KAMU SELINGKUH?

"Hoaaaaaam!" Gretha menguap lebar, saat mobil Sakya tak kunjung tiba di villa Jenny.

"Pak Dokter, masih jauh villa-nya, ya?" Tanya Gretha yang sepertinya sudah mulai mengantuk.

"Iya, masih jauh!" Jawab Sakya yang pura-pura fokus dengan jalan di depannya, sambil sesekali menoleh pada Gretha. Sakya masih sambil memikirkan cara untuk membuat Gretha batal ke villa Jenny. Tadi sudah pakai cara berputar-putar di jalan agar tak kunjung sampai. Tapi Gretha ternyata peka dan langsung protes. Jadilah Sakya harus mencari cara lain.

Andai Gretha tertidur, mungkin Sakya akan langsung dengan cepat mengajaknya putar balik dan pulang. Tapi meskipun gadis di samping Sakya itu sudah menguap berkali-kali, kedua matanya masih saja terbuka lebar dan tak kunjung terpejam.

Ya ampun!

Masa iya Sakya harus mengantarnya ke villa Jenny?

"Pak Dokter, Pak Dokter!" Seruan Gretha seketika langsung membuyarkan lamunan Sakya.

"Berhenti dulu, Pak Dokter!" Ucao Gretha lagi yang langsung membuat Sakya menepikan mobilnya dan berhenti.

"Ada apa?" Tanya Sakya pada Gretha yang berulang kali melongok ke belakang, dimana ada mobil yang berhenti beberapa meter dari mobil Sakya. Sepertinya tengah ganti ban.

"Itu kok kayak mobil teman-temannya Gretha, ya?" Gretha masih celingukan dan memastikan sambil melongok-longok lewat kaca jendela mobil.

"Benar teman kamu bukan? Nanti salah orang!" Tanya Sakya memastikan. Suasana di luar mobil memang minim cahaya karena ini adalah jalan yang mengarah ke luar kota.

"Bisa turun dulu buat mastiin nggak, Pak Dokter? Takutnya itu benar-benar teman Gretha," tanya Gretha yang sudah melepaskan sabuk pengaman.

"Sebentar, sebentar! Aku temani!" Sergah Sakya cepat yang sedikit parno dengan mobil di belakang yang dipikir Gretha adalah teman-temannya tersebut.

Bagaimana kalau ternyata begal atau orang jahat? Mana Sakya tidak bawa alat perlindungan diri!

Ya sudahlah!

Modal bogem dan otot yang setiap hari Sakya latih ini saja!

"Gretha, jangan turun duluan!" Cegah Sakya saat Gretha hendak membuka pintu.

"Kenapa, sih, Pak Dokter? Lebay!" Cibir Gretha yang tak jadi membuka pintu mobil. Sakya sudah turun duluan, lalu pria itu mengitari mobil, dan membukakan pintu untuk Gretha.

"Oh, Pak Dokter mau bukain pintu buat Gretha? Kenapa nggak bilang langsung aja, sih?" Cerocos Gretha yang tak ditanggapi oleh Sakya.

Gretha baru turun dari mobil, saat ada dua orang dari mobil di belakang yang menghampiri mobil Sakya.

"Permisi-"

"Uan!" Pekik Gretha lebay yang langsung bersorak, saat ternyata dua orang yang hendak menghampiri Sakya dan Gretha tadi adalah teman-teman Gretha.

Sepertinya memang benar, kalau mobil yang berhenti di sisi jalan tadi adalah rombongan teman-teman Gretha.

"Pak Dokter, lihat! Mereka benar-benar teman Gretha!" Seru Gretha pada Sakya yang hanya manggut-manggut.

"Pak dokter? Dia siapa, Gretha?'" Tanya Uan yang terlihat langsung nenjaga jarak dari Gretha seraya menatap aneh pada gadis itu.

"Eh, dia sopir aku." Gretha terlihat salah tingkah atau mungkin sedang kalang kabut karena sang pacar memergokinya pergi bersama seorang pria dewasa?

Bagus juga ini dijadikan alasan agar Gretha tak jadi pergi bersama teman-teman brengseknya.

"Iya itu sopir aku!" Ujar Gretha lagi berusaha menjelaskan pada Uan sembari jarinya menunjuk ke arah Sakya.

"Pak Dok-"

"Eh, Pak! Bapak sopir saya, kan?" Gretha mengerling beberapa kali pada Sakya seolah memberikan kode agar Sakya mau menbantu Gretha berakting.

Enak saja!

Sakya tak mau membantu Gretha!

"Benar sopir kamu? Kok penampilannya tak seperti seorang sopir?" Tanya Uan memicing curiga pada Gretha.

"Beneran sopir aku itu, Uan! Suwer!"

"Iya kan, Pak? Bapak supir aku, kan?" Gretha kembali berseru pada Sakya.

"Bukan!" Jawab Sakya to the point yang langsung membuat kedua mata Gretha melebar dengan lucu.

"Itu bukan katanya!" Uan semakin menjaga jarak dari Gretha.

"Kamu selingkuh di belakang aku, Gre?" Tanya Uan lagi yang semakin membuat Gretha kalang kabut.

"Enggak, Uan! Aku nggak selingkuh!" Gretha mengibas-ngibaskan tangannya di depan Uan. Sementara Sakya malah sudah menghampiri dan mendekati Gretha.

"Ayo pulang, Sayang!" Ajak Sakya sok mesra seraya merangkul pundak Gretha yang langsung menyentaknyq.

"Iih! Pak Dokter apaan, sih? Kok panggil sayang?" Protes Gretha yang tentu saja turut didengar oleh Uan.

"Pak Dokter? Jadi ini yang sama kamu pas kita teleponan tadi! Benar kamu selingkuh di belakang aku?" Cecar Uan lagi yang kembali membuat Gretha kalang kabut.

"Uan, enggak! Aku nggak selingkuh!" Gretha mencoba membujuk dan meyakinkan sang pacar. Namun pemuda beraa Uan tadi malah semakin beringsut menjauhi Gretha.

"Kenapa Uan?" Tanya Jenny yang sudah ikut menghampiri Uan dan Gretha yang tengah berdebat.

"Gretha selingkuh di belakang aku!"

"Sama om om lagi!" Lapor Uan pada Jenny.

"Enggak! Aku nggak selingkuh! Sumpah! Suwer!" Gretha terus berusaha meyakinkan kedua temannya, sementara Sakya malah tertawa penuh kemenangan di dalam hati.

"Pak Dokter! Bantu Gretha jelasin ke Uan dan Jenny kalau kita nggak selingkuh!" Pinta Gretha pada Sakya yang malah berekspresi datar.

"Pak Dokter, iiih!" Gretha mulai geregetan pada Sakya sekarang.

"Ck! Jadi kamu itu simpanan om om, Gre?" Cibir Jenny yang langsung membuat Gretha geleng-geleng kepala.

"Enggak, Jen!"

"Trus itu siapa? Yang kamu panggil Pak Dokter?" Cecar Jenny lagi pada Gretha.

"Itu Pak Dokter! Tapi dia bukan selingkuhan aku, Uan!"

"Udahlah! Nggak usah ngelak lagi!" Sergah Uan yang sudah balik kanan dan hebdak kembali ke mobil.

"Uan!" Panggil Gretha yang buru-buru mengejar Uan.

"Uan, dengerin dulu penjelasan aku!"

"Enggak!" Jawab Uan ketus.

"Jenny!" Gretha ganti memohon pada Jenny.

"Bantu jelasin ke Uan, Jen!" Mohon Gretha pada sang teman.

"Enggak, males!"

"Pura-pura polos tapi ternyata simpanan om om kamu!" Cibir Jenny sekali lagi pada Gretha sebelum kemudian gadis itu menyusul Uan ke mobil.

"Uan!" Gretha masih berusaha untuk mengejar Uan dan Jenny, sebelum akhirnya mobil yang ditumpangi dua remaja itu melaju pergi.

"Uan, Jenny! Dengerin dulu penjelasan aku!" Teriak Gretha merasa frustasi pada teman-temannya yang sudah pergi meninggalkan gadis itu.

"Aku nggak selingkuh!" Isak Gretha lagi yang kininsudah berjongkok di pinggir jalan. Buru-buru Sakya menghampiri Gretha untuk membujuk gadis itu agar kembali lagi ke mobil.

"Enggak!" Tolak Gretha pada Sakya dengan nada galak.

"Ini semua gara-gara Pak Dokter!" Sergah Gretha lagi yang sudah ganti menyalahkan Sakya.

"Iya, gara-gara aku! Ayo pulang!" Ajak Sakya sekali lagi pada Gretha.

"Enggak! Gretha nggak mau pulang sama Pak Dokter!" Tolak Gretha keras kepala.

"Trus kamu mau pulang sama siapa? Ini sudah malam, Gretha!" Ujar Sakya mengingatkan Gretha yang masih berjongkok seraya merengut di pinggir jalan.

"Ayo pu-".

"Enggak!' Gretha kembali menyalak pada Sakya. Dan Sakya yang akhirnya hilang kesabaran, segera membopong Gretha dan membawa gadis itu masuk ke dalam mobilnya.

"Enggak mau!"

"Lepasin Gretha, Pak Dokter!" Ronta Gretha sembari memukul-mukul punggung Sakya, karena kini Sakya membopong Gretha dengan posisi di pundak sebelah kanan bak karung beras.

"Lepasin Gretha!"

"Lepasin Gretha, Pak Dokter!"

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

lhah ... apa beda nya sama kamu Jen ? gosah sok mencibir ... krn kamu tuh sejatinya barang rongsokan ... 🤪

2023-02-28

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

om om nya masih perjaka tongtong bersegel .. ganteng ... dokter pulak ... 😍

gak kek kamu Uan ... masih SMA tapi udah kopong gegara doyan celap celup sama siapa aja, dimana aja, kapan aja ... iiihh menjijaykan ... 🤮

2023-02-28

0

susi 2020

susi 2020

😍😍🤩🙄😀

2023-02-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!