setelah beberapa saat. Nampak wallpaper dinding pun mulai terpasang.ia nampak telaten memasang kan semua wallpaper.
setelah hampir menyelesaikan setengah kamar. aku memutuskan untuk membantunya.
aku membereskan barang barang yang awalnya terletak di lemari. dan meja hias.
setelah wallpaper dinding sudah terpasang semua.
kini saat nya ia memasangkan wallpaper plafond.
ia mengambil tangga yang cukup tinggi.
dan mulai mengelap plafond agar mudah di tempelkan wallpaper.
aku yang asik mengatur peralatan kosmetik ku di meja hias. nampak melihat Adit dari cermin meja hias.
dalam hati selalu bertanya? mengapa ia mau di jodohkan? ini bahkan bukan lagi jaman Siti Nurbaya.
atau mungkin ia pria yang tidak normal.
tapi aku rasa. bukan hal yang sulit baginya mencari pasangan hidup atau pacar.
dia memiliki tubuh yang tinggi dan tegap. nampak juga lengan dan badan nya ber otot kekar.
dan paras nya pun bagiku cukup tampan.
dengan hidung yang mancung, dan senyum yang manis.
mengapa ia dengan suka rela mau saja di jodohkan.
mungkin benar dia tidak normal.
saat aku tengah asik dalam pikiran ku. tentang dia. tiba tiba tangga yang ia pijak bergeser, dan membuat tubuh Adit tersungkur ke lantai.
sontak aku kaget melihat kejadian tersebut.
aku pun bergegas menghampiri nya.
dan memindahkan tangga yang menindih satu kaki nya
"Kamu gak apa apa?"
"Duh... gak apa apa kok. cuma sakit sedikit aja" jawab nya ringan
"Atau mau di periksa ke klinik, atau di Carikan tukang urut?"
bukan nya menjawab pertanyaan ku. dia malah memandangku lekat,
pandangan yang sulit untuk di artikan.
dan tiba tiba ia malah tersenyum. dengan gigi gingsul nya. yang justru nampak sangat manis. membuat ku merasa canggung.
akhirnya aku memutuskan untuk sedikit menjauh, dan memalingkan muka.
"Aku gak apa ap kok. ini cuma luka dikit, nanti juga sembuh" ucapnya yang mencairkan suasana
mendengar penuturan nya. aku memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan ku.
untung saja saat ia terjatuh, plafond sudah selesai. jadi hanya tinggal membereskan bagian lemari saja.
aku yang tengah membereskan meja hias
tiba tiba di kagetkan oleh Adit yang bangkit dari tempat tidur menuju lemari pakaian.
nampak Adit mengeluarkan semua baju baju nya, dan membawanya ke kamar tamu.
aku yang keheranan melihat apa yang ia kerjakan.
ingin bertanya? tapi canggung rasanya..
akhirnya setelah beberapa kali balik membawa baju baju nya,
ia kembali ke kamar.
dan membawa koper yang berisikan pakaian ku.
"Ini kamu masukan baju baju kamu ke lemari, biar aku tidur di kamar tamu saja"
mendengar perkataan nya aku cukup terkejut, itu artinya kita akan tinggal di kamar yang terpisah.
ada rasa bahagia dalam benak, akhirnya aku pun membuka pembicaraan..
"kenapa kamu ambil keputusan sedemikian?"
"Aku tau kamu gak menerima perjodohan ini, jadi aku gak akan memaksa. aku akan tunggu sampai kamu menerima ku"
"Lalu bagaimana dengan keluarga kita?"
"Biarlah mereka tidak tahu, kita perlihatkan kebahagiaan di hadapan mereka, dan menjadi teman saat di rumah"
"Apa kamu yakin?"
"Aku yakin, mungkin dengan menjadi teman mu. kamu tidak lagi membenciku"
"Teman?"
"Ya..kita mulai semua nya dari pertemanan"
mendengar perkataan Adit membuat ku bimbang, pernikahan macam apa ini. tidur di kamar yang terpisah, dan hanya memliki hubungan sebatas teman?
tapi ini cukup membuatku lega, karna aku tak perlu memaksakan ke adaan..
"Ada yang bisa ku bantu? "
"Oh iya, paling ini aja geser kasur ke tepi jendela, selebihnya biar aku yang membereskan"
"Baik"
akhirnya aku dan Adit menggeser kasur ke tepi jendela, menurutku posisi seperti ini lebih enak kelihatan nya. karna posisi kamar akan nampak luas..
setelah selesai membantuku menggeser kasur dan memindahkan lemari dan meja hias,
ia pergi ke kamar nya.
aku pun langsung membereskan semua nya .
memasukan baju baju ku. dan membereskan kembali kosmetik ku.
setelah selesai. aku pun pergi ke dapur untuk mengambil sapu dan alat pel.
saat melewati kamar Adit. nampak pintu kamar nya sedikit terbuka.
aku melihat ia tengah memijat kaki nya.
pasti kaki nya sangat sakit. karna ia terjatuh cukup tinggi.
karna takut aktivitas ku ketahuan
akhirnya aku berjalan menuju dapur. dan mengambil alat alat yang ingin ku ambil.
ku sapu kamarku, dan ku pel lantai kamar ini sampai bersih.
saat di rasa semua sudah bersih,
aku pun pergi meletakan semua nya.
Adit nampak tengah tertidur.. mungkin ia lelah. karna seharian ini membereskan rumah sendirian.
aku pun bergegas masuk ke kamar ku.
berbaring di kasur, dengan jendela yang ku buka sedikit, agar udara masuk.
ku ambil ponsel dan memainkan nya.
ku lihat laman media sosial. nampak beberapa teman ku. menandai akun ku
dan memberi ucapan selamat atas pernikahan ku.
ada beberapa teman jauh yang tak tahu bahwa aku sudah menikah, mengirim pesan messenger. dan menanyai perihal pernikahan ku.
malas sekali rasanya meladeni mereka.
aku pun memutuskan untuk keluar dari media sosial.
dan melihat YouTube..
mungkin dengan melihat video. bisa membuat ku sejenak melupakan pertanyaan teman teman ku.
sekitar setengah jam aku melihat serial drama Korea, rasa lelah dan kantuk pun melanda mata ku.
akhirnya aku pun tertidur.
dan bermimpi di mana saat aku tengah bermain saat kecil dengan Roni.
hari hari yang kami lalui. hanya berisikan tawa.
sampai aku terbangun oleh suara obrolan orang di ruang tengah.
siapa yang bertamu?
aku pun menajamkan pendengaran ku.dan menguping obrolan yang berada tepat di ruang tengah..
"Bagaimana pernikahan kamu Adit?"
"Semua baik baik saja"
"Syukurlah kalau baik, lalu Tari bagaimana? apa dia sudah bisa menerima perjodohan ini?"
"Tari sudah menerima pernikahan ini, kami berdua memutuskan untuk memulai semua nya dari awal"
"Syukurlah kalau begitu, bapak ikut senang mendengarnya"
"Iya pak"
aku kaget, ternyata yang tengah bertamu dan Mengobrol dengan Adit adalah bapak nya Adit.
"Lalu kemana Tari nya Dit?"
"Tari tengah tidur siang pak, tadi kami habis membereskan rumah ini"
"Iya. jangan terlalu membuat Tari kecapean. bapak pamit pulang dulu, titip salam buat Tari"
"Iya pak"
aku cukup tertegun mendengar obrolan mereka, Adit nampak santai nya saat di haruskan berbohong.
seperti ahlinya disini.
setelah beberapa lama, Adit mengetuk pintu kamar ku.
aku pun tak buru buru menjawab.
"Tar? apa kamu sudah bangun?"
"eemm iyaa bentar"
aku pun bergegas bangun dari kasur ku, dan membuka pintu kamar.
"Yaa ada apa?"
"Sudah sore, kata orang tua gak baik tidur setelah dhuhur"
"Iyaa"
"Tadi ada bapak aku, dia titip salam"
"Oh iya, waalaikumusallam, aku gak tahu kalau bapak kamu kesini"
aku pun berbohong tentang ke Tahuan ku tentang kedatangan bapak nya Adit.
"Nanti mau makan apa? "
"Belum terpikirkan"
"Tadi pas aku ke warung buat beli kopi, aku dengar ada pasar malam di lapangan kampung ini. mungkin kamu mau main kesana? sambil cari jajanan dan hiburan"
"Kita lihat nanti yaa"
"Oke"
Adit pun berlalu meninggal kan ku, ia berjalan ke teras rumah.
mungkin aku terima tawaran Adit, tentang menjadi teman nya untuk saat ini. mungkin aku tak akan seperti ini jika berteman dengan nya.
akhirnya setelah beberapa saat berpikir di dalam kamar. aku memutuskan untuk menerima tawaran nya.
pergi ke pasar malam. tidak ada salah nya kan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
abdan syakura
jgn tertutup terus Tari..
terbuka lah terima lah dgn ikhlas
2023-01-13
1