Pagi ini Bulan bangun lebih pagi dari biasanya. Semalam bulan dapat pemberitahuan bahwa ia diterima masuk kerja dan bisa mulai bekerja hari ini. Bulan yang terlampau semangat sampai tidak bisa tidur membayangkan ia akan bekerja di perusahaan besar. Karena terlalu semangat bulan menjadi susah tidur dan bangun lebih cepat.
Bulan sudah memasak dan sekarang berdiri di depan cermin full body miliknya di kamar sambil mengamati penampilannya. Celana bahan warna hitam, Hem lengan panjang warna cream yang dimasukkan ke dalam celana serta sepatu hak tinggi melekat sempurna di kakinya. Bulan membubuhkan riasan tipis di wajahnya dan menambahkan lipstik warna pink cerah yang sesuai dengan bibirnya agar tidak terlalu pucat. Serta rambut yang diikat ekor kuda menampilkan leher jenjangnya. Setelah memastikan penampilannya sempurna sekali lagi di kaca, Bulan meraih tas dan ponsel yang ada di kasur dan mulai berjalan menuju halte untuk mencegat taksi yang akan membawanya ke kantor hari ini.
Sesampainya di kantor bulan menuju lobi untuk menanyakan letak ruang HRD.
" Permisi kak, boleh tanya sesuatu ", kata bulan disertai senyum manis
" Boleh, ada yang bisa saya bantu ", kata sang resepsionis ramah.
" Letak ruang HRD dimana ya kak ?", tanya bulan
" Anda bisa naik lift menuju lantai 6, ruangan pertama, dan anda juga bisa memakai lift yang itu ", kata resepsionis ramah sambil menunjuk lift yang bisa Bulan gunakan.
" Baik kak, terimakasih ", kata bulan sambil tersenyum dan berlalu. Sang resepsionis hanya mengangguk dan tersenyum ramah.
Bulan menuju lift dan masuk. Kebetulan lift sedang tidak terlalu ramai, bukan menekan angka 6 dan lift mulai melaju ke atas. Bulan ke luar dari lift dan menuju ruang HRD yang dibilang oleh mbak-mbak resepsionis tadi.
tok tok tok " permisi ", kata bulan sambil mengetuk pintu. Tak lama pintu dibuka dan bulan di persilahkan masuk.
" ada yang bisa saya bantu ", kata seorang pria yang ada di dalam ruangan.
" Begini kan kemarin saya mengikuti wawancara, dan hari ini saya diminta untuk mulai bekerja dan diminta untuk ke ruang HRD terlebih dahulu ", jelas bulan sambil tersenyum.
" baik, atas nama ?, tanya HRD
" Rembulan Teara Vanindya", kata bulan
" baik kamu bisa langsung menuju ke lantai 20, naik lift yang tadi kemudian cari ruangan sekretaris di sana, paham ?", kata HRD yang menjelaskan kepada bulan.
" paham ", kata bulan sambil mengangguk
HRD tadi berdiri sambil mengulurkan tangan
" Leon Taruga William, panggil aja Leon, kata orang tersebut. Bulan ikut berdiri sambil mengulurkan tangan menjabat tangan Leon.
" Rembulan Teara Vanindya, panggil aja Bulan, kata bulan sambil memperkenalkan dirinya.
" Selamat bergabung di perusahaan, dan semoga betah kerja di sini, kata Leon kemudian melepas tangannya.
" Terimakasih dan saya permisi terlebih dahulu ", kata bulan sambil tersenyum manis dan berlalu dari ruangan itu.
Bulan naik lift kembali dan naik ke lantai 20. Di sana bulan hanya menemukan 2 ruangan, bulan masuk ke dalam ruangan bertuliskan sekretaris dan mulai mengetuk
tok tok tok, " permisi " kata bulan
" masuk ", sahut suara dari dalam
Bulan membuka pintu dan mulai masuk, bulan menghampiri laki - laki yang ada di meja dan menjelaskan tujuannya datang kesini.
" permisi, saya Rembulan, pegawai baru dan kata pak Leon HRD saya diminta menuju ke sini ", kata bulan menjelaskan sambil tersenyum.
Laki - laki tadi hanya mengangguk kemudian berdiri dan berkata " ikuti saya ", bulan mengikuti langkah laki - laki itu keluar ruangan dan masuk ruangan dengan tulisan CEO.
tok tok tok, " Permisi pak saya membawa pesanan anda ", kata laki - laki itu yang membuat dahi bulan mengernyit tapi ia memutuskan untuk diam.
" Masuk ", kata suara dari dalam.
Mereka berdua masuk, dan bulan takjub dengan ruangan itu karena begitu besar dan mewah hampir saja bulan membuka mulutnya lebar-lebar jika ia tidak malu.
" Juan tinggalkan dia di sini", kata laki - laki yang duduk di kursi kebesaran menghadap keluar. Tanpa kata-kata lelaki yang di panggil Juan tadi keluar dan menutup pintu. Bulan yang merasa jantungnya deg-degan hanya menunduk menatap lantai. Laki-laki itu berbalik dan menatap bulan dari ujung kepala sampai ujung kaki. " Siapa namamu ", kata orang itu. Bulan agak terkejut mendengar suara yang agak berat dan terkesan maskulin di telinganya, Bulan mengangkat kepala sambil menatap laki-laki itu ia berkata " Rembulan Teara Vanindya, bisa dipanggil bulan ", kata bulan dengan senyum manis. Revan yang melihat senyum manis itu sedikit tertegun tetapi ia berusaha untuk biasa saja.
" Kamu diterima sebagai asisten pribadi saya yang mengurus segala keperluan saya mulai dari pagi sampai pulang kerja, kamu bisa mulai bekerja besok. Datang ke alamat ini jam 6 pagi ", kata Revan sambil menyerahkan kartu nama miliknya.
" Baik pak ", kata bulan sambil menerima kartu nama tersebut, tanpa membantah.
" Jika tidak ada yang kamu tanyakan kamu bisa kembali sekarang ", kata Revan
" Baik kalau begitu say undur diri terlebih dahulu ", kata bulan kemudian berlalu keluar ruangan dan pulang.
Revan menatap punggung bulan yang menghilang di balik pintu sambil tersenyum tipis, " cantik ", begitu batinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments