sepanjang perjalanan. kami tak saling berbicara. bahkan untuk saling berkenalan pun tak terlintas di benak ku.
hingga tibalah kami di satu rumah. rumah yang nampak sederhana.
dengan berdindingkan bata yang belum di tembok. rumah ini nampak tidak terurus banyak sekali rumput yang tumbuh tinggi.
aku pun turun dari motor. dan di susul oleh dia. kemudian dia membuka kunci pintu rumahnya. dan mempersilahkan ku untuk masuk.
walau kaki ini enggan untuk melangkah. namun aku harus tetap menuruti perintahnya. sesuai permintaan ayah ku.
aku pun melangkah masuk. dan nampak lantai yang sangat kotor. dan ada dua kamar tidur.
aku berdiam diri. masih berharap bahwa ini semua hanya mimpi. ia nampak memasukan tas besar milikku.
dan memasukan nya ke dalam kamar utama.
ia mempersilahkan aku untuk beristirahat di dalam kamar. aku pun masuk tanpa berbicara apapun.
nampak sudah ada kasur dan lemari pakaian yang nampak baru. mungkin baru di beli.
aku duduk di ranjang. dan memandang seisi kamar ini.
bagaimana aku akan menjalani hidup dengan orang yang bahkan baru saja aku kenal?
rasa lelah yang di rasakan raga dan jiwa ku. membuat ku ingin berbaring di atas kasur yang empuk. rasanya aku ingin melepaskan semua beban hidup ini.
aku pun berbaring. memandang atap kamar yang nampak cat dari plafon nya sudah mulai pudar. hingga aku pun tertidur pulas.
aku pun terbangun di tengah malam.
aku merogoh tas ku. dan mengambil ponsel ku. nampak jam menunjukan pukul 11.00 malam
rasa lapar yang ku rasakan. membuatku tak bisa tertidur kembali. apalagi aku belum makan seharian ini.
tadi siang memang aku sempat di tawari makan. namun aku menolak. jangan kan untuk makan. sekedar berbicara saja aku enggan.
namun saat ini. perut ku benar benar terasa lapar. aku pun melangkah ke luar kamar.
berharap jam segini ada penjual makanan yang lewat.
namun nihil. tak ada satupun tanda tanda manusia yang beraktivitas di jam segini.
dengan tangan yang memegang perut. aku pun masuk kembali ke dalam kamar.
dan nampak. Adit tengah terduduk.
ia memandangiku. aku pun dengan cepat membuang muka. dan berjalan cepat ke kasurku.
aku menyibukkan diri dengan memainkan ponsel ku. dan ia tetap memandangku.
jangan sampai apa yang aku takutkan akan terjadi malam ini.
"kamu kenapa tar? kok pegang perut? kamu lapar?" tanya Adit dengan suara lemah lembut.
aku hanya menggelengkan kepala. padahal aku sangat lapar.
"ohh...iya kalo gak apa apa."
saat ia hendak tidur kembali. sial nya perut ku malah berbunyi.
"kkrrt"
aku sontak melebarkan mata. dan dia nampak terduduk kembali sembari memandangiku.
"hehehe..kamu lapar tar? setahu ku jam segini tidak akan ada penjual makanan yang lewat, kalo kamu mau aku akan Carikan?"
aku hanya diam, tak mengiyakan ucapan nya. walau aku lapar. tak mungkin kan aku memintanya untuk mencarikan makanan untuk ku makan.
tanpa berbicara lagi. ia pergi keluar kamar. nampak ia pergi ke arah belakang.
dan terdengar ada suara kompor di nyalakan.
entah apa yang dia perbuat di sana?
setelah beberapa lama. ia masuk dengan membawa semangkuk mie instan. dan sebotol air putih di tangan nya.
kini ia duduk di hadapan ku. aku yang merasa canggung. lantas mundur sedikit sembari terus memainkan ponsel ku.
"ini kamu makan ini dulu, buat ganjal perut. besok pagi baru aku Carikan makanan"
ia menyodorkan mangkuk mie tersebut,
namun aku tak menyambutnya.
aku masih sangat kesal. mengapa ia menerima perjodohan ini.
karna beberapa saat aku tak menyambut mie buatan nya. ia pun menaruhnya di depan ku. dan berjalan kembali untuk tidur.
rasa gengsi ku yang besar. membuatku enggan memakan masakan nya. apalagi aku sangat kesal padanya.
namun aroma bumbu mie tersebut. nampak sangat lezat.
terlebih aku sangat lapar.
aku memandang nya, dan melihat bahwa ia sudah tertidur.
ku taruh ponsel ku. dan mengambil mangkuk mie tersebut. ku hirup bau nya sangat enak.
dan dengan sangat hati hati ku sendok mie tersebut dengan sangat pelan. berharap dia tidak bangun. dan memergokiku tengah makan.
suap demi suapan mie instan ini masuk ke mulutku. kuah yang sangat enak untuk di seruput.
saat suapan terakhir. ternyata dia tengah memandangiku. aku yang gelagapan. dan kaget. karna ternyata dari tadi dia memperhatikan ku.
sambil senyum. ia menyodorkan tisu pada ku,
aku pun bergegas menaruh mangkuk mie kosong itu di atas meja kosmetik dan meminum air putih dari botol yang tadi di bawanya.
sial nya kenapa aku sampai lengah
aku pun langsung berbaring demi menghindari nya. aku berbaring membelakanginya namun sekilas aku mendengar bahwa dia tertawa.
aku melihat jam di ponsel ku menunjukan pukul 12,30 malam.
lantas aku pun membuka satu aplikasi berwarna hijau. dan berlogo telepon itu.
sudah dari pagi tak ku aktifkan WhatsApp ku,
saat ku buka ternyata banyak pesan masuk dari beberapa teman ku.
mereka mengejekku. karna ini akan menjadi malam pertamaku.
"cciieee, yang mau malam pertamaan, jangan lupa berdoa"ucap salah tau teman ku
"jangan lupa kunci pintu dan jendela"
dan beberapa pesan yang tak ku baca
apa yang mereka pikirkan? apa mereka berpikir aku akan melangsungkan malam pertama.
mereka benar benar aneh. sudah tahu bahwa aku menikah tanpa rasa cinta. dan malah tak mengenal suamiku.
masa iya aku akan berbahagia layak nya pasangan pengantin baru.
ku tutup kembali aplikasi tersebut.
dan mata mulai berat. mungkin karna perut ku sudah kenyang.
akhirnya aku pun tertidur pulas.
hingga terbangun kan oleh suara ayam jago yang berkokok. dengan mata yang berat. ku ambil ponsel ku. dan melihat jam pukul 04,00 dini hari.
aku yang malas bangun. terlebih udara dingin yang se akan menusuk.
ku tarik kembali selimut ku. dan memejamkan mata.
namun ternyata adit sudah tidak ada di kamar.
tak ku hiraukan kepergian nya. namun beberapa saat kemudian ia kembali dengan rambut yang basah.
ia kemudian pergi ke lemari. dan mengambil pakaian Koko dan sajadah.
ternyata ia akan melangsungkan sholat subuh.
ia keluar dari kamar. dan nampak suara pintu depan pun tertutup. mungkin ia akan sholat di mushola.
aku pun melanjutkan tidur ku, tanpa ku hiraukan dirinya.
hingga tak terasa. ternyata waktu sudah pagi. cahaya mentari yang masuk dari sela sela jendela kamar membangunkan tidurku.
rupanya hari sudah pagi.
aku pun duduk sejenak. dan melihat ponsel pukul 07,00 pagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
abdan syakura
masih nyimak nih
2023-01-13
1
Dewi Anjasmaraa
belom ada yg komen
2022-12-24
1