Pria tampan pemilik manik mata biru itu, terlihat sudah berada di depan hotel itu.
Sebenarnya dia malas untuk meladeni sang mantan tunangan, tapi dia tidak bisa menjadi orang yang dibilang tidak kompeten saat menjadi seorang bos hotel yang cukup tersohor.
Bisnis yang dia geluti juga sangat banyak.
Dia yang berusaha dari nol, tetap memegang teguh prinsip.
Kematian kedua orang tuanya karena sebuah kecelakaan, membuatnya harus lebih berhati-hati memilih setiap orang yang akan masuk ke dalam kehidupannya.
Termasuk teman hidup ataupun hanya teman ranjang saja.
Mengenai dirinya yang setuju menjadikan gadis itu sebagai seorang teman ranjang, adalah sebuah pilihan yang tepat karena kecantikan serta kemolekan tubuh sang gadis menjadi candu baginya, dia bahkan sering bermain hingga 5 kali sehari jika bertemu, karena memang dia tidak pernah bisa full time bersama gadis itu.
Namun, transferan tetap jalan.
Dia sudah berkomitmen untuk berhubungan dengan sang gadis, meskipun hanya teman ranjang saja, tidak ada hal lain, bahkan untuk sebuah pernikahan, keduanya tidak ada pikiran kesana.
Kini sang pria telah berada di dalam mobil super mewahnya, dia tidak pergi sendiri karena ada sopir setia yang selalu menemaninya kemanapun.
"Jalan," ucap sang pria sambil menatap layar ponselnya dia terlihat sedang menulis pesan.
"Baby, kirimi aku foto tubuhmu, aku tidak bisa pergi sebelum melihatnya."
Pesan itu terkirim.
Beberapa menit kemudian ...
"Foto model apa tuan? seperti ini kah?"
Sang gadis membalas pesan itu sambil mengirim foto dengan fotonya dengan lingerie sobek akibat ulah sang pria. Wajah sang gadis yang sensual, membuat sang pria tak henti menatap teman ranjangnya itu.
Sang pria sangat senang tapi ingin lebih suka jika sang gadis tak memakai benang sehelaipun
"Tidak pakai itu juga boleh, aku tambah 50 juta untuk uang jajanmu. *Hm, aku ingin kau panggil namaku saja, jangan tuan."
"Tidak, aku akan memanggilmu tuan, karena kau memang tuanku, aku bu dakmu*."
"Tak perlu berpikiran bahwa aku sejahat itu, kau sendiri yang menyerahkan diri. Aku juga tak pernah kasar denganmu, kita buat hubungan simbiosis yang menguntungkan saja. Kau butuh uang, aku butuh hiburan. Bagaimana?"
"Pantang bagiku melakukannya, maaf tuan aku harus mandi, karena harus pulang ke apartemenku. Aku harus belajar."
"Besok lagi, katakan padaku jika ada ujian, aku tidak akan membuatmu lelah."
"Tidak apa tuan."
Sang pria masih menatap layar ponsel, tetapi balasan pesan tak ada juga.
Dia melakukan panggilan, tetapi tak mendapatkan respon.
"Sudah mandi mungkin. Hm, si a l an, dia terlalu cantik untuk aku tinggalkan. Aku kesal harus memikirkan ini semua karena tak bisa menatapnya dalam waktu yang cukup lama. Dia selalu sibuk dengan urusan tugas dan kampus."
Sepanjang perjalanan, sang pria mengirim pesan lebih dari 40 chat.
Dia terlalu posesif memang, dan hanya Dara yang memahami ini.
Sang gadis bahkan harus share lokasi bahkan mengirim foto di saat sedang jauh dari sang pria, di kamar mandi kampus pernah keduanya ribut gara-gara saat Dara mencuci muka, ada seorang pria yang tertangkap kamera memperhatikan sang gadis.
Mereka ribut dan sang pria hampir melukai dirinya dengan memukul kaca rias yang ada di apartemennya.
William Daffaro memang seperti itu, penuh dengan kejutan yang bahkan Dara sendiri tidak paham, seorang Willy yang mudah mendapatkan gadis dan dikejar-kejar puluhan gadis tidak mau menerima semuanya.
Sedangkan dengannya, sangat mudah membuka hati.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments