Kemal yang merasa hancur kini masih berusaha untuk menutupi hati nya dengan cara dia yang selalu menyibukan dirinya dalam pekerjaannya. Kemal selalu berusaha melupakan wanita yang ada di hatinya tetapi hingga detik ini percuma ketika melupakan nya adalah kegagalan semata.
Kemal dan Metin sang ayah wanita itu kini memiliki satu proyek pembangunan sebuah mall yang akan dihadiahkan untuk mereka ketika mereka nanti menikah, mungkin jika mereka menikah ini adalah proyek yang begitu menggembirakan tapi nyatanya pernikahan mereka gagal dan proyek tetap harus berjalan sesuai rencana mereka di awal.
Kemal menghela nafasnya sebentar sebelum dia turun dari mobilnya, pagi ini dia begitu terlihat ceria meskipun wajahnya yang kaku dan dingin berada di sekelilingnya. Kemal yang berjalan menuju ke sebuah toko roti dimana ada wanita yang ada di hatinya.
Dia yang tak ingin menemui wanita itu kini malah hati dan kakinya membawa dia berada di sini saat ini. Dia berusaha untuk terlihat semuanya baik baik saja dua berusaha untuk terlihat dia bahagia selama ini.
" Kemal…" Wanita itu yang melihat kearah laki laki gagah itu masuk ke dalam toko roti nya langsung dapat mengenali nya.
Kemal tersenyum senang setidaknya wanita ini masih mengingat dia yang sudah lama tak pernah dia jumpai selama pernikahan itu terjadi. Wanita itu berlari dengan pelan dan segera memeluk kemal dengan rasa seorang teman yang lama tak berjumpa.
Mereka saling berpelukan dengan rasa rindu yang ada di hati mereka, kacamata hitam itu mengelabui mata Kemal yang mungkin saat ini terlihat jelas ada kesedihan di mata. Seorang dari dalam toko hanya menatapnya dengan rasa cemburu tapi dia berusaha untuk membuang rasa itu.
" Kemal duduklah!" Wanita itu menarik tangan Kemal setelah mereka saling melepaskan pelukan untuk menyalurkan rasa rindu seorang sahabat.
" Apa kabar Cevdav?" Tanyanya dengan lembut. Kacamata itu kini dia lepas agar dia bisa melihat dengan jelas wajah wanita yang sangat dirindukan olehnya.
Mereka saat ini saling duduk dengan berhadapan dapat terlihat jelas wajah Cevdav yang sangat merindukan sahabatnya sedangkan wajah Kemal dapat digambarkan bahwa dia sangat merindukan wanita yang ada di depannya.
" Kau jahat, semenjak aku menikah kau tak pernah menghubungi ku lagi bahkan kau juga tak menemui ku selama berbulan bulan,apa kau sudah melupakan ku hah?" Matanya berkaca kaca dia merasa diabaikan oleh laki laki yang merelakan dia untuk menikah dengan laki laki lain.
" Hei jangan menangis please jangan menangis!" Jemarinya kini menghapus air mata yang sudah menetes ke pipi. Kemal merasakan hatinya tambah terluka ketika melihat Cevdav menangisi dirinya.
" Aku minta maaf jika aku tidak menghubungimu atau menemuimu Cev! Bukan karena aku melupakanmu tapi pekerjaanku tidak memiliki waktu kau tahu itu kan, lagian aku harus mengerjakan proyek yang aku dan Papa Metin rancang. Meskipun pernikahan kita tak jadi tapi proyek itu harus tetap berjalan sesuai rencana. Aku harus segera menyelesaikan proyek itu agar Papa Metin senang. Sekali lagi maafkan aku hem!" Tangannya menggenggam tangan Cevdav dengan erat dia yang menjelaskan dengan lembut membuat Cevdav mengerti.
" Jadi proyek itu masih berjalan?"
" Kau tahu bahwa Papa Metin sangat menginginkan proyek itu jadi aku harus melanjutkan apa yang sudah berjalan, aku tak ingin melihat Papa bersedih."
" Aku pikir kamu melupakanku karena tak pernah menghubungiku sama sekali."
" Jika aku tak menghubungimu kau bisa menghubungiku terlebih dahulu Cev."
" Baiklah aku akan menghubungimu dulu jika kau tak menghubungiku!" Kemal mengangguk dengan mereka yang sama sama tersenyum.
" Sekarang katakan apa kalian bahagia? Dia tidak melukaimu bukan?"
Cevdav tersenyum ketika sahabatnya selalu mengkhawatirkannya. " Tidak kemal kami bahagia atas bantuan mu, jika kamu tak membujuk Papa dan Mama mungkin kami tak akan pernah menikah hingga detik ini."
" Ini adalah Takdir Cev,hanya saja aku yang menjadi perantara kalian berdua. Tapi ngomong ngomong dimana Aslan berada? Aku tak melihatnya."
" Aslan berada di dapur! Sekarang karena kau disini kau harus merasakan kue yang aku buat."
" Kau sudah bisa membuat kue?"
Aslan yang dari tadi memperhatikan mereka kini merasakan dadanya sesak mereka yang tetap saling menggenggam tangan itu membuat satu orang merasakan kecemburuan yang begitu dalam. Tapi Aslan tak bisa berbuat banyak dia hanya menatap mereka dari kejauhan dia tak ingin mengusik mereka yang sudah lama tak pernah bertemu selama beberapa bulan ini.
" Aku masih mencobanya meskipun sering gagal…" Dia tertawa sendiri dengan apa yang diucapkan oleh dirinya.
" Tak apa mungkin awalnya gagal tapi lambat laun akan berhasil."
" Baiklah kamu sekarang harus mencoba kue yang aku buat!" Kemal mengangguk.
Mereka yang terus berbincang bincang membuat Aslan yakin bahwa ada perasaan yang lebih dari sekedar sahabat yang dirasakan Kemal. Jika Tuan kemal memiliki rasa yang tulus kenapa dia melepaskan Cevdav untuk ku? Batinnya.
Dia tahu pancaran ketulusan dan cinta itu tergambar jelas di mata Kemal. Hati Aslan kini gelisah dia tak dapat berkata apa apa hanya selain membuang rasa cemburu yang bergejolak di dadanya. Aslan tidak berani keluar dia hanya mengintip di balik dinding.
" Apakah enak rasanya?" Cevdav kini cemas ketika kue itu sudah masuk mulut Kemal dan Kemal mulai merasakan makanan yang masuk itu. " Kemal please jawab? Apa rasanya masih berantakan?"
" Tenanglah Tuan Putri kenapa kamu cemas, kue ini enak sangat enak!" Kemal bahkan terus memasukan kue yang ada di depannya dengan begitu lahap.
Cevdav tersenyum bahagia dengan dia yang bertepuk tangan sendiri dia merasa senang ketika kue buatannya malah dipuji oleh sahabatnya sendiri.
" Apakah sangat lezat?" Cevdav penasaran ketika melihat sahabatnya memakan dengan lahap. " Aku mau mencobanya?"
" Tidak! Ini kue ku kenapa sekarang kau minta lagi, tidak bisa…" Kemal segera memakan sisa kue yang ada di depannya dengan cepat.
" Astaga Kemal kau bisa pelan pelan…" Cevdav menggeleng dengan pelan rasa bahagia kini menyelimuti wajah cantik nya.
Kemal yang sudah menyelesaikan makan kue nya kini tersenyum. " Aku sekarang akan kegendutan jika kau memberikan makan kue setiap hari!"
" Aku rasa sekarang kau lebih kurus! Datanglah setiap hari agar aku bisa melihat kau makan…" Mereka saling tertawa.
" Baiklah Cev aku ada meeting di daerah sini, aku harus pergi lain kali aku akan mengunjungimu lagi."
" Kau berbohong kau pasti tidak akan mengunjungi ku!"
" Jika aku tak datang kau bisa datang ketempat ku, jika aku tak menghubungimu kau bisa menghubungiku. Seorang sahabat akan saling menghubungi tanpa rasa malu."
" Baiklah aku akan melakukan itu jika kau tak pernah datang menemui mu…" Kemal mengangguk.
" Tapi kenapa toko kalian sepi? Apa kalian baru buka?" Mata Kemal menatap sekeliling dan tak ada satu orang pun di sana selain mereka.
" Entahlah tapi mungkin sebentar lagi akan ada pengunjung."
" Baiklah kalau begitu aku pergi jaga dirimu baik baik."
Cevdav mengangguk. " Hati hati Kemal."
Kemal pun juga mengangguk dan dia segera berjalan keluar dari toko roti itu dengan aura yang kembali dingin dan kaku lagi. Wajah yang tadi tertawa kini hilang menjadi dingin dan kejam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Nyai ᵘⁿⁱ🇷 🇦 🇳 🇮💖🌸
kemaaaaal.... kalau dah ikhlas nggak boleh jadi jahat yaaa.... ntar aku kutuk kamu jadi kodok... 🙄🙄
2022-10-03
1
𝐊𝐈𝐌💋𝐇𝐖𝐀①④🆁&🆉👻ᴸᴷ
kuatkan hati dan pikiran mu Kemal 🙂🙂🙂
2022-10-02
1