Budayakan like setelah baca ya, happy reading 😘
Tentu saja bukan itu jawaban yang dokter Novi ingin dengar,ia tak menyangka jika Regan akan mengatakan hal itu padanya,setelah tak berhasil mengajak Regan makan siang bersama ia pun memilih untuk makan bersama dokter lainnya saja. “cukup tolak saja bisakan? Tidak perlu harus memberi skakmatt padaku!” gerutu nya
Sedangkan di tempat lain Yunita kini tengah menatap berkas berkas yang harus ia pelajari,jujur saja ini bukan bidangnya namun ia harus tetap berusaha untuk membanggakan ayahnya. “Astaga mumet nih otakku!” keluhnya bagaikan telah Berjam jam berkutat dengan berkas tersebut padahal baru 20 menit berlalu
Sena yang sedari tadi mengerjakan tugas nya pun ikut menoleh,benar benar berbeda dari awal pertemuan yang mengira Yunita adalah seorang yang sangat jenius,tegas,mandiri namun sekarang ia terlihat seperti seorang siswa yang benar benar menyerah dalam mengerjakan tugas. “Ya tuhan kirimkan lah seseorang yang bisa membantu ku mengerjakan semua ini!” ucapnya kini hanya menumpu kan kepalanya di atas meja kerja nya
“Nona, sebentar lagi kita akan mengadakan pertemuan dengan klien dari kantor pusat,Pak Brasmayanto meminta nona untuk menangani nya..” belum selesai pekerjaan yang kini ia kerjakan,kok ayahnya sudah menambah pekerjaan pada nya. “Dengan siapa?” tak ingin nanti nya ia merasa malu karena tidak mengetahui nama klien nya,Yunita pun bertanya pada Sena terlebih dahulu
“Tuan Graham nona.” ucap Sena lalu di balas anggukan oleh Yunita,jika kini melihat penampilan Yunita maka tidak akan ada yang percaya bahwa Yunita seorang pimpinan di perusahaan cabang ini,benar benar kacau sekali!
“Baiklah ayo kita berangkat sekalian nanti makan siang,kamu belum makan kan?”ucap Yunita bangkit dari duduknya, Sena mengangguk lalu ia menghalangi langkah Yunita. “Nona apa tidak sebaiknya anda merapikan penampilan anda dulu?” Yunita pun segera melangkah ke cermin yang berada di ruangannya itu
“Omg! Kenapa penampilan ku bisa begini?” tanya nya ketika melihat Rambutnya acak acakan bak seorang yang kesetrum listrik,dengan segera ia merapikan kembali penampilan nya sebelum keluar dari ruangannya. “Bagaimana? Aku sudah terlihat cantik bukan?” dengan cepat Sena mengangguk,tidak diragukan lagi tentang kecantikan Yunita yang alami membuat pria manapun akan tertarik padanya
Yunita keluar dari ruangannya dengan wajah datar dan tegas ia pun memasuki lift yang sama dengan beberapa karyawan,awalnya karyawan tersebut memilih keluar dari lift namun di cegah oleh Yunita. “Apa aku terlihat menyeramkan sehingga kalian menghindari ku?” mungkin jika Yoonia berada di sana ia akan tertawa melihat wajah serius adiknya yang tak pernah ia lihat selama ini
“Ti-tidak nona!” ucap karyawan itu serempak lalu mereka pun mengurungkan niatnya untuk keluar dari lift tersebut, Yunita naik ke lantai 5 yaitu lantai teratas gedung itu,disana lah rapat mereka di adakan, sebelumnya Yunita telah mempelajari berkas berkas yang ayahnya kirim untuk presentasi nanti. “Hufff!! Semoga semua berjalan lancar!” meskipun gugup karena ini adalah pertama kali baginya namun ia yakin jika dirinya akan berhasil menandatangani kontrak dengan klien nya
Sebelum membuka pintu tersebut Yunita menghela nafas sejenak untuk mengurangi rasa gugupnya,ketika pintu dibuka Yunita pun menatap wajah seluruh orang orang yang berada disana,namun satu wajah yang terlihat tidak asing di penglihatan nya. “Tuan toilet?” batinnya menatap pria yang kini juga menatapnya dengan tatapan bingung
“Nona,mereka sudah menunggu.” bisik Sena melihat Yunita yang tak kunjung memasuki ruangan tersebut, mendengar itu Yunita pun tersadar dan segera memasuki ruangan dengan langkah elegan,setelah memperkenalkan diri kini waktunya bagi Yunita untuk mempresentasikan semua yang ia pelajari
