Episode 10 : Perubahan hidup Aluna.

***

Aluna duduk dengan hati yang tidak tenang menatap Ayahnya.

"Apakah itu Deffan? tetapi tidak mungkin, tidak mungkin keluarga nya mau mengeluarkan uang sebanyak itu untukku!"

"Lalu siapa?"

serunya lagi tanpa sadar deringan ponselnya mengejutkan semua lamunannya barusan.

"Tring ... Tring ... Tring!"

Aluna terperanjat, lalu ia melihat jika atasannya dari restoran tempat bekerja paruh waktu nya menghubungi nya.

"Halo Pak?"

Seru Aluna mengatur nada bicaranya dan sudah terdengar sopan.

"Halo Aluna? mulai hari ini kamu tidak diijinkan bekerja di tempat ini lagi ya ... kamu dipecat ...." seru atasannya itu secara tiba-tiba.

Tentu saja Aluna syok.

"Di pecat Pak? tapi kenapa? saya melakukan pekerjaan dengan baik dan benar, saya bahkan ..."

belum sempat Aluna melanjutkan ucapannya, atasannya itu segera menimpali.

"Saya tidak bisa memberikan alasannya, yang jelas jangan datang lagi ke restoran ini!"

Seru atasannya itu segera mematikan panggilan.

"Halo? halo?"

"Astaga ... ada apa dengan semua ini, kenapa semuanya terasa sangat aneh!" geram Aluna mengusap rambutnya dengan kasar.

Hari ini sudah ada dua hal yang mengejutkan terjadi, pertama ada yang membayar pengobatan ayahnya, dan yang kedua dia tiba-tiba saja dipecat tanpa alasan oleh restoran tempat patuh waktunya.

Namun seolah kejutan yang dirasakan oleh Aluna belum selesai, ada panggilan yang masuk ke teleponnya lagi.

"Tring ... Tring ... Tring!"

Aluna melihat ponselnya dan Mendapati jika yang menghubungi dirinya adalah nomor operator sebuah perusahaan.

"Ha ... halo?" seru Aluna dengan jantung yang berdegup sangat kencang.

Bagaimana pun Aluna adalah seorang pencari kerja, sejak ia lulus dari universitas yang kurang bagus, Aluna kesulitan mencari kerja.

Aluna mencari peruntungan dalam bisnis namun juga tidak berhasil.

Jadi Aluna tetapi aktif dan melamar semua perusahaan yang membuna lowongan.

"Halo? apakah benar ini dengan Aluna Floyd?"

Suara seorang wanita yang lembut tengah menghubungi Aluna.

"Be ... benar? dengan siapa ini?" balas Aluna sopan namun sedikit gugup.

"Baik Aluna, saya Wendy bagian HR dari perusahaan Brown International, saya melihat resume mu cukup bagus, apakah besok pukul 10 pagi ada waktu untuk melakukan interview di kantor pusat perusahaan ini?"

Tanya HR yang bernama Wendy itu dengan lembut dan profesional, layaknya HR pada umumnya.

Mata Aluna terbelalak lagi, tangannya sampai bergetar hebat ketika mendengar nama perusahaan Brown International, perusahaan adidaya yang merupakan perusahaan paling Top, memiliki berbagai bisnis dari makanan, mall, hotel, minyak dan gas, agensi bahkan perusahaan Brown juga tengah mengembangkan sayap bisnis nya dibagian astronomi.

Memberikan investasi dibagian penjelajahan antariksa.

Bisa dibilang perusahaan Brown sangat mengikuti jaman dan teknologi, sehingga tetap menjadi nomor satu di dunia.

"Be ... benar kah Bu? tunggu dulu ... maafkan aku tapi, ini ... ini bukan penipuan kan Bu?"

Seru Aluna dengan nafas yang berat dan bergetar hebat.

Dia tidak akan pernah menyangka dalam hidup ini, dia akan mendapatkan panggilan dari perusahaan yang bahkan ia sendiri tak berani memimpikannya.

"Haha ... jika ingin memastikan bisa di cari tahu saja nomor yang saya gunakan ini di internet, saya sangat antusias menunggu anda besok ... sampai jumpa ..." seru Wendy begitu ramah dan segera mengakhiri panggilan nya.