Pak Dokter Kesayangan Gretha
"Jadi, apa dokter bisa membuat saya jadi tak perawan lagi?" Tanya seorang gadis remaja yang langsung membuat Sakya melongokkan kepalanya keluar dari tirai persembunyian.
Sakya memperhatikan gadis yang tengah duduk di depan rekan Sakya yang sesama dokter juga yang saat ini sedang garuk-garuk kepala. Merasa bingung mungkin dengan permintaan luar biasa dari gadis di depannya.
"Bisa, kan, Dok?" Tanya gadis itu lagi dengan nada memaksa.
"Tidak bisa!" Jawab dokter itu tegas.
Sakya refleks mengulum senyum.
"Kenapa?" Tanya gadis itu dengan suara yang sudah meninggi.
"Begini, Gre-" dokter yang juga merupakan rekan Sakya itu membaca sekali lagi nama si gadis yang menjadi pasiennya tersebut.
"Gretha!" Gumam dokter itu setelah membaca nama si gadis.
Bagus juga namanya. Gretha!
"Jadi begini, Gretha! Usiamu berapa?" Tanya dokter itu pada Gretha.
"Delapan belas tahun!"
"Delapan belas tahun! Lalu alasan apa yang membuatmu ingin tidak perawan lagi?" Tanya dokter menatap Gretha penuh selidik.
"Karena pacar saya mengajak saya kencan untuk pertama kalinya besok. Dan dia mengatakan kalau kami akan check in ke hotel. Tapi dia punya syarat!"
"Dia maunya saya udah nggak perawan lagi, Dok! Katanya dia suka dengan gadis yang sudah berpengalaman. Sedangkan saya kan belum pernah melakukan itu!" Kedua telunjuk Gretha membentuk tanda kutip.
"Itu?" Dokter mengernyit dan Sakya masih mengul*m semyum di balik tirai mendengarkan percakapan rekan sesama dokternya bersama Gretha.
"Iya itu! Itu yang cowok sama cewek bobok bareng," ujar Gretha lagi dengan raut polos.
"Seperti yang dilakukan Jenny sama pacarnya," sambung Gretha lagi.
"Jenny siapa?" Tanya dokter lagi penuh selidik.
"Teman saya, Dok!"
"Tapi dia udah berpengalaman. Udah sering check in ke hotel bareng pacarnya." Cerita Gretha tetap dengan raut polos.
"Kalau saya kan baru mau nyoba yang pertama kali. Eh, tapi malah pacar saya ngajuin syarat itu tadi." Gretha memainkan kedua jari telunjuknya.
"Saya kan jadi bingung, Dok! Makanya saya datang ke dokter, kali aja dokter punya solusi dan bisa mewujudkan permintaan saya tadi," tukas Gretha lagi yang langsung membuat dokter geleng-geleng kepala.
"Gretha, begini!"
"Kamu kan masih perawan, masih suci, jadi tidak usahlah kamu itu ikut-ikutan teman kamu Jenny Jenny itu yang sering check in ke hotel bersama pacarnya."
"Kamu kalau mau pacaran itu yang sehat-'
"Saya sehat, kok, Dok!" Sergah Gretha cepat dengan ekspresi yakin.
"Maksudnya gaya pacarannya yang sehat!" Tukas dokter yang langsung membuat Gretha mengernyit.
"Maksudnya pacaran sambil olahraga gitu, Dok? Jogging, ke Gym?" Tanya Gretha sedikit ragu yang benar-benar membuat Sakya tak bisa lagi menahan tawanya.
"Itu siapa yang tertawa, Dok? Ada yang ngintip, ya?" Tanya Gretha memicing curiga.
"Sakya, keluarlah!" Perintah dokter di depan Gretha tersebut. Dan Gretha langsung menatap curiga pada Sakya.
"Dia siapa?" Tanya Gretha seraya menunjuk pada Sakya.
"Dia temanku. Dokter juga," jelas dokter yang merupakan teman Sakya tersebut.
Tadi sebenarnya Sakya dan temannya yang bernama dokter Caleb tersebut sedang mengobrol ringan karena jam praktek Sakya yang kebetulan jugavsudah berakhir dan pasien dokter Caleb yang tadinya juga sudah tak ada. Namun di tengah-tengah obrolan keduanya, tiba-tiba Gretha datang dan mengatakan ingin berkonsultasi dengan dokter Caleb. Jadilah Sakya bersembunyi di dalam ruang periksa sembari menunggu dan juga mendengarkan konsultasi Gretha pada dokter Caleb.
"Dokter spOG juga?" Tanya Gretha lagi penasaran.
"Dokter orthopedi!" Jawab Sakya cepat seraya mengulurkan tangannya pada Gretha.
"Gretha," ucap Gretha menyebutkan namanya dengan sedikit lebay.
"Sakya!"
"Jadi bagaimana, Dokter Caleb?" Gretha membaca nama dokter di depannya tersebut dari nametag yang terbordir di jas dokternya.
"Apanya yang bagaimana?"
"Soal tadi, saya bisa tidak dibuat tidak perawan lagi?" Tanya Gretha dengan raut wajah yang serius.
"Tidak bisa, Gretha! Seperti yang aku bilang tadi, jika pacarmu mengajakmu check in ke hotel. Sebaiknya kau menolak!" Nasehat dokter Caleb panjang lebar pada Gretha.
"Jangan melakukan hubungan suami istri sebelum menikah!" Imbuh dokter Caleb lagi seraya membentuk tanda silang dengan kedua lengannya.
"Bahaya!"
"Betul!" Timpal Sakya membenarkan.
"Tapi saya mencintai pacar saya, Dok! Dia itu cowok paling populer di sekolah dulu!" Cerita Gretha beralasan
"Cowok populer tapi pasti playboy!" Tebak Sakya sok tahu.
"Enggak, Dok! Pacarnya cuma saya, kok!" Jawab Gretha membela sang pacar.
"Tapi dia cowok brengsek karena mengajakmu check in ke hotel sebelum menikah!" Ujar Sakya lagi yang mendadak merasa geregetan.
"Tapi kata Jenny, itu hal wajar di jaman sekarang! Untuk membuktikan kesetiaan!" Sergah Gretha yang ternyata begitu jeras kepala.
Sakya dan dokter Caleb saling bertukar pandang dan keduanya benar-benar geleng-geleng kepala dengan sikap keras kepala Gretha padahal sebenarnya gadis ini juga masih polos.
Bagaimana ceritanya dia bisa pergi ke dokter kandungan, lalu minta dibuat tidak perawan lagi?
Kalau misalnya dia bertemu dokter yang ternyata berjiwa brengsek bagaimana?
"Kesetiaan dalam berpacaran tak harus dibuktikan dengan hubungan badan sebelum menikah, Gretha!" Ucap Sakya akhirnya mencoba menasehati Gretha sekali lagi.
"Ck! Kok dokter malah nyeramahin saya, sih! Ganteng-ganteng tapi nyebelin!" Omel Gretha pada Sakya yang berekspresi sok tersinggung.
Eh, tapi barusan Gretha kan muji Sakya ganteng! Berarti Sakya memang ganteng, ya?
Sementara dokter Caleb hanya menahan tawa melihat Gretha yang kini mengomeli Sakya.
Gretha kemudian bangkit berdiri dan menyampirkan tasnya di pundak.
"Yaudah, kalau memang dokter Caleb tidak bisa membuat saya menjadi tidak perawan lagi, saya akan mencari dokter lain!" Ucap Gretha yang langsung membuat Sakya dan dokter Caleb kembali bertukar pandang.
"Gretha, sebaiknya kau tidak usah kencan bersama pacarmu yang brengsek itu!" Nasehat Sakya sekali lagi seraya menahan Gretha yang hendak pergi.
"Apa, sih! Saya mencintai pacar saya, Dok! Jadi dokter jangan melarang-larang saya!" Sergah Gretha keras kepala.
"Saya akan memcari dokter lain yang bisa membuat saya tidak perawan lagi-"
"Sakya bisa melakukannya!" Cetus dokter Caleb tiba-tiba yang langsung membuat Sakya membeliak.
"Kok aku?" Sakya menatap tak paham pada dokter Caleb.
"Karena aku sudah menikah! Kau kan masih single! Jomblo juga!" Dokter Caleb menunjukkan cincin yang melingkar di jari manisnya dan tak lupa mengingatkan tentang status Sakya yang memang masih jomblo.
Bukan jomblo ngenes tapi!
Sakya juga pernah pacaran, kok!
Meskipun akhirnya putus di tengah jalan karena Sakya sedang mengejar gelar dokternya waktu itu dan sang pacar yang katanya kurang perhatian dari Sakya.
Ya, ya, ya!
Nasib mahasiswa kedokteran kala itu!
"Benar, dokter Sakya bisa melakukannya?" Tanya Gretha menatap penuh selidik pada Sakya.
"Soal itu...." Sakya menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dokter Caleb kemudian membisikkan sesuatu pada Sakya.
"Bisik-bisik apa?" Tanya Gretha penasaran.
"Bukan apa-apa!" Jawab Sakya seraya tersenyum pada Gretha.
"Jadi, dokter Sakya bisa melakukannya tidak?" Tanya Gretha sekali lagi pada Sakya.
"Bisa!" Jawab Sakya seyakin mungkin.
"Gretha, kapan kamu ketemu sama pacarmu yang brengsek itu?" Tanya Sakya selanjutnya pada Gretha.
"Pacar saya tidak brengsek, Dok! Kami kencannya nanti malam. Mumpung Mom dan Dad di luar kota!"
"Karena kalau Mom dan Dad di rumah, Gretha nggak pernah dikasih izin keluar malam," cerita Gretha yang entah mengapa malah lebih mirip curhatan.
"Nanti malam? Jam berapa?" Cecar Sakya lagi.
"Kok tanyanya mendetail begitu? Dokter Sakya mau mengintip pas saya kencan, ya?" Tuduh Gretha yang langsung membuat Sakya menggeleng.
"Bukan begitu! Tapi akan lebih bagus kalau aku melakukan tugasku itu mepet-mepet sama waktu kencan kamu!" Jelas Sakya berusaha meyakinkan Gretha.
"Oh. Nanti malam kata Jenny kami kumpul di rumah Jenny, lalu nanti ke villa bareng." Jelas Gretha akhirnya.
"Tadi katanya mau check in ke hotel?" Tanya Dokter Caleb sedikit bingung karena penjelasan Gretha yang plin plan dan berubah-ubah.
"Hehe, Gretha lupa, Dok! Check in-nya ke villa punya Jenny di atas bukit," jelas Gretha lagi menatap bergantian pada Sakya dan dokter Caleb.
"Jadi bagaimana dokter Sakya? Apa bisa dimulai sekarang karena ini juga sudah sore! Nanti Gretha masih harus siap-siap." Tukas Gretha yang langsung membuat Sakya kembali garuk-garuk.
"Iya, bisa! Tapi tidak disini!" Jawab Sakya yang akhirnya mengajak Gretha untuk keluar dari poli kandungan dan juga dari rumah sakit.
Sakya juga bingung harus mengajak Gretha kemana sekarang.
.
.
.
Hai hai!
Kita ketemu sama Sak bukan sak semen melainkan Sakya Abraham dan Greget alias Gretha Orlando.
Sakya Abraham anaknya Zayn Abraham dan Thalita Halley. Adiknya Zeline Abraham .
Oke sudah kenal semua!
Gretha Orlando anaknya Matthew Orlando dan Melody.
Kok Gretha bisa polos banget, Bund?
😅😅😅
Nanti ada penjelasannya.
Terima kasih yang sudah mampir.
Jangan lupa like biar othornya bahagia.
💜 Zayn Abraham & Thalita Halley ada di "Cinta Gadis Kembar yang Tertukar"
💜 Zeline Abraham & Gavin R. Diba ada di "Telat Nikah (Zeline dan Gavin)"
💜 Matthew Orlando & Melody Safira ada di "Mendadak Jadi Nona Muda"
Sekian, terima gaji!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SETIA BKN BRRTI HRS BRZINAH, LKI2 BAIK & SEJATI AKN MNJAGA KSUCIAN WANITANYA, BKN MRUSAK NYA...
2023-05-21
0
Sulaiman Efendy
GRETHA ANAK MATT SAMA MELODY NI KOQ CULUN BANGET, PADAHAL ANAK ORG KAYA..
2023-05-21
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
Caleb teman lucknut !!!!
🤣🤣🤣
2023-02-28
0