Awal Baru

Pagi ini Bulan bangun dari tidurnya yang tanpa mimpi tanpa alarm, karena setiap libur bulan tidak pernah memakai jasa alarm untuk membangunkan paginya agar tidak berisik. Bulan meregangkan otot-ototnya sebelum beranjak dari tempat tidur. Ia masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi, selesai melakukan ritual paginya bulan ke dapur, ia berminat untuk membuat sarapan sekaligus makan siang. Bulan memasak telur ceplok yang matang karena, bulan tidak menyukai yang setengah matang. Menurut bulan telur setengah matang sama saja masih mentah dan tidak layak dikonsumsi. Bulan juga Memasak sayur sop dan sambal extra pedas favoritnya.

Selesai masak, ia mengambil vakum cleaner miliknya untuk menyedot debu-debu yang menempel di rumahnya, walaupun rumah itu jarang berpenghuni karena ia kebanyakan menghabiskan waktu di luar untuk bekerja dan menurutnya ia sibuk, tidak bisa terlalu ber ekosistem di rumahnya sendiri. Bulan membersihkan rumah sambil bersenandung, ia menyambungkan ponsel dengan speaker bluetooth yang ada di atas meja tamu. Bulan menikmati kegiatan paginya dengan santai.

Selesai beberes rumah bulan sarapan sekaligus makan siang, tidak lupa dengan ponsel di tangan. Bulan ingin mengecek apakah lowongan-lowongan yang ia kirim kemarin membuahkan hasil. Bulan melihat ada beberapa pesan masuk, bulan hampir tersedak ketika membaca sebuah pesan masuk yang berisi bahwa dia bisa melakukan wawancara besok. Bulan melotot melihat pesan itu, tak lama dia berdiri dan bersorak

" Yey, akhirnya dapet kerja juga ", kata bulan sambil melompat-lompat layaknya anak kecil. Selesai dengan euforianya bulan kemudian mengetik dengan cepat balasan bahwa besok dia bisa ikut wawancara tersebut.

Selesai makan, bulan yang rasa senangnya sedang meluap-luap memutuskan untuk mandi dan ia akan jalan-jalan di taman dekat rumahnya untuk me time, sembari mempelajari apa yang harus ia persiapkan besok.

Bulan keluar dari rumahnya sekitar jam 2 siang, dia berjalan kaki menuju taman itu. Di taman bulan duduk di bangku pojok, ia menghempaskan tubuhnya ke kursi dan memandang sekeliling yang tidak terlalu ramai. Bulan mengedarkan pandanganya ke segala penjuru arah, meng amat - amati sekitar untuk melihat sesuatu yang mungkin menarik. Bulan menarik nafas kemudian ia fokus ke ponselnya yang menampilkan sederet pertanyaan yang mungkin saja akan ditanyakan. Bulan fokus ke ponselnya tanpa memperhatikan sekitarnya lagi, ia terlalu khusyuk dan tenggelam dalam pertanyaan - pertanyaan yang ia pelajari.

Setelah sekian lama bulan menunduk, ia kemudian menegakkan kepala kembali karena pegal dan ia sudah menunduk cukup lama. Bulan melihat jam di ponselnya yang ternyata sudah menunjukkan pukul 5 sore, pantas jika ia merasa lehernya pegal dan agak nyeri ketika digerakkan.

Bulan mengedarkan pandangannya, ia menatap sekeliling taman yang mulai ramai dipenuhi banyak keluarga, anak-anak, remaja, anak muda dan dia sendiri yang terlihat sendiri. "menyedihkan bukan', diantara banyaknya orang bulan justru merasa kesepian. Bulan melamun dan kemudian menghela nafasnya sendiri. sekali lagi bukan mengedarkan pandang, tidak ada yang terlalu menarik di matanya. Bulan mulai membereskan bawaannya dan bersiap untuk pulang. Bulan bangkit dari duduknya dan berjalan pulang, walah bulan tahu tidak akan ada yang menunggunya di rumah, bulan kembali menghela nafasnya kemudian berjalan pulang sambil menunduk tanpa mengamati sekitar lagi, karena dengan melihat pemandangan itu hanya membuat hatinya semakin terluka dan kesepian.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!