aku bersandar di ranjang. sembari memainkan ponsel ku beberapa saat. sebelum akhirnya aku memutuskan untuk keluar kamar. udara terasa dingin pagi ini,
saat ku buka pintu kamar. nampak sekali ruang tengah sudah rapi. lantai yang bersih berbeda sekali dengan kemarin. kaca jendela pun sudah bersih. ku langkahkan kaki menuju luar. dan benar saja halaman depan yang di penuhi rumput liar. kini sudah bersih.
aku terheran siapa yang sudah membersihkan semua. hingga terdengar suara riuh di dapur. aku pun menghampiri arah suara tersebut. dan nampak Adit tengah memindahkan rak piring. kini dapur sudah sangat rapih dan bersih.
saat ku lihat sekeliling, ternyata dia menyadari keberadaan ku. dia nampak melihat dan menghampiriku.
"kamu udah bangun tar? kamu mau mandi dulu atau sarapan?"
pertanyaan yang membuat ku tak bisa berkata kata. akhirnya aku pergi masuk ke dalam kamar. dan mengambil baju ku di dalam tas.
ku putuskan untuk mandi. agar lebih segar
aku pun berjalan menuju kamar mandi.
dan Adit tengah mengelap meja kompor.
ia melihat ku. dan serentak mengambil keranjang yang di penuhi lap kotor yang menghalangi pintu kamar mandi.
aku pun masuk kamar mandi. tanpa berbicara dengan nya. ku tutup pintu kamar mandi
dan nampak sekali bahwa kamar mandi sudah sangat bersih dan rapih. tembok bagian atas kamar mandi. di hiasi wallpaper dinding dengan warna yang cerah. plafond kamar mandi pun sudah tidak usang lagi.
namun aku terperangah. tatkala melihat rak kamar mandi berisikan sabun dan shampo yang biasa ku pakai.
bagaimana mungkin Adit tahu merek sabun dan shampo ku?
ahh pasti ibu atau ayah yang memberi tahu dia.
aku pun mandi. guyuran demi guyuran air yang dingin. rasanya menembus pori pori kulitku.
setelah selesai mandi. ku buka pintu kamar mandi. dan tak ku temukan Adit di sana.
akhirnya aku pun berjalan menuju kamar. dan nampak Adit tengah berada di kamar yang satunya lagi.
ia tengah memasang wallpaper dinding berwarna toska dengan corak bunga kecil. nampak apik saat ia tengah memasang wallpaper tersebut.
karna aku tak mau ia sadar ku perhatikan. aku pun memilih masuk ke kamar. ku rapikan baju dan rambutku yang sedikit berantakan.
setelah itu. ku buka jendela kamar. agar udara masuk. ku rapikan seprei dan selimut.
seletah rapih aku memilih keluar. untuk menikmati udara luar.
walau dalam hati tak tega melihat Adit. membereskan rumah sendirian. namun aku pun enggan membantunya.
ku langkahkan kaki keluar rumah. terasa segar pagi hari ini. udara perkampungan yang terkenal jauh dari polusi.
aku memilih berjalan jalan sedikit. agar badan sedikit segar. berpapasan dengan beberapa warga. ada yang menuju ladang. ada yang membereskan rumah.
dan tibalah aku di satu warung nasi. nampak warung tersebut menjual nasi uduk dan beberapa jenis gorengan.
ada beberapa ibu ibu tengah berbelanja.
aku pun menghampiri warung tersebut.
karna rasanya aku ingin makan nasi uduk pagi ini
nasi uduk di temani gorengan pasti akan lebih enak.
aku pun mengantri karna aku yang datang paling belakangan.
beberapa ibu ibu nampak heran melihatku. mungkin merasa asing. karna aku warga baru disini.
"Neng yang baru pindah ke rumah itu ya?" nampak satu ibu bertanya sembari menunjuk rumah tempat yang ku tinggali.
"Iya Bu, baru pindah kemarin"
"oh pengantin baru yaa" ucap salah satu ibu itu.
aku pun hanya menjawab nya dengan senyuman. enggan rasanya mengiyakan ucapan ibu tersebut. terlebih aku tak menerima perjodohan ini.
