Beberapa hari berlalu, keadaan didalam wilayah kerajaan masih beraktifitas secara normal. Mereka yang ada didalam kerajaan, berlalu-lalang seperti biasanya, dan tidak ada sesuatu yang mencurigakan.
Bahkan, terlihat tenang dan begitu damai tanpa adanya kericuhan atau yang lainnya.
Sang panglima yang sama sekali tidak mempunyai rasa kecurigaan kepada teman dekatnya. Mereka masih selalu bersama menjalankan hari-harinya diruang lingkup istana, juga tidak ada kabar apapun mengenai peperangan yang menjadi kemenangan dari Kerajaan Hwadong.
Sampai suatu hari tanpa terasa waktu yang sudah lewat, sebagai seorang mata-mata ia harus menjalankan tugasnya sebagaimana yang sudah di dapat dengan sebagai mata-mata.
Shonu yang statusnya sebagai petinggi kerajaan yang ditugaskan untuk mencuri pedang sang panglima, ia mulai membuat rencana baru untuk memenangkan babak selanjutnya, yakni untuk memenangkan perang akan berlanjut entah kapan waktu yang akan ditentukan oleh Rajanya
Saat dilihat kondisi tidak begitu mencurigakan, Shonu memanggil sang mata-mata untuk menghadap kepadanya.
Sebagai mata-mata, Inhyong harus selalu menuruti setiap perintah dari Shonu. Tentunya mematuhi perintah darinya.
Titah penggilan untuk dirinya harus dipenuhi, yaitu tanpa alasan apapun itu. Tidak ingin ketahuan oleh yang lain, cepat-cepat ia segera pergi untuk menghadap Shonu sebagai seorang petinggi kerajaan yang ditugaskan memimpin pencurian pedang milik panglima kerajaan Hwadong.
"Hamba datang menghadap, apakah akan ada tugas untuk hamba?" tanya Inhyong yang sudah siap untuk menerima pertanyaan dan juga perintah darinya.
"Tentunya kau telah mengerti tugas yang akan kau kerjakan, Inhyong. Apakah diri kamu dapat mengetahui tentang pedang milik panglima perang kerajaan Hwadong?"
"Ya. Saya mengetahui tentang kehebatan pedang selatan milik Horangi. Pedang miliknya memiliki banyak keistimewaan yang tidak dimiliki oleh yang lainnya. Selama ini pedang selatan milik Horangi belum pernah terkalahkan oleh siapapun, sekalipun yang merasa memiliki pedang yang habat. Sedangkan pedang yang dimiliki Horangi rupanya mampu mematahkan pedang milik lawannya. Juga, pedang itu mampu membunuh lawannya walau hanya dengan sebuah goresan luka saja." Terang Inhyong sang mata-mata saat menjelaskan mengenai pedang milik panglima kerajaan Hwadong begitu jelas juga sangat detail.
"Tugasmu akan lebih berat sebagai mata-mataku, ini semua demi kemenangan kerajaan kita. Jadi, apapun caranya, kita akan melakukan apapun untuk kemenangan. Dirimu ditugaskan untuk mencuri pedang milik Horangi, pisahkan ia dengan pedangnya. Kerajaan Myonhwasong akan kembali melakukan peperangan melawan kerajaan Hwadong. Kita harus memenangkan pertempuran selanjutnya. Dengan kemenangan itulah nanti kerajaan Hwadong akan tunduk dibawah kekuasaan Kerajaan Myonhwasong, apakah kau sudah mengerti." Perintah Shonu kepada Inhyong.
"Saya mengerti, dan saya akan melakukan apapun yang sudah menjadi tugas saya untuk mengambil pedang miliknya Horangi. Tapi, saya merasa sulit untuk mencurinya, karena pastinya akan terjaga ketat." Jawab Inhyong.
"Makanya, kamu harus membuat strategi yang tepat untuk mencari cara agar diri kamu bisa mengambil pedang milik Horangi." Ucap Shonu yang sudah nekad untuk mencuri pedang milik Panglima Kerajaan Hwadong yang bernama Horangi.
Inhyong yang sedikit merasa takut untuk mencuri pedang miliknya Horangi, namun tekadnya sudah bulat untuk menjalankan perintah dari Shonu, lantaran dirinya juga haus akan jabatan yang sudah mendapatkan iming-iming dari Shonu.
"Baik, saya akan laksanakan tugas untuk mencuri pedang miliknya Horangi." Jawab Inhyong dengan anggukan.
"Bagus, aku percayakan semuanya sama kamu untuk melaksanakan perintahku untuk mengambil alih pedang miliknya Horangi. Apapun yang akan terjadi nanti, kamu tidak perlu khawatir, aku akan membantumu lewat orang yang akan menjadi alat bantu untuk ikut menemani kamu mencuri pedang miliknya Horangi." Ucap Shonu meyakinkan orang suruhannya yang menjadi mata-mata di Kerajaan Hwadong.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments