Hai para readers tersayang jangan lupa support terus karya saya yaa, like dan comment benar benar sangat membantu semangat saya untuk terus berkobar dalam merangkai kata menjadi kalimat yang mungkin membuat kalian terkesan.
Dan bantu share rekomendasi ya Kakak kakak reader tersayangku.
Terimakasih dan selamat membaca
"Mbak dara ayok kita pulang, sudah jam lima juga tuh lebih dikit sih.." Ujar Intan yang kulihat sudah berdiri di sampingku
" Iya Tan ini juga mau pulang, ayo...." Ujarku sambil menggandeng tangannya.
Satu ruangan ini kami ada tiga puluh orang. campur pria dan wanita. Di usahakan satu ruangan ada orang yang tinggal di mess.
Untuk membantu membersihkan ruangan selama satu jam setelah pulang dan satu jam sebelum masuk untuk meletakkan bahan yang akan kami jahit di setiap tempat.
Di ruangan kami ada aku,intan dan juga pria yang bernama Riko dan Robi. Aku baru tahu ternyata ada mess khusus pria.
" Ayo keluar bareng" Seru Riko dan Robi bersamaan.
" Oh iya Ra gimana, betah gak kerja di sini?" Tanya Riko.
" Betah ko, meski serius tapi semua pada ramah, saling bantu juga" Jawabku
" Di ruangan kita mank gitu Ra, kalau ada yang belum kelar pasti bantuin kok, kan targetnya per ruangan. Jadi gotong royong lahh" Timpal Robi.
" Iya, spv kita juga asik kok, kalau sebulan tembus target kita di kasih intensifnya rata, cuma di hitung premi hadir aja" Seru Intan.
" Banyak yang betah ya kerja di sini?" Tanyaku
" Rata rata betah sihh Ra, paling yang resign ya sering para perempuan yang sudah merit. Kalau masih singel pasti bertahanlah Ra. belum tentu dapat kerjaan di luar sana. kan sekarang lagi susah Ra" Sahut Riko.
Sambil berjalan kami berempat berbincang membahas apa saja. Kerja hari ini benar benar menyenangkan banget. Dari perbincangan itu, ku tahu mereka berdua juga perantauan.
Hanya saja mereka sudah menikah. tapi memilih meninggalkan istri di kampung. Karena biaya hidup di sini berat. Di tambah harus mikirin tempat tinggal dan biaya listrik dan air.
" Oh iya bang, aku dapat info dari temen, katanya ada mess keluarga tuh yang kosong, gak mau ngajuin apa bang? Tanya Intan pada mereka berdua
" Kita sudah ngajuin kok ya gak rob? Sahut dan tanya Riko.
" Iya Tan kita sudah ngajuin. tinggal nunggu kabar aja dari HRD" Jawab Robi.
" lohh kata kalian pada betah krja di sini, kok bisa ada mess keluarga yang kosong? Tanyaku.
" Ada penambahan bangunan sih mbak yang aku dengar, kalau gak salah dua baris gitu mba. Sebaris kan total jumlahnya dua puluh pintu mbak. Bertingkat bangunan yang di buat. Jadi ya sekitar empat puluh pintu lah mbak". Jelas Intan.
" Luas juga ya mess keluarganya" Timpal ku
" Lumayan sih mbak, kotak gitu bentukannya saling berhadapan gitu mbak" Terang Intan.
" Tau banget kamu Tan, pernah ke sana memang?" Tanyaku.
"Pernah mbak maen ke sana, kan temenku waktu sekolah ada yang tinggal di sana." Jelasnya lagi.
" Dah sampe gerbang nihh, kita duluan yah." Seru Robi dan Riko barengan.
" Ok" Balas kami berdua sambil memberi Tanda ok dengan gerakan tangan.
Aku dan Intan berjalan ke sebelah kiri, karena memang arah kos kami di sana. Ternyata di kos yang lain sudah pada pulang dan sedang duduk lesehan.
Meski tadi pagi ruang tamu sudah di sapu dan di Pell. Sepulang kerja setelah istirahat sejenak kami penghuni lantai satu kembali bersih bersih dan masak untuk makan malam.
Setelah memastikan semuanya beres kami masuk ke kamar masing masing untuk membersihkan area kekuasaan kami. Tepat jam tujuh malam kami semua berkumpul di dapur untuk mulai makan malam.
Kami sudah memisahkan lauk dan sayur untuk teman kami yang masih kerja, mereka berempat kerja di butik.
Butik memang buka sampai jam sepuluh malam. Selesai makan malam kami berkumpul di ruang tamu sambil nonton drama Korea, maklum semua pada mempunyai hobby yang sama sihh.
Apalagi drama yang lagi booming saat ini.
Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul sepuluh malam, mereka yang shift siang sudah pulang dan langsung bersih bersih.
Kami pun juga langsung masuk kamar masing masing karena memang sudah waktunya untuk tidur. Besok harus bangun pagi lagi.
Ternyata setelah lama tak memiliki teman di desa, di sini aku mendapatkan teman yang benar benar baik, ramah, dan saling melengkapi. Semoga kedepannya kami tetap seperti ini.
Aku merebahkan tubuhku di kasur, ku buka ponsel dan melihat ada riwayat panggilan video call, memang sedari pulang kerja aku belum membuka ponsel.
Ternyata keluargaku masih melakukan video call group di aplikasi hijau, aku ikut bergabung.
" Gimana hari pertama kerja kak" Tanya adikku Rena, adikku yang nomor lima. Saat ini dia berada di kota yang berbeda dari ku tapi paling dengan waktu tempuh sekita dia jam saja.
" Lumayan dek, ada seru nya ada capek nya juga." Jawabku.
" Teman mu baik baik kan kak di sana?" Tanya ibuku padaku, mereka bertiga sedang berkumpul ternyata, ibu,bapak dan si bontot.
" Mereka semua baik kok Bu, kerjanya juga gak terlalu capek, cuma duduk aja ha..ha..ha.." Terang ku pada ibu.
" Kan nanti aku nyusul ke sana ya kalau di sini kontrak kerjaku habis" Tanya adikku Dira dia anak nomor enam, sambil senyum senyum aneh
" Kalau bisa lolos tes ya coba aja dek." Kataku padanya.
" Tapi nanti kamu gak bisa tinggal bareng kak dara loh di sana" Sahut Rena mengejek.
" Kan aku kan punya satu lagi kakak di sana" Timpal Dira
" Iya iya Taulah" Sembur Rena kesal.
Ha..ha.. dia kena getahnya, Rena memang sudah memiliki rumah sendiri di sana, walaupun dia masih mencicil sekitar 12 tahun lagi.
Hitung hitung uang cicilan rumah ganti bayar kosan bedanya uangnya di investasikan.
Dia beruntung bisa masuk kerja kantoran, yahh biarpun cuma jadi bagian admin saja, tapi dia di bagian admin finance.
Asal kerja bagus pasti tetap terpakai, di tambah dia sudah menjadi karyawan tetap. Asalkan dia tidak merugikan perusahaan.
Sampai usia pensiun dia tetap bisa kerja di sana. Pendapatannya juga sudah lumayan. hampir dua kali lipat dari UMR ibukota saat ini.
Usaha memang tidak menghianati hasil tentunya, lulus dengan nilai yang sempurna dengan waktu yang cukup cepat tiga setengah tahun. Meski bukan di universitas bergengsi, tapi sudah cukup di akui.
Setelah cukup lama berbincang ternyata waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, aku juga sudah mengantuk. Kami pun mengakhiri perbincangan kami semua. Aku senang semua baik baik saja.
Aku pun tidur dengan perasaan yang puas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments