Brown yang saat ini tengah tinggal bersama suaminya disana.

"Tring ... Tring ... Tring!"

Setelah melihat jika Ibunya memanggil nya, Edgar terdiam sejenak, dia tidak ingin berbicara dengan Ibunya dalam waktu dekat namun sepertinya jika dia tidak mengangkat panggilan nya maka mungkin Ibunya akan datang ke sini.

"Halo Ibu?"

Edgar menjawab dengan suara yang sedikit rendah, walaupun Edgar terkenal mengerikan dan kejam namun dia sangat menyayangi Ibunya dan Ayahnya.

"Edgar, astaga akhirnya kau mengangkat telepon mu juga, Ibu sangat merindukan mu, Ayah mu menanyakan tentang mu terus!"

"Kapan kau kembali ke sini? kau tahu kan Nak jika kau tidak sendirian, sudah saatnya bangkit dan berdamai dengan masa lalu!"

"Pulanglah dan jangan membuat Ayah dan Ibu khawatir." seru Ibu Edgar benar-benar langsung berbicara panjang lebar.

Sudah lama Edgar tidak mengangkat panggilan darinya dan Ibunya mengerti, karena Edgar benar-benar telah berubah menjadi pribadi yang tertutup semenjak kematian Fiona.

"Ibu, aku akan menelpon mu nanti, aku ada meeting yang mendesak, kirin salam ku kepada Ayah ..." seru Edgar hanya ingin mendengar suara Ibunya saja lalu ia mematikan panggilan itu.

"Haah!"

Nafasnya menjadi berat dan dia diam untuk waktu yang lama.

Kematian Fiona sungguh mengubah hidupnya, dia seperti kehilangan arah tujuannya dan tak tahu apa yang hendak ia lakukan di masa depan.

"Fiona ... maafkan aku tetapi aku benar-benar tidak bisa melupakan mu, aku sangat mencintai mu sampai dadaku sesak setiap hari ..."

"Maafkan aku tapi aku sekarang susah gila, ada seseorang yang mirip denganmu dan aku akan menikahi nya menggantikan mu, tetapi aku hanya akan mencintai mu selama nya," Edgar berbicara pelan sekali.

Dia sungguh tak bisa melupakan Fiona, apapun yang ia lakukan Fiona tetap berada di hatinya.

Waktu akhirnya berlalu, Aluna sudah ke rumah sakit sebelum nanti dijemput oleh bawahan dari Edgar Brown.

Aluna tidak melihat perkembangan dari koma Ayahnya, dan dokter juga mengatakan jika kesembuhan Ayahnya benar-benar tidak bisa diprediksi.

"Ayah ... akhirnya Aluna akan menikah, bukan dengan Deffan tetapi dengan lelaki yang lain ..."

"Ayah tidak perlu khawatir karena Aluna akan baik-baik saja, Aluna kan kuat dan tahan banting!"

"Ayah ... cepatlah sembuh, hanya Ayah keluargaku yang tersisa ... seseorang yang membela ku jika ada yang menindas ku, aku mencintai mu Ayah ... aku pergi dulu."

Aluna berbicara sebentar dengan Ayahnya sebelum akhirnya keluar dari rumah sakit.

Di sana, sudah ada mobil yang menunggu dirinya.

"Nona Aluna ... silahkan masuk ..." seru salah seorang anak buah Edgar sudah menunggu Aluna sejak tadi di lobby rumah sakit.

Aluna hanya diam saja dan menundukkan kepalanya, dia melangkah ke mobil dan sebelum ia masuk dia melihat seseorang sudah duduk disana.

Dia mengenakan pakaian rapih karena baru pulang dari perusahaan, senyumannya begitu memikat dan mata birunya seolah bisa membuat semua orang tergila-gila kepadanya.