Esok harinya...
Awan-awan putih berarak di atas gedung-gedung pencakar langit yang ada di ibu kota. Cuaca menjelang siang ini tampak panas, terik dan menyengat. Tapi sepertinya tidak ada hal yang lebih panas selain berhadapan dengan si muram wajah. Siapa lagi kalau bukan pimpinan Great Ocean Contruction, Jake Thompson.
Pria berjas abu-abu itu tampak menatap tajam ke seorang wanita yang duduk gugup di depannya. Wanita itu tak percaya melihat apa yang Jake berikan padanya. Ia merasa kehilangan nyawa dalam sekejap saja.
"Sekarang bagaimana?" tanya Jake kepada wanita yang sudah berkeringat dingin itu.
"Tu-tuan, ak-aku ... aku ...." Ia seperti mati kutu di hadapan Jake Thompson.
Ia adalah Bian, musuh bebuyutan Lilia yang kini terduduk kaku di hadapan Jake. Ia seperti tidak bisa bergerak sama sekali saat ini. Tujuannya datang ke GOC ternyata sudah diketahui oleh Jake.
Kembali, Jake mengetahui identitas asli dari orang suruhan istrinya, Lea. Namun, kali ini Jake tampak lebih sadis kepada Bian dibandingkan ke Lilia. Terlihat semburat muram dari wajahnya yang seperti ingin menelan Bian hidup-hidup. Jake tidak melepaskan Bian dari tatapan tajam matanya.
"Aku sudah bosan dengan hal seperti ini. Tidak bisakah menggunakan cara lain?" tanya Jake seraya berdiri dari kursi kebesarannya.
Jake tampak kesal dengan semua permainan Lea. Hal yang sama Lea lakukan kembali untuk menjatuhkannya. Tapi bukan Jake jika dapat dijatuhkan dengan cepat. Lea harus memutar seribu arah untuk menemukan kelemahannya.
Jake adalah seorang pebisnis handal. Ia belajar bisnis dari ayahnya yang merupakan seorang pengusaha besar. Ia juga belajar bersikap dari sang ayah yang menurunkan attitude bekerja untuknya. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seorang pria tua yang usianya hampir sebaya dengan ayahnya. Saat itulah Jake belajar banyak darinya. Bagaimana cara berbisnis yang baik dan menguntungkan. Dan bagaimana cara menarik-ulur hati seseorang.
"Tuan, maafkan saya. Saya hanya diperintah. Saya tidak mempunyai maksud buruk kepada Tuan." Bian tampak ketakutan.
Jake memberikan sebuah map berwarna hitam kepada Bian. Yang mana map itu bukanlah map kosong, melainkan berisi foto-foto Bian saat bertemu dengan Lea dan menandatangani kontrak perjanjian. Di foto itu juga terlihat Lea yang memberikan beberapa gepok uang kepada Bian. Tanggal dan jam di foto itu tertera jelas di sudut foto, bahkan lokasinya juga. Sehingga Bian tidak bisa berkelit dari semua bukti yang Jake tunjukkan.
Jake menghela napasnya. "Apa yang dia inginkan sehingga memintamu untuk menjebakku?" tanya Jake memastikan.
"Nyonya ... di-dia—"
"Katakan saja. Atau kulaporkan tindakan ini ke kepolisian." Jake berkata tegas.
Saat itu juga Bian menelan ludahnya. Ia merasa hidupnya simalakama. "Nyonya ... nyonya meminta saya untuk menjebak Tuan agar dapat tidur bersama," jawab Bian dengan ragu.
"Lalu?"
"Lalu membuat bukti perselingkuhan," jawab Bian.
"Lalu?" tanya Jake lagi.
"Lalu saya akan dilarikan ke luar negeri olehnya." Bian akhirnya jujur kepada Jake.
Jake mengepalkan tangan. Ia berusaha menahan kesabaran atas tindakan Lea selama ini. Alasan yang sama ia dapatkan kembali tentang tujuan Lea mengutus wanita untuk mendekatinya. Jake pun kesal bukan main.
"Apakah ada alasan utama dari hal ini?" tanya Jake lagi kepada Bian.
"I-itu ... em ....,"
"Cepat katakan! Atau kau tak lagi bisa bicara selamanya!" Jake mulai kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Rahmawaty❣️
Mnurutku bian ga ada bakat kya gini . Cuma lilia yg bisa..
Bian baru brhadapan aja nyali nya udh ciut😅
2022-10-10
0
👋ghifa😘😘
kangen kebersamaan liliana sama s muka muram
2022-10-08
0
Ratna Whynegar
waw.. garangnya sudah keluar
2022-10-02
0