Istri Pelampiasan Hasrat Tuan Muda
Episode 1 : Aluna.
***
"Jangan mempercayai ketika seorang lelaki dan seorang wanita bersahabat!"
"Di dunia ini tak akan bisa hubungan antara pria dan wanita bisa sedekat itu tanpa perasaan, seperti yang aku pelajari hari ini!"
"Kekasihku yang akan aku nikahi satu minggu lagi ternyata berselingkuh dengan sahabatnya sendiri yang juga aku kenali!"
Aluna, seorang gadis berusia 25 tahun, seorang pencari kerja dan saat ini bekerja paruh waktu di banyak tempat, yang satu bulan dilamar oleh kekasihnya yang sudah ia pacari selama 4 tahun.
Namun dia menemukan jika satu minggu sebelum pernikahan nya, dia diselingkuhi yang membuatnya merasa hidupnya terasa hancur berantakan.
"Aluna ... aku bisa jelaskan, jangan pergi ..." Deffan, lelaki berusia 27 tahun, seorang manager di perusahaan yang sangat terkenal mengejar Aluna dengan tanpa mengenakan pakaian atasan.
Ya ... Aluna memergoki Deffan dengan Vreya, gadis berusia 27 tahun yang merupakan sahabat dari Deffan sejak SMA di sebuah kamar hotel, dan mirisnya Vreya dengan sengaja menghubungi Aluna secara rahasia sebab tak suka dengan pernikahan antara Deffan dan Aluna yang hendak digelar satu bulan lagi.
"Deff ... aku benar-benar jijik dengan kelakuan mu! menjijikkan! aku tidak mau bertemu dengan mu lagi!"
"Ini cincin pertunangan yang kau berikan! aku tidak butuh dan aku tidak akan pernah mau kembali kepada mu!"
Aluna berteriak, dia melempar cincin pertunangan yang sudah ada di jari manisnya.
Bulir-bulir air mata yang tak bisa ia bendung dengan wajahnya yang memerah karena amarah yang tak bisa ia sembunyikan.
Dia tak akan mau menikahi Deffan, lelaki yang ia kira bisa menjadi sandaran hatinya selamanya.
"Aluna ..."
Deffan hendak mengejar Aluna lebih keras, namun Deffan segera mengurungkan niatnya ketika sadar jika sudah banyak orang yang mengabadikan momen memalukan ini.
Mereka berada di hotel, otomatis ada beberapa orang yang berada di sana, dan tak lupa mengangkat ponsel mereka mengabadikan momen itu.
.
.
Aluna menangis tersedu-sedu, dia tak habis pikir, bagaimana hubungan nya dengan Deffan akan kandas karena perselingkuhan yang selama ini tak ia sadari.
Tangisan saja tak mampu menggambarkan bagaimana hatinya yang hancur itu.
"Aluna ... jangan menangis, kau masih harus bekerja ..."
"Kau masih harus mencari uang untuk pengobatan ayah dan biaya hidup ... tak ada waktu untuk tangisan ..."
Keluh Aluna melihat pantulan dirinya di cermin lift.
Dia mengusap wajahnya dan menahan sakit hati yang teramat sangat, karena hari ini dia masih harus bekerja di restoran.
Salah satu tempat kerjanya.
Aluna adalah seorang pencari kerja, dia belum mendapatkan pekerjaan ketika ia tamat kuliah beberapa saat lalu, jadi dia bekerja paruh waktu di banyak tempat, seperti mini market, restoran, tempat penjual bunga dan banyak lainnya yang menghasilkan cukup uang untuk memenuhi kebutuhan dan biaya pengobatan ayahnya yang sangat mahal.
Aluna telah kehilangan Ibunya sejak kecil, jadi dia sendirian merawat ayahnya yang memiliki riwayat penyakit yang sewaktu-waktu bisa membuat ayahnya lumpuh, koma atau bahkan kehilangan nyawa.
***
Seolah tak memiliki waktu untuk mengasihani diri sendiri, dia pergi bekerja sampai tak sadar jika hari sudah malam di restoran tempat ia bekerja.
“Dua bir lagi disini!” seru seorang pria yang sedang bersama teman-temannya, kelihatannya mereka adalah karyawan kantoran biasa yang sedang menikmati hari weekend, mereka tertawa dan menikmati makanan yang ada di hadapan mereka.
“Baik,” seru Aluna dengan sigapnya dan segera mengambilkan pesanan yang diminta oleh pelanggan.
Tubuh Aluna yang semampai, wajah yang sangat cantik dan natural seolah menjadi pemikat restoran tempat ia bekerja, jadi jangan heran jika kebanyakan tamu di restoran ini adalah kaum pria, mereka memang sengaja ingin melihat kecantikan alami milik Aluna.
“Ini pesanan nya Tuan,” sahut Aluna dengan senyuman ramah yang penuh kepalsuan, senyuman untuk menutupi deruan derita yang menghancurkan hati.
Tangan seorang pria yang memesan bir itu memasukkan beberapa lembar uang ke dalam baju ketat Aluna sembari sedikit meraba area sensitif Aluna.
“Ini tips untukmu cantik, terimakasih sudah melayani kami, jika kau ingin lembaran uang lebih kau bisa menghangatkan ranjang ku, aku akan menunggumu selesai bekerja,” ucap pria itu sembari tertawa dengan teman-temannya, matanya menjelajah ke seluruh tubuh Aluna, membuat Aluna ingin muntah dan merasa jijik yang teramat sangat.
Tetapi hidup yang keras tidak akan membiarkan Aluna membela dirinya sendiri, wanita cantik yang lemah itu hanya bisa melemparkan senyumnya.
“Uang ini saja sudah cukup untuk saya Tuan, terimakasih atas tipsnya,” ucap Aluna tersenyum namun tubuhnya bergetar hebat, kemarahan menumpuk di dadanya, tangannya meremas dengan kuat rok yang sedang ia kenakan.
Aluna menunduk hormat dan pergi berlalu untuk melayani pelanggan yang lain.
Sebelum benar-benar pergi Aluna bisa mendengar bisikan ditemani tawa para pria itu,
“Dia sangat cantik, melihatnya saja sudah membuatku bergairah, jika saja dia mau menjadi simpananku, pasti sangat menyenangkan, haha,”
“Bukan hanya kau saja breng*sek! Aku juga mau dia jadi wanita simpanan untukku!” sahut yang lainnya lagi sembari tertawa.
Wajah cantik Aluna memang menarik perhatian semua orang, namun tidak ada orang yang ingin benar-benar menjadikan nya pasangan, wajah cantik itu hanya ingin dijadikan simpanan, hanya ingin di sembunyikan dan dijadikan partner ranjang untuk memuaskan mereka.
Namun Aluna tidak menghiraukan nya dan tetap berlalu seolah tidak mendengarkan apapun.
Dia segera pergi untuk melayani tamu yang lain, bisikan orang-orang itu tidak akan mengubah hidupnya, biarlah mereka berbicara sesuka mereka, yang bisa dilakukan olehnya sekarang hanyalah bekerja untuk meringankan beban hidupnya.
“Tring … Tring … Tring,” ditengah dirinya sedang membersihkan meja para tamu yang sudah kembali pulang, ponsel yang ia kantungi bergetar, dia buru-buru membersihkan meja itu dan berlari ke arah belakang restoran.
Dia melihat jika tetangganya, yang biasanya membantu Aluna memeriksa keadaan Ayahnya jika Aluna bekerja seharian menelepon Aluna.
Sembari menghela nafasnya dan menyeka dahinya yang sedikit berkeringat dia menjawab panggilan telepon ibunya, “Halo Bi? Ada a ….” Belum usai Aluna mengucapkan apa yang ingin ia tanyakan, sudah terdengar suara Bi Vey sedikit panik.
"Aluna ... kau harus segera ke rumah sakit, Ayahmu jatuh pingsan dan saat ini Bibi sedang menuju rumah sakit X ..."
Hal yang sangat ditakuti oleh Aluna, tangannya bergetar hebat dan tatapannya menjadi kosong.
"Ba ... baik Bi ..." hanya itu balasan Aluna sebelum semuanya menjadi semu, suara ricuh di restoran seolah tak terdengar.
Rasa sakit di hatinya seolah menumpuk dan tak bisa ia jelaskan bagaimana dia hancur sekarang.
Tak menunggu lama, Aluna meminta ijin untuk pergi ke rumah sakit ....
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Lilisdayanti
aqu mampir thur 🤗
2023-10-27
1
username9
.
2023-09-28
0
ᶦ ᵃᵐℳႮ𝕾ᗅƎℕᗅvͫ𝖆ͮ𝖓ȡ𝖗𝖎𝖆☪︎
𝐦𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫
2023-09-28
0