"Mau beli apa neng" ucap si ibu penjual
"Mau nasi uduk nya aja Bu, sama ini gorengan bakwan dan tempe"
"oke, bentar ya neng. ibu siapin punya ibu ibu dulu" ucapnya ramah
aku pun memilih duduk di satu bangku yang di sediakan di warung tersebut.
dalam hati. enggan aku membelikan Adit makanan. namun apa kata ibu ibu disini jika aku hanya membeli satu bungkus nasi.
setelah beberapa saat menunggu. akhirnya tiba giliran ku.
"Mau berapa bungkus nasi uduk nya neng?"
"Mau dua bungkus aja Bu"
"Nasi uduk nya di campur atau nggak?"
"di campur saja Bu"
setelah selesai membungkus. aku memilih beberapa gorengan,
dan setelah membayar, aku pun pergi pulang.
sesampainya di rumah. Adit nampak sedang mengepel kamar yang tadi dia renovasi.
aku masuk dan duduk sejenak di ruang tengah rumah. Adit nampak memperhatikan ku.
aku pun membuka bingkisan nasi tadi. dan menaruh milik Adit tanpa menawarinya. aku enggan sekali berbicara dengan nya.
aku pun makan dengan lahap nya. karna memang nasi uduk adalah sarapan favoritku. terlebih menurutku ini sangat enak.
Adit nampak sudah selesai dengan pekerjaan nya. ia mengelap keringat di dahinya.
dan duduk di depan meja tv
aku yang merasa tak tega pun. memberikan nasi miliknya. ia nampak terkejut. dan menerimanya.
kami makan berjauhan.
saat tengah enak makan. aku malah tersedak sambal dari si ibu. mendengar aku ter batuk batuk. Adit dengan cepat pergi ke dapur dan membawakan ku segelas air putih.
aku pun menerimanya. dan dengan cepat meminumnya.
Adit yang memperhatikan ku. nampak lega tatkala melihatku membaik.
"Kalo makan pelan pelan,dan jangan lupa berdoa" ucapnya lembut
aku hanya diam tak menjawab ucapannya.
setelah selesai makan
aku membersihkan tangan di dapur. dan memutuskan kembali masuk ke kamar.
ku ambil ponsel ku. dan melihat laman media sosial.
dan masuk ke profil ku. ku lihat beberapa foto kebersamaan ku bersama Roni.
saat kami sekolah, saat kami bermain,
Roni memang bukan hanya mantan pacarku. namun teman masa kecilku.
kebersamaan kami sedari kecil. yang membuatku berat kehilangan dirinya.
nampak juga satu foto. dimana ia memberi ku satu kejutan saat ulang tahun ku.
dan satu boneka yang sampai saat ini tersimpan rapih di kamar ku.
berat rasanya. melupakan seseorang yang menjadi teman. sahabat dan kekasih.
melupakan orang yang sedari kecil bersama.
dan harus di gantikan dengan orang asing.
tak sadar air mata ku pun terjatuh.
sekarang aku memiliki satu kehidupan baru. di mana sekarang telah menjadi se orang istri.
walau aku menolak seribu kali pun. tetap saja tidak akan berdampak apa apa.
keputusan orang tua ku. mungkin yang terbaik.
tak ada salah nya. aku belajar menganggap Adit sebagai teman?
saat tengah sibuk dengan ponsel dan pikiran ku, tiba tiba Adit masuk.
"Kamar ini mau aku renovasi kan atau tidak? takutnya kamu tidak suka dengan cat atau posisinya"
aku hanya diam, memang aku tak suka dengan posisi kamar ini. apalagi cat dan plafond nya
"boleh," jawabku singkat,
Adit nampak tersenyum mendengar aku berbicara,
"Mau di ganti warna apa?"
"Hijau tosca"
kemudian Adit keluar, dan entah pergi kemana menggunakan motor nya.
aku yang terduduk di kasur sambil memainkan ponsel ku.
hingga beberapa saat kemudian. suara motor Adit tiba.
ia masuk dengan membawa wallpaper dinding berwarna hijau tosca. dan wallpaper plafon berhiaskan tema langit.
"Kita pakai wallpaper saja ya,lebih cepat pemasangan nya" ucapnya
"Iya" jawabku singkat
kemudian dia menggeser lemari, yang memang baru ada baju nya. dan mengelap tembok kemudian memasang wallpaper.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments