Bian dan Lea menjalin kontrak perjanjian, sama seperti Lilia dulu. Namun, tentu saja hal itu dengan cepat diketahui oleh Jake. Tidak perlu menunggu lama, Jake dengan mudah mengetahui perjanjian keduanya. Yang mana hal itu membuat Bian mati kutu di hadapan Jake.
Bian ditugaskan Lea untuk menjadi asisten pribadi Jake, sama seperti Lilia. Namun, Jake lebih waspada sehingga kebohongan itu cepat terbongkar. Jake bukanlah pria bodoh yang mudah untuk dikibuli dengan rayuan lekuk tubuh wanita. Dengan Lilia saja yang memiliki tingkat sensual tinggi, Jake masih bisa bertahan. Apalagi dengan Bian yang tidak mempunyai perasaan sama sekali. Hal itu mustahil bagi Jake untuk melunakkan hati.
Bian menelan ludahnya berulang kali. Ia tertunduk di kursinya dengan tanpa bergerak sama sekali.
"Nyonya ... nyonya ingin memiliki setengah harta dari yang Tuan punya," kata Bian dengan tertatih.
Saat itu juga Jake berbalik ke arah Bian. Dia mendekati orang suruhan istrinya. "Apa kau pikir dia bisa mendapatkannya?" tanya Jake tajam.
Bian menggelengkan kepalanya.
"Apa kau juga berpikir akan berhasil menjebakku?" tanya Jake lagi.
Bian diam seribu bahasa.
"Kau tahu ... aku tidak suka bekasan orang!" Jake berbisik di dekat Bian. Saat itu juga Bian terperanjat bukan main.
Jake berjalan menjauh seraya menyilangkan kedua tangannya di dada. "Aku bisa membantumu lepas dari perjanjian ini. Tapi kau harus melakukan sesuatu untukku." Jake melihat pemandangan kota dari balik tirai jendela ruangan.
Bian hanya diam.
"Kau tidak punya pilihan. Jika berpihak padanya, kau akan menanggung sesal akibat dari perbuatanmu. Tapi jika bekerja sama denganku, kau akan selamat sekalipun tidak sepenuhnya. Tapi ketahuilah, Lea bukanlah wanita yang rela membuang uangnya sia-sia. Dia akan mengambil sesuatu darimu setelah kerja sama diselesaikan." Jake menerangkan.
"Sesuatu?" Bian terheran-heran.
"Ya. Sesuatu. Dan sesuatu itu adalah nyawamu," kata Jake yang membuat Bian hampir pingsan.
"Ap-apa?!"
Bak petir menyambar di siang bolong. Bian tak percaya mendengar pernyataan ini dari Jake. Ternyata perasaannya tentang Lea adalah benar. Lea tidak seperti wanita pada umumnya yang memiliki rasa belas kasihan.
Nyonya, kau bagai monster yang menakutkan.
Bian pun harus berpikir kepada siapa ia akan berpihak. Lea kah? Atau Jake kah? Tentunya Jake juga tidak akan memberikan perlindungan cuma-cuma. Ia meminta Bian melakukan sesuatu untuknya, sebagai timbal balik dari perlindungannya. Tapi apakah Bian mau dan mampu melakukannya?
Siang itu akhirnya menjadi waktu yang menegangkan untuk Bian. Tentang kepada siapa ia akan bekerja sama dan memercayakan keselamatannya.
Sore harinya, di Great Ocean Contruction...
Jam pulang kantor hampir tiba. Waktu menunjukkan pukul setengah lima sore untuk ibu kota dan sekitarnya. Para karyawan pun terlihat sedang bersiap-siap untuk pulang. Mereka merapikan meja kerja dan sampah yang masih berserakan. Sedang beberapa di antaranya mengambil lembur karena pekerjaan belum selesai. Namun, mereka tetap terlihat bersemangat dan pantang menyerah.
Di sana, di sebuah ruangan yang besar, tampak seorang pria berwajah muram sedang mengendurkan dasinya. Ia masih duduk di depan meja kerjanya sambil membaca bolak-balik laporan yang karyawannya berikan. Ia tampak sibuk dengan pena di tangan dan ponsel yang terus berbunyi. Banyak pesan diterimanya sore hari. Namun, sepertinya aktivitasnya itu harus dihentikan sejenak. Seseorang datang mengetuk pintu lalu masuk ke ruangannya. Dan ia tahu persis siapa yang datang itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Rahmawaty❣️
Nah iya . Jake ini emg ga mau bekas org..
Krna kn lg sma lilia aja lilianya msih segel
2022-10-10
1