"Gre, sudah tidur?" Mom Melody membuka pintu kamar sang putri dan ibu dua anak itu langsung terkejut saat mendapati kamar sang putri yang kosong.
"Gre!"
"Gretha! Kamu di dalam, Nak?" Mom Melody ganti membuka pintu kamar mandi Gretha untuk memeriksa.
"Gre!" Panggil Mom Melody yang tak mendapati Grerha di dalam kamar mandi.
"Gretha!" Mom Melody yang sudah panik langsung keluar dari kamar sang putri, lalu ganti masuk ke kamar sang putra.
"Noah!" Panggil Mom Melody pada adik dari Gretha yang sedang menyumpal telinganya dengan headphone
"Noah!" Mom Melody terpaksa menepuk pundak sang putra yang buru-buru menoleh.
"Mom! Kok sudah pulang?" Tanya Noah bingung. Mom Melody memang seharusnya masih di luar kota bersama Dad Matthew.
"Kak Gretha kemana?" Cecar Mom Melody tanpa menjawab pertanyaan Noah.
"Di kamar," jawab Noah dengan raut polos.
"Tidak ada, Noah!" Geram Mom Melody dengan wajah yang sudah berubah panik. Wanita paruh baya itu ganti mengeluarkan ponselnya, lalu menelepon seseorang.
"Halo, Sayang! Kau sudah sam-"
"Gretha hilang, Matt!" Sergah Mom Melody cepat dengan wajah yang sudah sangat panik.
"Hilang bagaimana? Sudah mencari ke seluruh rumah?"
"Sudah!"
"Bagaimana ini?"
"Kamu tenang dulu, Mel-"
"Cepat lapor polisi! Kalau terjadi sesuatu pada Gretha bagaimana? Apa kau punya musuh yang dendam padamu?" Cecar Mom Melody tanpa jeda pada sang suami di ujung telepon.
"Mel, tenang dulu!"
"Bagaimana aku bisa tenang kalau putriku tidak ada di rumah?" Teriak Mom Melody galak pada Dad Matthew.
"Iya, iya aku mengerti! Kau kumpulkan semua maid dan security di rumah dan tanyai mereka semua. Supir di rumah juga kamu tanyai! Noah sudah tidur?"
"Noah masih main game di kamar!" Jawab Mom Melody yang sudah ganti sesenggukan.
"Kamu kumpulkan dulu para maid di rumah! Aku akan pulang sekarang."
Mom Melody hanya mengangguk, saat Noah ternyata sudah mengulurkan kotak tisu pada sang mom.
"Kamu benar-benar tidak tahu Gretha dimana, Noah?" Tanya Mom Melody sekali lagi.
"Noah dari tadi di kamar, Mom! Kan Mom sendiri yang bilang kalau sudah jam lima sore, Noah dan Kak Gre sudah nggak boleh keluar dari rumah lagi," jawab Noah panjang lebar yang langsung membiat Mom Melody menarik nafas putus asa.
"Noah pikir, Kak Gre juga di kamar sejak tadi. Atau mungkin Kak Gre main ke rumah Aunty Navya?" Sambung Noah lagi yang langsung membuat Mom Melody kembali membuka ponselnya, lalu menelepon sang adik ipar.
"Gretha tidak datang kesini, Kak!"
Jawaban dari Aunty Navya semakin membuat Mom Melody panik dan sedih.
"Gretha tidak ada dimanapun, Noah!" ujar Mom Melody putus asa. Mom kandung Gretha itupun segera keluar dari kamar sang putra, lalu memanggil semua maid, security, dan juga supir yang ada di rumah.
****
"Buka pintunya, Tukang mesum!" Seorang pria menggebrak pintu mobil Sakya, diiringi dengan teriakan warga lain yang juga memaksa untuk membuka pintu mobil Sakya.
"Pak Dokter...." cicit Gretha lagi yang malah mengeratkan cengkeramannya pada kerah kemeja Sakya.
"Lepas!" Geram Sakya pada Gretha.
"Nggak mau! Gretha takut!"
"Huwaaa! Mom! Dad! Tolong!" Gretha tiba-tiba sudah nangis kejer, bersamaan dengan siku Sakya yang malah tak sengaja membuka lock pintu mobil.
Pintu terbuka dengan posisi Gretha yang masih mencengkeram baju Sakya, serta teriakan minta tolong dan wajah penuh airmata.
"Tolong!" Teriak Gretha lagi, saat para warga yang tadi menggerebek Sakya dan Gretha, sudah berhasil membuka pintu mobil.
"Aaaaakkkh!" Gretha berteriak kencang tepat di samping telinga Sakya.
Astaga!
Semoga gendang telinga Sakya tak pecah setelah ini.
"Wah parah! Kamu apakan anak gadis orang?" Tanya seorang warga yang langsung ditimpali dengan cecaran demi cecaran dari warga lain.
"Pasti kasus penculikan dan pelecehan ini!"
"Sudah sampai buka baju!"
"Dasar mesum!"
Seorang warga hampir menghadiahi Sakya bogem mentah, saat ada seorang pria dewasa yang rupanya mengenali Gretha.
"Gretha! Kau sedang apa disini bersama..."
"Om Bagus!" Seru Gretha yang langsung turun dari mobil Sakya dan memeluk sang Om yang juga merupakan sepupu dari Mom Melody tersebut.
"Sedang apa disini? Mom panik memcarimu." Tatapan Om Bagus sudah ganti mengarah ke Sakya yang raut wajahnya tampak linglung, namun tubuhnya sudah setengah naked.
"Pak Dokter nakal, Om!" Lapor Gretha pada Om Bagus dengan wajah mencebik dan telunjuk mengarah ke Sakya.
"Wah wah! Ternyata benar!"
Bugh!
Sebuah bogem mentah yang entah dari siapa sudah mendarat di wajah Sakya.
Gretha sontak menjerit saat melihat wajah Sakya yang langsung memar terkena bogem mentah.
"Nakal bagaimana? Kau tadi mau dibawa kemana?" Tanya Om Bagus memastikan.
"Ke villa Jenny. Tapi tidak jadi!"
"Pak Dokter juga katanya mau membuat Gretha tak pera-"
"Gretha!" Sakya sudah buru-buru menbekap mulut Gretha sebelum gadis itu bercerocos lebih jauh.
Mati kau, Sakya!
"Lepaskan Gretha!" Om Bagus buru-buru menyentak tangan Sakya yang membekap Gretha.
"Om ini hanya sebuah kesalahpahaman!" Sakya akhirnya buka suara dan berusaha menjelaskan pada para warga yang kini sedang mendelik ke arahnya. Sakya sudah seperti pelaku pedofil saja yang siap terkena amukan massa.
"Mbak Mel! Bagus ketemu Gretha!" Ucap Om Bagus yang rupanya sudah menghubungi kedua orang tua Gretha via video call
"Mom!" Gretha buru-buru bersembunyi di balik punggung Om Bagus dan sepertinya sedang takut kena omel.
"Ketemu dimana? Mana anaknya?"
"Ini di-" Om Bagus berusaha menunjukkan wajah Gretha pada Mom Melody, namun Gretha terus menghindar.
"Nggak mau! Mom nanti marah," cicit Gretha ketakutan.
"Gretha!" Panggil Mom Melody lembut.
"Gretha, kamu dimana, Nak?" Tanya Mom Melody lagi dan Gretha akhir mau menunjukkan wajahnya pada Mom Melody.
"Mom!" Gretha awalnya hanya sesenggukan, namun kemudian gadis itu malah nangis kejer padahal tidak ada yang mencubit.
"Huwaaaaaa! Mom, Pak Dokter nakal!" Adu Gretha pada Mom Melody yang langsung terlihat membelalak.
"Pak Dokter siapa?"
"Bagus, Gretha pergi bersama siapa?"
"Bagus juga tidak tahu, Mbak Mel!" Om Bagus menggaruk kepalanya yang tak gatal, lalu mengarahkan kamera ponselnya ke arah Sakya yang masih berusaha membenarkan kemejanya yang disobek paksa oleh Gretha.
"Itu pria yang pergi bersama Gretha, Mbak!" Ujar Om Bagus lagi dan saat itulah tampilan gambar di layar ponsel Om Bagus yang tadinya adalah wajah Mom Melody, sudah berganti menjadi gambar langit-langit rumah.
"Mom!" Terdengar teriakan Noah dari seberang telepon seolah mengindikasikan kalau Mom Melody sepertinya baru saja pingsan.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir.
Jangan lupa like biar othornya bahagia.
Sekilas info:
Cerita Bagus dan Queena akan segera rilis setelah Bintang, Elang, dan Randu kapuk tamat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
JIAHHHH PUSING TU KPALA SAKYA.. BNAR2 NI ANAKNYA SI MATT.....
2023-05-21
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
gegara bocah polos nan 00n, bikin heboh dunia jagad raya pernoveltoonan ....
kesian babang Sakya nya akooooh ... 🙃
2023-02-28
0
susi 2020
😂😂🤣😀
2023-02-27
0