Bab 3 Hari Pertama Bekerja

Minggu ini aku lalui bersama dengan teman teman baruku, mereka ternyata adalah orang yang ramah dengan segala tingkah lakunya.

" Hari ini kita kemana guys, apa ada yang sedang ada acara kencan dengan kekasihnya? bagi yang tidak,main bareng yuk.. kemana gitu" Usul Intan.

" Boleh deh lagi suntuk juga ini di rumah seharian." Balas Riri.

" Kita ke mall saja yuk, cuci mata, kemaren kan habis terima gaji say.." Dewi ikut menimpali.

" Tapi kita beberes dulu yaa, nanti kalau pulang kan capek, jadi bisa langsung istirahat"Usul Ayu.

Kami langsung gotong royong membersihkan setiap sudut kos kosan. Kamar yang belum terisi juga ternyata seminggu sekali tetap di bereskan, agar tak terlalu berdebu.

Penghuni lantai satu akan membereskan semua di lantai satu begitu juga untuk di lantai dua, di bereskan semua penghuni lantai dua.

Untuk lantai tiga ruang cuci kami akan bereskan rame rame. Karena lantainya harus di sikat paling tidak satu Minggu sekali agar tidak berlumut.

Maklum pasti lantai tiga selalu basah karena memang khusus untuk bagian cuci mencuci.

Tak terasa waktu berlalu kami telah selesai beberes dan sudah rapi tinggal berangkat.

Ternyata delapan di antara mereka punya motor yang biasa di pakai untuk transportasi, yang tak punya motor berboncengan dengan yang punya motor.

Aku di bonceng oleh Intan. Setelah keluar kami langsung mengunci pagar.

Intan menjelaskan bahwa di samping asrama Kami itu adalah tempat kami bekerja. Memang tempat ini termasuk dalam pusat kota.

Butik dan gharment tempat produksinya juga masih dalam kawasan yang sama. Seberapa kaya kah si bos ini. Hingga mempunyai lahan yang lumayan luas. Mudah-mudahan aku betah bekerja di sini.

Sambil mengendarai motornya intan menjelaskan padaku, bahwa masih ada mess untuk pegawai yang berkeluarga. Sebenarnya juga di berikan tempat tinggal.

Ada sekitar seratus kepala keluarga yang tinggal di sana. Produknya juga di pasarkan tidak hanya dalam negeri tapi juga luar negeri.

Wahh ternyata aku bekerja di perusahaan bonafit. Banyak memang karyawannya, hanya saja banyak yang lebih memilih tinggal dengan keluarga sendiri atau memilih kos di luar, mungkin karena tak tahan dengan jam malam nya. Padahal mungkin itu lebih baik menurutku.

Tak terasa kami sudah sampai di mall x di jalan y. Mall ini belum pernah aku datangi, mungkin karena dulu masih terlalu sibuk dan malas untuk jalan saat aku masih berada di kota ini lima tahun yang lalu.

Kami menghabiskan waktu dengan berkeliling mall, aku juga membeli perlengkapan ku untuk masuk kerja besok.

Waktu berlalu dengan cepat, keseruan kami melalui waktu seharian ini sangat menyenangkan. Kami sudah tiba di kamar masing masing untuk mulai mengarungi mimpi.

Alarm dari ponselku saat sudah meraung-raung untuk membangunkan ku pagi ini.

Aku bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka dan merapihkan kamarku, hanya sekedar menyapu saja karena kemaren sudah aku pel pikirku.

Paling nanti pulang bekerja aku baru mengepelnya. Selesai itu aku langsung keluar kamar, karena sesuai kesepakatan kemaren jadwal piket di ganti menjadi hari ini orang orang lantai satu yang piket besoknya orang orang lantai dua, begitu seterusnya kecuali hari Minggu itu gotong royong pastinya.

Kami mulai menyibukkan diri dengan pekerjaan kami masing masing, ada yang menyapu, mengepel dan memasak.

Oh ya ada juga yang menyiram tanaman yang ada di lantai tiga, bukan bunga yang di tanam di lantai tiga melainkan segala jenis bumbu dapur ada di sana, makanya biaya belanja bulanan kami cukup murah pikirku.

Kalau mau masak tinggal petik saja. sepertinya orang orang penghuni kos sangat pintar memanfaatkan lahan yang ada pikirku. Wilayah nya juga cukup jika hanya untuk menanam segala jenis bumbu dapur.

Dengan perawatan yang bagus hasilnya juga cukup memuaskan pikirku lagi.

Setelah selesai sarapan kami langsung keluar untuk bekerja, ternyata yang bekerja pagi ini hanya delapan orang termasuk aku, empat orang sisanya ternyata bekerja di butik dan dapat shift siang jam satu siang.

Sesampainya di tempat kerja aku langsung di antar kan intan ke ruang HRD untuk menghadap.

Aku menggunakan kemeja putih panjang tangan, celana bahan panjang berwarna hitam dan sepatu karet hitam. Itu info yang aku dapat dari intan.

Setelah menerima instruksi dari HRD aku menghadap SPV yang ternyata laki laki yang sedikit gemulai, pak Iwan namanya. Dia cukup ramah juga ternyata.

Aku mengikutinya menuju tempat dimana akan menjadi tempat kerja untuk kedepannya.

Aku di tempatkan di bagian dress kombinasi, gabungan antara kain dan kebaya, syukurlah pikirku. Hanya saja di sini aku tinggal menjahit saja bahan yang sudah di potong dang dikelompokkan.

Prosesnya juga tidak mengerjakan langsung jadi baju satu, untuk pemasangan resleting atau kancing itu di bagian yang berbeda. Aku hanya menggabungkan saja badannya.

Lagian gajinya bulanan, hanya saja tetap pakai target. Begitu instruksi yang kudengarkan. Kesempatan emasnya adalah semuanya bisa berkarir.

Bagi siapa saja yang mampu memberikan ide design yang berhasil lolos, maka dia akan mendapatkan bonus di tambah bonus penjualannya.

Gambar design dan bentuk fisik pakaian menjadi penilaian, tapi semua bahannya kami para partisipan yang harus mengusahakan.

Selesai mendengar semua penjelasan dari SPV, aku langsung di arahkan ke mesin jahit ku. Jika kerjaku bagus mungkin aku akan di pindah ke bagian wedding. Tempat mbak ayu bekerja.

Di sini aku bekerja bareng intan saja, yang lain di divisi yang berbeda. Aku mulai mengerjakan pekerjaan ku yang sudah menunggu untuk di kerjakan.

Mereka juga hanya menerangkan dasarnya saja. Karena saya hanya tinggal mengikutinya tidak terlalu sulit untuk di ajarkan. Sebab sudah punya dasar menjahit.

Berbeda dengan intan, dia harus mengikuti training selama tiga bulan menjalani semua bagian dasar untuk mendapat pelatihan dasar menjahit. Bisa di katakan dia ikut kursus kilat.

Dia beruntung belajar tapi di gaji, berbeda dengan kebanyakan orang, kalau ingin belajar ya harus keluar uang dulu.

Kami di sini sangat fokus bekerja, tidak ada yang bercanda gurau. Hanya terdengar suara mesin jahit yang saling bersahutan. Masih pagi jadi masih fokus pikirku.

Bekerja di sini merupakan tantangan nyata untuk ku, beda ketika aku menjahit desa, model itu itu saja, jika ada yang request model rumit, harga minta terlalu murah.

Di sini hanya untuk jahit badannya saja pendapatan sudah lumayan. Masih ada kesempatan untuk berkarya dan dapat apresiasi. Katanya cukup sulit untuk masuk ke sini.

Aku benar benar beruntung dapat melewati segala tes yang di gunakan. Meski harus tawar menawar dengan bos, yang tidak ku ketahui apakah pemilik atau hanya kepercayaan saja.

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 Menuju Ibukota
3 Bab 2 Berkenalan Dengan Anak Kos
4 Bab 3 Hari Pertama Bekerja
5 Bab 4 Komunikasi
6 Bab 5. Luar Kota
7 Bab 6 Tuduhan Yang Tak Berdasar
8 Bab 7 Pernikahan Di Luar Dugaan
9 Bab 8 Penjelasan Dan Perdebatan
10 Bab 9 Berusaha Dekat
11 Bab 10 Kesepakatan
12 Bab 11 Angkasa Kurniawan Hartono
13 Bab 12 Masih Tentang Angkasa
14 Bab 13 Perhiasan
15 Bab 14 Menggoda Atau Tergoda
16 Bab 15 Apartemen
17 Bab 16 Pinangan
18 Bab 17 Pesta Pernikahan
19 Bab 18 Malam Pertama
20 Bab 19 Kembali Bekerja
21 Bab 20 Tuntutan Soal Anak
22 Bab 21 Mantan Tunangan Suamiku
23 Bab 22 Tragedi
24 Bab 23 Kabar Bahagia Dalam Luka
25 Bab 24 Ketakutan Angkasa
26 Bab 25 Kritis
27 Bab 26 Mimpi
28 Bab 27 Merasa Terabaikan
29 Bab 28 Kabar Mengejutkan
30 Bab 29 Kepergian Adara
31 Bab 30 Tragedi Pesawat
32 Bab 31 Bangkit
33 Bab 32 Mirip
34 Bab 33 Anastasya
35 Bab 34 Melupakan
36 Bab 35 Kebahagiaan Kembar Lima
37 Bab 36 Kabar Mengejutkan
38 Bab 37 Menanti
39 Bab 38 Bertemu
40 Bab 39 Bertemu 2
41 Bab 40 Pertengkaran
42 Bab 41 Kembar Lima
43 Bab 42 Hari Pertama Sekolah
44 Bab 43 Ungkapan Maaf
45 Bab 44 Kecelakaan
46 Bab 45 Terbuka
47 Bab 46 Tempat Yang Berbeda
48 Bab 47 Pertemuan Keluarga
49 Bab 48 Trauma yang Muncul Kembali
50 Bab 49 Penjelasan
51 Bab 50 Di luar Perkiraan
52 Bab 51 Selamat Datang Abang
53 Bab 52 Permintaan
54 Bab 53 Momen
55 Bab 54 Bahagia
56 Bab 55 Momen Keluarga
57 Bab 56 Pertemuan tak terduga
58 Bab 57 Belanja
59 Bab 58 Berdamai
60 Bab 59 Niat Terselubung Angkasa
61 Bab 60 Pulang
62 Bab 61 Terkejut
63 Cerita baru
64 Bab 62 Penolakan Angkasa
65 Bab 63 Peringatan
66 Bab 64
67 Bab 65 Bersama Keluarga Reyhan
68 Bab 66 Bertemu Mantan
69 Bab 67 Ular Betina
70 Bab 68 Tamu Tak Di Harapkan
71 Bab 69 Bukan Mimpi
72 Bab 70 Takut
73 Bab 71 Lega
74 Bab 72 Hukuman
75 Bab 73 Perkembangan
76 Bab 74 Kemarahan Angkasa
77 Bab 75 Sadar
78 Bab 76 Kedatangan Hartono
79 Bab 77 Permohonan
80 Bab 78 Keputusasaan
81 Bab 79 Berusaha
82 Bab 80 Berkumpul
83 Bab 81 Carla dan Ratmi
84 Bab 82 Waktu berlalu
85 Season 2. Aaron
86 Season 2 . Jeweran cinta bunda
87 Season 2 Pulang
88 Season 2 Tiba
89 Season 2 Penolakan
90 Season 2 Kembali
91 Season 2 Sisi Lain Abel
92 Season 2 Kembali 2
93 Season 2 Persiapan.
94 Season 2 Tragedi
95 Season 2 Penyelamat
96 Season 2 Peringatan
97 Season 2 Bertemu
98 Season 2 Meninggalkan Desa
99 Season 2 Menemukan Dalang kecelakaan
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 Menuju Ibukota
3
Bab 2 Berkenalan Dengan Anak Kos
4
Bab 3 Hari Pertama Bekerja
5
Bab 4 Komunikasi
6
Bab 5. Luar Kota
7
Bab 6 Tuduhan Yang Tak Berdasar
8
Bab 7 Pernikahan Di Luar Dugaan
9
Bab 8 Penjelasan Dan Perdebatan
10
Bab 9 Berusaha Dekat
11
Bab 10 Kesepakatan
12
Bab 11 Angkasa Kurniawan Hartono
13
Bab 12 Masih Tentang Angkasa
14
Bab 13 Perhiasan
15
Bab 14 Menggoda Atau Tergoda
16
Bab 15 Apartemen
17
Bab 16 Pinangan
18
Bab 17 Pesta Pernikahan
19
Bab 18 Malam Pertama
20
Bab 19 Kembali Bekerja
21
Bab 20 Tuntutan Soal Anak
22
Bab 21 Mantan Tunangan Suamiku
23
Bab 22 Tragedi
24
Bab 23 Kabar Bahagia Dalam Luka
25
Bab 24 Ketakutan Angkasa
26
Bab 25 Kritis
27
Bab 26 Mimpi
28
Bab 27 Merasa Terabaikan
29
Bab 28 Kabar Mengejutkan
30
Bab 29 Kepergian Adara
31
Bab 30 Tragedi Pesawat
32
Bab 31 Bangkit
33
Bab 32 Mirip
34
Bab 33 Anastasya
35
Bab 34 Melupakan
36
Bab 35 Kebahagiaan Kembar Lima
37
Bab 36 Kabar Mengejutkan
38
Bab 37 Menanti
39
Bab 38 Bertemu
40
Bab 39 Bertemu 2
41
Bab 40 Pertengkaran
42
Bab 41 Kembar Lima
43
Bab 42 Hari Pertama Sekolah
44
Bab 43 Ungkapan Maaf
45
Bab 44 Kecelakaan
46
Bab 45 Terbuka
47
Bab 46 Tempat Yang Berbeda
48
Bab 47 Pertemuan Keluarga
49
Bab 48 Trauma yang Muncul Kembali
50
Bab 49 Penjelasan
51
Bab 50 Di luar Perkiraan
52
Bab 51 Selamat Datang Abang
53
Bab 52 Permintaan
54
Bab 53 Momen
55
Bab 54 Bahagia
56
Bab 55 Momen Keluarga
57
Bab 56 Pertemuan tak terduga
58
Bab 57 Belanja
59
Bab 58 Berdamai
60
Bab 59 Niat Terselubung Angkasa
61
Bab 60 Pulang
62
Bab 61 Terkejut
63
Cerita baru
64
Bab 62 Penolakan Angkasa
65
Bab 63 Peringatan
66
Bab 64
67
Bab 65 Bersama Keluarga Reyhan
68
Bab 66 Bertemu Mantan
69
Bab 67 Ular Betina
70
Bab 68 Tamu Tak Di Harapkan
71
Bab 69 Bukan Mimpi
72
Bab 70 Takut
73
Bab 71 Lega
74
Bab 72 Hukuman
75
Bab 73 Perkembangan
76
Bab 74 Kemarahan Angkasa
77
Bab 75 Sadar
78
Bab 76 Kedatangan Hartono
79
Bab 77 Permohonan
80
Bab 78 Keputusasaan
81
Bab 79 Berusaha
82
Bab 80 Berkumpul
83
Bab 81 Carla dan Ratmi
84
Bab 82 Waktu berlalu
85
Season 2. Aaron
86
Season 2 . Jeweran cinta bunda
87
Season 2 Pulang
88
Season 2 Tiba
89
Season 2 Penolakan
90
Season 2 Kembali
91
Season 2 Sisi Lain Abel
92
Season 2 Kembali 2
93
Season 2 Persiapan.
94
Season 2 Tragedi
95
Season 2 Penyelamat
96
Season 2 Peringatan
97
Season 2 Bertemu
98
Season 2 Meninggalkan Desa
99
Season 2 Menemukan Dalang kecelakaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!