Yunita pun mengakhiri presentasi nya dengan lancar tidak ada kesalahan sedikitpun yang membuat nya bernafas lega. “Sekian presentasi dari saya,apa ada pertanyaan dari pihak Tuan Graham?” ucapnya menatap kedepan,jujur saja ia tak tahu siapa yang bernama Graham disana
“Presentasi anda sangat bagus nona. Bima, tolong siapkan surat kontrak kerja dengan perusahaan Brasma.” ucap Harlan pada asistennya membuat Yunita merasa terkejut,ternyata tuan Graham adalah Harlan,Yunita pun tersenyum kikuk saat Harlan menatapnya dengan senyuman
Setelah rapat berakhir dengan menandatangani kontrak akhir nya mereka pun keluar dari ruangan tersebut dengan senyuman hangat,Harlan pun mendekati Yunita yang telah sedari tadi ia tahan. “Hai nona lucu.” sapa Harlan di saat semua orang telah turun. “Tuan harlan.” sapa Yunita tersenyum jujur saja ia masih terkejut dengan identitas Harlan
“Astaga kenapa kau begitu kaku dengan ku? Panggil saja aku Harlan atau tuan toilet.” ucap Harlan terkekeh, begitupun dengan Yunita. “Tidak bisa tuan,kita sedang berada di kantor.” benar saja kini mereka sedang berada di kantor membuat Yunita merasa tak enak jika ada yang mendengar ia memanggil Harlan dengan nama saja
“Baiklah,ayo makan bersama, jadi kau tidak perlu memanggil ku dengan sebutan tuan.” tak bisa menolak karena kini Harlan menarik tangannya memasuki lift lagi pula Harlan adalah Klien mereka dan baru saja menandatangani kontrak meskipun Harlan tidak mungkin membatalkan kontrak hanya karena Yunita menolak ajak makan siang namun tetap saja Yunita merasa tidak enak,di lift mereka hanya berdua karena Sena mengantar orang orang Harlan dan yang lainnya
Jujur saja Yunita merasa risih karena Harlan terus saja menatapnya sedari tadi,ia teringat jika tadi penampilan nya sangat kacau.“Tuan Harlan apa ada sesuatu yang aneh pada penampilan saya?” Harlan tersenyum lalu menggeleng lalu ia mendekat kan wajah nya lada Yunita. “Kau sangat cantik nona!”
Deg!
Tidak bisa dipungkiri Yunita sangat suka dengan pujian pujian seperti itu untuk dirinya membuat nya tak mampu untuk tidak tersenyum. “Astaga tampan, romantis berbeda sekali dengan Regan yang seperti beruang kutub itu!” batin nya entah kenapa ia teringat pada Regan membuat Pria itu tersedak saat sedang makan siang di ruangannya
Kini Yunita dan Harlan telah berada di sebuah restoran,jujur saja Yunita merasa tidak enak pada Sena karena tadi dia sudah terlanjur mengajak Sena untuk makan siang bersama,namun Sena tak mempermasalahkan nya hingga akhirnya ia makan siang berdua dengan Harlan
Tengah asik berbincang bersama hingga tanpa ia sadari sepasang mata kini tengah mengintai mereka dengan senyuman sinis. “Haruskah aku hampiri mereka? Ah sepertinya tidak perlu,biarkan pria itu berusaha mendekati nya!” lalu orang itu mengeluarkan ponsel dan mengarahkan pada Yunita dan Harlan
Cekrek!
Di tempat lain kini Regan tengah makam siang di dalam ruangan nya,rasa nya sangat malas untuk beranjak dari kursi kesayangan nya hingga akhirnya ia meminta petugas kebersihan untuk membelikannya makanan,saat tengah mengunyah makanan tiba tiba ponsel nya berdenting menandakan ada pesan yang masuk
Tak langsung membuka pesan tersebut,Regan memilih mengambil segelas minuman agar tidak tersedak,lalu ia membuka ponsel nya terdapat pesan dari Bella yang mengirim beberapa foto dengan caption. “Bukan kah dia kak Yunita? Bella ingin menghampiri nya tapi Bella takut salah orang.”
Dengan beralasan kan takut salah orang ia sengaja mengirim foto yang telah ia tangkap dengan kamera ponselnya,melihat itu Regan pun mengepalkan tangannya. “shareloc!” melihat balasan pesan dari Regan, Bella pun tersenyum,ia berpikir jika nanti Regan akan semakin menjauhi Yunita karena telah melihat kedekatan Yunita dan Harlan dengan mata kepala nya sendiri
Author minta tolong kasi rate nya ⭐⭐⭐⭐⭐ ya🥺🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments