Happy reading
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
siang itu Naina langsung menarik tangan bibinya dan dia membawa bibinya sedikit menjauh dari laki-laki tua itu lalu Naina langsung bertanya kepada bibinya" dia nggak mungkin saya nggak mau BI." ucap Naina sambil memastikan kepada bibinya Jika ia belum siap untuk hal itu
Bi Ima pun menarik nafas panjangnya dia mencoba menenangkan dulu dadanya yang begitu sesak Bagaimana tidak dia hanya mempunyai keponakan satu-satunya Dia tidak memiliki anak namun di sisi lain ada kakaknya yang terbaring tak berdaya dan butuh pertolongan" Ayo ikut bibi sebentar. " seru Bi Imah langsung menarik tangan Naina menuju ruangan bapak Naina.
" lihat itu Nayna coba kamu lihat, coba kamu lihat, wajah itu wajah tua itu butuh pertolongan sayang dia butuh darah dia butuh ruangan untuk merawatnya, Apakah kau tidak punya rasa iba kepada kakakku? aku bisa apa Nayna? kita tidak punya pilihan lain, aku tidak punya pilihan Aku tidak punya cukup uang Nayna kau tahu kan Bibi mu ini?" ucap bi Imah meratapi kelemahan dan kesulitan ekonomi nya.
" tapi Bi, mainan takut. " ucap Naina sambil mere mas tangannya.
Bi Ima diam wanita itu tidak bisa memaksa ataupun memerintahkan keponakannya,bi Imah hanya bisa pasrah dengan keadaan saat ini.
"Baiklah Nayna jika itu keputusan mu, bibi tidak bisa berbuat banyak. bapak mu kita rawat di rumah saja." ucap Bi imah lalu hendak berjalan keluar dari ruangan kakaknya itu, Nayna diam dan langsung melihat nafas bapaknya yang tersengal-sengal dan saat itu juga gadis itu mengejar bibik nya.
" Bibi tunggu, Bi " Naina memanggil bibinya
"Ada apa lagi Nay,?" ucap Bibi
dengan memejamkan matanya Naina dengan tegas dan dengan keputusan yang ia ambil langsung berkata kepada bibinya " bi,Nay siap kok dengan tawaran tadi. " ucap Naina begitu lantangnya dengan apa keputusan yang ia ambil barusan.
"Kau yakin Nay?" tanya Bi Ima memastikan semuannya dan Nayna pun langsung menggelengkan kepalanya.
"Ayo kita kedepan menemui orang tadi." ucap Bi imah membawa keponakan nya itu.
Setibanya mereka di depan gang Di mana mereka tadi bicara dengan seseorang yang menawarkan untuk membayarkan dan membiayai seluruh pengobatan Ayah Naina." Maaf Pak, telah menunggu lama karena kami. " ucap bi Imah kepada laki-laki tua itu
"Jadi bagaimana? soalnya aku tidak terlalu banyak waktu untuk berfikir." ketus laki-laki itu lagi
"Keponakan saya siap, Pak." ucap Bi Ima sambil memegang tangan Nayna.
"Baiklah jika begitu, ambil uang ini. sisa nya biar orang ku yang mengurus nya. " ucap pria itu.
"Tanggal pernikahan akan dilaksanakan seminggu lagi, jadi kau cukup siapkan dirimu saja yang lainnya biar aku." ucap pria itu lalu pergi dari tempat itu.
di rumah sakit itu tinggallah bi Imah juga Nayna berdua, Bi ima pun memutuskan untuk mengurus biaya rumah sakit kakaknya dan tinggallah Nayna sendirian di tempat itu, Nayna pun berjalan menuju parkiran yang ada di rumah sakit itu. Gadis itu melamun sepanjang jalan seakan tatapan kosong dan pikiran kosong membuat dia tidak bisa menahan apa yang ada di dalam dadanya.
"Apa ini adil?" Nayna bertanya sambil mwnatap langit yang begitu cerah siang itu.
"Apa aku harus mengorbankan masa depan ku? bahkan aku tidak tau mereka siapa?" tanya gdia itu lagi.
Nayna pun menatap dirinya di cermin yang ada di mobil parkiran tersebut "Dari aku untuk aku, hehe,, pasti cape ya? ya udah gak papa gak usah ngeluh, masa iya manusia seperti aku mau menyerah gitu aja. tetapi aku kuat-kuatin yahyah, ga selamanya kek gini kok. semua orang juga di posisi dimana dirinya merasa sangat lelah, tapi lihatlah mereka masih bisa bertahan sampai sekarang. aku juga harus menjadi manusia yang kuat, walaupun sok kuat sih wkwkw."Saat Nayna bicara sendirian tiba-tiba kaca mobil itu tiba-tiba turun.
"Hah?"
Bersambung......
like, komen dan vote ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Umi Tum
next... mom..
2022-10-16
0
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
baru gabung baca nih thor lanjut👍
2022-10-06
0
Chen Aya
lanjut thor
2022-10-05
0