3

Keesokan harinya

“Demikian pemaparan saya dalam proyek kali ini. Terimakasih” ucap Ayana mengakhiri presentasi. Semua orang yang berada di ruangan tersebut puas dengan pelaksanaan proyek yang bisa dikatakan lebih

cepat dari jadwal, permasalahan K3 juga telah dapat diselesaikan. Pak Anton, direktur perusahaan menampilkan wajah yang terlihat puas.

“setelah makan siang, Bapak akan meeting dengan klien dari Kalimantan” ucap Pak Adi, asisten pak Anton

“Oke” jawab Pak Anton

“beri Ayana dan timnya bonus.” Ucap pak anton

“apa mau sekalian jadi mantu?” jawab Pak Adi

“HAHAHAHA” mereka tertawa bersama. Mereka adalah teman yang sudah lama.

“Aku menyukai karakter dan kepribadian darinya. Sudah berapa kali perusahaan untuk besar karena kecerdasannya.” Ucap Anton

“Menurut kabar yang beredar dia masih lajang” kata adi

“bagaimana kau tau?” tanya anton

“kupikir anakku menyukainya, tenyata yuga menyukai nala, temannya.” Ucap adi

“tapi Saga bilang dia akan mencari sendiri calon istrinya” ucap anton

“ya biar anak-anak kita yang menentukan sendiri pilihannya” kata adi

Drrrt..Drrtt

“Assalamu’alaikum ma” ucap anton di sambungan

“Wa’alaikum salam, Pa.. papa lupa ya kalo dokumennya ketinggalan di kamar. Mama nyuruh saga ke kantor buat nganterin. Kapan papa meetingnya?” tanya mama dila tak berjeda. Anton berpikir kembali dokumen mana yang ketinggalan pikirnya.

“meetingnya setelah makan siang. Yasudah saga kesini saja” ucap Anton

“iya, Assalamu’alaikum” ucap dila disambungan

“wa’alaikum salam” jawab anton lalu mematikan sambungan

“Di, dokumen meetingnya ada?” tanya anton pada adi yang belum beranjak

“Ada, kemaren yang di bawa Bapak pulang itu salinannya” ucap adi yang paham dengan sambungan telepon barusan.

“Hemm,, oke sepertinya aku belum pikun” ucap Anton

“lebih baik saga yang mengambil alih, kita harus istirahat, kasihan karyawan perlu bos yang seger”

Saran Adi

“AHAHAHAHAH” kembali mereka berdua tertawa

\====

“kamu g naik mobil aja Ga?” tanya mama dila

“enakan naik motor ma, lebih cepet sampainya, nanti Saga lewat jalan pintas bisa” jawab saga

“terserah kamu dah, papa bilang meetingnya habis makan siang, papamu itu udah mulai pikun, kamu aja yang ambil alih” ucap mama dila

“iya,, saga ambil alih, tapi 2 minggu lagi ya,, kenan minta cutinya 2 minggu buat bulan madu, habis itu biar kenan yang ngehandle di Eropa.” Jelas Saga

“iya iya, sana hati-hati” ucap mama dila

“Assalamu’alaikum” ucap saga seraya mencium tangan mama dila lalu memacu motor yang sudah lama tidak ia pakai.

“Wa’alaikum salam” jawab mama dila

Dijalan, Saga meliuk-liuk menyalip kendaraan, karena Jakarta memang kota macet dia dengan pengetahuan jalan yang pas-pas an masuk gank. Entah sudah berapa kali dia berputar dia tidak menemukan jalan, dia tersesat. Dulu kayaknya gampang banget deh pas SMA lewat sini, pikirnya. Belum lagi ban motor yang sepertinya kena paku. Melihat adanya tambal ban yang buka dia mendekat. Dia terkejut ketika melihat wanita yang dia temui itu, wanita

yang dia tunggu keluar dari musholla. Wanita itu melihat kearah saga, dia seperti melihat orang asing.

“Pak, nambal ban.” Ucap Saga

“enggak bang, lagi makan ban, hehehe” ucap bapak tambal ban bercanda

Ayana tersenyum menahan tawa. Dia menggeser tubuhnya pada kursi panjang. Sepertinya dia juga mengantri. Saga duduk di kursi panjang itu. Dia membuka dokumen yang dititipkan oleh mamanya tadi.

“Antri ya bang, neng nya ini datang duluan.” Ucap bapak tambal ban

“Iya bang” ucap saga seraya focus pada dokumen itu lagi. Lalu dia membuka handphonenya

4 menit ayana menunggu, dia bisa tau jika laki-laki yang berada disampingnya ini ada urusan dengan perusahaan tempat dia bekerja. Apa dia sedang mendesak atau bagaimana. 30 menit adalah waktu yang lama jika dia menunngu selesai dengan motornya. Perang batin melandanya, apakah dia harus membantunya. Masa bodoh dia akan bertanya,

“Apa Anda ada urusan dengan perusahaan X? Kebetulan saya bekerja disana. Jika ada hal yang mendesak saya bisa mengantar Anda kesana. Motor saya sebentar lagi selesai. Jika Anda menunggu motor Anda kira-kira 30 menit. Bagaimana?” Jelas Ayana

Saga terdiam mencerna informasi dan tawaran dari wanita yang dia tunggu 1 jam keluar dari musholla itu. Tiba-tiba bapak tambal ban berkata

“neng motornya udah. Bener kata nengnya bang, ini bisa sampek setengah jam an.” Ucap bapak tambal ban

“Iya, saya mendesak” ucap Saga pada akhirnya.

“Oke, Pak ongkosnya berapa?” tanya ayana

“20 neng” ucap bapak tambal ban

“Ayo, saya atau Anda yang menyetir?” tanya Ayana seraya memakai helm nya.

“Saya” ucap saga mengikuti ayana memakai helmnya.

“Bisa saya saja yang pegang dokumennya?, saya membawa tas ransel” ucap ayana

“iya, baik” jawab saga seraya memberikan dokumen dan men-start motor matic ayana.

Perjalanan mereka lebih cepat karena Ayana paham dengan jalan pintas itu, hanya obrolan jalan yang ada. Sesampainya di perusahaan, saga membuka helmnya lalu handphone saga berbunyi ternyata yang menghubungi adalah papanya. Jam menunjukkan jam 12.57 WIB.

“Sepertinya Anda terburu-buru, jika melihat klien pada sampul dokumen Anda maka Anda harus ke ruang meeting yang ada di lantai 15” ucap ayana seraya menyerahkan dokumen yang ada di ranselnya. Tadi sewaktu keluar ruangan meeting di melihat jika agenda meeting selanjutnya dengan klien dari Kalimantan, dan sampul dokumen tadi sesuai dengan logo perusahaan Kalimantan itu.

Saga mengambil dokumen dari tangan Ayana. Entah antara bingung karena info yang didapat atau karena wanita yang ada di depannya ini dia hanya mengangguk dan pergi. Namun dia kembali seraya berlari kepada Ayana seraya berkata “terimakasih” lalu dia berlari masuk kedalam.

Ayana hanya tertawa kecil melihat laki-laki aneh yang dia temui itu.

“Bukannya lu tadi g mau makan siang sama gua karena mau tidur, kok lu disini?” tanya Nala muncul tiba-tiba. Ayana menoleh kearah nala, sepertinya dia habis makan siang diluar.

“Jadi gojek” jawab Ayana.

“Dibayar berapa lu?” tanya nala lagi

“g di bayar. Udah gua mau pulang. Tidur. Eh lu pulang jam berapa nanti?” tanya ayana

“jam 5 mungkin. Kenapa?” ucap nala

“nitip makan malem, sate sama lontong enak kayaknya” ucap ayana

“iya-iya,, yang habis dapet bonus,, cihuy” ucap nala. Ayana tersenyum seraya melajukan motornya pulang ke kosan.

Sesampainya dikosan dia mandi. Ketika mandi dia berpikir “apa tu cowok masih inget ganknya ya buat ambil motor, ah masa bodo dah,,masa jadi cowok g bisa nyelesain masalahnya sendiri. Tapi gua di bonceng cowok ganteng, hehe”.

Terpopuler

Comments

Mila Karmila

Mila Karmila

alurnya baguuus...👍👍👍

2022-10-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!