Budayakan like setelah baca ya,Author juga menerima kritikan dan saran,happy reading 😘
“Dengan menikahi mu!”
“What?!” terkejut? Tentu saja,siapa yang tidak terkejut jika tiba tiba seseorang bertanggung jawab menikahi nya hanya karena sebuah ******. “kau gila? Apa kau pikir pernikahan itu adalah mainan?” tak habis pikir dengan jalan pikiran Regan yang dengan mudahnya mengatakan akan menikahinya sedangkan dirinya adalah calon suami Bella
“apa aku mengatakan jika pernikahan adalah sebuah mainan?” tanya Regan dengan wajah serius,kini Yunita pun menatap wajah Regan yang terlihat tidak ada kebercandaan sama sekali. “Tapi... Aku tidak mau menikah dengan mu!” tolak Yunita dengan keras namun hatinya berkata lain,hati nya justru merasa bahagia dengan ucapan Regan
“Aku beri kau waktu untuk berpikir untuk menjawab antara Ya atau Iya.” pilihan macam apa itu? Tidak ada bedanya sama sekali. “apa itu yang kau sebut pilihan?” tentu saja Yunita protes dengan pilihan yang tidak ada bedanya. “Karena aku tidak suka penolakan.” Bisik Regan pada Yunita hampir saja jantung nya copot karena wajah Regan sangat dekat dengan wajah nya,sama seperti saat Regan mencuri ****** pertamanys tadi
“Oh ya? Tapi kau suka menolak!” sindir Yunita mengingatkan Regan pada kisah masa lalu mereka dimana Regan yang selalu menolaknya. “Aku ada alasan menolakmu!” apapun alasannya saat itu tentu saja tidak akan berlaku bagi Yunita sekarang. “Terserah!” tak ingin kembali berdebat dengan Regan,Yunita memilih diam sepanjang perjalanan
“Kenapa kita kesini?” tanya Yunita yang tiba tiba membawanya ke sekolah nya dulu,dimana terimoan kenangan pahit Yunita di tolak oleh Regan berkali kali. “Aku ingin membuang semua kenangan pahit itu.” benar benar tak mengerti arah tujuan pembahasan Regan,Yunita pun mencoba menerka nerka maksud Regan
“maksudnya?” tanya nya lelah memikirkan ucapan Regan,namun yang ditanya hanya diam dan keluar dari mobil,lalu ia membuka pintu mobil untuk Yunita meminta agar gadis itu keluar. “Ikut aku,nanti aku jelaskan!”
Yunita hanya menurut saja tak ingin menambah lelah dengan bertanya pada beruang kutub itu yang belum tentu akan di jawab. Disinilah kini mereka,berada di tengah tengah lapangan bola basket sama sepertii bertahun tahun yang lalu dimana Yunita dengan berani menyatakan perasaannya saat Regan sedang berlatih bola basket
Jika dulu Regan yang berdiri menatap Yunita yang bertekuk lutut membawa setangkai mawar merah,maka kini Yunita lah yang berdiri menatap Regan yang bertekuk lutut dengan sebuah kotak cincin di tangannya. “Kau? Apa yang kau lakukan?” kaget luar biasa saat melihat Regan yang kini tengah bertekuk lutut di hadapan nya dengan membuka kotak cincin di tangan nya
“Yunita Putri Brasmayanto, Mau kah kau menjadi kekasih ku?”
Deg!
Jujur ini adalah hal yang tak terduga bagi Yunita,tak menyangka jika Pria yang sedari dulu selalu menolaknya bahkan terang terangan menunjukkan rasa tidak sukanya pada Yunita kini tengah bertekuk lutut menyatakan perasaan pada dirinya
Bahagia,sedih,kesal semua rasa bercampur satu. entah kini ia harus merasa bahagia atau marah pada pria yang kini menyatakan perasaan padanya karena terlambat melakukan hal itu disaat ia sudah mulai melupakan nya.
“Katakan dengan jujur, apa alasan mu melakukan hal ini?” bukannya menjawab iya atau tidak,Yunita malah menjawab dengan pertanyaan baru pads Regan. “Karena aku mencintaimu!” tak terasa buliran bening jatuh membahasi pipi Yunita, entah ini hanya sebuah candaan atau keseriusan dari Regan namun yang jelas Yunita belum bisa mempercayai semua pernyataan Regan
Bukan tanpa alasan ia merasa seperti itu,jika dilihat selama ini Regan tak pernah menunjukkan sikap atau rasa suka nya pada Yunita,dan juga Bella yang sudah sangat dekat pada keluarga nya sampai sekarang bahkan Bella juga mengatakan bahwa Regan adalah calon suami nya, bagaimana mungkin Yunita bisa percaya dengan pernyataan cinta Regan padanya?
“Apa semudah itu bagimu menyatakan cinta pada semua wanita? Apa kau tidak memikirkan perasaan Bella sebagai calon istrimu?” tanya Yunita berusaha tenang meskipun kini hatinya tengah berkecamuk mengingat saat Bella mengatakan bahwa Regan adalah calon suaminya
“Apa maksudmu?” Regan terkejut? Tentu saja karena selama ini ia tak pernah mengatakan jika Bella adalah calon istrinya di depan siapapun apalagi Yunita. “Aku sudah tau saat hari pernikahan kak Agus dan kak Yoonia berlangsung Regan! Bella sendiri yang mengatakan bahwa kau adalah calon suaminya! Dan sekarang dengan mudahnya kau melamar wanita lain? Pria macam apa kau?”
Regan berdiri lalu menatap wajah Yunita yang kini telah basah. “Bella mengatakan hal itu?” tanya Regan memastikan ucapan Yunita. “Iya! Kenapa? Kau terkejut karena sesuatu yang kau sembunyikan selama ini sudah ketahui? Kau tenang saja aku tidak akan mengatakan apapun pada siapapun,jadi jangan pernah mengganggu hidupku lagi!” dengan menyeka Air mata nya Yunita pun melangkah meninggalkan Regan
“Bella adalah saudara Jauh ku dan paman Agus!” dengan lantang Regan berbicara agar Yunita mendengar ucapan nya
Deg!
Langkah Yunita terhenti kala mendengar ucapan Regan,ia berbalik lalu menatap Regan dengan tatapan bingung, kembali ia melangkah menghampiri Regan yang kini masih berdiam diri di tempat awalnya. “Apa maksud mu? Bella saudara jauh mu?” tanya nya lagi memastikan jika pendengaran tidak salah
Regan mengangguk lalu memegang kedua pundak Yunita dengan lembut. “percayalah padaku bahwa Bella adalah saudara ku,kami sudah dekat dari kecil,aku sudah menganggapnya sebagai adik ku.” tanpa rasa ragu atau gugup Regan menjelaskannya pada Yunita membuat wanita itu sedikit percaya padanya
“Apa buktinya?” bukti? Tentu saja itu diperlukan saat ini meskipun ucapan Regan serius dan tatapan Regan terlihat tidak berbohong namun Yunita tidak ingin mengambil resiko yang kelak akan ia sesali. “Kita bisa telepon paman Agus dan menanyakan nya?”
“apa itu bisa dipercaya? Bagaimana jika kau sudah memprovokasi kak Agus untuk mengikuti seluruh perkataan mu?” pertanyaan bodoh macam apa itu? Apa mungkin Agus akan membiarkan keponakan nya menyakiti perasaan adik iparnya?
“Apa otak mu belum terisi penuh? Apa mungkin seorang kakak ipar membiarkan adik iparnya merasakan sakit hati?” jika dipikir-pikir benar juga perkataan Regan namun tetap saja itu tidak akan cukup bagi Yunita. “Baiklah bagaimana kalau kita tanya kakek Adiwijaya saja? Kau tau kan dia tidak akan mendukung kebohongan?”
Benar,selama yang ia tahu Adiwijaya adalah sosok yang menjunjung tinggi kebenaran jadi tidak mungkin ia akan berbohong terlebih pada orang yang ia kenal seperti Yunita. Yunita mengangguk menyetujui ucapan Regan,lalu Regan pun mengeluarkan ponsel dari saku nya berniat menghubungi nomor Adiwijaya namun di halang oleh Yunita
“sebaiknya kita temui paman Adiwijaya di rumah nya.” itu lebih baik karena Regan bisa mengutarakan niatnya yang serius pada Yunita. “Baiklah ayo!” Ucap Regan menggenggam tangan Yunita namun segera di tepian oleh wanita itu. “Aku belum menerima perasaan mu,jadi jangan macam macam padaku!” ketus mode on Yunita pun memilih berjalan lebih dulu meninggalkan Regan
Namun tiba tiba Regan menggendong nya memasuki mobil. “Gak macam macam,satu macam doang kok!” ucapnya terkekeh sedangkan Yunita kini meronta ronta minta di lepaskan
Author minta tolong kasi rate nya ⭐⭐⭐⭐⭐ ya🥺🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments