Episode 8 : Kerasnya perjuangan Aluna.
***
Menurut Ibu Deffan itu perselingkuhan kecil putranya bukanlah alasan yang tepat untuk membatalkan pernikahan.
Apalagi Aluna selama ini hanyalah beban bagi Deffan.
.
.
"Heh, perselingkuhan kecil ..."
Ucap Aluna bergetar hebat, dia melihat ke bawah dimana ia sama sekali tidak mengenakan alas kaki sama sekali.
"Karena aku susah dan tidak memiliki Ibu, kalian berani mengatakan jika aku harus selalu mengalah, aku tidak boleh memiliki pendapat!"
"Karena aku miskin dan menyedihkan! karena aku miskin ..."
Aluna menangis lagi, suaranya diimbangi oleh suara hujan yang amat deras itu.
Aluna melihat dengan nanar ke langit yang gelap itu dan merasa sungguh putus asa.
Malam itu adalah malam paling pilu dan tragis bagi Aluna, dia tidak peduli jika ada orang yang melihatnya seperti melihat gelandangan yang tidak memakai alas sepatu.
Beberapa dari mereka juga merekam Aluna secara sembarangan, namun hal itu sama sekali tidak penting.
Yang harus ia lakukan sekarang hanyalah pergi pulang, membersihkan dirinya dan kembali mencari yang tambahan esok hari.
.
.
Keesokan harinya,
Waktu akhirnya berlalu, berbeda dari malam yang gelap dan dingin, pagi ini rasanya sangat cerah dan hangat.
Aluna sudah bangun, walau kepalanya sakit dan wajahnya pucat karena kena hujan tadi malam, tidak menjadi alasan bagi gadis muda itu untuk bermalas-malasan tidur.
Ada biaya yang harus ia kumpulkan, karena jika tidak ia kumpulkan dalam bulan ini maka ayahnya terpaksa dipulangkan ke rumah.
"Semangat Aluna ... hari ini banyak hal yang harus dilakukan!"
"Memang gaji dari semua pekerjaan mu tidaklah cukup membayar semuanya, hanya saja bisa mencicil sedikit demi sedikit!"
"Jadi semangat! kau hanya bisa berdiri dengan kakimu sendiri!"
Seru Aluna sudah berpakaian rapih, dia juga membawa koper besar yang berisikan kostum badut.
Ya, hari ini selama 3 jam sebelum Aluna kembali ke restoran tempat ia bekerja paruh waktu, Aluna akan menjual beberapa makanan ringan dan juga membagi poster-poster.
Aluna diwajibkan mengenakan kostum badut, karena tempat kerja Aluna hari ini ada di taman bermain.
.
.
Di taman bermain,
"Adik kecil yang imut, beli lah permen nya ... jika kamu membeli nya maka peri mainan akan menemui mu malam ini ..." bisik Aluna dalam balutan kostum badut yang cukup besar.
Anak-anak kecil yang dalam pengawasan orangtuanya itu tentu saja berebutan membeli permen yang dijajakan oleh Aluna.
Aluna benar-benar bekerja sangat keras, walau dia merasa panas karena hari ini begitu terik tidak membuat Aluna menyerah.
***
Disaat yang bersamaan, ketika Aluna tengah bekerja begitu keras.
Edgar baru saja bangun dari tidurnya, kepalanya sangat pusing dan dia menemukan jika dia tidak mengenakan apapun pagi itu.
"Apa yang terjadi? kenapa kepalaku pusing sekali!"
"Ah!"
Keluhnya mengusap kasar rambutnya dan ketika itu semua ingatan mengenai awal mula ia bertemu gadis yang sangat mirip dengan Fiona sampai saat Edgar dengan gelap mata menculik gadis itu dan hendak memperk osa nya.
"Aku pasti sudah gila!"
"Brengsek! sejak kapan aku jadi seperti ini!"
"Tapi gadis itu ...."
Geram Edgar segera mencari ponselnya.
Ketika ia mencari ponselnya, ia menemukan sepatu Aluna yang tertinggal di kamar itu.
Edgar menyeringai tajam lalu menghubungi assitennya.
.
.
.
.
Author : Halo maaf ya jika jalan ceritanya terlalu klise, aku memang sedang mengikut lomba yang memang tema nya susah ditentukan ya..
Hehe 😍✌️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Dewi Ayu Sartika
semangat Aluna
2023-09-27
2
Inaherlinasofia
kaya sinderela sepatu nya ketinggalan 1😅😅
2023-09-26
0
Abie Mas
dinikahi aja cepat edgar
2023-03-24
1