bab 2

Semester 3 sudah berlalu dengan cepat. Memasuki semester 4 Alyssa dan Raka semakin akrab. Tidak yg jarang mereka menghabis waktu mengerjakan tugas-tugas berduaan.

Tanpa teman - temannya sadari Alyssa sering janjian berduaan dengan Raka ketika tidak ada mata kuliah.

Rasa nyaman bersama membuat Alyssa jatuh hati kepada Raka. Akan tetapi Alyssa tidak pernah sekalipun mengungkapkan perasaannya kepada siapapun.

Alyssa dan Raka juga sering telpon - telponan bahkan berkirim pesan. Entah apa yang mereka bahas. Alyssa senyum - senyum duduk sambil membaca pesan yang masuk di hpnya.

Monik dan Sisil curiga dengan temannya yang satu ini. Alyssa tidak fokus pada pembicaraan mereka. Matanya hanya tertuju kepada telpon genggamnya.

"Smsan sama siapa sih?" Tanya Monik penasaran.

"Sama teman." Jawab Alyssa senyum sambil meletakkan telpon genggamnya.

"Teman yang mana?" Tanya Sisil penuh selidik.

"Kepo ah." Ucap Alyssa lagi.

"Sama Raka ya?" Tanya Monik.

"Kamu sama Raka pacaran?" Tanya Sisil.

"Mana ada, ngarang aja." Jawab Alyssa mencoba menjawab dengan tenang.

Ia tidak ingin gelagatnya membuat teman-temannya curiga.

"Kamu nggak suka sama dia?" Tanya Sisil.

"Pertanyaan apaan sih sil, nanti Suami kita marah loh." Ucap Alyssa mengalihkan pembicaraan.

"Hahaha suami kita, macam benar aja kalian berdua." Ucap Monik tertawa terbahak-bahak menertawakan temannya Sisil dan Alyssa.

"Emang kamu nggak tertarik sama Irwan?" Tanya Alyssa.

"Bukan tipeku dia." Jawab Monik.

"Trus tipemu kaya mana?kayak Raka gitu?" Tanya Alyssa.

"Raka masuklah, kayak Rendy atau Ariflah." Ucap Monik sambil senyum-senyum.

"Rata - rata cewek kelas sukanya Irwan, aneh sama kamu." Jawab Sisil.

"Iya sih, Irwan itu low agak bergaya makin keren dia, dia kayak gitu cuek aja nampak sudah gagah kali." Ucap Monik.

"Kenapa nggak suka?" Tanya Alyssa.

"Jarang ngobrol soalnya, jadi belum masuk kehati." Ucap Monik senyum.

Mereka tidak berhenti sampai disitu membicarakan teman - temannya. Sampai mereka tidak sadar jika hari semakin malam.

Ditempat lain Raka juga sedang duduk sambil senyum-senyum membaca pesan ditelpon genggamnya. Beberapa kali ia diperhatikan oleh Irwan secara diam-diam.

Raka sibuk dengan Hp nya sedangkan Irwan sibuk dengan laptopnya.

Irwan sibuk mengerjakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kuliahnya. Ia lebih senang belajar dan belajar.

Di kelas Irwan memang dikelas sebagai mahasiswa serba bisa.Irwan juga tidak pelit berbagi ilmu dengan teman-temannya. Irwan bahkan rela memberikan contekan hasil ujiannya kepada teman-temannya.

Tapi Irwan tidak akan mencontek jika ujian atau tugas mata kuliah apapun.

Irwan memang laki - laki yang terkenal kecerdasan dalam mata kuliah apapun. Bahkan dia juga menguasai banyak bidang.

Berbeda dengan Raka sahabat satu kamarnya. Ia hanya laki-laki biasa yang kecerdasannya juga biasa. Raka acap kali mencontek tugas yang diberikan oleh dosennya. Raka juga sering mencontek saat ujian.

Akan tetapi Raka juga laki - laki yang mau berusaha. Dia tidak hanya mencontek begitu saja. Raka akan selalu mempelajari mata kuliah yang ia anggap susah. Dia juga sering menghabiskan waktu dengan Alyssa untuk menanyakan pelajaran yang dianggap sulit.

" Ka, kamu besok sibuk nggak?" Tanya Irwan memulai pembicaraan.

"Nggak juga, paling kuliah aja, kenapa wan?" Tanya Irwan.

" lBesok selesai kuliah temani aku donk kerumah kakakku." Ajak Irwan kepada Raka.

"Boleh, lumayan biar dapat makan malam gratis." Ucap Raka tersenyum senang.

"Dasar anak kos, carinya yang gratisan." Ucap Irwan sambil tersenyum.

"Kamu udah selesai tugas Bu mar?" Tanya Raka.

"Sudah, kenapa?" Tanya Irwan.

"Pinjam dong, aku belum selesai, tadi rencana mau ngerjain bareng Alyssa, eh dianya tiba-tiba nggak bisa pula." Ucap Raka menjelaskan kepada Irwan.

"kalian pacaran?" Tanya Irwan menyelidik.

"Nggak, emang gosip darimana?" Tanya Raka.

"Nggak ada gosip, cuma tanya." Ucap Irwan.

"Kamu juga dekat sama dia, jika belajar dikelas Alyssa lebih sering duduk sama kamu daripada yang lain." Ucap Raka.

"Entah, ada aja cerita kami yang nyambung." Jawab Irwan menjelaskan.

"Emang cerita apaan sih kalian? Kadang kayak serius kali kalian berdua, kayak bahas masalah rumah tangga aja." Ucap Raka sambil tertawa.

"Hahaha, mana pernah kayak gitu, kami paling bahas dunia pendidikan." Ucap Irwan menerangkan.

"Masa hari - hari bahas dunia pendidikan." Ucap Raka kurang percaya.

"Ya begitu, kadang pembahasan kami ya seputar pelajaran yang sulit - sulit." Jawab Irwan.

"Tapi kalian serasi loh." Ucap Raka.

"Kamu cemburu?" Tanya Irwan.

"Cemburu darimana?" Tanya Raka memandang Irwan sekilas dari tempat duduknya.

"Nggak lah, kamu kali yang cemburu melihat kami." Ucap Raka sambil tersenyum mengejek.

"Aku? Kami nggak ada hubungan apa-apa." Ucap Irwan memfokuskan pandangannya ke laptop miliknya.

Setelah itu mereka berdua diam tanpa sepatah katapun. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Malam juga semakin larut membuat dua insan itu tertidur.

*******************

Alyssa terduduk sedih sendirian di kursi yang ada di koridor kampus. Ia sedang kesal dengan teman-temannya. Ketika Alyssa tidak paham dengan materi kuliah pagi tadi. Dia bertanya kepada teman-temannya tapi satupun tidak ada yang paham.

Alyssa merasa dia selalu tidak bisa mendapatkan jawaban apa yang ia tanyakan kepada teman-temannya. Padahal secara ilmu, teman - temannya juga pintar. Bahkan IPK mereka lebih tinggi daripada Alyssa.

Alyssa menyendiri dan malas untuk mengikuti mata kuliah kedua. Ia hanya duduk terdiam tanpa berbuat apa - apa. Ketika mata kuliah sudah berakhir bahkan satu temannya tidak ada yang mencarinya sekedar untuk bertanya. Alyssa benar - benar kesal hari ini kepada teman-temannya. Ia merasa sedih sekali dengan sikap teman - temannya.

Alyssa melihat Raka berjalan berduaan dengan Monik menuju kantin kampus. Mereka tampak tertawa terbahak-bahak seperti pasangan kasmaran pada umumnya.

Hati Alyssa semakin sakit melihat kenyataan yang ada didepan matanya.

Tiba-tiba air matanya jatuh tanpa ia sadari. Alyssa menghapus air matanya dengan cepat ketika menyadari kedatangan Irwan. Irwan duduk disebelah Alyssa sambil tersenyum.

"Ngapain disini? Kok nggak masuk?" Tanya Irwan menatap Alyssa.

"Nggak ada, lagi bad mood aja." Jawab Alyssa dengan menunduk.

"Bad mood kenapa? Kamu ada masalah?" Tanya Irwan.

"Nggak ada, nggak tau kenapa tiba-tiba rasanya hati ini tidak jelas." Jawab Alyssa dengan agak senduh.

"Kamu ada apa?" Tanya Irwan kedua kalinya.

"Kenapa setiap aku bertanya pelajaran tidak ada satu orangpun dikelas yang bisa menjawab, tapi ketika kalian bertanya aku selalu berusaha mencari jawabannya." Ucap Alyssa sendu.

"Mungkin kamu lebih pintar daripada kami." Jawab Irwan sambil tersenyum.

"Jangan mengejek, IPK kalian aja di atas aku loh." Ucap Alyssa.

"Kebetulan aja itu, tapi dikelas kamu lebih bisa dari kami." Ucap Irwan tersenyum lagi.

"Tadi belajar apa?" Tanya Alyssa dengan nada agak manja.

"Nanti aku jelasin, malas jelasin sama orang mayun kayak gini, jelek membuat konsentrasi hilang." Jawab Irwan senyum mengejek.

"Ngejek terus, eh wan aku baru ingat nih, tugas mata kuliah telaah kurikulum aku nggak bisa buat otomatis, buatin ya." Ucap Alyssa tersenyum merayu.

"Apa sih yang nggak buat kamu, keluarin laptop kamu." Ucap Irwan.

Alyssa mengeluarkan laptopnya dengan sumringah. Ketika dia sedang butuh mengerjakan tugas hanya Irwan tempat terakhirnya. Irwan tidak pernah menolak apapun permintaan Alyssa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!