“kupikir maksud dari berbalanjamu adalah membeli tas dan pakaian.” Ucap saga memulai percakapan ketika dia mendorong troli menyusuri minuman berkaleng dengan ayana di depannya.
“aku lebih suka makan” jawab ayana. Ya memang, pakaian yang dikenakan ayana bukanlah barang mewah. Dan saga tau itu. Tapi dia bisa memadu-madankan mana yang cocok untuknya.
“Dan juga aku tidak kaya” ayana menambahkan. Dia meletekkan minuman kaleng susu beruang daun teh ke troli sebanyak 3 buah. Dia melihat kearah Saga
“melihat pakaian kamu, kamu pasti orang kaya, apalagi mobilmu” ujar ayana
“ya, aku memang kaya” jawab saga. Ayana tersenyum remeh dengan ucapan saga
“lantas kenapa kamu memilihku?” ucap ayana setelah dia meletekkan pocari sweet ukuran 1500 ml
“aku mencari pendamping seumur hidup, bukan wanita kaya” jawab saga melihat ayana
“sudah menjadi tanggungjawabku untuk bekerja keras, sehingga wanitaku dan keluargaku bisa hidup nyaman” ucap saga menambahkan. Ayana tersenyum dengan ucapan Saga.
Mereka berjalan menyusuri koridor satu persatu.
“apa kamu masak sendiri?” tanya saga
“apa kamu belum pernah jadi anak kos?” ayana balik bertanya setelah meletakkan kecap pada troli.
“itu hanya pertanyaan pembuka dengan plot twist aku ingin memakan masakanmu” jawab saga
“Ya,, silahkan coba lagi” jawab ayana. Saga tertawa mendengarnya.
“apa kamu tidak membeli apapun?” tanya ayana ketika dia memilih shampoo
“yang berbelanja kamu, aku mengikutimu” jawab saga, dia bisa tau apa saja yang dipakai ayana, sabun, detergen, pengharum ruangan, pasta gigi apa, makanan dan minuman apa yang dia suka.
“apa kamu tidak membeli bahan sayuran atau daging? Itu disebelah sana” ujar saga
“aku lebih suka beli di pasar atau tukang sayur yang lewat depan kos, lebih fresh dan murah” jawab ayana sambil memilih tisu.
Setelah meletakkan tisu ke troli, ayana menatap saga.
“aku bukan seleramu” ucap ayana sambil tersenyum remeh
“tidak, kamu seleraku.” Jawab saga, sepertinya mamanya akan sangat cocok dengan menantunya ini.
Ketika mengantri untuk pembayaran, ayana kembali bertanya,
“Apa kamu benar tidak membeli apapun?”
“Aku akan kembali mengambil minuman dingin, apa kamu mau?” tawar saga
“tidak” jawab ayana.
Ketika sampai di kasir, Saga datang dengan membawa dua minuman kaleng. Dia ikut antri. Ketika kasir menyebutkan nominal tagihan, Saga dan ayana menyerahkan kartu. Melihat kartu laki-laki yang lebih prioritas, kasir
memilih kartu Saga, Handphone saga berbunyi. Dia melihat layar lalu berkata kepada ayana
“Pinnya sama” ujar saga lalu pergi mengangkat telpon dari kenan.
Ayana menyelesaikan pembayaran dengan kartu saga tanpa hambatan. Dia menghampiri saga dengan membawa troli. Ayana melihat kartu Saga, dia mentransfer sebanyak nominal tagihan saga melalui m-banking. Setelah Saga selesai dengan panggilannya, ayana menyerahkan kartu saga seraya berucap
“udah aku transfer.”
“apanya?” saga bingung dengan ucapan ayana
“uang kamu” jawab ayana. Saga lalu melihat m-banking miliknya.
“Kenapa kamu transfer?” ucapan saga sedikit emosi
“itu kan uang kamu” ayana mencoba menjelaskan
“Ayana, kita kan udah sepakat bakalan membiasakan diri. Kalo kita belanja, pake uangku aja ya” Ujar saga menahan emosi. Ayana tau Saga sedang menahan emosi. Apa sebegitu sakit hatinya pria jika uangnya dikembalikan, apa dia membuat kesalahan?
“aku g mau kalo cuma belanja, aku mau semua harta kamu” jawab ayana. Saga terdiam lalu tertawa mendengarnya. Dia tersenyum dan terus menganggukkan kepala.
“Dia memang aneh” batin ayana
“Kemana kita selanjutnya?” tanya saga
“pulang” jawab ayana membawa barangnya ke parkiran sepeda motor.
“kamu bisa nyetir mobil?” tanya saga
“bisa” jawab ayana singkat
“kamu pakai mobilku aja ya, biar aku yang bawa sepeda motormu. Udah malem, pasti udara dingin” jelas saga
“mobil kamu? Aku gak mau.” Tegas ayana
“kenapa? Sama aja kok nyetirnya.” Ucap Saga
“jangankan mobil kayak gitu, aku pakai sepeda motor robot ngidupin sama ngunci aja masih lihat tutorial youtube. Apalagi tu mobil. Yang ada aku g bisa buka pintunya.” Sewot ayana. Saga terdiam dengan penjelasan ayana.
“pakai jaketku ya,, aku ambil dulu di mobil. Oke?”ucap saga
“hem” jawab ayana. Sega ke arah mobilnya mengambil jaket, lalu dia kembali lagi ke ayana.
“aku ikutin kamu sampai kos ya…” ujar saga
“serah” jawab ayana sambil memakai helmnya.
Sesampainya di kos, Saga menunggu ayana di gazebo. Dia berniat tidak akan masuk, dia menungu ayana yang keluar. Bisa runtuh pertahanannya selama ini jika bersama ayana. Beberapa jam saja bersama ayana dia ingin sekali menciumnya. Dia harus cepat menikahi ayana pikir saga.
Ketika ayana keluar dia membawa 2 kaleng minuman yang dipilih saga tadi. Saga membuka 2 minuman itu dan menyerahkan satu kepada ayana.
“aku besok ke eropa, kenan tadi telpon ada yang harus di urus” ucap saga memulai percakapan
“oke” jawab ayana lalu menenngak minumannya
“sekitar satu minggu” ujar saga lagi. Ayana hanya menganggukkan kepalanya
“kamu g kangen?” tanya saga. Ayana melirik saga
“aku aja g yakin kita bakalan terus” ucap jujur ayana
“ya mungkin di sudut pandang kamu ini bercandaan, tapi aku serius dengan kamu” ucap saga menatap ayana. Merasa ditatap, ayana menatap Saga.
“nama lengkap kamu siapa?” tanya ayana
“Sagara Mahendra” jawab saga
“Oke. Selama kamu di eropa aku akan mengumpulkan info” ucap ayana. Saga tertawa dengan niat ayana. Mendengar tawa saga, ayana sedikit kesal
“aku kasih tau ya, cewek itu pandai banget cari informasi” ucap ayana lagi. Mendengar ucapan ayana seperti adiknya beberapa hari yang lalu membuat saga tertawa kembali.
Tampak ayana kesal mendengar tawa saga. Melihat ayana kesal saga menghentikan tawanya.
“ya,, kamu benar, cewek pandai mencari informasi. Sekarang nama lengkap kamu siapa?” giliran saga yang bertanya.
“Ayana Arunika” jawab ayana. Saga terdiam menghafal nama wanita yang telah mengisi hatinya itu.
“oke, deal. Kita bakalan ketemu lagi setelah aku pulang dari eropa” saga mengulurkan tangannya. Ayana berfikir lalu tangannya terangkat.
“deal!” ucap ayana seraya menjawab uluran tangan saga.
“Aku pulang ya, makasih untuk hari ini.” Ucap saga dengan senyum manisnya. Melihat senyum saga, ayana ikut tersenyum.
“Assalamu’alaikum” saga membuka pintu mobilnya.
“Waalaikum salam” jawab ayana
35 menit berlalu, ketika saga selesai memarkirkan mobilnya, suara notifikasi pesan singkat masuk di handphonenya.
“udah sampai?” pesan dari kontak yang bertuliskan “my dear”
“udah. istirahat sana udah malem, jangan lupa baca doa” balasan saga sambil memasuki rumahnya.
Papa anton, mama dila, dan kaila yang sedang bersantai di ruang keluarga merasa heran dengan saga yang senyum-senyum sendiri dengan hpnya.
“ketemu sama karyawannya?” papa anton mulai menyadarkan saga. Melihat keluarganya yang sedang berkumpul, saga menghampiri.
“jadi gimana?” kali ini mama dila yang bertanya
Bukannya menjawab saga hanya tersenyum.
“kamu kesurupan jin mana lagi?” Mama dila tidak habis pikir dengan puteranya itu
“besok saga ke eropa 1 minggu, ada urusan sama kenan masalah perusahaan. Setelah itu saga akan mengambil alih perusahaan papa. Untuk wanita yang saga temuin tadi. Saga lebih suka kalo dia g bekerja aja.” Jelas
saga
Papa anton dan mama dila tampak kecewa dengan penjelasan saga.
“Dan kamu, adik kakak yang manis, selama kakak di eropa, cari tau sebanyak-banyaknya informasi wanita bernama Ayana Arunika. Dia wanita yang kakak pilih jadi istri kakak” perintah saga pada kaila.
Papa anton dan mama dila tersenyum. Walaupun mama dila belum pernah bertemu langsung dengan Ayana, hanya namanya saja, tapi dia yakin dengan penilaian suaminya. Dan sekarang anaknya juga memilih wanita itu sebagai istrinya.
“siapa tadi? Ayana arunika?” tanya kaila yang sedang menjadi anggota BIN dadakan.
“hem” jawab saga yang masih sibuk dengan whatsapp dari ayana
“berangkat jam berapa besok?”
“jam 7, apa kamu mau mengantarku?”
“tidak. Aku harus ke bogor meninjau proyek.”
“tidur sekarang”
“ya kamu juga. Night”
“night my dear”
Tidak ada balasan lagi, lebih tepatnya pesan saga terakhir kali centang satu. Sepertinya dia mematikan paket datanya ketika tidur.
“Saga mau tidur dulu ma, pa” ujar saga sambil berdiri lalu menaiki tangga menuju kamarnya
“kayaknya kak saga beneran cinta deh sama kak ayana. Wajahnya memancarkan kebahagiaan gitu” kaila berpendapat. Mama dila dan papa anton hanya tersenyum.
“udah kamu tidur sana” perintah mama dila pada anak gadisnya.
“iya ma” kaila menaiki tangga menuju kamarnya, sesampainya di kamar dia tidak tidur, jiwa penasarannya masih ada ketika dia tidak menemukan pencaharian untuk ayana arunika di instagram, tiktok, twitter, dan plat form media social lainnya. Tidak mungkin kak ayana tidak bermain social media. Pikir kaila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments