Dosen Reynan

Happy reading

❤️❤️❤️

Nayna yang kaget siang itu karna kaca mobil terparkir itu didalam nya masih ada orang, Nayna langsung kabur dari hadapan mobil itu namun gadis itu tau betul corak dan plat mobil itu, tidak bisa di bayangkan malunya. Nayna tidak bisa mengungkapkan itu semua .

Gadis itu kembali masuk kedalam rumah sakit untuk menemui bibik nya dan tepat sekali bibi nya pun baru keluar dari ruangan dokter "Bik, panggil Nayna.

" Ada apa Nay?"tanya Bi Imah

"Bi, apa bapak belum juga sadar?" tanya Nayna

"Belum." jawab Bi Ima singkat

"Ehmm... bik, aku titip bapak sebentar karna sore ini Nay ada jam kuliah. bisa nggak bik?" tanya Nayna meminta bantuan bibik nya untuk menjaga bapaknya itu.

"Ya udah pergilah." Bi imah pun mengijinkan keponakan nya itu untuk kuliah pagi ini.

Akhirnya Nayna pun pergi meninggalkan rumah sakit dan langsung naik angkot menuju kampusnya.

Dan tak lama gadis itu sudah tiba di kampusnya dengan angkot yang ia tumpangi tadi.

"Hey, Nayna... baru datang?" Tiba-tiba seorang laki-laki muda seumuran Nayna menyapa gadis itu dan menghampiri nya.

"Galih... iya ni aku baru aja nyampe, soalnya habis ngurus bapak di rumah sakit tadi." ucap Nayna

"Loh, bapak kamu kenapa Nay? bapak kamu baik-baik aja kan?" tanya Galih begitu cemas akena Nayna adalah temannya dari semester satu sampai sekarang.

"Bapak jadi korban kecelakaan tabrak lari," ucap Nayna berwajah murung.

"MasyaAllah, jadi gimana keadaan bapak sekarang?" tanya Galih lagi kaget akan perkataan Nayna barusan.

"Udah, bapak udah ditangani dokter kok. ya udah masuk yuk? nanti telat." ucap Nayna lagi dan menarik Galih untuk masuk ke kelas mereka.

Setelah jam pelajaran sudah di mulai dan semua orang sedang fokus mengerjakan tugas mereka namun berbeda dengan Nayna yang begitu sibuk dan asik dengan lamunan nya. Gadis itu masih kepikiran atas keputusan yang dia ambil, namun ia harus melakukan semuanya demi bapak nya.

Toh lepas dari itu semua, siapa nanti yang akan menikahinya? bagaimana rumah tangga nya nanti? Nayna belum memikirkan itu semua, bagi gadis itu nyawa bapak nya adalah yang paling berharga saat ini.

"Nay, kenapa melamun? mikirin apa?" tiba-tiba Galih langsung menyenggol lengan tangan teman nya itu karna sedari tadi tidak mencatat sama sekali.

"Ah... ehm.. Galih,, aku gak papa kok." ucap Nayna namun dari meja dosen.

"Kalau mau ngobrol, KELUAR." semua orang yang ada di kelas itu langsung melihat kearah meja dosen mereka.

Nayna dan Galih terhenyak kaget dan langsung menunduk.

"Ini jam pelajaran saya jadi hargai saya, kalau belum puas ngobrol, KELUAR."

"kalau mau pacaran, KELUAR." ucap seorang pria muda itu kepada Nayna dan Galih saat itu, dia adalah dosen mereka berdua.

"Maaf Pak Reynan." Nayna dan Galih bersamaan langsung menunduk dan meminta maaf kepada dosen mereka.

"Etika dan etitude NOL." ucap dosen bernama Reynan itu lagi namun saat itu juga Nayna tiak terima jika ia dikatakan seperti itu.

"Kita udah minta maaf ya Pak, anda jangan berlebihan." ketus Nayna langsung berdiri membuat semua murid melihat kearah dirinya.

"Nay, jangan cari masalah. dia dosen berbahaya dikampus kita nay." batin Galih merutuki kebodohan temannya itu karna cari masalah kepada pak Rey

Dosen Rey itu pun mengepalkan tangannya "Kamu, ikut saya ke kantor." ucap Rey menunjukan ke arah Nayna

Bersambung....