Bab 2 Berkenalan Dengan Anak Kos

Haiii para pembacaku yang manis, terimakasih sudah mengikuti novel ini. Jangan bosan dan ikuti terus yaa dan jangan lupa kritik dan sarannya. karena kritik dan saran dari kalian semua sangatlah berarti untuk menambah semangat dan motivasi ku mengembangkan minatku dalam menulis.

Salam sayang dari ku untuk para reader tercinta.

Pagi menjelang tepat pukul enam pagi aku sudah terbangun dari tidur ku, aku segera ke kamar mandi untuk sikat gigi dan cuci muka. Untuk mandi mungkin agak siangan karena aku harus mencuci baju kotor ku.

Di dalam kamar sudah tersedia sebuah keranjang baju yang berwarna abu terang yang sudah terisi baju kotorku sepanjang perjalanan dari desa. Aku memasukkan detergent yang sudah ku persiapkan dari desa sebelumnya.

Kubuka pintu kamar ku dan aku berjalan keluar sambil mengangkat keranjang belanjaan, kemudian aku mengunci pintu kamarku.

Aku melihat sekelilingku masih sepi ternyata, mungkin karena hari libur jadi penghuni kamar yang lain masih betah untuk tidur di kamar, pagi ini kebetulan cuaca juga masih dingin.

Segera ku langkahkan kaki ku menuju lantai tiga. Kosan ini lumayan luas ternyata, tadi aku melihat di lantai satu setelah dari parkiran motor.

Ada ruang tamu yang di lengkapi dengan satu set sofa dan meja kaca yang di depannya ada televisi, kemudian ada sepuluh kamar yang saling berhadapan paling jarak antar pintu yang berhadapan sekitar satu meter.

Cukup menarik pikir ku. Parkiran dekat dengan pagar yang sudah di beri atap. Hanya saja ruang tamu nya seperti teras, sekilas aku berpikir apa tv nya nanti tidak hilang pikirku.

Tapi kembali terlintas di pikiranku sepeda motor yang berjejer saja tidak hilang, sambil menggelengkan kepala aku melanjutkan kembali langkahku.

Tiba di lantai dua aku juga menemukan kembali 10 pintu kamar yang masih tertutup. Oh ternyata di atas ruang tamu itu adalah dapur.

Ada dua kulkas yang lumayan besar juga lengkap dengan kitchen set dan perlengkapan lainnya.

Lain halnya dengan ruang tamu, dapur ini benar benar tertutup ada dua jendela besar yang dibuat dengan teralis dan pintu untuk masuk.

Mungkin menghindari tikus saat malam dan tak ada orang di kosan. Aku melangkahkan kaki ku naik ke lantai tiga.

Di lantai tiga seperti yang di jelaskan oleh intan di sini sudah tersedia dua mesin cuci yang di atasnya di beri genteng.

Ruang cucinya ukurannya sekita 5x5 meter yang tertutupi genteng.

aAda juga tempat untuk jemur baju ketika hujan turun. Selainnya di buat kosong tanpa atap hanya saja di batasi dengan besi besi bulat untuk pagar dan atasnya juga.

Jadi kalau ada yang niat jelek mencoba tindakan ekstrim melompat misalnya pastilah tak bisa. Aku tertawa kecil sambil memikirkannya.

Segera aku masukkan pakaian kotor ku di mesin cuci memasukkan air dan detergent. kulihat ke arah colokan listrik.

Ternyata colokannya sudah terhubung hanya tinggal memencet tombolnya saja.

Mesin cuci pun sudah ku putar. sambil menunggu aku bergegas turun kebawah kembali untuk membereskan kamarku.

Di kamarku ada sapu kecil yang sudah satu set dengan pengki nya. Aku letakkan di balik pintu. untuk kain pel di letakkan di kamar mandi.

Di sini setiap lantai di lengkapi dengan alat kebersihan, walaupun begitu di kamar juga sepertinya di sediakan. Melihat kamarku peralatannya cukup lengkap. Aku hanya tinggal membeli sabun saja.

Setelah selesai merapihkan kamarku, aku mulai membuka koper dan mengeluarkan baju bajuku untuk di susun ke lemari.

Selesai itu aku memasukkan sandal dan sepatu ke rak sepatu gantung di samping lemari. Lemari di letakkan di tembok sekat kamar mandi dan kamar tidur.

Sedangkan untuk mesin jahit letaknya di samping pintu bersebelahan dengan kasur tidur ku. Sudah hampir 45 menit aku membereskan kamarku.

Aku bergegas keluar untuk ke lantai tiga melihat cucian ku. Saat akan naik ke tangga kulihat intan sudah keluar dengan rambut yang acak acakan.

" Pagi Intan kamu baru bangun?" Tanyaku pada intan.

" Uhh iya mbak, aku nyenyak banget tidurnya"

Jawabnya sambil menggaruk tengkuknya dan menguap.

" Ya sudah aku ke atas dulu ya, mau beresin cucian baju". Kataku padanya

" Rajin banget mbak pagi pagi dah nyuci aja, kalau gitu bareng aja aku mau ke dapur ambil minuman dingin" Ujarnya seraya melangkahkan kakinya mengikuti ku naik ke atas tangga.

Kami berpisah di lantai dua, seperti katanya dia yang akan ke dapur sementara aku ke lantai tiga untuk mencuci.

Sesampainya di sana mesin cuci ternyata sudah berhenti berputar. Aku mengeluarkan air dan juga baju bajuku dan aku letakkan di ember.

Untuk membilas aku memilih membilas manual saja dari pada pakai mesin cuci pasti lebih bersih pikirku, selesai membilas aku langsung mengeringkannya di mesin pengering kemudian langsung menjemurnya.

Selesai itu aku membawa keranjang baju dan detergent ku untuk turun ke bawah. Ternyata sudah banyak yang bangun. dan sedang kumpul di dapur. Dapur yang lumayan luas cukup lah untuk berkumpul makan bersama.

" Hai.. semua selamat pagi namaku Dara salam kenal ya buat semuanya" Sapa ku pada mereka yang ku hitung sekitar delapan orang.

" Hai juga nama ku Ayu mbak, kamarku di lantai satu kamar nomor 5 " Ucap Ayu pada ku sambil tersenyum ramah

" Hai aku Ririn kamarku di lantai dua kamar nomor 11"

"Aku Dini kamar nomor nomor 13"

"Aku Sekar kamar nomor 15"

" Aku Dewi kamar nomor 10"

" Putri kamar nomor 6"

" Dina kamar nomor 8"

" Bintang kamar nomor 20"

Mereka berdelapan memperkenalkan diri padaku satu persatu. Tinggal dua orang lagi pikirku. oh ya untuk intan dia ada di kamar nomor 3.

Dari nomor kamar yang di sebutkan aku mengira mungkin saja itu di lakukan agar kedua lantai kamar terisi dengan adil pikirku.

agar tidak ada lantai yang terasa sepi.

" Ohh ya pagi ini kita sarapan apa guys" Seru Intan tiba tiba sambil menaik turunkan alisnya dan tersenyum.

" Gimana kalau kita sarapan kayak orang orang bule guys makan sandwich." Pekik Sekar sambil berdiri dari duduk manisnya

" Di tambah dengan segelas susu tentunya beb" Ririn ikut menimpali.

" Untuk pagi ini menu itu boleh masih ada roti tawar beef Alice timun tomat dan perlengkapan saos lainnya" Ujar Ayu sambil membuka kulkas. Dia bendahara yang mengatur keuangan.

" Oh iya mbak Dara Gimana, mau ikutan buat patungan gak mbak tiga ratus lima puluh ribu" Kembali terdengar suara Ayu yang bertanya padaku sambil tersenyum dan mengeluarkan semua bahan yang di perlukan untuk membuat sandwich.

" Aku ngikut juga mbak ayu, lebih hemat pastinya" Jawab ku pelan.

"wah...wah.. sudah pada ngumpul nihh geng hebohh..." Pekik sebuah suara.

Kami semua menoleh ke arah pintu, di sana sudah berdiri Intan dengan dua orang perempuan lainnya.

" Ada anak baru nihh kenalin aku Risa" Ucap seseorang yang tadi memekik heboh sambil mengangkat tangan.

" Aku Runa mbak...? Tanya Runa padaku.

" Dara, nama ku Dara" Dengan cepat aku membalas pertanyaannya.

" Oyy Intan kamu gak kenalan kahh?" Tanya Runa kembali sambil mengacak rambut Intan.

" Sudah kali run semalem. Aku yang bukain pintu kok sambil jelasin situasi di sini" Jawab Intan dengan memutar bola matanya malas.

Dan yah di sini lah kami berkumpul bersama, aku duduk lesehan dengan yang lain sementara mbak Ayu, mbak Ririn, mbak Sekar dan mbak Putri sedang berkutat dengan kegiatan mereka yang sedang membuat sandwich.

Meski tangan tangan mereka berempat sedang bekerja mereka juga sesekali ikut menimpalinya percakapan yang kami lakukan.

Tak lama sandwich kami sudah tersaji di piring masing masing. Juga segelas susu untuk masing masing orang. Pembagian yang sama rata.

Aku berpikir mbak ayu sungguh hebat dalam mengatur keuangan untuk memenuhi kebutuhan perut semua orang.

Dengan uang yang tak seberapa dia benar benar lihai. Dari perbincangan yang ku dengar ternyata si bos juga menyediakan beras, telur dan mi instan untuk tiap bulannya.

Tapi mi instan hanya dua kardus dan telor tiga papan. Bener bener mensejahterakan karyawan pikirku. Kami pun menikmati sarapan ala ala orang bule seperti kata Mbak Sekar tadi.

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 Menuju Ibukota
3 Bab 2 Berkenalan Dengan Anak Kos
4 Bab 3 Hari Pertama Bekerja
5 Bab 4 Komunikasi
6 Bab 5. Luar Kota
7 Bab 6 Tuduhan Yang Tak Berdasar
8 Bab 7 Pernikahan Di Luar Dugaan
9 Bab 8 Penjelasan Dan Perdebatan
10 Bab 9 Berusaha Dekat
11 Bab 10 Kesepakatan
12 Bab 11 Angkasa Kurniawan Hartono
13 Bab 12 Masih Tentang Angkasa
14 Bab 13 Perhiasan
15 Bab 14 Menggoda Atau Tergoda
16 Bab 15 Apartemen
17 Bab 16 Pinangan
18 Bab 17 Pesta Pernikahan
19 Bab 18 Malam Pertama
20 Bab 19 Kembali Bekerja
21 Bab 20 Tuntutan Soal Anak
22 Bab 21 Mantan Tunangan Suamiku
23 Bab 22 Tragedi
24 Bab 23 Kabar Bahagia Dalam Luka
25 Bab 24 Ketakutan Angkasa
26 Bab 25 Kritis
27 Bab 26 Mimpi
28 Bab 27 Merasa Terabaikan
29 Bab 28 Kabar Mengejutkan
30 Bab 29 Kepergian Adara
31 Bab 30 Tragedi Pesawat
32 Bab 31 Bangkit
33 Bab 32 Mirip
34 Bab 33 Anastasya
35 Bab 34 Melupakan
36 Bab 35 Kebahagiaan Kembar Lima
37 Bab 36 Kabar Mengejutkan
38 Bab 37 Menanti
39 Bab 38 Bertemu
40 Bab 39 Bertemu 2
41 Bab 40 Pertengkaran
42 Bab 41 Kembar Lima
43 Bab 42 Hari Pertama Sekolah
44 Bab 43 Ungkapan Maaf
45 Bab 44 Kecelakaan
46 Bab 45 Terbuka
47 Bab 46 Tempat Yang Berbeda
48 Bab 47 Pertemuan Keluarga
49 Bab 48 Trauma yang Muncul Kembali
50 Bab 49 Penjelasan
51 Bab 50 Di luar Perkiraan
52 Bab 51 Selamat Datang Abang
53 Bab 52 Permintaan
54 Bab 53 Momen
55 Bab 54 Bahagia
56 Bab 55 Momen Keluarga
57 Bab 56 Pertemuan tak terduga
58 Bab 57 Belanja
59 Bab 58 Berdamai
60 Bab 59 Niat Terselubung Angkasa
61 Bab 60 Pulang
62 Bab 61 Terkejut
63 Cerita baru
64 Bab 62 Penolakan Angkasa
65 Bab 63 Peringatan
66 Bab 64
67 Bab 65 Bersama Keluarga Reyhan
68 Bab 66 Bertemu Mantan
69 Bab 67 Ular Betina
70 Bab 68 Tamu Tak Di Harapkan
71 Bab 69 Bukan Mimpi
72 Bab 70 Takut
73 Bab 71 Lega
74 Bab 72 Hukuman
75 Bab 73 Perkembangan
76 Bab 74 Kemarahan Angkasa
77 Bab 75 Sadar
78 Bab 76 Kedatangan Hartono
79 Bab 77 Permohonan
80 Bab 78 Keputusasaan
81 Bab 79 Berusaha
82 Bab 80 Berkumpul
83 Bab 81 Carla dan Ratmi
84 Bab 82 Waktu berlalu
85 Season 2. Aaron
86 Season 2 . Jeweran cinta bunda
87 Season 2 Pulang
88 Season 2 Tiba
89 Season 2 Penolakan
90 Season 2 Kembali
91 Season 2 Sisi Lain Abel
92 Season 2 Kembali 2
93 Season 2 Persiapan.
94 Season 2 Tragedi
95 Season 2 Penyelamat
96 Season 2 Peringatan
97 Season 2 Bertemu
98 Season 2 Meninggalkan Desa
99 Season 2 Menemukan Dalang kecelakaan
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 Menuju Ibukota
3
Bab 2 Berkenalan Dengan Anak Kos
4
Bab 3 Hari Pertama Bekerja
5
Bab 4 Komunikasi
6
Bab 5. Luar Kota
7
Bab 6 Tuduhan Yang Tak Berdasar
8
Bab 7 Pernikahan Di Luar Dugaan
9
Bab 8 Penjelasan Dan Perdebatan
10
Bab 9 Berusaha Dekat
11
Bab 10 Kesepakatan
12
Bab 11 Angkasa Kurniawan Hartono
13
Bab 12 Masih Tentang Angkasa
14
Bab 13 Perhiasan
15
Bab 14 Menggoda Atau Tergoda
16
Bab 15 Apartemen
17
Bab 16 Pinangan
18
Bab 17 Pesta Pernikahan
19
Bab 18 Malam Pertama
20
Bab 19 Kembali Bekerja
21
Bab 20 Tuntutan Soal Anak
22
Bab 21 Mantan Tunangan Suamiku
23
Bab 22 Tragedi
24
Bab 23 Kabar Bahagia Dalam Luka
25
Bab 24 Ketakutan Angkasa
26
Bab 25 Kritis
27
Bab 26 Mimpi
28
Bab 27 Merasa Terabaikan
29
Bab 28 Kabar Mengejutkan
30
Bab 29 Kepergian Adara
31
Bab 30 Tragedi Pesawat
32
Bab 31 Bangkit
33
Bab 32 Mirip
34
Bab 33 Anastasya
35
Bab 34 Melupakan
36
Bab 35 Kebahagiaan Kembar Lima
37
Bab 36 Kabar Mengejutkan
38
Bab 37 Menanti
39
Bab 38 Bertemu
40
Bab 39 Bertemu 2
41
Bab 40 Pertengkaran
42
Bab 41 Kembar Lima
43
Bab 42 Hari Pertama Sekolah
44
Bab 43 Ungkapan Maaf
45
Bab 44 Kecelakaan
46
Bab 45 Terbuka
47
Bab 46 Tempat Yang Berbeda
48
Bab 47 Pertemuan Keluarga
49
Bab 48 Trauma yang Muncul Kembali
50
Bab 49 Penjelasan
51
Bab 50 Di luar Perkiraan
52
Bab 51 Selamat Datang Abang
53
Bab 52 Permintaan
54
Bab 53 Momen
55
Bab 54 Bahagia
56
Bab 55 Momen Keluarga
57
Bab 56 Pertemuan tak terduga
58
Bab 57 Belanja
59
Bab 58 Berdamai
60
Bab 59 Niat Terselubung Angkasa
61
Bab 60 Pulang
62
Bab 61 Terkejut
63
Cerita baru
64
Bab 62 Penolakan Angkasa
65
Bab 63 Peringatan
66
Bab 64
67
Bab 65 Bersama Keluarga Reyhan
68
Bab 66 Bertemu Mantan
69
Bab 67 Ular Betina
70
Bab 68 Tamu Tak Di Harapkan
71
Bab 69 Bukan Mimpi
72
Bab 70 Takut
73
Bab 71 Lega
74
Bab 72 Hukuman
75
Bab 73 Perkembangan
76
Bab 74 Kemarahan Angkasa
77
Bab 75 Sadar
78
Bab 76 Kedatangan Hartono
79
Bab 77 Permohonan
80
Bab 78 Keputusasaan
81
Bab 79 Berusaha
82
Bab 80 Berkumpul
83
Bab 81 Carla dan Ratmi
84
Bab 82 Waktu berlalu
85
Season 2. Aaron
86
Season 2 . Jeweran cinta bunda
87
Season 2 Pulang
88
Season 2 Tiba
89
Season 2 Penolakan
90
Season 2 Kembali
91
Season 2 Sisi Lain Abel
92
Season 2 Kembali 2
93
Season 2 Persiapan.
94
Season 2 Tragedi
95
Season 2 Penyelamat
96
Season 2 Peringatan
97
Season 2 Bertemu
98
Season 2 Meninggalkan Desa
99
Season 2 Menemukan Dalang kecelakaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!