Bab 16 : Dimana letak kesalahan ku?
***
"Bawalah surat kontrak itu, dan tanda tangan setelah kau membaca nya, aku memberikan penawaran yang sangat bagus!"
"Pikirkan lagi penawaran ku ini, kesempatan ini tidak datang dua kali,"
Ucap Edgar Brown lagi dengan sangat lembut namun menekan disaat yang bersamaan.
Hal itu membuat Aluna terdiam membisu, kepalanya menjadi pusing dan tekanan yang ia terima membuatnya tak bisa berpikir dengan jernih.
"Untuk sekarang aku ingin pulang dulu, semuanya masih terlalu tiba-tiba untukku, aku memang orang yang susah tetapi penawaran anda sangat tidak masuk akal!"
Seru Aluna ingin segera pulang saja.
Dia benar-benar tidak bisa berpikir dengan jernih untuk sekarang ini.
"Baiklah tidak apa-apa, mungkin sekarang kau berpikir seperti itu, akan tetapi aku yakin penawaran ku tidak buruk, kembali lah!"
"Aku akan menghubungi mu esok hari!" balas Edgar bahkan membiarkan Aluna untuk pulang.
.
.
Setelah pembicaraan aneh bersama lelaki yang tidak pernah akan diduga oleh Aluna, dia sudah pulang dengan selamat.
Sepertinya Edgar memang menggunakan cara lembut namun licik sekarang ini, Edgar akan membuat Aluna menandatangani surat kontrak itu secara suka rela.
"Dean, berikan mata-mata di sekitar gadis itu, lalu berikan laporan mengenai kegiatannya kepadaku!"
Perintah Edgar Brown sembari mengusap foto Fiona yang ia ambil kembali dari laci dan letakkan di atas meja.
"Baik Tuan ..." Seru Dean menyanggupi perintah dari Tuannya.
"Oh ya, photo prewedding ku dengan Fiona, letakkan kembali di kamar ku, aku ingin foto itu terpampang nyata di sana!"
Seru Edgar Brown sungguh membuat Dean sebenarnya berat hati, namun dia tentu tidak bisa menolak perintah dari Tuannya ini.
"Baik Tuan, aku akan melakukan Sesuai dengan perintah mu," balas Dean lagi segera undur diri dari ruangan Tuannya.
.
.
Di kediaman Aluna,
Aluna sudah sampai ke rumahnya, dia harus kembali pulang untuk mengemas beberapa kebutuhan yang mungkin dibutuhkan ayahnya di rumah sakit.
Pikirannya kosong dan dia sungguh berada di ujung jurang saat itu.
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Haruskah aku menikah tanpa cinta? demi Ayah?"
"Apakah penawaran lelaki aneh itu sungguh menguntungkan?"
"Ah! aku sungguh sudah gila! nanti saja dipikirkan, uang masih bisa aku cari! aku tidak boleh termakan oleh bualan lelaki gila itu!" geram Aluna tengah melangkah hendak menuju rumahnya.
Jarak jalan utama ke rumah Aluna cukup jauh, jadi dia masih harus berjalan kaki ketika sudah sampai di halte busway.
Ketika hendak sampai di rumah, Aluna menemukan ada beberapa orang disana.
Lalu semakin ia dekat, semakin jelas Aluna melihat ada Marin disana bersama beberapa teman dan saudaranya.
"Nah ini dia si murahan itu!"
"Sudah membuat rugi tetapi tidak bertanggung jawab!" geram Marin ketika melihat Aluna sudah datang mengenakan pakaian bagus sebab baru saja pulang interview.
Mendengar itu Aluna diam saja, dan ingin menghiraukan.
Aluna tidak mau beradu mulut dengan Marin, karena mau bagaimana pun, Aluna tidak akan mau melanjutkan pernikahannya dengan Deffan.
"Permisi, saya tahu saya salah karena membatalkan pernikahan, tetapi saya tidak bisa menikah setelah diselingkuhi, jadi ..."
Belum sempat Aluna membalas ucapan Marin dengan sopan, Marin tanpa aba-aba langsung menampar Aluna.
"Plak!"
Tamparan itu begitu kencang, bahkan membuat semua tetangga keluar dari rumah melihat keadaan itu.
"Dasar murahan! setelah aku memeras putraku, sekarang kau ingin melarikan diri!"
"Apakah kau tidak tahu sopan santun? kau sudah membuat keluarga ku rugi tetapi kau tidak kau bertanggung jawab!"
"Heh! wanita murahan, kau mungkin bisa menipu putraku tetapi tidak dengan aku!"
"Kau harus membayar semua kerugian yang kau akibatkan! MENGERTI?"
Teriak Marin membuat Aluna terdiam membisu, tubuhnya bergetar hebat.
Dia dipermalukan di tempat tinggalnya sendiri.
"Heh! inilah gunanya memiliki seorang Ibu, jika tidak memiliki Ibu maka anaknya akan sama seperti mu, tidak tahu malu dan tidak terdidik!" geram Marin sudah benar-benar keterlaluan.
Aluna tadinya hendak diam saja dan kembali ke rumah, akan tetapi untuk kali ini Aluna tidak bisa diam.
"Ibu Marin, kenapa anda tega mengatakan itu! aku memang tidak memiliki Ibu, aku memang tidak kaya dan tekan bisa melakukan banyak hal!"
"Tetapi aku tidak pernah meminta uang sepeserpun dari orang, aku selalu bekerja dengan sangat keras untuk mendapatkan apa yang aku mau!"
"Aku tidak pernah meminta uang putra mu!"
"Kenapa mulut mu kejam sekali? mengatai aku murahan padahal yang murahan adalah putramu!"
"Aku membatalkan pernikahan juga karena putra mu berseling, lalu dimana letak salah ku?"
"Apakah letak kesalahan ku karena aku tidak memiliki Ibu? karena aku miskin? karena ayahku sakit?"
"Kenapa selalu merendahkan ku? aku salah apa?"
"Aku salah apa?"
Aluna menangis dengan hebat, dia tidak sanggup dengan luka yang diberikan oleh Marin.
Masalah hidupnya begitu banyak tetapi dia juga masih harus menerima kata-kata hinaan itu.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Isabella Huang
😏👍🏻👍🏻👍🏻
2024-01-13
1
Alexandra Juliana
Anakmu juga mempunyai ibu tp kelakuannya bejat, berselingkuh iya iya di hotel pdhl sdh mau menikah..Iihhh murahan sekali tuh burung anakmu
2023-11-16
0
Alexandra Juliana
Move on atuh Edgar, bukankah kamu mengajak Aluna menikah? Yaaa bikin lg lah foto prewedding mu dgn Aluna bukan malah menggantung fotomu dgn Fiona...
2023-11-16
0